- Seluruh penerimaan dana harus dicatatkan ke dalam Buku Kas Umum, baik itu pungutan pajak serta jasa giro maupun seluruh
pengeluaran baik yang merupakan tunai maupun giral. BKU adalah catatan menyeluruh dari:
1) Buku Pembantu Kas Tunai (semua transaksi yang melibatkan uang tunai seperti: pembelian barang, bahan habis pakai,
kegiatan, jasa-jasa, pungutan dan setoran pajak serta transaksi tunai lainnya)
2) Buku Pembantu Bank (Mencatat transaksi penerimaan/ pengeluaranyang dilaksanakan khusus melalui bank antara lain
penerbitan cek, penerimaan pembayaran dengan cek, pengambilan uang kas dibank dan penyetoran uang kas untuk
disimpan di bank)
3) Buku Pembantu Pajak (mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak, seperti PPN, PPh 21, PPh 22 dan PPh 23)
- BKU disusun untuk masing-masing sumber dana secara terpisah, kecuali apabila sekolah hanya mempunyai satu rekening
tabungan yang berfungsi untuk menampung seluruh sumber penerimaan sekolah, maka BKU yang dibuat oleh sekolah hanya
satu.
- BKU harus diisi setiap ada transaksi (segera setelah transaksi tersebut terjadi dan tidak menunggu terkumpul 1 minggu/ bulan)
serta harus relevan sesuai dengan urutan dan tanggal kejadiannya.
- Transaksi yang dicatat didalam BKU juga harus dicatat dalam buku pembantu yaitu buku pembantu kas, buku pembantu bank
dan buku pembantu pajak.
- Dokumen ini disimpan dan diperlihatkan kepada pengawas, Tim Manajemen BOS Kabupaten dan para pemeriksa lainnya
apabila diperlukan.