Anda di halaman 1dari 7

ROLE PLAY KEPERAWATAN JIWA

“ HARGA DIRI RENDAH “

DISUSUN
OLEH :

NAMA : NYARMI NINGSIH


NIM : PO.71.20.2.19.069
TINGKAT : I.B
DOSEN PEMBIMBING : SURYANDA, S.Pd, M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2019
Tn. Ronggo berusia 30 tahun,pekerjaan sebelumnya kuli bangunan.

Ia mengalami kecelakaan, yaitu terjatuh dari bangunan dengan ketinggian

10 meter. Oleh keluarganya klien dibawa ke rumah sakit.Karena kondisi

tangan kanannya yang tidak memungkinkan dan keadaan lukanya cukup

parah maka tangan kanannya harus diamputasi.

Pagi itu ada dua orang perawat datang ke ruangan pak Ronggo

Perawat 1 : Selamat pagi pak..

Tn. Ronggo : (hanya terdiam menatap perawat)

Perawat 1 : Bapak kan belum makan pagi,mari saya bantu untuk makan

ya pak?

Tn. Ronggo : (memalingkan wajahnya dari perawat)

Perawat 3 : Bapak kenapa? Bapak kan harus makan agar bapak tidak

lemas.

Tn. Ronggo : (tetap terdiam dan tiba-tiba menangis)

Perawat1 : Kenapa bapak menangis? Bapak cerita saja apa yang bapak

rasakan sekarang.

Tn. Ronggo : Kamu tidak mengerti perasaan saya,kamu tidak tahu kan

betapa menderitanya saya sekarang ini,hidup dengan satu

tangan seperti saya !!!!!

Perawat 3 : Iya pak,saya paham dengan apa yang bapak

rasakan.

Tn. Ronggo : (masih tetap menangis)

Perawat1 : Sabar ya pak.. semua pasti ada hikmahnya.


Tn. Ronggo : saya sedih sus, saya hanya jadi beban untuk keluarga saya.

Saya benar-benar tidak berguna.

Perawat 3 : Bapak tidak boleh seperti itu. Bapak itu kepala rumah

tangga, bapak harus tegar untuk menghadapi semua itu. Saya

yakin bapak dapat melakukannya dan melewati cobaan ini.

Sekarang saya bantu untuk makan ya pak.

Tn.Ronggo : Baiklah sus.

Tiba-tiba istri pasien datang untuk menjenguk pasien.

Istri : Pagi Sus, bagaimana keadaan suami saya

sekarang?

Perawat 3 : Sudah lebih membaik saat ini.

Istri : Sus, tolong berikan pengarahan pada suami

saya, agar dia semangat kembali.

Perawat 3 : Iya kami akan berusaha tapi kami juga butuh bantuan dari

anda dan keluarganya untuk memberi support untuk pak

Ronggo.

Istri : Baik Sus, terima kasih.

Sus,bisa saya bicara sebentar?

Perawat 3 : Ya bisa bu,mari bicara diluar bu.

Perawat 3 segera keluar dan berbicara dengan Istri pak Ronggo di luar

ruangan

Istri : Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saya sus? Akhir-

akhir ini dia sangat sensitif dan sering murung?


Perawat 3 : Maaf bu, bukan kewenangan saya untuk memberi tahu

keadaan pasien. Nanti akan saya diskusikan dulu dengan

dokter ya bu.

Istri : Ya sudah sus,terima kasih.

Istri pak Ronggo kembali masuk ke ruangan.

Perawat 1 : Baiklah bu,sekarang bapak sudah selesai makan. Nanti

siang saya akan kembali untuk mengantarkan makan siang ya

bu.

Istri : Ya sus,terima kasih.

Sementara itu perawat segera ke ruang dokter untuk mendiskusikan keadaan

pak Ronggo

Perawat 3 : Selamat siang dok,

Dokter : Selamat siang,

Perawat 3 : Saya akan melaporkan kondisi pak Ronggo dok,sejauh ini

kondisinya baik,namun kejiwaannya masih belum stabil. Dia

masih sering diam dan masih sensitif.

Dokter : Baik sus,tentunya keadaan kejiwaan seperti itu merupakan

hal yang wajar.

Nanti saya akan memberikan penjelasan lebih kepada

keluarga pasien. Untuk itu, tolong hubungi salah satu

keluarga pasien untuk ke ruangan saya sus,

Perawat 3 : Baik dok,

Dokter : Terima kasih sus,

Perawat 3 : Ya dok..
Akhirnya perawat kembali ke ruangan pak Ronggo untuk menghubungi

istrinya agar datang ke ruangan dokter.

Perawat 3 : Bu,maaf sekarang ibu diminta untuk ke ruang dokter..

Istri : Ya sus..

Perawat mengantar Istri pak Ronggo ke ruangan dokter.

Istri : Selamat siang dok

Dokter : Selamat siang bu,silakan duduk..

Istri : Ya dok,terima kasih. Sebenarnya apa yang terjadi pada

suami saya Dok? Akhir-akhir ini dia sangat sensitif dan

sering terdiam ?

Dokter : Ibu tidak perlu khawatir,tentunya itu hal yang wajar ketika

seseorang kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Hal itu

membuat harga diri rendah yang dialami pak Ronggo. Beliau

sering sensitif karena beliau merasa sudah tidak

berguna,terlebih beliau sebagai kepala keluarga,sehingga

merasa menjadi beban untuk keluarga.

Istri : Ooohhh...

Baik Dok,lalu apa yang harus kami lakukan ??

Dokter : Ibu dan keluarga cukup membuat bapak nyaman dan selalu

memberikan dukungan agar pak Ronggo menjadi lebih

semangat dan bangkit untuk tidak berputus asa.

Istri : Baiklah dok,terima kasih.

Dokter : Ya bu,semoga pak Ronggo lekas membaik ya bu..

Istri : Ya dok..
Keesokan harinya, di dalam ruangan ditunggui oleh istri dan keluarganya

sementara itu perawat masuk lagi ke ruangan Tn. Ronggo

untuk memberi sarapan lagi.

Perawat3 : Selamat pagi pak, bagaimana keadaan bapak pagi ini?

Tn.Ronggo : Alhamdulillah sudah semakin membaik,sus.

Istri : Ya sus,alhamdulillah sekarang suami saya sudah semakin

membaik dan memiliki semangat lagi.

Perawat 3 : Syukurlah...

Saya senang mendengar kabar ini,semoga dengan keadaan

yang sudah semakin membaik, membuat bapak semakin

bangkit dan tidak putus asa.

Perawat 2 : Saya datang kesini untuk memberikan makan pagi bu..

Mungkin bapak akan lebih nyaman apabila ibu yang

menyuapi bapak ya bu,

Istri : Baik sus,

Ibu Ronggo : Lalu apa yang harus kami lakukan jika saat di rumah, bapak

kembali berputus asa?

Perawat 2 : Ibu tenang saja, tentunya hal itu tidak akan terjadi jika Ibu

dan keluarga selalu memberikan semangat dan selalu

membuat nyaman pak Ronggo.

Ayah Ronggo : Iya,benar itu sus..

Semampunya kami akan terus memberikan dukungan agar

dia bisa semangat seperti dulu.


Perawat 2 : Ya pak,itu usaha yang sangat bagus.

Adik Ronggo : Lalu kapan kakak saya boleh pulang?

Perawat 3 : Menurut catatan kami,pak Ronggo sudah boleh

pulang,tetapi lebih jelas lagi menunggu pengarahan dan ijin

dari dokter bu,karena dokter yang lebih bertanggung jawab

dan memiliki kewenangan untuk memutuskan kepulangan

pasien.

Adik Ronggo : Baiklah sus,terima kasih..

Perawat 3 : Baik bu,saya pamit dulu. Nanti siang saya akan datang lagi

untuk mengantar makan siang.

Istri : Ya sus,terima kasih.

Perawat 3 : Ya bu, selamat pagi.

Istri : Selamat pagi.

Anda mungkin juga menyukai