Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEWIRAUSAHAAN

“MAKANAN KHAS DAERAH”

Disusun Oleh :
1. ASKHABA FIRDAUSI (03)
2. LULUK NUR AISYAH (10)
3. RACHMADINA MAULIDA (17)
4. VENY HANANTI (26)

SMA N 3 BANTUL
XI MIPA 4
Nama Perusahaan :
Bidang Usaha : Makanan Khas Daerah
Nama Produk : Carica Gemilang
Alamat Perusahaan : Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, D.I Yogyakarta
No Telepon : 085 601 429 877
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tentang “Makanan Khas
Daerah”. Laporan ini disusun sebagai tugas dari mata pelajaran Kewirausahaaan. Dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu guru dan teman – teman
yang telah membantu dan membimbing kami dalam menyelesaikan laporan ini. Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi kami untuk lebih baik dimasa yang akan datang.

Bantul, 08 April 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A.Identifikasi Peluang Bisnis


Padatnya penduduk dan minimnya lowongan pekerjaan menyebabkan pengangguran
semakin banyak. Sebagai penyelesaian masalah tersebut salah satunya dengan membuka home
production guna meningkatkan taraf hidup dengan modal tidak banyak. Perkembangan zaman
di Indonesia yang menyebabkan masyarakat sering meniru gaya hidup kebarat-baratan
membuat seseorang lupa akan keistimewaan Indonesia sendiri,terutama dalam hal makanan
khas daerah. Dengan tidak meninggalkan kekhasan makanan daerah tersebut kami akan
mengembangan makanan khas daerah Dieng di wilayah Yogyakarta.
B. Penjelasan Produk
Manisan carica merupakan makanan khas dari daerah dataran tinggi dieng, Wonosobo,
Jawa Tengah. Bahan utama manisan adalah buah carica. Selain rasanya yang enak, segar, dan
unik, manisan carica juga mengandung kalsium, vitamin A,vitamin B komplek, vitamin C, dan
vitamin E. Manisan carica merupakan sumber kalsium yang sangat bermanfaat bagi tulang,
baik untuk kekuatan tulang maupun pertumbuhan tulang.
Bahan dan alat yang digunakan untuk membuat manisan carica khas Dieng :
 Bahan
1) Buah carica
2) Gula pasir
3) Garam
4) Air
5) Sirup buah
 Alat
1) Pisau dapur
2) 3 Baskom
3) Kompor
4) Sendok
5) Panci
6) Pengaduk
Langkah-langkah :
1. Kupas kulit carica sampai bersih kemudian belah menjadi 4 bagian.
2. Ambil biji daan serat yang ada di dalam buah carica. Letakkan 3 baskom yang sudah
disiapkan. Satu baskom berisi buah carica, satu baskom berisi biji dan serat carica dan
baskom yang satunya digunakan sebagai tempat membuang kulit carica.
3. Potong daging buah carica sesuai selera (dadu,segitiga,bintang, ataupun persegi
panjang sesuai selera).
4. Didihkan air di atas kompor kemudian larutkan gula pasir dalam satu liter air yang telah
disiapkan. Jika air sudah mendidih dan gula sedah terlarut sempurna, langkah
selanjutnya adalah kecilkan api kompor menjadi api sedang.
5. Masukkan buah carica yang ada di baskom kedua kemudian masukkan sedikit serat
carica ke dalam panci. Serat carica ini digunakan sebagai pengharum alami yang akan
keluar ketika serat carica ini di campurkan bersama buah carica.
6. Apabila ingin ditambahkan varian rasa,bisa menambahkan sirup ke dalam manisan ini.
Akan tetapi jika anda menyukai rasa original, anda tidak perlu menambahkan apapun
karena carica sudah memiliki rasa yang khas dan berbeda dari buah lainnya.
7. Merebus carica cukup sampai tekstur carica agak lembut maka setelah itu angkat buah
carica.
8. Setelah dingin, kemas manisan carica.

C. Latar Belakang
Alam Indonesia diberkahi dengan kekayaan plasma nutfah yang berlimpah ,baik dalam
jenis maupun macamnya. Salah satu hasil pertaniannya adalah buah-buahan. Komoditi buah-
buahan mempunyai keragaman dalam jenisnya serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi
dibandingkan dengan tanaman pangan. Selain itu, buah-buahan juga bersifat spesifik lokasi,
responsif terhadap teknologi maju, produk yang bernilai tambah besar, dan pasar yang terus
berkembang. Oleh karena itu, tanaman buah-buahan tepat dikembangkan sebagai usaha. Di sisi
lain, sasaran produk unggulan buah-buahan tahun 2007 yang terdiri dari
manggis,mangga,pisang,jeruk,durian,semangka,dan melon dapat berpotensi menunjang
perekonomian daerah khususnya dan pemerintahan indonesia pada umumnya. Tetapi bukan
hanya produk buah-buahan unggulan saja yang menjadi fokus masyarakat dan pemerintah
karena selain itu masih banyak buah-buahan di indonesia yang bisa menjadi prospek usaha bagi
masyarakat misalnya buah carica.
Dataran Tinggi Dieng yang terletak kurang lebih 120 kilometer dari Semarang sebagai
ibukota provinsi menyimpan banyak potensi wisata baik wisata alam maupun wisata boga.
Wisata boga di dataran tinggi Dieng yang menjadi ciri khas adalah carica yang merupakan buah
sejenis pepaya. Buah carica merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang tidak mudah
ditemukan di daerah lain di indonesia,namun tumbuh subur di Dataran Tinggi Dieng,
Kabupaten Wonosobo. Buah carica memiliki citarasa unik, harum yang khas, dan daging buah
yang kenyal. Karakteristik buah carica yang memiliki rasa masam, pahit, dan getah yang dapat
menimbulkan gatal, membuah buah ini hanya enak dimakan apabila telah diproses terlebih
dahulu. Buah carica juga termasuk dalam komoditi pertanian yang tidak tahan lama atau sangat
cepat mengalami kerusakan apabila disimpan dalam keadaan segar. Oleh karena itu, adanya
upaya pengolahan lebih lanjut sangat membantu memperpanjang masa simpan buah sehingga
dapat dikonsumsi kapan saja, lebih praktis, dan memberi nilai tambah terhadap buah.
D. Tujuan
1) Tujuan umum
a. Memperoleh pengalaman berwirausaha.
b. Meningkatkan lapangan pekerjaan.
c. Penambah penghasilan masyarakat
b. Memperoleh laba.
c. Melestarikan makanan khas daerah.
2) Tujuan khusus
a. Memenuhi tugas mata pelajaran kewirausahaan.
D. Potensi Bisnis
BAB II
PEMBAHASAN

A.Analisis SWOT
 Faktor Internal
a) Strenght ( kekuatan )
- Tempat penjualan yang strategis.
- Harga mudah dijangkau.
- Pekerja masih muda sehingga proses pengerjaan dapat dilakukan dengan
efisien.
b) Weaknes ( kelemahan )
- Keberadaan bahan baku tidak stabil.
- Kerugian apabila kemasan rusak.
- Banyaknya pesaing yang menggunakan bahan baku yang sama.
- Tenaga kerja belum profesional sehingga belum bisa memproduksi barang
yang banyak.
 Faktor Eksternal
a) Opportunity ( peluang )
- Diminati para pecinta manisan.
-
b) Threats ( ancaman )
- Banyaknya pesaing.
- Tidak stabilnya keberadaan bahan baku.
B. Perencanaan Bisnis
1. Sasaran dan Target Pasar
Manisan carica ini ditujukan untuk semua usia baik dewasa, remaja, maupun
anak-anak. Target pasar kami yaitu untuk semua kalangan atas, menengah, dan bawah.
2. Pembiayaan
 Biaya Tetap
Nama barang Harga Kegunaan Jumlah
Kompor Rp. 120.000 3650 hari ( 10 tahun ) Rp. 33/hari
Pisau dapur Rp. 11.000 1095 hari ( 3 tahun ) Rp. 10/hari
Baskom Rp. 20.000 1095 hari ( 3 tahun ) Rp. 18/hari
Sendok Rp. 2500 2555 hari ( 7 tahun ) Rp. 1/hari
Panci Rp. 35.000 1460 hari ( 4 tahun ) Rp. 23/hari
Pengaduk Rp. 8.000 1095 hari ( 3 tahun ) Rp. 7/hari
Jumlah Rp. 92/hari

 Biaya Variabel ( untuk ..... produk )


Nama barang Harga Kegunaan Jumlah
 Gaji / upah = Rp. 750 / produk
Memproduksi ... produk / hari, maka = Rp. 750 x ...
= Rp. ...
Karena ada 3 karyawan, maka = Rp. .... / 3
= Rp. ..... / karyawan
 Biaya Total
Biaya Tetap + Biaya Variabel = Biaya Tetap
Rp. ... + ( Rp. Biaya variabel + rp. Gaji karyawan + rp. ...) = rp. ....
- Ingin laba = Rp. 300 / produk berarti Rp. ... ( dikali jumlah produk )
 Biaya dan Harga Perunit
( Harga Tetap + Laba ) : Jumlah Produk = Harga Jual
Rp. .... + Rp. .... : ... = Rp. ... / unit
3. Modal Awal
Modal adalah kolektivitas dari barang-barang yang ada dalam proses produksi.
Untuk usaha ini kami memakai sumber modal sendiri sebesar Rp. ...
4. Analisis Titik Impas
𝐹𝐶
BEP Keseluruhan = 𝑃−𝑉𝐶
..
= ..!
5. Analisis Keuntungan
6. Pengembalian Modal

C. Studi Kelayakan
1. Lokasi
- Produksi : Lokasi yang kami gunakan untuk produksi yaitu di Bangunjiwo, Kasihan,
Bantul, Yogyakarta.
- Penjualan : Lokasi yang kami gunakan untuk penjualan yaitu ditempat-tempat
keramaian seperti pasar tradisional.
2. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang tersedia adalah :
a. Ruang tempat usaha
b. Handphone
c. Toilet
d. Sepeda motor
e. WiFi
3. SDM
a. Tenaga kerja terampil
D.Real Business Plan
a.Rencana Manajemen
1) Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan konsumen
yang akhirnya mengenal dan memahami konsumen sehingga produk kami sesuai
dan dapat terjual dengan sendirinya. Perkembangan zaman juga menuntut kami
untuk memilih strategi pemasaran yang tepat agar produk kami tidak ketinggalan
zaman. Strategi pemasaran kami yaitu :
a) Pemilihan daerah pemasaran
Melakukan penjualan ke lingkungan yang ramai pengunjung
seperti pasar tradisional atau supermarket. Selain itu kami juga ingin
membuka toko sendiri khusus produk kami. Tujuan yang ingin dicapai
yaitu untuk meningkatkan hasil penjualan.
b) Pengembangan produk
Kami akan membuat produk kami menjadi beberapa variasi
ukuran sehingga konsumen mempunyai banyak pilihan untuk membeli
produk. Kami juga akan memberikan diskon untuk minimal pembelian
tertentu.
c) Kegiatan promosi
Pada tahap awal promosi yang dilakukan melalui promosi dari mulut ke
mulut. Di samping itu kami juga menggunakan cara promosi sebagai
berikut :
- Menggunakan situs jual beli online baik menggunakan instagram
maupun facebook.
- Menyebarkan brosur dan memasang iklan di koran / pamflet.
- Melalui media sosial seperti website.
- Face to face
- Bekerja sama dengan pemilik toko
- Memberikan diskon kepada konsumen pada saat Grand Opening
2) Strategi Produksi
Produk kami diproduksi secara massal karena dibuat secara continue.
3) Strategi Penetapan Harga
Melakukan survei pasar terlebih dahulu merupakan cara yang baik untuk
menetapkan harga produk yang kami produksi. Langkah ini dilakukan dengan
tujuan agar harga yang kami tetapkan tidak terlalu mahal ataupun terlalu murah
dibandingkan produk yang sudah beredar dipasaran terlebih dulu. Dalam penetapan
harga dari produk kami juga sangat bergantung pada harga bahan baku, yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap harga jual produk kami. Untuk penetapan
harga eceran tertinggi ( HET ), standar harga yang kami berlakukan ditambah
pertimbangan keuntungan dari konsumen kalangan atas. Untuk produk yang dijual
kepada konsumen rumah tangga, kami menetapkan harga sesuai dengan pasar yang
ada. Khusus untuk pembelian / pemesanan dalam jumlah besar, perusahaan kami
menetapkan harga yang lebih fleksibel rata-rata dengan diskon 25% - 30%.
b. Rencana Pengembangan Produksi
• Meningkatkan jumlah produksi
• Memperluas daerah pemasaran produk
• Memperluas kegiatan promosi
• Meningkatkan kualitas produk
• Kerja sama dengan pihak lain
• Menambah tenaga kerja
• Menambah alat dan bahan
E. Struktur Organisasi
Nama Jabatan Deskripsi Kerja Pendidikan
Askhaba Firdausi Direktur a.Mengkoordinasi anggota SMA
agar menjalankan tugas
dengan maksimal
b.Mempertanggungjawabkan
kegiatan operasional, proses
produksi, dan pemasaran.
Rachmadina Maulida Bagian produksi a. Memproduksi manisan SMA
carica
b. Memasarkan produk yang
kan dijual.
c. Melakukan pembelian
bahan-bahan.
Luluk Nur Aisyah Bagian administrasi a. Membantu tugas direktur. SMA
dan keuangan b. Melaporkan kondisi
keuangan setiap minggu.
c. Melakukan pembukuan
terhadap setiap transaksi
yang terjadi.
d. Membuat laporan
keuangan.
Veny Hananti Bagian pemasaran a. Melakukan pembelian SMA
bahan-bahan.
b. Memasarkan produk yang
dijual.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN

 Kesimpulan
Carica adalah salah satu buah khas Wonosobo yang dapat diolah menjadi
produk berupa manisan yang sangat segar dan manis.

 Saran
1) Memberikan produk yang sesuai dengan selera konsumen.
2) Kemampuan melihat peluang bisnis merupakan modal yang sangat
penting dalam mencapai keberhasilan usaha.
3) Sebelum menjalankan tugas hendaknya membuat rencana yang matang
agar tercapai hasil yang memuaskan.
4) Dalam menjalankan tugas hendaknya memanfaatkan waktu dengan baik
/ tidak menunda-nunda.
2.1 Buah Carica
Carica adalah salah satu buah khas Wonosobo yang dapat diolah menjadi produk
berupa manisan yang sangat segar dan manis. Buah carica tidak dapat dikonsumsi secara
langsung karena rasanya kurang enak dan lebih tepat jika dibuat manisan. Manisan ini biasanya
dalam bentuk manisan basah. Carica adalah sejenis tanaman pepaya mini yang banyak tumbuh
di Dataran Tinggi Dieng (2000 m dpl). Bentuk buahnya seperti buah coklat (cocoa) tapi warna
dan teksturnya mirip dengan pepaya tetapi lebih kecil kira-kira seukuran kepalan tangan.
Daging buah harum dan berwarna kuning kepucatan dan jika dimakan cenderung asam rasanya,
getahnya bisa terasa sangat gatal jika tersentuh kulit.Menurut Distan Kabupaten Wonosobo
(2008) kekhususan tanaman carica adalah hanya dapat berbuah dengan baik pada daerah
dengan ketinggian antara 1700-2000 m dpl dan curah hujan yang tinggi pula, yaitu 2000-3000
mm per tahun. Tanaman ini memerlukan suhu yang dingin yaitu 10℃ -20℃. Dataran Tinggi
Dieng sendiri berada pada ketinggin 1800-2000 m dpl dengan suhu rata-rata 15℃ -20℃. Pada
daerah yang lebih tinggi dan lebih dingin, buah carica yang dihasilkan juga akan lebih besar
dan lebih tebal daging buahnya. Tanaman carica sangat cocok untuk areal dimana pepaya biasa
tidak hidup normal dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap virus yang biasanya
menyerang tanaman pepaya.

Carica berasal dari dataran tinggi Andes, Amerika Selatan. Pepaya gunung atau carica
(Vasconcellea cundinamarcensis, syn. Carica pubescens) adalah kerabat pepaya yang hidup
baik di dataran tinggi basah, 1.500-2.000 di atas permukaan laut. Tinggi pohon carica dapat
mencapai 5 m dengan 4-7 cabang. Buahnya berbentuk seperti granat dengan panjang 6-15 cm
dan lebar diameter 3-8 cm, dengan lima sudut memanjang dari pangkal ke ujung. Tanaman
Carica atau biasa disebut pepaya Dieng atau gandul Dieng memiliki nama latin Carica
pubescens atau Carica candamarcensis. Tanaman ini masih kerabat dekat dari pepaya (Carica
papaya), namun mempunyai ciri tersendiri. Usia tanaman carica relatif panjang, yaitu dapat
mencapai 15 tahun.

2.2 Manisan
Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh
masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah, sangat cocok untuk
dinikmati diberbagai kesempatan. Manisan kering adalah produk olahan yang berasal dari
buah-buahan dimana pemasakannya dengan menggunakan gula kemudian dikeringkan. Produk
ini mempunyai beberapa keuntungan diantaranya bentuknya lebih menarik, lebih awet volume
serta bobotnya menjadi lebih kecil sehingga mempermudah pengangkutan
Manisan merupakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling
tua, dan dalam pembuatannya menggunakan gula, dengan cara merendam dan memanaskan
buah dalam madu dan dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama. Manisan buah
adalah buah yang diawetkan dengan gula. Tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi
pada manisan buah, selain untuk memberikan rasa manis, juga untuk mencegah tumbuhnya
mikroorganisme (jamur, kapang). Dalam proses pembuatan manisan buah ini juga digunakan
air garam dan air kapur untuk mempertahankan bentuk (tekstur) serta menghilangkan rasa gatal
atau getir pada buah. Ada 2 macam bentuk olahan manisan buah, yaitu manisan basah dan
manisan kering. Manisan basah diperoleh setelah penirisan buah dari larutan gula, sedangkan
manisan kering diperoleh bila manisan yang pertama kali dihasilkan (manisan basah) dijemur
sampai kering. Buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan basah adalah jenis
buah yang cukup keras, seperti pala, mangga, kedondong, kolang-kaling, dan lainlainnya.
Sedangkan buah-buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah
jenis buah yang lunak seperti pepaya, sirsak, dan lain-lainnya. Hasil samping dari proses
pembuatan manisan buah ini ialah sirup dari larutan perendamannya. Manisan buah yang baik
berwarna kekuning-kuningan, kenyal bila digigit, dan tahan di simpan selama dua minggu
sampai satu bulan.
Beberapa bahan tambahan yang digunakan dalam pengolahan buah-buahan adalah
sebagai berikut:
1). Pemanis
Berfungsi sebagai pemanis atau penambah cita rasa terhadap produk olahan, disamping
itu juga sebagai pengikat komponen flavor. Pemanis yang umum digunakan adalah sukrosa
(gula pasir) karena manisnya yang bersifat murni dan tidak menimbulkan cita rasa kedua yang
timbul cita rasa pertama.
2). Asam sitrat
Dalam pengolahan digunakan dalam jumlah sedikit, berfungsi sebagai penguat rasa,
memberikan rasa asam, mengimbangi rasa manis dan pengawet.
3). Pewarna
Fungsi pewarna adalah untuk mempertajam warna dari hasil olahan, menyamakan
warna dari produk aslinya, dan untuk menarik perhatian konsumen. Dalam industri pengolahan
umumnya yang digunakan adalah pewarna sintetik (buatan). Jenis pewarna yang digunakan
adalah yang khusus untuk makanan/ minuman. Beberapa jenis pewarna yang diizinkan untuk
digunakan adalah pewarna hijau (Foodgreen S, Cl Foodgreen 4, Cl No. 44090), pewarna
kuning (sunset yellow FCP).
4). Pengawet
Pengawet digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme yang merusak,
sehingga hasil olahan dapat bertahan lebih lama disimpan pada suhu ruang. Penambahan
pengawet ini lebih ekonomis jika dibandingkan melalui proses pendinginan. Beberapa bahan
pengawet yang biasa digunakan adalah natrium benzoat, sodium benzoat, asam sorbat dan
bisulfit.
5). Penstabil
Digunakan untuk menstabilkan (menghindari terjadinya pemisahan antara padatan dan
cairan) atau mengentalkan hasil olahan. Beberapa bahan penstabil yang digunakan adalah
gelatin, agar-agar, CMC dan pektin.

Anda mungkin juga menyukai