Anda di halaman 1dari 1

KERAMIK

Bahan baku utama pembuatan kerajinan keramik adalah tanah liat + pasir dengan
perbandinganb2:1. Para pengrajin keramik biasanya sudah membeli jadi bahan baku.

Proses awal: cetakan keramik yang sudah ada diberi debu terlebih dahulu (agar tanah liat
tidak lengket pada cetakan dan agar ketika proses pembakaran tidak pecah), kemudian debu
dihilangkan dengan kuas. Setelah itu, tanah liat di bentuk sesuai dengan cetakan yang sudah
ada dengan ketebalan tanah liat kira-kira 1 cm. Kemudian cetakan itu disatukan sehingga
menjadi bentuk yang diinginkan. Setelah terbentuk maka keramik dijemur hingga warnanya
menjadi sedikit lebih muda. Waktu yang dibutuhkan saat proses penjemuran keramik kecil
sekitar 4-5 hari dan jika keramik berukuran besar maka butuh waktu penjemuran hingga 2
minggu.

Proses pembakaran: pada proses ini keramik-keramik yang sudah melalui proses
penjemuran dimasukkan kedalam tungku pembakaran (menggunakan tangan). Dibakar pada
suhu sekitar 600oC dan membutuhkan waktu selama 6-8 jam. Pada 1 jam pertama
menggunakan api kecil dahulu kemudian dilanjutkan dengan api yang besar.

Proses akhir: setelah dibakar keramik akan langsung melalui proses finishing yaitu proses
mewarnai dan menghias keramik sesuai dengan permintaan. Pewarna yang digunakan untuk
mewarnai keramik adalah pewarna cat tembok. Setelah diwarnai keramik juga bisa dilapisi
dengan semir MAA (untuk membuat keramik menjadi mengkilap) namun, pelapisan semir
MAA ini tergantung oleh permintaan dan kebutuhan.

Pembuatan Cetakan: bahan baku cetakan adalah gypsum. Caranya yaitu bubuk gypsum
diberi air (dikira-kira jumlah airnya). Gypsum yang sudah cair kemudian dicorkan pada
model tanah liat yang ingin dibentuk. Tunggu hingga gypsum mengering. Setelah mengering
cetakan diberi air sedikit agar gypum dapat terlepas dari model tanah liat tersebut (sudah ada
belahan agar memudakan untuk proses pemisahan antara gypsum dan tanah liat)

Anda mungkin juga menyukai