Anda di halaman 1dari 8

Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alkes

1. Produk obat metampiron a. 500 unit


memiliki pengadaan 3 bulan. b. 750 unit
Waktu tunggu obat tersebut c. 1000 unit
yakni 1 bulan dan rata-rata d. 1250 unit
pemakaian 500 unit per bulan. e. 1500 unit
Berapakah minimal stock produk
tersebut?

2. Suatu obat yang bersifat a. -2oC


termolabil diharuskan disimpan b. 4oC
pada suhu dingin. Di suhu c. 9oC
berapakah Apoteker harus d. 16oC
menyetel suhu yang e. 30oC
dimaksudkan?
3. Penandaan LASA pada obat a. FORTIBI dan SANTIBI
Fortibi dan Santibi yang tepat b. FORTIBI dan santibi
adalah… c. fortibi dan SANTIBI
d. forTIBI dan sanTIBI
e. FORtibi dan SANtibi
4. Seorang apoteker pengelola a. 1 rangkap
Apotek ingin memesan obat b. 2 rangkap
golongan narkotika. Surat c. 3 rangkap
pemesanan untuk obat golongan d. 4 rangkap
narkotika dibuat sekurang- e. 5 rangkap
kurangnya menjadi…

5. Saat terjadi bencana alam hebat a. Dinas Kesehatan Kota


di Kota X, terdapat donasi obat b. Dinas Kesehatan Provinsi
serta perbekalan kesehatan c. Badan POM
dikirim dari Negara Malaysia d. Direktorat Jenderal
yang dikirimkan ke Negara Kefarmasian dan Alat
Indonesia. Salah satu obat yang Kesehatan
didonasikan yakni cairan infus. e. Ikatan Dokter Indonesia
Sebelum disimpulkan donasi dan Ikatan Apoteker
obat tersebut dapat diterima, Indonesia
siapakah pihak yang harus
melakukan verifikasi obat donasi
tersebut?
6. Seorang Apoteker melakukan a. 3 Juli 2020
peracikan puyer dari asam b. 3 Agustus 2020
mefenamat (kadaluwarsa 1 c. 3 September 2020
tahun lagi). Sampai kapan d. 3 Oktober 2020
sediaan tersebut dapat e. 3 November 2020
digunakan jika peracikan
dilakukan pada 3 Juni 2020?
7. Jika seorang Apoteker diminta a. Ribunal, Rifampisin 300
untuk menata obat berikut di mg, Rifampisin
Instalasi Farmasi RS, yang 450 mg, Rimstar
manakah urutan penataan yang b. Rifampisin 300 mg,
tepat? Rifampisin 450 mg,
Ribunal, Rimstar
c. Ribunal, Rimstar,
Rifampisin 300 mg,
Rifampisin 450 mg
d. Ribunal, Rifampisin 300
mg, Rimstar, Rifampisin
450 mg
e. Rimstar, Rifamfisin 450
mg, Rifamfisin 300 mg,
Ribunal
8. Seorang Apoteker di Apotek a. Rp166,00
ingin melakukan pengadaan b. Rp172,00
Natrium Diklofenak 50 mg dari c. Rp186,00
PBF dengan HAS Rp13.834 dan d. Rp375,00
PPN sebesar 10%. Kemasan e. Rp365,00
berupa 5 strips @10 tablet.
Apoteker menetapkan margin
yang diinginkan sebesar 20%.
Berapakah harga jual obat per
tabletnya?
9. Di suatu rumah sakit akan a. Insulin
melakukan pengadaan obat- b. Asam folat
obatan dengan metode VEN dan c. Metformin
ABC. Karena keterbatasan dana, d. Vitamin C
tidak semua obat dapat dibeli. e. Koenzim Q10
V E N
Insuli Azitro Koenzim
A
n misin Q10
Furos Fenitoi Asam
B
emid n Folat
Album Metfor Vitamin
C
in min C
Obat manakah yang akan dicoret
dari daftar?
10 Apotek melakukan pembelian 10 a. Rp15.000,00
. box bedak asam salisilat yang b. Rp25.000,00
masing-masing berisi 5 botol c. Rp35.000,00
@Rp6.000. PBF memberikan d. Rp40.000,00
diskon 5% setiap pembelian 10 e. Rp50.000,00
botol. Berapa total diskon?
11 Dari berikut metode a. Metode adaptif
. perencanaan sediaan farmasi, b. Metode Asumtif
alat kesehatan dan bahan medis c. Metode Kombinasi
habis pakai di Rumah Sakit, d. Metode Morbiditas
manakah metode yang e. Metode Retrospektif
berdasarkan proyeksi jumlah
pasien tahun berjalan dan tahun
berikutnya?
12 Seorang apoteker ingin a. Balai besar POM
. melakukan pemusnahan obat- b. Badan POM
obatan yang ada di Apotek c. Dinas Kesehatan Kota /
karena sudah kadaluarsa. Kabupaten
Namun dari daftar obat yang d. Dinas Kesehatan Provinsi
dimusnakan terdapat Kodein. e. Pengurus IAI setempat
Pihak yang diundang untuk
menyaksikan pemusnahan
tersebut adalah?
13 Pemilihan obat di Rumah Sakit a. 6 bulan sekali
. diantaranya didasarkan kepada b. 12 bulan sekali
Formularium Rumah Sakit. c. 18 bulan sekali
Formularium RS setidaknya d. 24 bulan sekali
harus dikaji berapa bulan sekali? e. 36 bulan sekali
14 Suatu sediaan farmasi yang tidak a. Mandatory recall adalah
. memenuhi standar peraturan penarikan dilakukan oleh
perundang-undangan akan BPOM atas perintah
ditarik dari pasaran. Manakah penarikan oleh
pernyataan di samping yang Kementrian Kesehatan
benar? b. Voluntary recall adalah
penarikan sukarela
dilakukan oleh BPOM
c. Mandatory recall adalah
penarikan dilakukan oleh
pemilik izin edar atas
perintah penarikan oleh
Kementrian Kesehatan
d. Voluntary recall adalah
penarikan sukarela
dilakukan oleh pemilik
izin edar tanpa laporan
kepada BPOM
e. Mandatory recall adalah
penarikan dilakukan oleh
pemilik izin edar atas
perintah penarikan oleh
BPOM
15 Sebuah rumah sakit ingin a. Floor stock
. melakukan sistem distribusi b. Unit Dose Dispensing
untuk meningkatkan kepatuhan c. One Daily Dose
pasien rawat inap yaitu dengan d. Resep individu
dosis sekali minum. Apa sistem e. Kombinasi
distribusi yang tepat?
Pembahasan Soal Materi …

Stok minimal = (waktu tunggu x rata-rata penjualan per


bulan) + safety stock
Stok minimal = (waktu tunggu x rata-rata penjualan per
1. C
bulan) + (waktu tunggu x rata-rata penjualan per bulan)
Stok minimal = (1 bulan x 500 unit) + (1 bulan x 500 unit)
Stok minimal = 500 + 500 = 1000 unit
Menurut Farmakope Indonesia Edisi V, suhu penyimpanan
obat terdiri dari
 Suhu beku: dari -20oC hingga -10oC
2. B
 Suhu dingin: dari 2oC hingga 8oC
 Suhu sejuk: dari 8oC hingga 15oC
 Suhu kamar: dari 15oC hingga 30oC
Pada penyimpanan obat LASA, identitas obat LASA ditulis
3. E dengan penulisan Tall Man Lettering yakni huruf yang
berbeda di antara dua obat LASA ditulis secara kapital
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2015,
4. C satu surat pesanan narkotika hanya berlaku untuk satu
jenis narkotika dan dibuat sekurang-kurangnya 3 rangkap.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 059 Tahun
2011, semua obat dan perbekalan kesehatan yang berasal
dari pihak donor harus diverifikasi oleh:
 Dinas kesehatan kota/kabupaten dan berkoordinasi
dengan BPBD kota/kabupaten apabila obat dan
perbekalan kesehatan donasi langsung dikirim ke
kabupaten/kota
 Dinas kesehatan provinsi dan berkoordinasi dengan
5. D BPBD provinsi apabila obat dan perbekalan kesehatan
donasi langsung dikirim ke provinsi
 Kementrian Kesehatan (melalui Direktorat Jenderal
Kefarmasian dan Alat Kesehatan) dan berkoordinasi
dengan BNPB pusat apabila obat dan perbekalan
kesehatan donasi diterima di tingkat nasional
Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, baru dapat
disimpulkan apakah obat dan perbekalan kesehatan
donasi diterima atau ditolak.
6. C Waktu sediaan masih dapat digunakan / Beyond Use Date
(BUD) adalah batas waktu penggunaan produk obat
setelah diracik/disiapkan atau setelah kemasan primernya
dibuka/dirusak. Adapun BUD racikan oral digambarkan
sebagai berikut:
Dengan ED asam mefenamat yakni 1 tahun (>6 bulan),
dan 25% dari 1 tahun adalah 3 bulan (yakni <6 bulan),
sehingga BUD maksimal yaitu 3 bulan dari 3 Juni 2020
adalah 3 September 2020.

Untuk memudahkan petugas, penyimpanan obat disusun


berdasarkan alfabetis dan penyimpanan obat LASA
7. D
dilakukan secara terpisah antara satu sama lain atau diberi
jarak dengan obat lain yang bukan pasangannya.
Harga obat untuk satu kemasan = Rp13.834
Harga obat + PPN = Rp13.834 + Rp1.383,4 = Rp15.217,4
Margin keuntungan 20%  maka harga obat + 20% dari
harga obat tsb atau nilai HPP 1.2
8. E
HPP = 1.2 x 15.217,4 = Rp 18.260,88
Maka harga obat per tablet = Rp 18.260,88 : 50 (karena
satu kemasan terdapat 50 tablet)
= Rp 365.22
9. E Metode VEN
 Kelompok V adalah kelompok obat yang vital, yang
termasuk dalam kelompok ini antara lain: Obat
penyelamat (life saving drugs), obat untuk pelayanan
kesehatan pokok (vaksin, dll), dan obat untuk
mengatasi penyakit-penyakit penyebab kematian
terbesar.
 Kelompok E adalah kelompok obat yang bekerja
kausal, yaitu obat yang bekerja pada sumber
penyebab penyakit.
 Kelompok N merupakan obat penunjang yaitu obat
yang kerjanya ringan dan biasa dipergunakan untuk
menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi
keluhan ringan.
Kriteria yang disusun dapat mencakup berbagai aspek
antara lain:
 Klinis
 Konsumsi
 Target kondisi
 Biaya
Langkah-langkah menentukan VEN
 Menyusun kriteria menentukan VEN
 Menyediakan data pola penyakit
 Merujuk pada pedoman pengobatan

Metode ABC
 Kelompok A adalah kelompok jenis obat yang jumlah
nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 70% dari jumlah dana obat keseluruhan.
 Kelompok B adalah kelompok jenis obat yang jumlah
nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 20%.
 Kelompok C adalah kelompok jenis obat yang jumlah
nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 10% dari jumlah dana obat keseluruhan.
Langkah-Langkah menentukan kelompok A, B dan C
1. Hitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk masing-
masing obat dengan cara mengalikan kuantum obat
dengan harga obat
2. Tentukan rankingnya mulai dari yang terbesar dananya
sampai yang terkecil
3. Hitung persentasenya terhadap total dana yang
dibutuhkan
4. Hitung kumulasi persennya
5. Obat kelompok A termasuk dalam kumulasi 70%, Obat
kelompok B termasuk dalam kumulasi > 70% s/d 90%,
dan Obat kelompok C termasuk dalam kumulasi > 90%
s/d 100%
 Koenzim Q10 dapat dicoret dari daftar karena bukan
termasuk obat vital dan esensial serta secara ekonomi
lebih buruk (harganya lebih mahal) dibandingkan vitamin C
Total pembelian = 50 botol, dengan total harga Rp 300.000
10
A diskon 5% tiap membeli 10 botol = 3.000.
.
Sehingga pembelian 50 botol, diskon menjadi 15.000.
11 B Terdapat beberapa metode dalam perencanaan sediaan
. farmasi, alat kesehatan, dan BMHP yakni
 Metode Adaptif  Perhitungan berdasarkan perubahan
pola pengobatan
 Metode Asumtif  Perhitungan berdasarkan proyeksi
jumlah pasien tahun berjalan dan tahun depan
 Metode Kombinasi  Perhitungan yang
menggabungkan satu atau lebih metode yang sudah
ada
 Metode Morbiditas  Perhitungan berdasarkan tren
pola penyakit selama 3 tahun terakhir
 Metode Retrospektif  Perhitungan berdasarkan
penggunaan rata-rata selama 3 tahun terakhir
Kodein termasuk ke dalam golongan obat Narkotika.
Berdasarkan PERMENKES NO 3 TAHUN 2015 TENTANG
PEREDARAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN
12
B PELAPORAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR
.
FARMASI, dalam Formulir 10 (Berita Acara Pemusnahan
Narkotika) harus terdapat 3 saksi (saksi dari Kemenkes,
saksi dari Badan POM, dan saksi dari sarana bersangkutan)
Pada elemen penilaian Standar Penilaian Kefarmasian dan
Penggunaan Obat edisi 1.1 nomor 2 tertera yaitu “Ada
13
B bukti pelaksanaan formularium sekurang-kurangnya dikaji
.
setahun sekali berdasar atas informasi tentang keamanan
dan efektivitasnya.”
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, terdapat dua jenis
penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi
standar/ketentuan peraturan perundang-undangan yakni
14  Mandatory recall  dilakukan oleh pemilik izin edar
E
. berdasarkan perintah penarikan oleh BPOM
 Voluntary recall  berdasarkan inisiasi sukarela oleh
pemilik izin edar dengan tetap memberikan laporan
kepada Kepala BPOM
 Floor stock  obat diberikan berdasarkan permintaan
dokter dan obat disiapkan dari lemari persediaan obat
yang terdapat di ruang perawat/perawatan
 UDD (unit dose dispensing)  obat ditempatkan dalam
kemasan untuk sekali minum
15
B  ODD (one daily dose)  obat disiapkan untuk
.
penggunaan sehari
 Resep individu  obat disiapkan sesuai resep yang
diberikan dokter, diberi etiket sesuai nama pasien
 Kombinasi  berupa kombinasi satu atau lebih jenis
pendistribusian di atas

Anda mungkin juga menyukai