Metode ABC
Kelompok A adalah kelompok jenis obat yang jumlah
nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 70% dari jumlah dana obat keseluruhan.
Kelompok B adalah kelompok jenis obat yang jumlah
nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 20%.
Kelompok C adalah kelompok jenis obat yang jumlah
nilai rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 10% dari jumlah dana obat keseluruhan.
Langkah-Langkah menentukan kelompok A, B dan C
1. Hitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk masing-
masing obat dengan cara mengalikan kuantum obat
dengan harga obat
2. Tentukan rankingnya mulai dari yang terbesar dananya
sampai yang terkecil
3. Hitung persentasenya terhadap total dana yang
dibutuhkan
4. Hitung kumulasi persennya
5. Obat kelompok A termasuk dalam kumulasi 70%, Obat
kelompok B termasuk dalam kumulasi > 70% s/d 90%,
dan Obat kelompok C termasuk dalam kumulasi > 90%
s/d 100%
Koenzim Q10 dapat dicoret dari daftar karena bukan
termasuk obat vital dan esensial serta secara ekonomi
lebih buruk (harganya lebih mahal) dibandingkan vitamin C
Total pembelian = 50 botol, dengan total harga Rp 300.000
10
A diskon 5% tiap membeli 10 botol = 3.000.
.
Sehingga pembelian 50 botol, diskon menjadi 15.000.
11 B Terdapat beberapa metode dalam perencanaan sediaan
. farmasi, alat kesehatan, dan BMHP yakni
Metode Adaptif Perhitungan berdasarkan perubahan
pola pengobatan
Metode Asumtif Perhitungan berdasarkan proyeksi
jumlah pasien tahun berjalan dan tahun depan
Metode Kombinasi Perhitungan yang
menggabungkan satu atau lebih metode yang sudah
ada
Metode Morbiditas Perhitungan berdasarkan tren
pola penyakit selama 3 tahun terakhir
Metode Retrospektif Perhitungan berdasarkan
penggunaan rata-rata selama 3 tahun terakhir
Kodein termasuk ke dalam golongan obat Narkotika.
Berdasarkan PERMENKES NO 3 TAHUN 2015 TENTANG
PEREDARAN, PENYIMPANAN, PEMUSNAHAN, DAN
12
B PELAPORAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN PREKURSOR
.
FARMASI, dalam Formulir 10 (Berita Acara Pemusnahan
Narkotika) harus terdapat 3 saksi (saksi dari Kemenkes,
saksi dari Badan POM, dan saksi dari sarana bersangkutan)
Pada elemen penilaian Standar Penilaian Kefarmasian dan
Penggunaan Obat edisi 1.1 nomor 2 tertera yaitu “Ada
13
B bukti pelaksanaan formularium sekurang-kurangnya dikaji
.
setahun sekali berdasar atas informasi tentang keamanan
dan efektivitasnya.”
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, terdapat dua jenis
penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi
standar/ketentuan peraturan perundang-undangan yakni
14 Mandatory recall dilakukan oleh pemilik izin edar
E
. berdasarkan perintah penarikan oleh BPOM
Voluntary recall berdasarkan inisiasi sukarela oleh
pemilik izin edar dengan tetap memberikan laporan
kepada Kepala BPOM
Floor stock obat diberikan berdasarkan permintaan
dokter dan obat disiapkan dari lemari persediaan obat
yang terdapat di ruang perawat/perawatan
UDD (unit dose dispensing) obat ditempatkan dalam
kemasan untuk sekali minum
15
B ODD (one daily dose) obat disiapkan untuk
.
penggunaan sehari
Resep individu obat disiapkan sesuai resep yang
diberikan dokter, diberi etiket sesuai nama pasien
Kombinasi berupa kombinasi satu atau lebih jenis
pendistribusian di atas