Hidrodinamika Laut
Hidrodinamika Laut
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
“HIDRODINAMIKA LAUT” ini dengan baik.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada para asisten yang telah membantu
praktikan dalam pembuatan laporan ini.Namun tidak lepas dari semua itu, praktikan menyadar
sepenuhnya bahwa ada kekurangan dalam pembuatan laporan ini. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka praktikan membuka selebar-lebarnya untuk memberikan saran dan
kritik kepada saya sehingga saya dapat memperbaiki laporan ini dengan lebih baik lagi.
Akhirnya praktikan mengharapkan semoga dari laporan ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap kita semua.
Praktikan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
1.3 Manfaat Praktikum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III METODE KERJA..................................................................
3.1 Waktu Dan Tempat
3.2Alat dan Bahan
3.3 Cara Kerja
3.4 Analisa Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.2 Pembahasan
BAB VPENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kualitas air yang bagus di tentukan oleh pH air tersebu. Bila pH air berkisar 7 maka kualitas
air tersebut bagus dan air itu belum terkontaminasi senyawa-senyawa yang mengandung logam
berat yang dapat menyebabkan air tidak layak lagi untuk di pakai atau di pergunakan oleh
manusia atau organieme lain karena menyebabkan kematian.
Perairan umum adalah bagian permukaan bumi yang secara permanen atau berkala
digenangi oleh air, baik air tawar, air payau maupun air laut, mulai dari garis pasang surut
terendah ke arah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami ataupun buatan. Perairan
umum tersebut diantaranya adalah sungai, danau, waduk, rawa, goba, genangan air lainnya
(telaga, kolong-kolong dan legokan).
Air merupakan bagian yang esensial dari protoplasma dan dapat di katakana bahwa semua jenis
kehidupan bersifat aquatik. Beberapa faktor tersedianya air antara lain curah hujan, kelembaban,
penguapan, angin, suhu dan udara.
Limnologi merupakan ilmu dari perairan umum, berhubungan seluruh faktor yang
mempengaruhi populasi yang hidup didalam perairan itu. Tidak benar menyatakan bahwa
limnologi adalah sebagai kajian perairan tawar karena pada daerah kering, genangan yang ada
sungguh beragam.
Debit air adalah jumlah air yang mengalir dalam suatu penampang tertentu (sungai /
saluran / mata air). Pemilihan lokasi pengukuran debit air : 1. dibagian sungai yang relatif lurus,
2. jauh dari pertemuan cabang sungai 3. tidak ada tumbuhan air, 4. aliran tidak turbelenl, 5. aliran
tidak melimpah melewati tebing sungai (Penuntun Praktikum Limnologi). Pengukuran debit air
sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus air. Kecepatan arus yang berkaitan dengan pengukuran
debit air ditentukan oleh kecepatan gradien permukaan, tingkat kekasaran, kedalaman, dan lebar
perairan.
1.3 ManfaatPraktikum
Manfaat dari praktikum ini adalah
a. Mengetahui volume debit air saat pasang surutdi perairan Alue Naga.
b. Mengetahui kecepatan arus di perairan Alue Naga.
c. Mengetahui arah pergerakan arus di perairan Alue Naga.
d. Mengetahui pengaruh pertambahan debit air oleh pergerakan arus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Dasar
Debir air adalah volume air yang mengalir melalui suatu penampang melintang pada
suatu titik tertentu per satuan waktu, pada umumnya dinyatakan dalam m³/s. Debit sungai
diperoleh setelah mengukur kecepatan air dengan alat pengukur atau pelampung untuk
mengetahui data kecepatan aliran sungai dan kemudian mengalirkannya dengan luas
melintangnya (luas potongan lintang sungai) pada lokasi pengukuran kecepatan
tersebut(Sosrodarsono)2003
pergerakan air sungai sangat dipengaruhi oleh jenis bentang alam , semakin besar ukuran
batuan dasar dan semakin banyak curah hujan , pergerakan air semakin kuat dan kecepatan arus
semakin cepat maka berpengaruh pada debit. Dalam SI (Satuan Internasional) besarnya debit
dinyatakan dalam satuan m³/s. Bagi pengelola sumberdaya air debit aliran merupakan suatu
informasi penting. Debit puncak over terjadi banjir maka diperlukan suatu bangunan penampung
air tambahan dalam pengendaliannya. Debit air kecil maka membutuhkan perencanaan akan
pemanfaatan air untuk berbagai keperluan , utamanya dalam pengentasan akan musim kemarau
yang berkepanjangan, serta gambaran potensi sumberdaya dari sungai tersebut (Effendi 2003)
Arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi
secara terus menerus. Gerakan yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya
yang bekerja pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air adalah
vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya yang bekerja yaitu
eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah gradien densitas air laut, gradient
tekanan mendatar dan gesekan lapisan air (Gross,1990).
Ketika angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas permukaan,
sebagian energi ini digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi permukaan, yang
memberikan pergerakan air dari yang kecil kearah perambatan gelombang sehingga
terbentuklah arus dilaut. Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang
bekerja pada permukaan laut, dan semakin besar arus permukaan. Dalam proses gesekan antara
angin dengan permukaan laut dapat (Supangat)
Laut merupakan medium yang tak pernah berhenti bergerak, baik di permukaan maupun
di bawahnya. Hal ini menyebabkan terjadinya sirkulasi air, bisa berskala kecil tetapi juga bisa
berukuran sangat besar. Penampilan yang paling mudah terlihat adalah arus di permukaan laut.
Ada arus yang hanya bersifat lokal saja tetapi ada pula yang mengalir melintas samudra. Arus
sangat penting artinya bagi pelayaran, oleh karena itu pengukuran arus sudah dilakukan sejak
dulu (Nontji,2002).
Gelombang yang datang menuju pantai dapat menimbulkaan arus pantai yang
berpengaruh terhadap proses sedimentasi/ abrasi di pantai. Pola arus pantai ini ditentukan
terutama oleh besarnya sudut yang dibentuk antara gelombang yang datang dengan garis pantai.
Jika sudut datang itu cukup besar, maka akan terbentuk arus menyusur pantai yang disebabkan
oleh perbedaan tekanan hidrostatik (Dahuri, Rais et al. 1996)
BAB III
METODELOGI KERJA
Adapun Alat dan bahan yang digunakan pada saat praktikum yaitu:
3.2.1 TabelAlatdanBahan
No NamaAlat Jumlah
1. PapanSkalar 1 Unit
2. Floating Grade 1 Unit
3. Life Jacket 1 Unit
4. Stopwatch 1 Unit
5. Sepatu Gambir 1 Pasang
6. P3K 1 Set
7. AlatTulis 1 Set
Dari diagram arus diatas terlihat bahwa pada menit 9:45 sampai dengan menit 10:05 arus
dikatan rendah karna masih 0,2 m/s namun pda jam 10:15 arus meningkat drastis yaitu hampir
mendekati 1 m/s dan di sepuluh menit kemudian arus kembali menurun lalu pada jam 10:35 arus
kembali naik sama seperti pada jam 10:15, dan sepuluh menit kemudian arus kembali naik
seperti pada jam 10:35 lalu menurun secara perlahan dengan kecepatan sekitar 0,7 m/s. Naiknya
kecepatan arus yang secara cepat tadi mungkin bisa dikarnakan dorongan dari angin yang
kencang atau dikarnakan adanya kapal kapal nelayan yang lewat sehingga arus tidak stabil, pada
jam 11:15 sampai dengan jam 12:55 kecepatan arus naik turun dan pada jam 13:05 sampai 13:15
kecepatan arus sama yaitu 0,8 m/s kemudian perlahan turun dan menurun seperti yang terlihat
pada diagram laulu setelah itu arus hampir tidak terlihat mulai dari jam 13:45 sampai pada jam
15:45.
Kemudian pada pengukuran debit air terlihat pada diagram pada jam 9:45 sampai pada jam 10:05
debit air dibawah 1000 m3. Lalu pada 10 menit kemudian, tepat pada jam 10:15 debit air
meningkat secara drastis diatas 4000 m3. Lalu di sepuluh menit kemudian debit air kembali
turun dibawah 1000m3 lalu pada jam 10:35 debit air kembali meningkat melebihi yang sebelum
nya yaitu 6000m3 dan di sepuluh menit kemudian debit air kembali turun. Sedikit yaitu sekitar
5200m3 lalu turun sedikit demi sedikit lagi hingga debit air kembali rendah yaitu sekitar 1000m3
hingga jam 12:55.Lalu kemudan kembali meningkat lagi diatas 4000m3 setelah itu turun
kembali
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Laut merupakan medium yang tak pernah berhenti bergerak, baik di permukaan maupun di
bawahnya
b. Debit air tertinggi yaitu pada jam 10:35
c. Arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yang terjadi
secara terus menerus
d. Semakin cepat kecepatan angin, semakin besar gaya gesekan yang bekerja pada permukaan laut,
dan semakin besar arus permukaan
5.2 Saran
Saran saya pada saat praktiku untuk selalu fokus dalam pengambilan data agar tidak
terdapat kesalahan nantinya pada saat pengolahan data.
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R., et al. 2004. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta.
PT Pradaya Paramitha.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.
Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.
Gross, M. G. 1990. Oceanography: A View of the Earth. 5th Edition. Prentice Hall. London.
Nontji, A. 2002. Laut Nusantara. PT. Djambatan. Jakarta
Sosrodarso, S. dan K. Takeda, 2003. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradnya Paramita, Jakarta.
Supangat, A., Susanna. 2003. Pengantar Oseanografi. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non-
Hayati, BRPKP-DKP. ISBN.No. 979-97572-4-1