Anda di halaman 1dari 4

BERITA

“POHON GELANG, POTENSI LOKAL


BERNUANSA EROPA YANG KENTAL AKAN SEJARAH”
Sebagai Syarat Kelulusan
Mata Kuliah Teknik Mencari dan Menulis Berita
Yang diampu oleh ;
Rakhmat Saiful Ramadani, S.Sos, M.I.Kom

DISUSUN OLEH:

WIRA YUDHA ARDIANSYAH

NIM: 5.17.03.05.0030

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT
2019
“POHON GELANG, POTENSI LOKAL
BERNUANSA EROPA YANG KENTAL AKAN SEJARAH”

Pohon Gelang yang tepat berlokasi di Dsn. Tegalsari, Ds. Puri, Kec. Puri,
Kab. Mojokerto merupakan pohon yang di anggap keramat bagi warga sekitar.
Pohon Gelang sudah ada sejak zaman dahulu, diperkirakan waktu Belanda dan
Jepang datang ke sini pohon itu sudah ada. Pohon Gelang di kelilingi pohon-
pohon yang berjejer di sekelilingnya, tetapi ukuran pohon ini jauh lebih besar dari
pohon-pohon yang ada di sekelilingnya, besarnya pohon ini tidak bisa diukur
dengan jangkauan tangan manusia walaupun sampai 5 orang. Pohon Gelang bisa
dibilang masih sangat terasa aura mistisnya, masih banyak tempat-tempat yang
digunakan untuk meletakkan sesajen di sekeliling area pohon tersebut yang
terbuat dari beberapa balok andesit yang ditata rapi dan pecahan batu kuno yang
tersebar di sekeliling pohon tersebut yang terjepit oleh akar-akar pohon. Kalau
dilihat dari ukarannya pohon ini lain dari yang lain, satu ranting pohon ini
ukurannya hampir sama dengan ukuran satu batang pohon pada umumnya. Bisa
dikatakan kalau pohon ini merupakan satu-satunya pohon terbesar yang ada di
wilayah Mojokerto. Bahkan pohon ini disejajarkan dengan beberapa pohon besar
di Eropa yang dijadikan sebagai tempat wisata diantaranya adalah Pohon Ook di
Inggris dan Pohon Stara Maslina di Montenegro. Memang belum banyak orang
yang tau dengan keberadaan pohon ini, karena tempat ini pun belum diresmikan
sebagai tempat wisata, tetapi menurut Bapak Kepala Desa “Memang sudah ada
rencana itu untuk menjadikan tempat ini sebagai tempat wisata, tinggal kita
komunikasikan lebih jauh lagi dengan Pemerintah Daerah dan sudah kita
masukkan juga ke anggaran desa, tinggal tunggu saja nanti progresnya
bagaimana” tutur beliau, dengan adanya rencana ini nantinya juga bisa
meningkatkan perekonomian maupun kesejahteraan masyarakat sekitar karena
otomatis bisa membuka lapangan kerja baru bagi mereka.
Untuk keperuntukan Pohon Gelang itu sendiri masih ada kaitannya dengan
hal kepercayaan dari para sesepuh Desa Puri, yakni dalam hal untuk melestarikan,
zaman dahulu banyak orang datang ke pohon gelang untuk melakukan pemujaan
tetapi sekarang sudah tidak ada, pohon gelang juga merupakan punden di Desa
Puri, tentunya kalau punden aura mistis dan kesakralan dari pohon tersebut masih
sangat melekat. Sebagai salah satu buktinya Bapak Kepala Desa menceritakan
bahwa dulu ada salah satu orang yang berprofesi sebagai dukun mengadakan
acara pertunjukkan wayang yang ditempatkan di pohon gelang beliau
menyebutkan sejak gamelan di pukul ratusan ular keluar secara bersamaan dari
ranting-ranting pohon gelang dan hal itu juga di saksikan oleh banyak orang dan
sempat membuat heboh warga sekitar. Beliau menyebutkan kawasan ini boleh
dikunjungi oleh siapa pun, namun rata-rata yang datang ke kawasan tersebut
adalah anak muda, walaupun itu dijadikan tempat pacaran beliau tidak melarang
asalkan sewajarnya saja tidak menjerumus ke yang negatif. “Gunakan kawasan ini
sewajarnya saja, jangan melakukan hal-hal yang berbau negatif ataupun asusila di
kawasan ini dan jangan sesekali menebang pohon ini, kecuali kalau ada bagian
pohon yang roboh baru boleh ditebang, karena ini juga untuk menghindari
dampak dari adanya hal-hal gaib yang ditimbulkan” himbau beliau. Selain itu
pohon gelang juga sering dijadikan sebagai tempat untuk kenduren kalau ada
acara khitan, nikahan, syukuran maupun hajatan lainnya, perlu di garis besarkan
pohon gelang dalam acara tersebut hanya dijadikan sebagai tempatnya saja kalau
masalah do’a tetap sama menggunakan do’a islam yang ditujakan langsung
kepada Allah SWT. Zaman dahulu banyak orang datang ke pohon gelang untuk
membawa sesajen dan melakukan ritual-ritual tertentu yang kita tidak tahu,
sekarang pun masih ada orang yang meletakkan sesajen di pohon gelang tetapi
hanya sebagian saja itu pun juga tidak di lakukan dengan ritual-ritual tertentu
seperti yang dilakukan pada zaman dahulu.
Tempat ini banyak dikunjungi oleh anak-anak muda untuk dijadikan sebagai
tempat untuk spot foto terutama saat weekand baik hari sabtu maupun minggu.
Tapi sayangnya tempat ini belum memiliki penjaga atau juru kunci sehingga tidak
ada yang mengawasi pengunjung yang datang ke tempat tersebut, dan yang
ditakutkan nantinya pengunjung bisa melakukakn apa saja di kawasan tersebut
apalagi kalau sampai melakukkan perbuatan yang negatif sehingga bisa menodai
kesakralan dari pohon tersebut.

Wira Yudha Ardiansyah


Mahasiswa Ilmu Komunikasi Semester 5
Universitas Islam Majapahit
Dokumentasi :

Anda mungkin juga menyukai