LAPORAN JR TERMODINAMIKA Edit Dit Dit Dit
LAPORAN JR TERMODINAMIKA Edit Dit Dit Dit
JURNAL READING
Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
ANGGOTA :
Tutor:
Siti Ruqqayah,S.Si.,M.Sc.
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR
Rasa bangga yang tak terhingga dan tak ternilai saya rasakan karena Tuhan telah
memberikan rahmatNya kepada saya sehingga karya tulis yang berjudul “Warisan
Kromosom, Penentuan Jenis Kelamin, dan Genom Manusia: Paradigma Baru”
dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam
penyelesaian laporan ini diharapkan kepada mahasiswa Universitas Islam Al-
Azhar untuk dapat memahami isi dari laporan ini dan dapat menjadi ilmu yang
berguna di masa yang akan datang.
Kami menyadari dalam proses pembuatan sampai akhirnya selesai bahwa
masih banyak kekurangannya, sehingga kami memohon maaf serta menginginkan
kritik dan saran yang dapat memperbaiki laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
ABSTRAK………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Suatu partikel yang berada dalam suatu kotak segi empat dengan ukuran
sisi-sisinya adalah a, b dan c dan bergerak sepanjang sumbu X, Y dan Z akan
memerlukan 9emper untuk melakukan gerak tersebut. Energi total yang
diperlukan oleh partikel tersebut dapat dinyatakan dalam komponen x, y, dan
zsebagai berikut.
Jika sistem dianggap ideal (tidak ada interaksi antar molekul) dan
pendekatan Born-Oppenheimer berlaku maka 10emper dari setiap tingkat dapat
dituliskan sebagai jumlah 10emper translasi, rotasi, vibrasi, elektronik dan nuklir.
Secara matematik dapat dituliskan seperti Persamaan (1.4).
𝜀 = 𝜀t +𝜀rot + 𝜀v + 𝜀e + 𝜀o (1.4)
𝜀v =hv (v + ½) (1.5)
S=f(W) (1.6)
Dari gambar diatas bisa dijelaskan jika sistem dan lingkungan adalah
waktu, seperti yang ditunjukkan pada gambar a). Keduanya dikembalikan ke
kondisi awal mereka dengan protokol waktu-terbalik b), maka proses dan rekan
timereversed nya adalah termodinamika reversibel. Proses reversibel penting
dalam termodinamika karena mereka tidak meningkatkan entropi alam semesta,
yang diberikan oleh jumlah entropi r dan entropi nya lingkungan R r. Entropi alam
semesta (sistem terisolasi) tidak bisa menurun, dan kelebihan generasi entropi
sesuai dengan upaya sia-sia.
1. Aktifitas
2. Stabilitas
3. Selektifitas
4. Umur Katalis
5. Regenerasi
Sifat mudah diregenerasi harus dimiliki oleh katalis sehingga pada saat katalis
dioperasikan gangguan yang terjadi dapat diminimumkan.
6. Kekuatan mekanik
b. Penyangga
Penyangga berfungsi sebagai tempat penebaran fasa aktif dengan tujuan
memperluas permukaan kontak antara fasa aktif dengan reaktan, tanpa
mengurangi aktivitas fasa itu sendiri. Selain itu, fungsi lainnya adalah
sebagai permukaan yang stabil dimana inti aktif terdispersi sedemikian
rupa sehingga sintering dapat dikurangi. Dengan demikian penyangga
harus tahan terhadap pertumbuhan kristal dikarenakan panas, yang artinya
harus memiliki titik lebur yang tinggi atau minimal lebih tinggi daripada
titik lebur senyawa aktif [Nasikin,M dan Susanto, Bambang Heru. 2010].
c. Promotor
Pemberian promotor pada inti aktif dapat dilakukan dengan cara perubahan
struktur atau secara elektronik. Contohnya katalis pada sintesis ammonia
terdiri atas besi dengan dua promotor yaitu alumina dan kalium. Pada proses
ini alumina berfungsi mencegah besi mengalami sintering pada saat reduksi
dan kalium berfungsi mencegah sisi asam mengalami keracunan. Pemberian
promotor dengan cara elektronik dapat dicontohkan pada kalium yang
dimodifikasi secara elektronik dengan memberikan electron dari kondisi
terionisasi [Nasikin,M dan Susanto, Bambang Heru. 2010].
a. Katalis homogen
Katalis heterogen yaitu katalis yang berbeda fasa reaktan dan produk
reaksinya.. Katalis heterogen kurang efektif dibandingkan dengan katalis
homogeny karena heterogenitas permukaannya, namun system katalisis ini
paling luas digunakan dalam bidang industry, hal ini disebabkan system
katalis heterogen memiliki beberapa keuntungan, misalnya :
Katalis asam- basa yaitu katalis yang senyawa antaranya terjadi akibat
terbentuknya ikatan kovalen antara katais dan reaktan. Contohnya adalah silika
alumina dan zeolit. katalis ini tidak mempunyai kemampuan memindahkan
electron karena itu tidak aktif secara redoks.
Sifat- sifat kimia dan fisika unsur golongan transisi sangat ditentukan oleh
orbital d. Fungsi logam transisi dalam suatu reaksi katalitik adalah untuk
mengatomisasi molekul-molekul diatomic dan kemudian memberikan atom
tersebut kepada reaktan lainnya atau intermediet reaksi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan