Anda di halaman 1dari 17

Penerapan Konsep Fungsi Eksponensial dan Fungsi Logaritma Dalam Tingkat

Pertumbuhan Sepeda Motor di Kota Malang

Makalah Kelompok 12 Tugas ke 10

untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sosial

yang diampu oleh Bapak Mohamad Yasin

Oleh:
Raqqasyi Rahmatullah M. (160311604633)

Offering B
Program Studi S1 Pendidikan Matematika

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN MATEMATIKA

Oktober 2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini meskipun masih terdapat banyak
kekurangan. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih pada pihak yang telas
menyumbangkan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk dan isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas kebaikan dan


keikhlasan hati yang telah banyak tercurah kepada penulis. Walaupun demikian, dalam
penyusunan makalah ini disadari bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.
Oleh karena itu sangat diharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar makalah
ini menjadi lebih baik lagi. Akhirnya diharapkan makalah ini dapat diterima dan
memberikan manfaat bagi semua.

Malang, November 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………………

Kata Pengantar…………………………………………………………………………... i

Daftar Isi…………………………………………………………………………………. ii

Daftar Gambar…………………………………………………………………………… iii

BAB I. Pendahuluan……………………………………………………………………... 1

Latar Belakang…………………………………………………………………... 1

Rumusan Masalah……………………………………………………………….. 1

Tujuan……………………………………………………………………………. 2

BAB II. Teori Penunjang………………………………………………………………… 3

BAB III. Pembahasan……………………………………………………………………. 9

BAB IV. Kesimpulan……………………………………………………………………. 12

Daftar Rujukan…………………………………………………………………………... 13

ii
Daftar Gambar

Gambar 2.2.1. Titik (𝑢, 𝑣) dan (𝑣, 𝑢) yang merupakan hasil refleksi satu sama lain….. 6

Gambar 2.2.2 Titik (𝑢, 𝑣) dan (𝑣, 𝑢) yang merupakan hasil refleksi satu sama lain…... 6

Gambar 3.2 Grafik Fungsi 𝑃𝑖 ………………………………………………………........ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Maraknya jumlah kendaraan di Indonesia menyebabkan kepadatan lalu lintas di jalan
raya menyebabkan kemacetan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh tingkat konsumtif yang
sangat tinggi dari tahun ke tahun. Lebih dar 10 juta sepeda motor yang ada di Indonesia
dimana sebagian besar dari jumlah tersebut perpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali,
Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan lain-lain. Karena hal tersebut, lalu lintas di kota-kota
besar sering terjadi kemacetan. Bukan hanya orang dewasa saja yang menggunakan sepeda
motor, tetapi pada jaman sekarang banyak anak-anak kecil yang belum layak untuk
mengendarai sepeda motor sudah menggunakan sepeda motor dijalan. Karena hal ini
semakin tahun, laju perubahannya semakin meningkat karena faktor jaman dan selalu
bertambahnya sifat dan sikap konsumtif dari sebagian besar masyarakat Indonesia.
Salah satu kota yang sering mengalami kemacetan (bahkan setiap hari) dikarenakan
maraknya kendaraan bermotor yang semakin lama semakin meningkat secara signifikan.
Padahal kegunaan sepeda motor hanyalah pelengkap kebutuhan (kebutuhan tersier). Hal ini
lagi-lagi dikarenakan sifat dan sikap konsumtif yang selalu meningkat dari waktu ke waktu.
Untuk mengetahui tingkat pertambahan sepeda motor dari tahun ketahun dapat
menggunakan konsep matematika salah satunya fungsi eksponen dan fungsi logaritma. Dari
sini dipilih judul “Penerapan Konsep Fungsi Eksponensial dan Fungsi Logaritma Dalam
Tingkat Pertumbuhan Sepeda Motor di Kota Malang” untuk memperluas wawasan terkait
Tingkat pertumbuhan sepeda motor di kota malang.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara menentukan tingkat pertumbuhan dan banyaknya kendaraan bermotor di
Kota Malang pada tahun tertentu menggunakan konsep fungsi eksponen dan logaritma.

1
1.3 Tujuan
Untuk menemukan cara menyelesaikan permasalahan tingkat pertumbuhan dan banyaknya
sepeda motor di Kota Malang pada tahun tertentu menggunakan konsep fungsi eksponen
dan logaritma.

2
BAB II

TEORI PENUNJANG

2.1 Pengertian Fungsi Eksponensial


Fungsi eksponensial memiliki peran penting dalam banyak aplikasi dunia nyata.
Misalkan 𝑏 adalah bilangan positif dan 𝑛 adalah bilangan real, maka 𝑏 𝑛 adalah bilangan real.
Sehingga dari sini diperoleh definisi fungsi eksponensial sebagai berikut:

Fungsi Eksponensial

Suatu fungsi yang didefinisikan sebagai

𝑓(𝑥) = 𝑏 𝑥 (𝑏 > 0, 𝑏 ≠ 1)

Disebut sebagai fungsi eksponen dengan basis 𝒃 dan eksponen 𝒙. Domain


dari 𝑓 adalah himpunan semua bilangan real.

Fungsi eksponensial memiliki beberapa aturan pengoperasian berikut ini.

Aturan Eksponen

Misal 𝑎 dan 𝑏 bilangan positifdan misal 𝑥 bilangan real. Maka,

1. 𝑏 𝑥 . 𝑏 𝑦 = 𝑏 𝑥+𝑦
𝑏𝑥
2. = 𝑏 𝑥−𝑦
𝑏𝑦

3. (𝑏 𝑥 )𝑦 = 𝑏 𝑥𝑦
4. (𝑎𝑏)𝑥 = 𝑎 𝑥 𝑏 𝑥
𝑎 𝑥 𝑎𝑥
5. (𝑏) = 𝑏𝑥

Fungsi eksponen adalah beberapa fungsi yang paling berguna dan ditemukan di hampir
setiap bidang di mana matematika diterapkan, contohnya: Dalam kondisi ideal, jumlah bakteri
yang hadir setiap saat 𝑡 dalam suatu budaya dapat dijelaskan oleh fungsi eksponensial 𝑡; zat
radioaktif membusuk dari waktu ke waktu sesuai dengan hukum peluruhan "eksponensial";
waktu parro untuk penguraian zat kimia ; uang yang tersisa pada deposito tetap dan penghasilan
bunga majemuk tumbuh secara eksponensial; dan beberapa yang paling penting.

3
Berikut diberikan sifat-sifat fungsi eksponen

Sifat-Sifat Fungsi Eksponen

Fungsi eksponen 𝑦 = 𝑏 𝑥 (𝑏 > 0, 𝑏 ≠ 1) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1. Memiliki domain (−∞, ∞),


2. Memiliki range (0, ∞)
3. Grafiknya melalui titik (0,1),
4. Bersifat kontinu pada (−∞, ∞),
5. Fungsi eksponen naik pada (−∞, ∞) jika 𝑏 > 1 dan turun pada
(−∞, ∞), jika 𝑏 < 1.

Suatu fungsi eksponen dengan basis 𝑒 (bilangan euler) , dimana 𝑒 adalah bilangan
irasional yang nilainya 2,7182818 …, memiliki peran penting pada teori maupun aplikasi
dalam bidang kehidupan. Fungsi tersebut dapat disajikan sebagai berikut menggunakan
aproksimasi limit tak hingga.

1 𝑚
𝑒 = lim (1 + )
𝑛→∞ 𝑚

2.2 Fungsi Logaritma


2.2.1 Logaritma
Pada fungsi eksponen 𝑏 𝑦 = 𝑥 , untuk 𝑏 > 0, 𝑏 ≠ 1, dimana variabel 𝑥 dinyatakan dalam
bentuk bilangan real 𝑏 dan variabel 𝑦 . Dalam aljabar, dikatakan bahwa angka 𝑦 disebut
logaritma 𝑥 ke basis 𝑏 dan dilambangkan oleh log 𝑏 𝑥. Berikut hubungan antara eksponen dan
logaritma.

Logaritma dari 𝒙 dengan 𝒃

𝑦 = log 𝑏 𝑥 jika dan hanya jika 𝑥 = 𝑏𝑦 (𝑥 > 0)

Notasi Logaritma

log 𝑥 = log10 𝑥 Logaritma Umum


ln 𝑥 = log 𝑒 𝑥 Logaritma Natural

4
2.2.2 Aturan Logaritma
Perhitungan yang melibatkan logaritma difasilitasi oleh hukum logaritma berikut.

Aturan Logaritma

Jika 𝑏, 𝑚, dan 𝑛 adalah bilangan positif, maka

1. log 𝑏 𝑚𝑛 = log 𝑏 𝑚 + log 𝑏 𝑛


𝑚
2. log 𝑏 = log 𝑏 𝑚 − log 𝑏 𝑛
𝑛

3. log 𝑏 𝑚𝑛 = 𝑛 log 𝑏 𝑚
4. log 𝑏 1 = 0
5. log 𝑏 𝑏 = 1

2.2.3 Fungsi Logaritma dan Grafiknya


Definisi logaritma mengakibatkan bahwa jika 𝑏 dan 𝑛 adalah bilangan positif dan 𝑏
tidak sama dengan 1, maka ekspresi log 𝑏 𝑛 adalah bilangan real. Sehingga dapat diperoleh
definisi fungsi logaritma berikut.

Fungsi Logaritma

Fungsi logaritma didefinisikan sebagai

𝑓(𝑥) = log 𝑏 𝑥

Disebut sebagai fungsi logaritma dengan basis b. Domain dari 𝑓 adalah


himpunan semua bingan posiif

Satu cara untuk mendapatkan grafik fungsi logaritma 𝑦 = 𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥 adalah dengan
membuat tabel nilai logaritma (basis 𝑏). Namun, metode lain yang lebih mudah didasarkan
pada pemanfaatan hubungan antara fungsi logaritma dan eksponensial.

Jika suatu titik (𝑢, 𝑣) terletak pada grafik 𝑦 = 𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥, lalu


𝑣 = 𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑢
Tetapi kita juga dapat menulis persamaan ini dalam bentuk eksponensial sebagai
𝑢 = 𝑏𝑣

5
Jadi intinya (𝑢, 𝑣) juga terletak pada grafik fungsi 𝑦 = 𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥. Perhatikan hubungan antara
titik-titik (𝑢, 𝑣) dan (𝑣, 𝑢) dan garis 𝑦 = 𝑥 (Gambar 2.2.1). Jika kita berpikir dari garis 𝑦 =
𝑥 sebagai cermin, maka titik (𝑢, 𝑣) adalah refleksi dari titik tersebut (𝑣. 𝑢). Demikian pula,
titik (𝑣. 𝑢). adalah pantulan cermin dari titik (𝑢, 𝑣).

Gambar 2.2.1 Titik (𝑢, 𝑣) dan (𝑣, 𝑢) yang merupakan hasil refleksi satu
sama lain.

Kita dapat memanfaatkan hubungan ini untuk membantu kita menggambar grafik fungsi
logaritma. Misalnya, jika kita ingin menggambar grafik 𝑦 = 𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥, dimana 𝑏 > 1, maka kita
hanya perlu menggambar hasil refleksi dari grafik 𝑦 = 𝑏 𝑥 sehubungan dengan garis 𝑦 = 𝑥
(Gambar 2.2.2).
Anda dapat menemukan sifat-sifat berikut dari fungsi logaritma dengan mengambil
grafik dari hasil pencerminan fungsi eksponensial yang sesuai.

Gambar 2.2.2 Titik (𝑢, 𝑣) dan (𝑣, 𝑢) yang merupakan hasil refleksi satu
sama lain.
6
Berikut diberikan sifat-sifat fungsi logaritma.

Sifat-Sifat Fungsi Logaritma

Fungsi logaritma 𝑦 = 𝑙𝑜𝑔𝑏 𝑥 (𝑏 > 0, 𝑏 ≠ 1) mempunyai sifat-sifat sebagai


berikut:

1. Memiliki domain (0, ∞),


6. Memiliki range (−∞, ∞)
7. Grafiknya melalui titik (1,0),
8. Bersifat kontinu pada (0, ∞),
9. Fungsi logaritma naik pada (0, ∞) jika 𝑏 > 1 dan turun pada (0, ∞),
jika 𝑏 < 1.

2.2.4 Hubungan Sifat Fungsi Eksponensial dan Fungsi Logaritma


Berikut hubungan sifat fungsi eksponensial dan fungsi logaritma yang merupakan
konsekuensi langsung dari definisi logaritma angka.

Hubungan Sifat 𝒆𝒙 dan 𝐥𝐧 𝒙

𝑒 ln 𝑥 = 𝑥 (𝑥 > 0) (1)

ln 𝑒 𝑥 = 𝑥 ( Untuk sebarang 𝑥 bilangan real) (2)

2.3 Beberapa aplikasi Fungsi Eksponensial dan Logaritma Dalam Perubahan Jumlah
Objek.

Fungsi perubahan ataupun fungsi pertumbuhan adalah salah satu contoh aplikasi fungsi
eksponen dan logaritma dalam bidang sosial, ekonomi, dan statistic. Sifat utama fungsi ini
adalah meningkat secara menoton. Fungsi perubahan maupun fungsi pertumbuhan mempunyai
beberapa bentuk, dengan atau tanpa asimtot yang merupakan batas atas.
Beberapa contoh fungsi pertumbuhan yang menerapkan konsep fungsi eksponen dan
logaritma dalam bidang sosial, ekonomi, dan statistik adalah fungsi peningkatan objek dalam
satuan waktu tertentu.

7
a. Misalkan objek tersebut adalah penduduk. Bila penduduk suatu negara (daerah) pada suatu
saat 𝑃𝑖 mengalami pertumbuhan sebesar 𝑟 per tahun, maka setelah𝑡 tahun, banyaknya
penduduk menjadi :
𝑃𝑖+𝑡 = 𝑃𝑖 (1 + 𝑟)𝑡 (1)
b. Bagi suatu negara (daerah) dengan jumlah penduduk yang besar, maka pertumbuhan
penduduk berlangsung hampir kontinu, maka jumlah penduduk setelah 𝑡 tahun menjadi :
𝑃𝑖+𝑡 = 𝑃𝑖 . 𝑒 𝑟𝑡 (2)
c. Misalkan (𝑟 + 1) pada persamaan (1) sama dengan 𝑅 yaitu (𝑟 + 1) = 𝑅 , maka
persamaan (1) di atas dapat dinyatakan sebagai berikut :
𝑃𝑖+𝑡 = 𝑃𝑖 . 𝑅 𝑡 (3)
Dimana :
𝑃𝑖+𝑡 : Jumlah penduduk/objek pada tahun yang ke 𝑖 + 𝑡
𝑃𝑖 : Jumlah penduduk/objek pada tahun awal yaitu tahun yang ke 𝑖
𝑟 : Tingkat pertumbuhan/perubahan
𝑅 : Tingkat pertumbuhan/perubahan +1 atau (𝑟 + 1)
𝑡 : Jangka waktu.

8
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Permasalahan.

Banyaknya sepeda motor berplat nomor warna hitam kota malang pada tahun 2010
dari data Samsat kota malang sebanyak 309.808 kendaraan. Sedangkan pada tahun 2015
banyaknya sepeda motor adalah 439.648. (Sumber: malangkota.go.id)

a. Tentukan tingkat pertambahan rata-rata sepeda motor berplat hitam kota malang per
tahun mulai tahun 2010 sampai 2015.
b. Perkirakan banyaknya sepeda motor berplat hitam kota malang pada akhir tahun 2019.
c. Tentukan fungsi banyaknya sepeda motor tahun ke 𝑖 dan gambar grafik fungsi
banyaknya sepeda motor (𝑃𝑖 ) terhadap waktu (𝑖) mulai tahun 2010 sampai 2020.
3.2 Penyelesaian.

Diketahui : Misalkan 𝑃𝑖 adalah banyaknya sepeda motor pada tahun ke 𝑖


𝑃2010 = 309.808
𝑃2015 = 439.648
Ditanya :
a. Tingkat pertambahan rata-rata sepeda motor per tahun mulai tahun 2010 sampai 2015
b. Banyaknya sepeda motor pada tahun 2019.
c. Gambar grafik fungsi banyaknya motor(𝑃𝑖 ) terhadap waktu (𝑖) mulai tahun 2010
sampai 2020.
Jawab :
Untuk menentukan tingkat perubahan jumlah motor digunakan rumus berikut.
𝑃𝑎 = 𝑃𝑏 (1 + 𝑟)𝑡
Dimana :
𝑃𝑎 : banyaknya motor pada tahun ke 𝑎
𝑃𝑏 : banyaknya motor pada tahun ke 𝑏
𝑟 : tingkat perubahan jumlah motor per tahun
𝑡 : selisih waktu 𝑎 dan 𝑏 (biasanya 𝑡 = 𝑏 − 𝑎)

a. Kemudian substitusikan apa saja yang diketahui sehingga diperoleh

9
439.648 = 309.808 (1 + 𝑟)2015−2010
439.648 = 309.808 (1 + 𝑟)5
log 439.648 = log 309.808 (1 + 𝑟)5
log 439.648 = log 309.808 + log(1 + 𝑟)5
5,64 = 5,49 + log(1 + 𝑟)5
0,15 = log(1 + 𝑟)5
0,15 = 5 log(1 + 𝑟)
0,03 = log(1 + 𝑟)

100,03 = 10log(1+𝑟)
1,071 = (1 + 𝑟)
𝑟 = 0,071
𝑟 = 7,1%
Jadi, tingkat pertambahan rata-rata sepeda motor per tahun mulai tahun 2010 sampai 2015
sebanyak 7,1%.
b. Untuk mencari banyaknya motor pada akhir tahun 2019 akan ditentukan 𝑃2019 dengan
menggunakan tingkat pertambahan sebelumnya dan diperoleh fungsi banyaknya
sepeda motor pada tahun ke 𝑖 yaitu

𝑓(𝑖) = 𝑃𝑖 = 309.808(1 + 7,1%)𝑖−2010


Sehingga,
𝑃2019 = 309.808(1 + 7,1%)2019−2010
𝑃2019 = 309.808(1 + 7,1%)9
𝑃2019 = 309.808(1,071)9
𝑃2019 = 309.808(1,85)
𝑃2019 = 574.378,09 ≈ 574.378
Jadi, perkiraan banyaknya motor pada akhir tahun 2019 adalah 574.378 kendaraan.
c. Dari pengerjaan diperoleh fungsi banyaknya sepeda motor tahun ke 𝑖 yaitu

𝑓(𝑖) = 𝑃𝑖 = 309.808(1,071)𝑖−2010

10
Sehingga diperoleh grafik fungsi dibawah ini.

𝑃𝑖 (ratus ribu)

𝑓(𝑖)

𝑖 (tahun)
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

11
BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan

1. Fungsi eksponensial dan logaritma dapat digunakan dalam berbagai bidang yaitu
bidang penelitian, bidang kesehatan, bidang ekonomi, bidang statistic, dan lain-lain.
2. Fungsi eksponensial dan logaritma dapat digunakan untuk menentukan tingkat
perubahan atau pertumbuhan jumlah motor dalam waktu tertentu.
3. Fungsi eksponen juga dapat digunakan untuk memperkirakan banyaknya motor pada
waktu diakan mendatang dengan tingkat perubahan dianggap tetap.
4. Dengan menerapkan fungsi eksponen dan logaritma beserta aturannya dalam
kehidupan sehari-hari maupun permasalahan khusus dapat memudahkan kita dalam
menentukan suatu pilihan akibat dari hasil perhitungan menggunakan konsep eksponen
dan logaritma.

12
DAFTAR RUJUKAN

Bradley, T., Patton, P. 2002. Essential Mathematics for Economics and Business Second
Edition. England: British Library Cataloguing.

Tan, S.T. 2008. College Mathematics fot the Managerial, Life, and Social Sciences Seventh
Edition. USA: Thomson Higher Education.

Vanberg, D., Purcell, E.,J., Rigdon, S., E. 2008. Kalkulus Edisi Kesembilan, Jilid 2.
Penerjemah: Susila, I., N. Jakarta: Penerbit Erlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai