Anda di halaman 1dari 2

REVIEW BUKU Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer

Judul Buku: Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer


Pengarang: Jujun S. Suriasumantri
Penerbit: Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
Tahun: 2005
Tebal Buku: 384 hal

Pada dasarnya, buku ini sangat menarik untuk di baca. Dan menjauhkan kesan bahwa
filsafat sangat sulit untuk dimengerti. Karena dalam penjelasan maupun pembahasannya,
pengarang dengan cerdik menempatkan beberapa contoh dalam kehidupan sehari-hari yang
memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari pembahasannya. Sangat diakui, bahwa
inilah yang menjadikan buku filsafat tersebut mudah untuk dipahami.
Buku ini terdiri atas sepuluh bab termasuk satu bab penutup.
Bab pertama merupakan pengenalan mengenai hakikat ilmu pengetahuan dan filsafat.
Berfilsafat menurut pengarang adalah berendah ahti terdahadp pengetahuan yang ada dan
juga dapat diartikan sebagai seorang yang selalu merenungkan diri terhadap apa yang ada
dihadapannya. Dalam bab ini juga dikemukakan ciri dari pemikiran filsafat, yaitu,
menyeluruh, mendasar dan spekulatif. Selain itu dipaparkan pula cabang-cabang dari filsafat.
Bab kedua membahas mengenai dasar-dasar pengetahuan yang meliputi penalaran,
logika, sumber pengetahuan dan kriteria kebenaran. Dijelaskan bahwa manusia adalah
makhluk yang bepikir, yang merasa, mengindera dan memiliki totalitas yang berasal dari
ketiga hal tersebut. Penalara menurut pengarang adalah suatu proses berfikir dalam menarik
suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Adapun cirinya adalah adanya suatu proses
berpikir dan bersifat analitik. Logika sendiri dikatakan pengarang sebagai cara penarikan
kesimpulan dimana logika didefinisikan secara luas sebagai pengkajian untuk berpikir secara
sahih. Sumber pengetahuan diperoleh secara rasio dan wahyu. Sementara dalam pembahasan
kriteria kebenaran terdapat beberapa teori-teori untuk menjelaskan kebenaran. Seperti teori
koherensi, korespondensi, dan pragmatis.
Bab ketiga menjelaskan tentang ontologi yang mempelajari mengenai hakikat
metafisika, asumsi, peluang, beberapa asumsi dalam ilmu, dan batas-batas penjelajahan ilmu
dalam kaitannya dengan filsafat ilmu. Sebab ontologi sendiri merupakan bagian dari dasar
berfikir dalam filsafat.
Bab keempat membahas tentang epistemologi yaitu metode keilmuan sebagai cara
untuk meraih hakikat filsafat itu sendiri. Terdiri atas jarum jam sejarah yang menjelaskan
perbedaan metode pengetahuan dalam setiap keilmuan. Pengetahuan yang merupakan
khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau tidak langsung turut memperkaya
kehidupan umat manusia. Metode ilmiah dan struktur pengetahuan ilmiah.
Bab kelima mengenai sarana berpikir ilmiah yang pada dasarnya adalah sebagai alat
untuk membantu kegiatan-kegiatan ilmiah dalam beberapa langkah yang harus ditempuh.
Pada setiap langkah tertentu juga diperlukan sarana tertentu pula. Sarana berpikir ilmiah
diantaranya terdiri atas bahasa, matematika dan statistika.
Bab keenam membahas mengenai aksiologi sebagai nilai dari keguanaan filsafat
dengan ditopang ilmu dan moral, tanggung jawab sosial ilmuwan akan nilai-nilai yang
diperoleh tersebut. Juga pembahasan mengenai nuklir dan pilihan moral serta revolusi
genetika.
Bab ketujuh membahas mengenai kaitan antara ilmu dengan kebudayaan. Manusia
dengan kebudayaan, ilmu dan pengembangan kebudayaan nasional dan dua pola kebudayaan.
Bab kedelapan membahas tentang kaitan ilmu dengan bahasa, tentang terminologi
ilmu, apakah ilmu pengetahuan ataukah saint yang dinamakan ilmu itu. Juga menyangkut
politik bahasa nasional.
Bab kesembilan membahas mengenai struktur dan teknik penulisan dan penelitian
ilmiah.
Bak kesepuluh merupakan bab penutup yang memaparkan hakikat dan kegunaan
ilmu.
Kelebihan buku ini, adalah gaya bahasanya yang cukup sederhana dengan disertai
beberapa contoh yang membuat pembaca sedikit demi sedikit mengerti mengenai hal yang
sedang dibahas.
Kekurangannya mungkin karena terlalu banyak contoh sehingga kadang contohnya
terlalu banyak daripada inti dari pembahasannya itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai