Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PREEKLAMPSIA
DI RUANG BERSALIN RSUD JOMBANG

Disusun Oleh :

1. ADE TRI SUGIYANTO


2. ENIK HANDAYANI
3. OKTAVIA DO CARMO PEREIRA
4. SUSIANAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


STIKES PEMKAB JOMBANG
PRODI NERS
2018

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

Dr. Sestu Retno D.A.,S.Kp.,M.Kes Kusniatin.,S.Tr.,Keb


NIK. 0011963031520061207 NIP. 196706151993112001
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DI RUANG BERSALIN RSUD
JOMBANG

Pokok Bahasan : Preeklampsia


Sasaran : Pasien dan keluarga
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Oktober 2018
Waktu : 15.00 WIB
Tempat : Ruang Bersalin

A. LATAR BELAKANG
Sebagian besar dari komplikasi preeklampsia dapat ditangani melalui deteksi
dini dan pencegahan yang tepat. Namun dari hasil studi pendahuluan di RSUD
Jombang dapat diketahui bahwa pengetahuan dan tingkat sosial ekonomi yang rendah
mengakibatkan terbatasnya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sehingga
masyarakat cenderung tidak peka terhadap deteksi dini dan bahaya komplikasi
preeklampsia pada kehamilan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan
pengetahuan ibu hamil melalui konseling, informasi, dan edukasi tentang deteksi dini
dan pertolongan pertama preeklampsia pada kehamilan. Sehingga target PWS KIA
dalam cakupan deteksi dini ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi yang ditangani
dapat tercapai yaitu sejumlah 80%.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta diharapkan mampu
memahami konsep preeklampsia.

b. Tujuan Khusus
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan audience :
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai preeklampsia, ibu hamil :
1. Mampu menjelaskan tentang pengertian preeklampsia
2. Mampu menjelaskan tentang faktor risiko preeklampsia
3. Mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala preeklampsia
4. Mampu menjelaskan tentang komplikasi preeklampsia
5. Mampu menjelaskan tentang pencegahan preeklampsia
6. Mampu menjelaskan tentang tindakan pertama yang harus dilakukan saat
terjadi gejala preeklampsia
7. Mampu menjelaskan tentang kebutuhan gizi pada preeklampsia

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 menit 1. Salam pembukaan 1. Menjawab Ceramah
dan berdoa salam dan
2. Memperkenalkan berdoa
diri 2. Mendengarkan
3. Menjelaskan maksud keterangan
dan tujuan penyaji
4. Membuat kontrak
waktu
Penyajian 30 1. Menyampaikan 1. Memperhatikan Ceramah Poster,
menit materi dan leaflet
mendengarkan
keterangan
penyaji
Penutup 25 1. Melakukan tanya- 1. Mendengarkan Tanya- Poster,
menit jawab dan bertanya jawab leaflet,
2. Memberikan kuis 2. Menjawab lembar
tentang materi yang pertanyaan post-test,
diberikan 3. Mengisi lembar bolpoin,
3. Membagikan lembar post-test dengan timer
post-test lengkap sesuai
4. Menyampaikan instrusi dari
kesimpulan penyaji
5. Menutup pertemuan
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1. Leaflet
F. PENGORGANISASIAN
Moderator : Oktavia Do Carmo Pereira
Penyaji : Enik Handayani, Susianah
Observer : Ade Tri Sugiyanto

G. EVALUASI
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Terstruktur
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan
- Pelaksanaan penyuluhan sesuai yang telah dirumuskan pada SAP
- Kesiapan penyuluh termasuk kesiapan modul dan media yang akan
digunakan
- Kesiapan audience meliputi kesiapan menerima penyuluhan
b. Evaluasi Proses
- Audience antusias terhadap materi penyuluhan
- Audience tidak meninggalkan tempat penyuluhan saat penyuluhan
berlangsung
- Audience mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang
disampaikan penyuluh
- Penyuluh menjelaskan atau menyampaikan materi dengan jelas dan
dengan suasana yang rileks
c. Evaluasi Akhir
- Audience mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh

H. MATERI
Terlampir
MATERI PENYULUHAN
PRE EKLAMPSIA

A. Apa itu Pre Eklampsia ?


Pre eklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan
dalam masa nifas yang terdiri dari trias : hipertensi, proteinuri, dan edema, tetapi
tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau
lebih.
Pre Eklampsia Dibagi dalam 2 golongan :
1. Pre Eklampsia ringan, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih, atau kenaikan diastolik 15
mmHg atau lebih, atau kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih.
b. Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1
kg atau lebih perminggu
c. Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+ atau 2+
pada urin kateter atau midstream untuk pemeriksaan laboratorium.
2. Pre Eklampsia berat, bila keadaan sebagai berikut :
a. Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 5 gr atau lebih perliter.
c. Oliguria, jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam.
d. Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastrium.
e. Ada edema paru dan sianosis.
B. Apa penyebab terjadinya Pre Eklampsia ?
Pre Eklampsia dulu dikenal sebagai Toksemia, karna diperkirakan adanya racun di
dalam darah ibu hamil. Meski teori ini sudah dibantah, tetapi penyebab pre-eklamsia
hingga kini belum diketahui. Penyebab lain yang diperkirakan terjadi, adalah :
1. Kelainan aliran darah menuju rahim.
2. Kerusakan pembuluh darah.
3. Masalah dengan sistim ketahanan tubuh.
4. Diet atau konsumsi makanan yang salah.
C. Apa saja tanda dan gejala terjadinya Pre Eklampsia ?
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan berat badan
yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada pre
eklampsia ringan tidak ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat
didapatkan gejala sebagai berikut :
1. sakit kepala di daerah prontal.
2. diplopia, penglihatan kabur, dan lebih sensitif pada cahaya silau.
3. nyeri di daerah epigastrium.
4. mual atau muntah.
Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan
merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.
D. Bagaimana proses terjadinya Pre Eklampsia ?
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam
dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada
beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui
oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme,
maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar
oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema
yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial
belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat
disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus
(Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).
Perubahan pada organ-organ :
1. Perubahan pada otak
Pada pre-eklampsia aliran darah dan pemakaian oksigen tetap dalam batas-batas
normal. Pada eklampsia, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi pula
pada pembuluh darah otak. Edema terjadi pada otak yang dapat menimbulkan
kelainan serebral dan kelainan pada visus. Bahkan pada keadaan lanjut dapat
terjadi perdarahan.
2. Perubahan pada janin dan rahim
Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga
terjadi gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi
gawat janin. Pada pre-eklampsia dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim
dan kepekaan terhadap rangsangan meningkat maka terjadilah partus
prematurus.
3. Perubahan pada ginjal
Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang. Hal ini
menyebabkan filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya
terjadilah retensi garam dan air. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50%
dari normal sehingga pada keadaan lanjut dapat terjadi oliguria dan anuria.
4. Perubahan pada paru-paru
Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh
edema paru. Ini disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena
terjadinya aspires pnemonia. Kadang-kadang ditemukan abses paru.
5. Perubahan pada mat
Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah. Bila ini
dijumpai adalah sebagai tanda pre-eklampsi berat. Pada eklampsi dapat terjadi
ablasio retinae, disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat
yang merupakan salah satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala
lain yang dapat menunjukkan arah atau tanda dari pre-eklampsi berat akan
terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma, diplopia, dan ambliopia. Hal ini
disebabkan perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
serebri atau dalam retina.
6. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit
Pada pre-eklampsi ringan biasanya tidak dijumpai perubahan nyata pada
metabolisme air, elektrolit, kristaloid dan protein serum. Dan tidak terjadi
ketidakseimbangan elektrolit. Gula darah, bikarbonas natrikus dan pH normal.
Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara
asam laktat dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan alkali akan turun.
Keadaan ini biasanya disebabkan oleh kejang-kejang. Setelah konvulsi selesai
zat-zat organik dioksidasi sehingga natrium dilepas lalu bereaksi dengan
karbonik sehingga terbentuk bikarbonas natrikus. Dengan begitu cadangan
alkali dapat kembali pulih normal.
E. Apa saja faktor resiko terjadinya Pre Eklampsia ?
Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia
remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah :
1. Riwayat tekanan darah tinggi yang khronis sebelum kehamilan.
2. Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya.
3. Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan.
4. Kegemukan/obesitas.
5. Mengandung lebih dari satu orang bayi.
6. Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid arthritis.
F. Apa akibat lanjut/komplikasi yang terjadi bila Pre Eklampsia tidak segera
ditangani ?
1. Berkurangnya aliran darah menuju plasenta.
Preeklamsia akan mempengaruhi pembuluh arteri yang membawa darah menuju
plasenta. Jika plasenta tidak mendapat cukup darah, maka janin akan
mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga pertumbuhan janin
melambat atau lahir dengan berat kurang.
2. preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan
komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar,
epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.
3. Lepasnya plasenta.
Preeklamsia meningkatkan risiko lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum
lahir, sehingga terjadi pendarahan dan dapat mengancam bayi maupun ibunya.
4. Sindrom HELLP
HELLP adalah singkatan dari Hemolysis (perusakan sel darah merah), Elevated
liver enzym dan low platelet count (meningkatnya kadar enzim dalam hati dan
rendahnya jumlah sel darah dalam keseluruhan darah). Gejalanya, pening dan
muntah, sakit kepala serta nyeri perut atas.
5. Eklampsia
Jika preklamsia tidak terkontrol, maka akan terjadi eklamsia. Eklamsia dapat
mengakibatkan kerusakan permanen organ tubuh ibu, seperti otak, hati atau
ginjal. Eklamsia berat menyebabkan ibu mengalami koma, kerusakan otak
bahkan berujung pada kematian janin maupun ibunya.
G. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan
Pre Eklampsia ?
PENCEGAHAN
1. Diet yang tepat dan sesuai.
Karena penyebab pastinya belum diketahui, maka pencegahan utama yang baik
adalah meminta ibu hamil untuk mengurangi konsumsi garam, meski dianggap
tidak efektif menurunkan risiko preeklamsia. Diet yang dianjurkan cukup
protein, rendah karbohidraat, lemak dan garam.
2. Periksalah kehamilan secara teratur, untuk mengetahui kondisi ibu dan janin.
Preklamsia yang terdiagnosa lebih awal, akan memudahkan dokter
menyarankan terapi yang tepat untuk ibu dan janinnya.
Sebuah penelitian di tahun 2006, lebih dari 70 persen wanita yang
mengkonsumsi multivitamin dan menjaga berat tubuh sebelum hamil terbukti
risiko terkena preeklamsianya lebih rendah. Suplemen nutrisi ditengarai mampu
menurunkan risiko terkena preeklamsia, tapi Anda harus sangat selektif.
Konsultasikan pada dokter, sebelum mengkonsumsi suplemen di saat hamil.
3. Perbanyak minum
Sangat dianjurkan ibu hamil untuk minum dalam jumlah yang banyak tiap hari.
Minuman yang baik adalah air putih, karna air akan mendorong garam ke luar
tubuh. Dengan banyak minum akan membuat lebih sering ke toilet sehingga
dapat membawa kelebihan garam bias terbawa keluar, selain itu juga
mengurangi aktivitas. Minimal minum 2 liter per hari.
PENANGGULANGAN
Satu-satunya cara yang pling tepat untuk menangulangi Pre Eklampsia pada akhir
kehamilan adalah dengan mempercepat persalinan, tapi pada preeklamsia di awal
kehamilan, yang bisa dilakukan adalah antara lain :
1. Bed rest
Mengulur waktu kelahiran bayi dengan istirahat total agar tekanan darah turun
dan meningkatkan aliran darah menuju plasenta, agar bayi dapat bertahan.
Dianjurkan untuk berbaring total dan hanya diperbolehkan duduk atau berdiri
jika memang benar-benar diperlukan. Istirahat total berarti berbaring di tempat
tidur. Sebaiknya berbaring ke sisi sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah
pada janin.
2. Pengobatan sesuai anjuran Dokter
Obat yang biasa direkomendasikan yaitu pemakaian obat penurun tekanan darah.
Pada preklamsia parah dan sindroma HELLP, obat corticosteroid dapat
memperbaiki fungsi hati dan sel darah. Obat ini juga dapat membantu paru-paru
bayi tumbuh bila harus terjadi kelahiran prematur.
3. Melahirkan
Ini adalah cara terakhir mengatasi preeklamsia. Pada preklamsia akut/parah,
dokter akan menganjurkan kelahiran prematur untuk mencegah yang terburuk.
Kelahiran ini juga diperlukan kondisi minimal, seperti kesiapan tubuh ibu dan
kondisi janin.

Anda mungkin juga menyukai