Lutvia Resta Setyawati - 1406973 PDF
Lutvia Resta Setyawati - 1406973 PDF
(Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Telaah Kurikulum)
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
2016
A. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
KELEBIHAN KELEMAHAN
a. Jika menggunakan model
a. Menekankan pengembangan aspek
pembelajaran ini, maka akan sulit
kognitif, afektif, dan psikomotor
untuk mengontrol kegiatan dan
secara seimbang, sehingga
keberhasilan siswa.
pembelajaran melalui model ini
b. Strategi ini sulit dalam
dianggap lebih bermakna.
merencanakan pembelajaran oleh
b. Memberikan ruang kepada siswa
karena terbentuk dengan kebiasaan
untuk belajar sesuai dengan belajar
siswa dalam belajar.
mereka.
c. Dalam mengimplementasikannya,
c. Merupakan model yang dianggap
kadang memerlukan waktu yang
sesuai dengan perkembangan
panjang sehingga sering guru sulit
psikologi belajar modern yang
menyesuaikannya dengan waktu
menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat yang telah ditentukan.
adanya pengalaman. d. Selama kriteria keberhasilan
d. Dapat melayani kebutuhan siswa belajar ditentukan oleh kemampuan
yang memiliki kemampuan di atas siswa menguasai materi pelajaran,
rata-rata. Artinya, siswa yang maka model pembelajaran ini sulit
memiliki kemampuan belajar bagus diimplementasikan oleh setiap
tidak akan terhambat oleh siswa guru.
yang lemah dalam belajar.
Model pembelajaran discovery learning menurut Alma dkk (2010, hlm. 59)
yang juga disebut sebagai pendekatan inkuiri bertitik tolak pada suatu keyakinan
dalam rangka perkembangan murid secara independen. Model ini membutuhkan
partisipasi aktif dalam penyelidikan secara ilmiah. Hal ini sejalan juga dengan
pendapat yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di
kelas seperti yang terdapat pada kutipan berikut. “Discovery Learning can be
defined as the learning that takes place when the student is not presented with
subject matter in the final form, but rather is required to organize it himself”
(Lefancois dalam Emetembun, 1986, hlm. 103 dalam Depdikbud 2014).
Mengacu rumusan dari Dutch (dalam M. Taufiq Amir, 2010, hlm. 21)
bahwa PBL merupakan Metode instruksional yang menantang peserta didik agar
―belajar untuk belajar, bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi
masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan
serta kemampuan analisis peserta didik dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL
mempersiapkan peserta didik untuk berfikir kritis dan analistis dan untuk mencari
serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai.
Model
No Indikator
I D PBL PjBL
Dominasi
1. Sumber Belajar Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Siswa
Kelompok Kelompok
Kelompok Kelompok
2. Jenis Tugas atau atau
atau individu atau individu
individu individu
Konten
Pembelajaran Masalah Masalah
3. yang Diangkat yang Masalah baru yang Masalah baru
dalam sudah ada sudah ada
Pembelajaran
Berpikir Berpikir
Tujuan Utama Berpikir Berpikir
4. kreatif dan kreatif dan
Pembelajaran kritis kritis
inovatif inovatif
Model
No Indikator
I D PBL PjBL
Satu Satu
5. Proses Penilaian Kontinyu Kontinyu
Waktu Waktu
Biaya dan
7. Peralatan yang Sedikit Lebih banyak Sedikit Lebih banyak
Dibutuhkan
Teknis dan
Diarahkan Siswa bebas Diarahkan Siswa bebas
8. Sistematika
guru berekperimen guru berekperimen
Pembelajaran
Pendekatan yang
Dipakai untuk Multi Multi Multi Multi
10.
Memcahkan disipliner disipliner disipliner disipliner
Masalah
Keterangan:
Alma, Buchari, dkk. (2010). Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Indrawati. & Setiawan, Wawan. (2009). Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan untuk Guru SD. Jakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam
(PPPPTK IPA).