Anda di halaman 1dari 13

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

PERLINDUNGAN PEMEGANG SAHAM MINORITAS DALAM TERJADI


PENGAMBILALIHAN SAHAM PADA ANAK PERUSAHAAN (KASUS PT.
SUMALINDO LESTARI JAYA, TBK)

Lintang Agustina Roesadi*, Budiharto, dan Rinitami Njatrijani


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail: l.roesadi@gmail.com

Abstrak

Pemegang saham minoritas merupakan pemegang saham yang posisinya dibawah pemegang
saham mayoritas sehingga haknya dalam perusahaan sering kali terabaikan, karena kedudukannya
yang demikian perusahaan sering melakukan tindakan tanpa mementingkan akibatnya bagi pemegang
saham minoritas. Oleh sebab itu perlu adanya perlindungan yang tegas terhadap hak pemegang saham
minoritas. PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ) merupakan salah satu perusahaan terbuka yang tidak
melindungi hak pemegang saham minoritas. Penelitian ini bertujuan untuk Pertama mengetahui
pelanggaran yang dilakukan PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk terhadap pemegang saham minoritas.
Kedua mengetahui mengenai hak-hak pemegang saham minoritas yang dilanggar oleh PT. Sumalindo
Lestari Jaya Tbk dan Ketiga mengetahui tanggungjawab yang dapat dilakukan oleh PT. Sumalindo
Lestari Jaya Tbk atas kelalaiannya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, PT. Sumalindo
Lestari Jaya Tbk telah melakukan beberapa bentuk pelanggaran sehingga merugikan pemegang saham
minoritas. Hal tersebut dikarenakan PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk tidak memberikan informasi yang
layak atas hak pemegang saham minoritas sehingga pemegang saham minoritas mendapatkan kerugian
atas transaksi yang dilakukan oleh PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk.

Kata Kunci : Hak Pemegang Saham Minoritas, Tanggungjawab Perseroan, Perseroan Terbuka.

Abstract

Minority shareholders is shareholders who its position under stockholder so that their rights in the
company often ignored , because benefice this companies often perform the act of without seek as a
result for minority shareholders.Therefore need of strict protection to the rights of minority
shareholders PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SLJ ) is one of an open who do not protect the rights of
minority shareholders.This study aims to for the first know violation done PT. Sumalindo Lestari Jaya
Tbk to minority shareholders. Second know on the rights of minority shareholders of being violated by
PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk and third know responsibilities which can be done by PT. Sumalindo
Lestari Jaya Tbk for their negligence. Based on the research done can be concluded, PT. Sumalindo
Lestari Jaya Tbk has made several breach so disrupting minority shareholders. It was because PT.
Sumalindo Lestari Jaya Tbk does not provide information decent on the rights of minority
shareholders so minority shareholders get losses on which transactions are conducted by PT.
Sumalindo Lestari Jaya Tbk.

Keywords: Rights of Minority Shareholders, Responsibility Company, a publicly listed company

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

I. PENDAHULUAN
Saham atau surat berharga secara hukum. Oleh karena itu penulis
merupakan suatu tanda bukti atau menggunakan judul “Perlindungan
kepimilikan seseorang atau badan Pemegang Saham Minoritas Dalam
tertentu dalam suatu perusahaan. Terjadi Pengambilalihan Saham Pada
Wujudnya berupa selembar kertas Anak Perusahaan (Kasus PT.
yang menunjukkan pemilik dari kertas Sumalindo Lestari Jaya, Tbk).”
tersebut adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga II. METODE
tersebut. Dalam transaksi penjualan Metode penelitian adalah cara
saham terbentuklah dua kelompok melakukan sesuatu dengan
pemegang saham yaitu pemegang menggunakan pikiran secara seksama
saham minoritas dan pemegang saham untuk mencapai suatu tujuan dengan
mayoritas. Perlindungan hukum bagi cara mencari, mencatat, merumuskan,
pemegang saham mayoritas terdapat dan menganalisis sampai menyusun
pada saat Rapat Umum Pemegang laporan. Istilah metodologi berasal dari
Saham yaitu apabila tidak menemukan kata metode yang berarti jalan, namun
adanya keputusan bersama maka demikian, menurut kebiasaan metode
keputusan yang di terima adalah dirumuskan dengan kemungkinan-
keputusan mayoritas. Sifat putusan kemungkinan suatu tipe yang
yang diambil oleh mayoritas dalam dipergunakan dalam penelitian dan
RUPS tersebut dinilai tidak selamanya penilaian.1
adil bagi pemegang saham minoritas Metode pendekatan yang
sehingga kepentingan minoritas dipergunakan oleh penulis dalam
kurang di perhatikan. penulisan hukum ini adalah yuridis
Perlindungan hukum terhadap normatif. Dimana pendekatan yuridis
pemegang saham minoritas tidak adalah pendekatan yang mengacu pada
diatur secara jelas dalam Undang- hukum dan peraturan perundang-
Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang undangan yang berlaku seperti
Pasar Modal (UUPM), namun diatur Undang-Undang Nomor 40 Tahun
dalam Undang-Undang Nomor 40 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Tahun 2007 tentang Perseroan Pedoman Umum Good Coporate
Terbatas. Berdasarkan pada UUPT Govenance Tahun 2006 dikeluarkan
tersebut diharapkan pemegang saham oleh Komite Nasional Kebijakan
minoritas dapat mengetahui bagaimana Governance (KNKG), Peraturan
lankah-langkah untuk melindungi Pemerintah Nomor 27 Tahun 1998
kepentingannya. tentang Penggabungan, Peleburan, dan
Berdasarkan latar belakang di Pengambilalihan Perseroan Terbatas,
atas, perlindungan terhadap pemegang
saham minoritas dalam suatu transaksi 1
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian
perusahaan merupakan hal yang sangat Hukum, (Jakarta: Universitas Indonesia Press,
penting dan perlu untuk dilindungi 2012), halaman 5.

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

serta peraturan perundang-undangan adapun denda yang cukup besar


lainnya yang bersangkutan, sedangkan apabila adanya pelanggaran dalam
pendekatan normatif, adalah pasar modal. Dalam Pasal 100 UUPM,
pendekatan yang dilakukan terhadap dinyatakan bahwa Bapepam
azaz-azaz hukum serta studi kasus berwenang untuk melakukan
dalam hal ini Studi Kasus : Putusan pemeriksaan terhadap setiap pihak
Mahkamah Agung yang diduga melakukan atau terlibat
No.3017K/Pdt/2011, Pendekatan ini dalam penyelenggaraan terhadap
dengan kata lain sering disebut sebagai UUPM dan peraturan pelaksanaannya.
penelitian hukum kepustakaan.2 Pelaksanaan perlindungan bagi
pemegang saham minoritas diatur
III. HASIL DAN dalam beberapa pasal dalam Undang-
PEMBAHASAN Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Pelaksanaan perlindungan Perseroan Terbatas yaitu:
hukum terhadap pemegang saham 1. Kewenangan pemagang saham
minoritas diatur dalam UUPM dan dalam mengajukan gugatan
UUPT namun dalam UUPM tidak terhadap perseroan apabila
mengatur secara spesifik tentang dirugikan sebagai akibat dari
pelaksanaan perlindungan hukum keputusan RUPS, Direksi dan/atau
terhadap pemegang saham minoritas. Dewan Komisaris
UUPM hanya menyebutkan bahwa Diatur dalam Pasal 61 (1) UUPT yang
pemegang saham minoritas tidak berbunyi:
diabaikan kepentingannya oleh siapa “Setiap pemegang saham berhak
pun termasuk pemegang saham mengajukan gugatan terhadap
mayoritas. Tetapi adanya pelaporan Perseroan ke pengadilan negeri
dan keterbukaan informasi dapat apabila dirugikan karena tindakan
melindungi investor sebagai pemegang Perseroan yang dianggap tidak adil
saham minoritas dari pelanggaran dan tanpa alasan wajar sebagai akibat
dalam pasar modal, disebutkan dalam keputusan RUPS, Direksi, dan/atau
Pasal 85 UUPM mengenai pelaporan Dewan Komisaris.
dan keterbukaan informasi dimana 2. Kewenangan pemagang saham
seluruh emiten yang telah memperoleh dalam meminta kepada Persero
izin persetujuan wajib melapor kepada agar sahamnya dapat dibeli
Bapepam, dan bagi yang melakukan kembali akibat tidak setujunya
kejahatan akan mendapatkan sanksi pemagang saham terhadap
administratif yaitu sanksi yang tindakan perseroan tentang
dikenakan oleh Bapepam yang diatur perubahan AD, pengalihan atau
dalam pasal 102 UUPM. Selain sanksi, penjaminan kekayaan perseroan
yang nilainya lebih dari 50 % dan
2 penggabungan, peleburan,
Sorejono Soekanto dan Sri Mamudji,
Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
pengambilalihan atau pemisahan
Singkat,( Jakarta : PT Raja Grafindo Diatur dalam Pasal 62 UUPT yang
Persada,2004), halaman 13. berbunyi:

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

(1) Setiap pemegang saham berhak dasar menentukan suatu jumlah


meminta kepada Perseroan yang lebih kecil; atau
agar sahamnya dibeli dengan b. Dewan Komisaris
harga yang wajar apabila yang 4. Kewenangan untuk mewakili
bersangkutan tidak menyetujui perseroan untuk mengajukan
tindakan Perseroan yang gugatan terhadap anggota direksi
merugikan pemegang saham yang menyebabkan kerugian
atau Perseroan berupa: perseroan.
a. Perubahan anggaran dasar; Diatur dalam Pasal 97 ayat (6) UUPT
b. Pengalihan atau penjaminan yang berbunyi:
kekayaan Perseroan yang “Atas nama Perseroan, pemegang
menyangkut nilai lebih dan 50% saham yang mewakili paling sedikit
(lima puluh persen) kekayaan 1/10 (satu persepuluh) bagian dari
bersih Perseroan; jumlah seluruh saham dengan hak
c. Penggabungan, Peleburan, suara dapat mengajukan gugatan
Pengambilalihan, atau melalui pengadilan negeri terhadap
Pemisahan. anggota Direksi yang karena
(2) Dalam hal saham yang diminta kesalahan atau kelalaiannya
untuk dibeli sebagaimana menimbulkan kerugian pada
dimaksud pada ayat (1) Perseroan.”
melebihi batas ketentuan Pasal 114 ayat 6 UUPT
pembelian kembali saham oleh “Atas nama Perseroan, pemegang
Perseroan sebagaimana saham yang mewakili paling sedikit
dimaksud dalam Pasal 37 ayat 1/10 (satu persepuluh) bagian dari
(1) huruf b, Perseroan wajib jumlah seluruh saham dengan hak
mengusahakan agar sisa saham suara dapat menggugat anggota
dibeli oleh pihak ketiga. Dewan Komisaris yang karena
3. Kewenangan pemagang saham kesalahan atau kelalaiannya
untuk diselengarakannya RUPS, menimbulkan kerugian pada
tanpa kewenangan memutuskan Perseroan ke pengadilan negeri.”
diadakannya RUPS 5. Kewenangan pemagang saham
Diatur dalam Pasal 79 ayat 2 UUPT untuk dilakukannya audit terhadap
yang berbunyi: perseroan, atas dugaan terjadinya
(2) Penyelenggaraan RUPS Perbuatan Melawan Hukum yang
sebagaimana dimaksud pada Ayat merugikan yang dilakukan oleh
(1) dapat dilakukan atas Perseroan, Direksi atau komisaris.
permintaan: Pasal 138 Ayat (3)
a. 1 (satu) orang atau lebih Permohonan pemeriksaan Perseroan
pemegang saham yang bersama- dapat diajukan oleh:
sama mewakili 1/10 (satu a. 1 (satu) pemegang saham atau
persepuluh) atau lebih dari lebih yang mewakili paling
jumlah seluruh saham dengan sedikit 1/10 (satu persepuluh)
hak suara, kecuali anggaran

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

bagian dari jumlah seluruh pengikatan jual beli saham pada anak
saham dengan hak suara; perusahaannya yaitu PT. Sumalindo
b. pihak lain yang berdasarkan Hutani Jaya yang dilakukan tertanggal
peraturan perundang-undangan, 15 Juli 2009 sebesar 60% atau
anggaran dasar Perseroan atau sebanyak 7.201.500 lembar saham
perjanjian dengan Perseroan dengan pihak lain yaitu PT. Tjiwi
diberi wewenang untuk Kimia seharga Rp 7.201.500.000,00.
mengajukan permohonan Hal yang sangat penting dan
pemeriksaan; atau merupakan transaksi matrial terhadap
c. kejaksaan untuk kepentingan perkembangan PT. Sumalindo Lestari
umum. Jaya Tbk yang tidak didahulukan
Meskipun ketentuan yang dengan adanya tindakan
ditujukan untuk melindungi mempresentasikan maksud dan tujuan
kepentingan pemegang saham pelepasan saham di hadapan RUPS-
minoritas terdapat dalam UUPT, LB. Menurut Peraturan Badan
namun cara terbaik adalah dengan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
melakukan pencegahan yaitu dengan No.IX.E.2. angka 1 lampiran peraturan
perusahaan harus mempunyai tata tersebut menyebutkan yang dimaksud
kelola perusahaan yang baik dan dengan transaksi Material adalah
adanya kerjasama yang baik antara setiap pembelian, penjualan atau
perusahaan dengan para pemegang penyertaan saham, dan/atau
sahamnya agar pemegang saham pembelian, penjualan, pengalihan,
minoritas tidak merasa dirugikan oleh tukar menukar aktiva atau segmen
perusahaan. usaha, yang nilainya sama atau lebih
besar dari salah satu hal berikut:
Kasus PT. Sumalindo Lestari Jaya 1. 10 % (sepuluh per seratus) dari
Tbk pendapatan (revenues) perusahaan;
Beberapa permasalahan yang atau
melatarbelakangi perlunya 2. 20 % (dua puluh per seratus) dari
perlindungan hukum terhadap ekuitas;
pemegang saham minoritas Angka 2 lampiran peraturan
berdasarkan kasus PT. Sumalindo tersebut menyebutkan: bahwa
Lestari Jaya Tbk, yaitu: transaksi Material yang dilakukan
1. Terjadi Pengikatan Jual Beli Emiten atau Perusahaan Publik wajib
Saham Oleh Direksi PT. terlebih dahulu mendapatkan
Sumalindo Lestari Jaya Tbk persetujuan dari Rapat Umum
Pada PT. Sumalindo Hutani Pemegang Saham sesuai dengan
Jaya Yang Tidak Dilakukan prosedur dan persyaratan yang
Secara Terbuka Atau ditetapkan dalam peraturan ini. Dalam
Transparan Terhadap Pemegang agenda Rapat Umum Pemegang
Saham Minoritas. Saham harus ada acara khusus
PT. Sumalindo Lestari Jaya mengenai penjelasan tentang
Tbk melakukan transaksi berupa Perusahaan yang sahamnya akan

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dibeli, dijual atau disertakan, dan Keterbukaan atau transparansi


aktiva atau segmen usaha yang akan merupakan prinsip dari Good
dibeli, dijual, dialihkan atau Corporate Governance yang
ditukarkan; diakomodasikan ke dalam peraturan
Berdasarkan ketentuan perundang-undangan di bidang pasar
tersebut, direksi PT. Sumalindo Lestari modal. Pedoman GCG ref. 4.0
Jaya Tbk telah melakukan pelanggaran memasukkan prinsip keterbukaan yang
terhadap pemegang saham minoritas mensyaratkan ketepatan waktu dan
karena, seharusnya direksi PT. akurasi informasi. Perseroan
Sumalindo Lestari Jaya Tbk mempunyai kewajiban
menyampaikan maksud dan tujuannya mengungkapkan informasi penting
dihadapan RUPS setelah itu baru dalam laporan berkala (Laporan
melakukan pengikatan jual beli saham Tahunan dan Laporan Keuangan) dan
pada PT. Sumalindo Hutani Jaya Tbk. laporan peristiwa penting perseroan
Selain itu berdasarkan Pasal 75 kepada pemegang saham dan instansi
ayat (1) Undang-Undang No. 40 pemerintah yang terkait dengan
Tahun 2007 tentang Perseroan peraturan perundang-undangan yang
Terbatas menyebutkan bahwa “RUPS berlaku secara tepat waktu, akurat,
mempunyai wewenang yang tidak jelas, dan secara objektif.4
diberikan kepada Direksi atau Dewan PT. Sumalindo Lestari Jaya
Komisaris, dalam batas yang Tbk jelas-jelas melalaikan prinsip
ditentukan dalam Undang-Undang ini transparansi atau keterbukaan
dan/atau anggran dasar.” mengenai transaksi material yang
Berdasarkan pasal tersebut seharusnya diketahui melalui RUPS
jelas bahwa kasus pengikatan jual beli dan mendapatkan persetujuan dari
saham yang dilakukan oleh PT. RUPS terlebih dahulu sebelum
Sumalindo Lestari Jaya Tbk tanpa pelaksanaan transaksi tersebut, dalam
melalui RUPS merupakan tindakan hal ini pemegang saham minoritas juga
yang berlawana dengan Pasal 75 ayat tidak mengetahuinya sehingga tidak
(1) tersebut. adanya perlakuan adil dalam sistem
Tindakan PT. Sumalindo informasi mengenai transaksi yang
Lestari Jaya Tbk juga melanggar terjadi dalam perseroan dan
prinsip transparansi atau keterbukaan. menyebabkan kerugian terhadap
Prinsip transparansi atau keterbukaan perseroan.
merupakan salah satu unsur pokok
dalam penerapan GCG dalam suatu
perusahaan dan penerapan prinsip
GCG dalam suatu perusahaan sudah
Pemikiran dan Implementasinya di Indonesia
merupakan kebutuhan mutlak dalam
dalam Prespektif Hukum, (total media:
suatu praktek korporat yang modern.3 Jogjakarta, 2007), halaman 78.
4
M, Irsan Nasarudin, et.al. Aspek Hukum Pasar
3
Ridwan Khairandy dan Camelia Malik, Good Modal Indonesia.(Jakarta : Kencana, 2004),
Corporate Governance : Perkembangan halaman 236.

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

2. Penerbitan Zero Coupon Bond Lestari Jaya Tbk. Berdasarkan hal


(ZCB) Yang Dibeli Oleh Direksi tersebut menunjukkan direksi PT.
Dan Dewan Komisaris PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
Sumalindo Lestari Jaya Tbk melakukan pelanggaran saat membeli
Yang Tidak Disampaikan Pada ZCB, karena seharusnya direksi PT.
RUPS. Sumalindo Lestari Jaya Tbk meminta
1 Juli 2009 PT. Sumalindo persetujuan melalui RUPS-LB pada
Lestari Jaya Tbk mendapatkan Zero saat membeli ZCB yang diterbitkan
Coupon Bond yang diterbitkan oleh oleh PT. Sumalindo Hutani Jaya Tbk,
PT. Sumalindo Hutani Jaya Tbk karena demi terwujudnya tata kelola
sebesar Rp 140.254. 908.652,00 perusahaan yang transparan dan adil
dengan jangka waktu selama 1 tahun. bagi seluruh elemen kepentingan
Zero Coupon Bond merupakan khususnya pemegang saham minoritas.
obligasi tanpa bunga. Tindakan
korporasi tersebut baru diketahui oleh 3. Terdapat Transaksi Benturan
pemegang saham minoritas tanggal 15 Kepentingan Yang Dilakukan
Oktober 2009, pada waktu RUPS-LB Oleh Direksi PT. Sumalindo
dilaksanakan. Pada waktu RUPS-LB Lestari Jaya Tbk Dengan PT.
tersebut, direksi PT. Sumalindo Lestari Sumalindo Hutani Jaya Tbk
Jaya Tbk baru memberikan Surat Yang Tidak Disampaikan
Edaran kepada pemegang saham Melalui RUPS.
minoritas yaitu tanggal 13 Oktober Berdasarkan Neraca
2009 (Perbaikan Surat Edaran tanggal Konsolidasi PT. Sumalindo Lestari
15 September 2009) tentang Jaya Tbk tertanggal 30 September
keterbukaan informasi kepada para 2009, ternyata mempunyai ekuitas
pemegang saham dan didalam bersih sebesar Rp 179.311.000.000,00,
Prospektus PT. Sumalindo Lestari Jaya dan diketahui bahwa PT. Sumalindo
Tbk. tertanggal 9 Maret 2010 yang Lestari Jaya Tbk mempunyai
diterbitkan PT. Sumalindo Lestari Jaya pendapatan usaha untuk periode 9
Tbk. bulan yang berakhir pada tanggal 30
Transaksi yang terjadi antara September 2009 sebesar Rp
PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk dan 428.779.000.000,00. Pemberian utang
PT. Sumalindo Hutani Jaya Tbk tanpa jaminan pengembalian kepada
tersebut merupakan tindakan penting PT. Sumalindo Hutani Jaya Tbk oleh
yang seharusnya dibahas terlebih PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
dahulu di dalam RUPS dan diketahu sebesar Rp 140.254.908.652,00
oleh seluruh pemegang saham tanpa tersebut merupakan pemberian hutang
kecuali oleh pemegang saham dalam kategori transaksi mengandung
minoritas. Karena tindakan yang benturan kepentingan dan tidak pernah
dilakukan oleh PT. Sumalindo Lestari disampaikan pada RUPS, maka
Jaya Tbk merupakan tindakan yang berdasarkan hal tersebut direksi PT.
sangat kursial dan menyangkut Sumalindo Lestari Jaya Tbk telah
keberlangsungan PT. Sumalindo melanggar Keputusan Ketua

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

BAPEPAM-LK Nomor: Kep- berkaitan satu sama lain maupun


412/Bl/2009 Tentang Transaksi tidak” adalah satu transaksi atau lebih
Afiliasi Dan Benturan Kepentingan yang secara kumulatif mengakibatkan
Transaksi Tertentu yang menyatakan: dilampauinya ambang 50% (lima
“Transaksi yang mengandung puluh persen). Penilaian lebih dari
Benturan Kepentingan wajib terlebih 50% kekayaan bersih didasarkan pada
dahulu disetujui oleh para Pemegang niali buku sesuai neraca yang terakhir
Saham Independen atau wakil mereka disahkan RUPS.
yang diberi wewenang untuk itu dalam Pada ayat (2) maksudnya
RUPS sebagaimana diatur dalam berbeda dari transaksi pengalihan
Peraturan ini. Persetujuan mengenai kekayaan, tindakan transaksi
hal tersebut harus ditegaskan dalam penjaminan utang kekayaan Perseroan
bentuk akta notarial”. sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Selain itu berdasarkan Pasal huruf b tidak dibatasi jangka
102 Undang-Undang No. 40 Tahun waktunya, tetapi harus diperhatikan
2007 tentang Perseroan Terbatas adalah jumlah kekayaan Perseroan
menyebutkan bahwa: penjaminan dalam kurung waktu
(1) Direksi wajib meminta persetujuan tertentu.
RUPS untuk: Berdasarkan hal tersebut
a. mengalihkan kekayaaan menunjukkan bahwa PT. Sumalindo
Perseroan; atau Lestrai Jaya Tbk dalam kedudukan
b. menjadikan jaminan utang sebagai perusahaan terbuka,
kekayaan Perseroan; berkewajiban hukumnya memberikan
yang merupakan lebih dari 50% (lima informasi yang benar dan jujur kepada
puluh persen) jumlah kekayaan bersih pemegang saham dalam hal ini
Perseroan dalam 1 (satu) transaksi pemegang saham minoritas, dalam
atau lebih, baik yang berkaitan satu rangka mentaati asas transparansi atau
sama lain maupun tidak. asas keterbukaan informasi. Selain itu
(2) Transaksi sebagaimana dimaksud dari Pasal 102 menunjukkan dalam
pada ayat (1) huruf a adalah setiap transaksi diperlukannya
transaksi pengalihan kekayaan persetujuan RUPS terlebih dahulu
bersih Perseroan yang terjadi sehingga transaksi tersebut dapat
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun diketahui oleh berbagai pihak yang
buku atau jangka waktu yang lebih bersangkutan dalam proses transaksi
lama sebagaimana diatur dalam tersebut dan agar tidak adanya
anggran dasar Perseroan. kerugian yang terjadi.
Pada ayat (1) yang dimaksud
dengan “kekayaan Perseroan” adalah 4. Terdapat Pelanggaran Yang
semua barang baik bergerak maupun Dilakukan Oleh Direksi PT.
tidak bergerak, baik berwujud maupun Sumalindo Lestari Jaya Tbk
tidak berwujud, milik Perseroan. Sehingga Menyebabkan
Sedangkan maksud “dalam 1 (satu) Kerugian Terhadap Pemegang
transaksi atau lebih, baik yang Saham Minoritas.

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

22 Mei 2009 didalam laporan terhadap pemegang saham minoritas


keuangan PT. Sumalindo Lestari Jaya membuat pemegang saham mengalami
Tbk tahun buku 2008, PT. Sumalindo kerugian tanpa mengetahui secara
Lestari Jaya Tbk mengalami rugi detail keadaan keuangan perseroan.
bersih kurang lebih sebesar Rp Selain itu ZCB yang dilakukan PT.
262.500.000.000,00. Dikarena hal Sumalindo Lestari Jaya Tbk
tersebut tersebut, menyebabkan tidak menambah kerugian sehingga kerugian
adanya pembagian deviden bagi para yang diterima oleh pemegang saham
pemegang saham pada tahun buku secara berturut-turut.
2008, namun teryata pada tanggal 1
Juli 2009, PT. Sumalindo Lestari Jaya 5. Inbreng Aset PT. Sumalindo
Tbk memberikan hutang kepada PT. Lestari Jaya Tbk pada PT.
Sumalindo Hutan Jaya Tbk senilai Rp Sumalindo Alam Lestari adalah
140.254.908.652,00 melalui ZCB yang Transaksi Afiliasi dan Tidak
diterbitkan oleh PT. Sumalindo Lestari Pernah Disampaikan oleh PT.
Jaya Tbk untuk jangka waktu 1 (satu) Suamlidno Lestari Jaya kepada
tahun. Hal tersebut tersebut Pemegang Saham Minoritas.
mengakibatkan kerugian bagi Direksi PT. Sumalindo Lestari
perusahaan, karena pada saat itu Jaya Tbk melakukan tindakan inbreng
perusahaan sudah mengalami terhadap aset perseroan PT. Sumalindo
kerugian, sementara PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk berupa Hutan
Lestari Jaya Tbk justru memberikan Tanaman Industri (HTI) seluas 36.576
hutang kepada PT. Sumalindo Hutani Ha, pada PT. Sumalindo Alam Lestari
Jaya Tbk dengan jumlah yang sangat (anak perusahaan PT. SLJ) dengan
signifikan. Kondisi tersebut besarnya nilai transaksi sebesar Rp
menyebabkan PT. Sumalindo Lestari 229.765.000.000,00, dan ternyata PT.
Jaya Tbk mengalami kerugian yang Sumalindo Lestari Jaya Tbk
terjadi terus-menerus dan akibatnya merupakan pemegang saham
pemegang saham tidak mendapatkan mayoritas pada PT. Sumalindo Alam
pembagian deviden kembali, Lestari, yang besarnya 99,98 %.
sebagaimana tertuang didalam laporan Tindakan korporatif direksi PT.
untuk tahun buku 2008 dari PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk tersebut
Sumalindo Lestari Jaya Tbk. merupakan transaksi afiliasi yang
Berdasarkan hal tersebut seharusnya diketahui oleh pemegang
direksi dan dewan komisaris PT. saham tanpa kecuali pemegang saham
Sumalindo Lestari Jaya Tbk telah minoritas, akan tetapi transaksi afiliasi
melakukan pelanggaran dalam tersebut tidak pernah diberitahukan
menjalankan perseroan sehingga PT. atau terbuka kepada pemegang saham
Sumalindo Lestari Jaya Tbk minoritas, melalui surat tertulis
mengalami kerugian secara terus maupun pada waktu
menerus, dan pemegang saham tidak diselenggarakannya RUPS Tahunan
mendapatkan deviden. Laporan ataupun RUPS-LB tahun 2008 atau
keuangan yang tidak transparan 2009. Para pemegang saham minoritas

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

baru mengetahui adanya transaksi prinsip managemen secara terbuka


afiliasi tersebut adalah dari dengan tidak memberikan data secara
BAPEPAM tanggal 18 Agustus 2010 akurat, tepat waktu dan tepat sasaran
No. 148/SLI/DIR/YLC/JKT/2010. terhadap sebanyak mungkin akses
Tindakan yang dilakukan oleh kepada pihak pemegang saham,
direksi tersebut bertentangan dengan termasuk pemegang saham minoritas,
Keputusan Ketua BAPEPAM-LK bahkan juga kepada pihak stakeholders
Nomor: Kep-412/Bl/2009 yang lainnya mengenai informasi dan
menyatakan: kebijaksanaan dari perusahaan
“Perusahaan wajib mengumumkan tersebut.
keterbukaan informasi atas setiap
Transaksi Afiliasi kepada masyarakat 6. Pemegang Saham Minoritas
dan menyampaikan bukti pengumuman Tidak Mendapatkan Tanggapan
dan dokumen pendukungnya kepada Secara Jelas Atas Pelanggaran
Bapepam dan LK paling lambat akhir Yang Dilakukan Oleh Direksi
hari kerja ke-2 (kedua) setelah Dan Dewan Komisaris PT.
terjadinya Transaksi, yang paling Sumalindo Lestari Jaya Tbk.
kurang meliputi…” Pelanggaran yang dilakukan
Pasal 97 ayat (5) huruf d Undang- oleh PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
Undang No. 40 Tahun 2007 tentang terhadap pemegang saham minoritas
Perseroan Terbatas yang berbunyi : tidak mendapatkan tanggapan secara
“telah mengambil tindakan untuk jelas, hal tersebut telah dipertanyakan
mencegah timbul atau berlanjutnya oleh Dedi Hartawan Jamin selaku
kerugian tersebut” pemegang saham minoritas kepada PT.
Pada pasal tersebut yang Sumalindo Lestari Jaya Tbk dalam
dimaksud dengan “mengambil forum RUPS-tahunan maupun RUPS-
tindakan untuk mencegah timbul atau LB, baik secara lisan maupun tertulis
berlanjutnya kerugian” termasuk juga namun tidak ada tanggapan dan
langkah-langkah untuk memperoleh jawaban secara jelas dan tuntas oleh
informasi mengenai tindakan PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk.
pengurusan yang dapat mengakibatkan Forum-forum RUPS Tahunan dan
kerugian antara lain melalui forum RUPS-LB diantaranya yaitu :
rapat Direksi. a) 21 September 2010 pada RUPS-
Berdasarkan hal tersebut LB, Berita Acara Rapat sesuai
tersebut direksi PT. Sumalindo Lestari Akta No.20 tanggal 21 Juni 2010
Jaya Tbk telah melakukan pelanggaran oleh Benny Kristanto, SH, Notaris
pada saat melaksanakan tindakan di Jakarta;
inbreng, karena seharusnya direksi PT. b) 15 Oktober 2009 pada RUPS-LB,
Sumalindo Lestari Jaya Tbk Berita Acara Rapat sesuai Akta
melakukan keterbukaan dalam segala No. 32 tanggal 15 Oktober 2009
transaksi yang berhubungan dengan oleh Benny Kristanto, SH, Notaris
perseroan. Selain itu PT. Sumalindo di Jakarta;
Lestari Jaya Tbk telah melalaikan

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

c) Tanggal 9-Maret-2009 pada PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk,


RUPS-LB, Berita Acara Rapat sehingga pemegang saham minoritas
sesuai Akta No.12 tanggal 9 Maret tidak diperhatikan dan sama sekali
2009 oleh Benny Kristanto, SH, tidak mendapatkan informasi yang
Notaris di Jakarta; layak, dalam hal ini direksi PT.
d) Pada RUPS Tahunan (Tahun 2008) Sumalindo Lestrai Jaya Tbk telah
tanggal 22 Mei 2009, Berita Acara mengabaikan ketentuan Pasal 97 yang
Rapat Tahunan sesuai Akata No. didalamnya menganut asas
40 tanggal 11 Juni 2010 oleh keterbukaan dan kehati-hatian, yang
Benny Kristanto, SH, Notaris di seharunya dari pihak direski memiliki
Jakarta; tanggung jawab atas setiap tindakan
e) Surat Para Pemegang Saham yang berada di dalam perusahaan dan
Minoritas melalui kuasa hukumnya dapat menjelaskannya secara akurat
Agustinus Dawarja, SH., tanggal kepada pihak-pihak yang berhubungan
21 Juli 2010 dan surat tanggal 1 dengan perseroan dalam hal ini
September 2010 No. Ref. pemegang saham minoritas.
144/Lex.Regis/09/1;
Berdasarkan forum-forum IV. KESIMPULAN
tersebut menunjukkan itikad baik 1. Perlindungan hukum terhadap
pemegang saham minoritas dengan pemegang saham minoritas dalam
mengajukan permohonan untuk pengambilalihan saham pada anak
memperoleh data dan informasi, perusahaan PT. Sumalindo Lestari
mengusulkan untuk membentuk dan Jaya Tbk tidak dapat terlaksana
menunjukkan auditor independen dengan baik dikarenakan PT.
mengenai permasalahan kerugian, Sumalindo Lestari Jaya Tbk
mengenai kejanggalan dalam transaksi menyebabkan kerugian bagi pemegang
dan penerbitan ZCB, inbreng asset saham berupa:
HTI pada pihak lain dan kejanggalan- a. Pengikatan jual beli saham pada
kejanggalan lainnya, serta meminta PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
penjelasan dan keterangan kepada PT. tidak dilakukan secara
Sumlindo Lestari Jaya Tbk dan direksi terbuka/transparan terhadap
maupun dewan komisaris PT. pemegang saham minoritas, hal
Sumlindo Lestari Jaya Tbk didalam tersebut melanggar Peraturan
forum resmi, namun dari pemegang Badan Pengawas Pasar Modal
saham mayoritas/pengendali menolak BAPEPAM No.IX.E.2 angka 1
permohonan penunjukkan auditor lampiran peraturan tersebut.
independen dan menolak untuk Berdasarkan peraturan tersebut
menjelaskan dan menerangkan disebutkan bahwa setiap kegiatan
kejanggalan dan keanehan tindakan material harus mendapatkan
PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. persetujuan RUPS dan diketahui
Terlebih lagi pemegang saham oleh para pemegang saham tanpa
mayoritas/pengendali PT. SLJ adalah terkecuali.
pihak yang terafiliasi dengan direksi

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

b. Mengenai proses penentuan UUPT yang berbunyi, “Direksi


penilaian independent yang bertanggung jawab atas pengurusan
dilakukan oleh PT. Sumalindo Perseroan sebagaimana dimaksud
Lestari Jaya Tbk tidak transparan dalam Pasal 92 ayat (1).”
dan dilakukan setelah waktu Arti dari pasal tersebut
persetujuan pengikatan jual beli menyangkut mengenai “asas
terlaksana. keterbukaan” terhadao pemegang
c. Penerbitan Zero Coupon Bond saham serta asas lainnya seperti “asas
(ZCB) oleh Direksi dan Dewan kewajaran” dan “asas kehati-hatian”
Komisaris PT. Sumalindo Lestari dalam hal ini tidak terlaksana oleh PT.
Jaya Tbk yang tidak disampaikan Sumalindo Lestari Jaya Tbk terlebih
pada RUPS dan tidak diketahui lagi PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
oleh pemegang saham minoritas. tidak memberikan tanggapan atas
d. Inbreng aset PT. Sumalindo Lestari permohonan untuk memperoleh data
Jaya Tbk pada PT. Sumalindo dan informasi yang diminta secara
Alam Lestari Tbk adalah transaksi baik-baik oleh pemegang saham
afiliasi yang tidak pernah minoritas. Pemegang saham minoritas
disampaikan oleh perseroan memiliki hak unuk mendapatkan setiap
kepada pemegang saham informasi yang berhubungan dengan
minoritas. perseroan terlebih menyangkut setiap
e. Pemegang saham minoritas tidak transaksi material yang dilakukan oleh
mendapatkan tanggapan yang jelas PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
atas pelanggaran yang dilakukan (Peraturan Badan Pengawas Pasar
oleh Direksi dan Dewan Komisaris Modal BAPEPAM No.IX.E.2 angka 1
PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. lampiran peraturan tersebut).

Perlindungan pemegang saham 2. PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk


minoritas tidak terlaksana sesuai tidak dapat mempertanggungjawabkan
dengan Undang-Undang No.40 Tahun atas pelanggaran yang dilakukan
2007 tentang Perseroan Terbatas, tidak sehingga merugikan perusahaan dan
adanya keterbukaan informasi pemegang saham minoritas PT.
khususnya pada setiap transaksi Sumalindo Lestari Jaya Tbk
material di dalam PT. Sumalindo melakukan perbuatan melanggar
Lestari Jaya Tbk sehingga setiap hukun dan membawa kerugian kepada
transaksi yang dilakukan yang orang lain berdasarkan ketentuan
berhubungan dengan perseroan tidak mengenai perikatan yang dilakukan
diketahui oleh RUPS maupun oleh PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk
pemegang saham minoritas akibatnya dengan pemegang saham minoritas
perseroan mengalami kerugian yang maka terdapat pelanggaran dan adanya
tanpa sepengetahuan oleh pemegang tanggungjawab untuk mengganti
saham minoritas. Hal tersebut kerugian tersebut (Pasal 1365
menunjukkan PT. Sumalindo Lestari KUHPerdata). Tanggungjawab hukum
Jaya Tbk melanggar Pasal 97 ayat (1) PT. Sumalindo Lestari Jaya Tbk dalam

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

hal terjadi kerugian pemegang saham ____________ 2008. Hukum Tentang


minoritas diatur juga dalam Pasal 97 Merger:Berdasarkan Undang-
dan Pasal 114 Undang-Undang No. 40 Undang Nomor 40 Tahun 2007
Tahun 2007 tentang Perseroan tentang Perseroan Terbatas.
Terbatas bahwa dalam hal kerugian Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
yang disebabkan oleh Direksi dan atau _____________ 2003. Perseroan
Dewan Komisari maka Direksi dan Terbatas : Paradigma Baru.
Dewan Komisaris yang Bandung: PT.Citra Aditya Bakti.
bertanggungjawab secara pribadi
untuk setiap kerugian yang disebabkan Harahap, M. Yahya. 2013. Hukum
oleh kelalaiannya Putusan Mahkamah Perseroan Terbatas. Jakarta: Sinar
Agung No.3017/K/Pdt/2011 juga Grafika.
menyebutkan mengenai akibat dari H.M.N. Purwosutjipto. 2005.
kelalaian PT. Sumalindo Lestari Jaya Pengertian Pokok Hukum Dagang
Tbk terhadap pemegang saham Indonesia 2: Bentuk-Bentuk
minoritas. Perusahaan. Jakarta: Djambatan.

V. DAFTAR PUSTAKA Irwadi. 2003. Hukum Perusahaan


Abdurahman. 1991. Ensiklopedia Suatu Telaah Yuridis Normatif.
Ekonomi Keuangan dan Jakarta: Mitra Karya.
Perdagangan.. Jakarta: PT Khairandy, Ridwan. 2009. Perseroan
Pradnya Paramita. Terbatas. Jogjakarta:Kreasi Total
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Media.
Penelitian: Suatu Pendekatan Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi
Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Penelitian Kualitatif. Ed. Rev.
Jakarta: Remaja Rosdakarya
Ashadie, H.Zaeni dan Budi Sutrisno.
2012. Hukum Perusahaan Dan Purba, Orinton. 2013Petunjuk Praktis
Kepailitan. Jakarta:Erlangga. Bagi RUPS Komisaris dan Direksi
Perseroan Terbatas Agar
Binoto, Nadapdap. 2014. Hukum Terhindar Dari Jeratan Hukum.
Perseroan Terbatas (Berdasarkan Jakarta: Raih Asa Kesuksesan.
Undang-Undang No. 40 Tahun
2007). Jakarta: Aksara. Soekanto, Sorejono dan Sri Mamudji.
2004. Penelitian Hukum Normatif
C.S.T Kansil dan Christine S.T. 2009. Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta:
Seluk Beluk Perseroan Terbatas PT Raja Grafindo Persada.
Menurut Undang-Undang No.40
Tahun 2007. Jakarta: Rineka Cipta. Soekanto, Soerjono. 2012. Pengantar
Fuady, Munir. 2005. Perlindungan Penelitian Hukum. Jakarta:
Pemegang Saham Minoritas. Universitas Indonesia Press.
Bandung: CV.Utomo. Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate
Governance. Jakarta: Sinar Grafik.

13

Anda mungkin juga menyukai