Bab 2 - 08111247044 PDF
Bab 2 - 08111247044 PDF
KAJIAN PUSTAKA
A. Kebersihan Lingkungan
tanaman yang tumbuh (Seefeldt & Wasik, 2008: 180). Lingkungan yang
membantu anak dan guru agar dapat berkonsentrasi dalam proses belajar
mengajar (http://un2kmu.wordpress.com/2010/03/11/lingkungan-sekolah-
kondisi psikologi yang mendukung. Jika anak belajar dalam kondisi yang
menyenangkan dengan kelas yang bersih, udara yang bersih, dan sedikit
7
8
2. Kebersihan
mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan memakai pakaian yang bersih.
cara melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel
dengan kita daan setiap saat kita temui yaitu lingkungan ruangan yang
dengan segala aspek yang ada dalam masyarakat harus dapat memelihara
dalam rangka pembinaan hidup sehat bagi anak usia dini adalah menjaga
Dalam hal ini menurut Padmonodewo, (2003: 153) setiap guru harus
anak dengan tujuan agar anak selalu tertarik dan terstimulasi untuk mau
belajar.
salah satu tanggung jawab sosial anak usia dini. Menurut Kostelnik,
Soderman, dan Waren (Slamet Suyanto, 2005: 70), tanggung jawab sosial
anak usia dini yang ditunjukkan antara lain dengan komitmen anak
yang baik. Menurut Hurlock (1978: 153), Anak Usia Dini perlu
B. Taman Kanak-kanak
program pendidikan bagi anak usia empat sampai enam tahun yang
Kanak-kanak adalah program bagi anak usia tiga dan lima tahun yang
suatu lembaga pendidikan yang ditujukan kepada anak usia empat sampai
diberikan kepada anak usia empat sampai enam tahun menjadi dasar utama
lanjut.
mengembangkan potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan
kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang cakap, sehat dan terampil, serta
dengan orang lain sehingga baik secara langsung atau tidak langsung akan
dan setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda, yang harus dipahami
oleh para guru, sehingga kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan minat,
kebutuhan dan tingkat pemahaman anak. Hal itu sesuai dalam Pedoman
(2002: 40-41) adalah perilaku awal sebagai tingkah laku yang harus diperoleh
anak sebelum memperoleh tingkah laku terminal yang baru. Perilaku awal
a. Perbedaan kognitif.
e. Perbedaan bakat.
yang yang dilihat dari aspek fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional.
14
1) Fisik Motorik
tergantung pada:
b. Kematangan fisik.
baik serta motivasi (Hurlock, 1978: 157-158) dengan cara trial and error,
a. Sangat aktif. Anak usia ini sangat menyukai kegiatan yang dilakukan
rumit.
benturan.
2) Kognitif
kognitif anak dalam beberapa tahapan, dan anak usia TK berada pada
Vygotsky (Santrock, 2007: 264) adalah orang lain dan bahasa. Vygotsky
3) Bahasa
Anak usia tiga sampai lima tahun oleh Seefeldt & Wasik (2008: 73-
76) merupakan masa dahsyat di bidang bahasa. Anak usia empat tahun
Akan tetapi sering terjadi pemakaian salah kata dan salah nama benda
meluas sampai 5000 ke 8000 kata pada usia lima tahun. Pada usia ini
dan muncul pendekatan analitis. Pendekatan analitis ini muncul jika anak
c. Model yang baik untuk ditiru. Model ini diperlukan anak untuk
kalimat yang benar. Jika model yang baik ini kurang maka anak sulit
tidak mengerti, sehingga anak akan merasa marah dan putus asa.
e. Motivasi. Jika isyarat dan tangis bisa menjadi pengganti bicara untuk
melemah.
4) Sosio emosional
serasi ungkapan seperti sedih, marah, dan bahagia. Situasi emosi mereka
cepat berubah dan sangat bergantung pada kegiatan. Mereka juga sulit
18
Sehingga pada saat anak menginjak usia lima tahun, mereka mulai
lingkungan bermain.
Perilaku sosial anak usia empat tahun menurut Seefeldt & Wasik
untuk bermain dan anak-anak yang mereka tidak sukai. Tetapi mereka
19
semakin tertarik untuk bermain dengan anak-anak yang lain dalam sebuah
kelompok. Ketika menginjak usia lima tahun mereka menjadi sangat sosial
tiga sampai lima tahun, menurut Seefeldt & Wasik (2008: 86), hubungan
anak yang ditolak secara sosial akan menjadi anak yang tidak bahagia di
sekolah.
(Hurlock, 1978: 263) meliputi pola perilaku sosial dan pola perilaku
dewasa timbul lebih awal kemudian baru timbul diterima oleh anak
20
kepada orang lain ini dalam bentuk bantuan, perhatian, dan kasih
sayang.
orang atau anak lain untuk mengekspresikan sikap ramah dan kasih
sayang anak.
i. Sikap tidak mementingkan diri sendiri. Sikap ini muncul jika anak
sosial dari meniru seseorang yang diterima baik oleh kelompok sosial.
lain yaitu: sangat antusias, lebih menyukai bekerja dengan dua atau tiga
membawanya pulang.
usia dini. Berikut ini adalah pembahasan tentang kerja kelompok sebagai
tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa
menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Hal tersebut ditunjukkan
dengan adanya perubahan perilaku yang bersifat relatif tetap. Belajar tidak
(1981) dalam Soekamto dan Winataputra (1997: 13), belajar adalah dapat
aktif, belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada
laku. Belajar selain terjadi secara alami juga terjadi melalui proses
a. Bermain
Merupakan bermacam bentuk kegiatan yang memberikan
kepuasan pada diri anak yang bersifat non serius, lentur, dan
bahan mainannya terkandung dalam kegiatan dan yang secara
imajinatif ditransformasi sepadan dengan dunia orang dewasa.
b. Karyawisata
Karya wisata berarti membawa anak ke obyek-obyek tertentu
sebagai pengayaan pengajaran, pemberian pengalaman belajar
yang tidak mungkin diperoleh anak di dalam kelas (Welton &
Mallon).
c. Bercakap-cakap
Bercakap-cakap berarti saling mengkomunikasikan pikiran dan
perasaan secara verbal (Hildebrand) atau mewujudkan
kemampuan bahasa reseptif dan bahasa ekspresif. Bercakap-
cakap dapat pula diartikan sebagai dialog atau sebagai
perwujudan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu situasi
(Gordon & Browne).
d. Berceritera
Berceritera merupakan cara untuk meneruskan warisan budaya
dari generasi ke generasiberikutnya (Gordon & Browne).
Bercerita juga dapat media untuk menyampaikan nilai-nilai
yang berlaku di masyarakat.
e. Demonstrasi
Demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan, dan
menjelaskan. Jadi dalam demonstrasi kita menunjukkan dan
menjelaskan cara-cara mengerjakan sesuatu. Melalui
demonstrasi diharapkan anak dapat mengenal langkah-langkah
pelaksanaan.
f. Proyek
Metode proyek adalah salah satu metode yang digunakan
untuk melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang
dialami anak dalam kehidupan sehari-hari. Cara ini juga dapat
menggerakkan anak untuk melakukan kerja sama sepenuh hati.
24
a. Lingkari kalender
Pembelajaran dihubungkan dengan kalender dan waktu. Guru
menandai tanggal-tanggal pada kalender yang terkait dengan
berbagai kegiatan. Selanjutnya, guru mendisain kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan tema-tema dasar sesuai
dengan hari tersebut.
b. Presentasi dan cerita
Metode ini baik digunakan untuk mengungkapkan kemampuan,
perasaan, dan keinginana anak.setiap hari guru dapat menyuruh
dua atau tiga orang anak untuk bercerita apa saja yang ingin
diungkapkan. Saat anak bercerita, guru dapat melakukan
asesmen pada anak tersebut. Guru dapat melanjutkan topik yang
dibicarakan anak sebagai pembelajaran.
c. Proyek sederhana
Metode ini melatih anak bekerjasama dalam kelompok kecil 3-4
orang. Setiap kelompok diberi proyek kecil, misalnya
menemukan berbagai jenis daun dan mengecapnya dengan
berbagai warna pada sehelai kertas manila. Anak-anak dalam
satu kelompok menghasilakan satu hasil karya. Begitu pula
proyek-proyek kecil seperti pengamatan dan percobaan dapat
dikerjakan anak. Metode ini melatih anak bekerjasama dalam
mengembangkan kemampuan sosial.
25
biasanya terdiri dari dua anak (pair). Hal ini dimaksudkan agar tidak
terdiri dari seluruh kelas, hal ini juga penting untuk menyatukan anak
2. Kerja Kelompok
dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas
tertentu (http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/metode-kerja-
dalam keIas.
26
Kerja kelompok yang dilaksanakan pada anak usia dini, guru harus
berhasil dalam kelompok. Banyak anak yang belum pernah bekerja dalam
mendengarkan secara aktif dan toleran, membantu satu sama lain dalam
.edu/bgd/collaborative.html).
memastikan bahwa tugas yang diberikan dapat terlaksana dengan baik dan
learning).
3. Anak berperan sebagai subyek belajar karena anak dapat menjadi tutor
(http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/metode-kerja-kelompok.html):
pada tujuan yang akan dicapai, dan menjaga agar jangan sampai keluar
a. Kelebihan
b. Kelemahan
budaya, kelas sosial bahkan anak yang berkebutuhan khusus. Selain itu
Kelebihan Kelompok
tujuan kelompok.
E. Kerangka Pikir
transisi, sesuai dengan lingkungan hidup yang mulai berubah dari berada
kebersihan lingkungan itu dibutuhkan kerja sama dengan orang lain. Untuk
sesuai dengan karakteristik anak usia dini, salah satu metode yang sesuai
kelompok.
sikap sosial dan kerja sama, anak diajak untuk menghubungkan sebanyak-
dalam kerja kelompok dapat dilihat dari proses pelaksanaan kegiatan dan
F. Hipotesis Penelitian