Anda di halaman 1dari 8

EKOLOGI PERKEMBANGAN

ANAK USIA DINI


Penyusun : Ida Nurlaela
Matakuliah : Program Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat dalam PAUD (Parenting)
Dosen Pengampu : Eva Arifin., M.Ag
Kelas : S1 PIAUD
Pengertian Ekologi Perkembangan Anak
Usia Dini

• Ekologi perkembangan adalah lingkungan belajar, yakni suatu wahana untuk


mendeskripsikan, menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan interaksi dan
transaksi dinamis antara individu (anak didik) dengan lingkungan dan segala
perlengkapan yang harus dipelihara.
• Ekologi perkembangan anak usia dini adalah lingkungan perkembangan yang
dapat memfasilitasi segenap aspek dan potensi anak yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran.
Menurut Para Ahli

Rahman (2006: 4) ekologi perkembangan ini dalam tiga lapis perkembangan, yaitu:
1. Lapisan mikro, merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari si
individu itu sendiri (pengetahuan, sikap, keterampilan, sistem nilai diri) dan
keluarga.
2. Lapisan meso, adalah lapisan menengah yang didalamnya terdapat
masyarakat atau komunitas sekitar, lingkungan sekolah, kelompok sebaya
lengkap dengan atribut yang dimilikinya, seperti sistem nilai, norma
masyarakat, stereotip, stigma sosial, dan lain-lain.
3. Lapisan makro, merupakan lingkaran terluar dari diri individu dan
masyarakat yang berhubungan tidak langsung, namun efek psikologisnya
berpengaruh sangat besar terhadap perubahan-perubahan individu dan
masyarakat. Tercakup dalam lapis makro tersebut seperti struktur politik,
ideologi, atau lingkungan global.
Implementasi Ekologi Perkembangan
Melalui Program Parenting

Susanto (2011: 7) menyatakan bahwa kondisi pentingnya


melibatkan berbagai pihak untuk perkembangan anak
menunjukkan bahwa pendidikan anak harus memadukan
berbagai pihak, baik orangtua, guru, konselor, ahli gizi maupun
pihak lain yang berkepentingan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Noni Ganevi (2013) dengan
judul “Pelaksanaan Kegiatan Parenting bagi Orang Tua dalam
Menumbuhkan Perilaku Keluarga Ramah Anak”. Hasil penelitian
mencakup memaparkan bahwa program parenting mampu
menumbuhkan perilaku keluarga ramah anak bagi orangtua.
lanjutan

Menurut pedoman penyelenggaraan pendidikan anak usia


dini berbasis keluarga (2012: 13-19) kegiatan parenting
adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pertemuan Orang Tua (kelas orang tua)
b. Keterlibatan Orang Tua di Kelas Anak
c. Keterlibatan orangtua dalam acara bersama
d. Hari Konsultasi Orang Tua
e. Kunjungan Rumah
Implementasi Ekologi Perkembangan Melalui
Program Pengembangan Anak Usia Dini

Holistik Integratif (PAUD-HI) di Satuan PAUD


Program PAUD HI dirancang berdasarkan asumsi bahwa kebutuhan anak esensial anak
beragam dan terpadu secara simultan. Program ini bertujuan untuk memenuhi seluruh
kebutuhan esensial anak usia dini, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai dengan tugas perkembangan pada masing-masing tahapan perkemangan.
Sugisto dan Puji Y.F. (2015: 47) menyatakan bahwa” kurikulum PAUD holistik-integratif
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan yang meliputi aspek perkembangan fisik, non-fisik agar anak
berkembang dengan sehat, ceria dan berbudi luhur meliputi kesehatan, pemenuhan gizi,
psikososial dan mental” Layanan stimulasi holistik mencakup layanan pendidikan,
kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan menjadi
kebijakan pengembangan anak usia dini dengan melibatkan pihak terkait baik instansi
pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh masyarakat, dan orang
tua.
lanjutan

Tujuaan PAUD HI Di Satuan PAUD menurut Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun


2013 mencakup:
a. Tujuan umum PAUD HI; Terselenggaranya layanan PAUD H-I menuju terwujudnya anak
Indonesia yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
b. b. Tujuan Khusus PAUD HI
1) Terpenuhinya kebutuhan esensial anak usia dini secara utuh meliputi kesehatan dan gizi,
rangsangan pendidikan, pembinaan moral-emosional dan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai kelompok umur.
2) Terlindunginya anak dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, perlakuan yang salah, dan
eksploitasi dimanapun anak berada.
3) Terselenggaranya pelayanan anak usia dini secara terintegrasi dan selaras antar lembaga
layanan terkait, sesuai kondisi wilayah.
4) Teruwujudnya komitmen seluruh unsur terkait yaitu orang tua, keluarga, masyarakat,
Pemerintah dan Pemerintah Daerah, dalam upaya pengembangan anak usia dini holistik-integratif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai