Anda di halaman 1dari 2

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah memberikan limpahan kenikmatan yang tidak

pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita; kenikmatan yang tidak mungkin bagi kita untuk menghitung-
hitungnya;

Kita bersyukur atas segala Karunia-Nya terutama nikmat Iman, Nikmat Islam, nikmat Rezeki dan Kesehatan
serta kesempatan beribadah sampai hari ini, termasuk saat ini kita hadir di masjid ini untuk melaksanakan
perintah Allah yaitu sholat Jumat; semoga Allah menerima niat dan ibadah kita, amin ya Robbal alamin.

Sholawat serta salam kita panjatkan, semoga Allah curahkan selalu kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW., kepada keluarga dan sahabatnya serta kepada kita dan pengikutnya yang setia hingga akhir
zaman., Amin Ya Robbal Alamin.

Jamaah sekalian Rohimakumullah

Muhasabah atau menghisab, menghitung atau mengkalkulasi diri adalah satu upaya bersiap-siaga menghadapi
dan mengantisipasi yaumal hisab (hari perhitungan) yang sangat dahsyat di akhirat kelak.

Allah SWT berfirman (QS.Al-Hasyr 59:18):

‫ّللاَ اتَّقُوا َءا َمنُوا الَّذِينََ يَاأَيُّ َها‬ ُ ‫ت َما نَ ْفسَ َو ْلت َ ْن‬
ََّ ‫ظ َْر‬ َْ ‫ّللاَ َواتَّقُوا ِلغَدَ قَ َّد َم‬
ََّ ‫ن‬ ََّ َ‫ت َ ْع َملُونََ بِ َما َخبِير‬
ََّ ِ‫ّللاَ إ‬

“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri, memperhatikan bekal apa
yang dipersiapkannya untuk hari esok (kiamat). Dan Bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan”.(QS. 59:18).

Persiapan diri yang dimaksud tentu saja membekali diri dengan taqwa kepada Allah; karena di sisi Allah bekal
manusia yang paling baik dan berharga adalah taqwa.

Umar r.a pernah mengucapkan kata-katanya yang sangat terkenal: “Haasibu anfusakum qabla antuhasabu”
(Hisablah dirimu sebelum kelak engkau dihisab).

Allah SWT juga menyuruh kita bergegas untuk mendapat ampunan-Nya dan syurga-Nya yang seluas langit dan
bumi, diperuntukkan-Nya bagi orang-orang yang bertaqwa.

‫ارعُوا‬
ِ ‫س‬َ ‫مِن َم ْغف َِرةَ ِإلَى َو‬
َْ ‫ض َها َو َجنَّةَ َر ِبكُ َْم‬
ُ ‫ع ْر‬
َ َُ‫س َم َوات‬
َّ ‫ض ال‬ َْ ‫ل ِْل ُمتَّقِينََ أ ُ ِعد‬
َُ ‫َّت َو ْاْل َ ْر‬
dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi
yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (QS Ali Imran 3:133)

Begitu pentingnya kita melakukan muhasabah, sejak dini, secara berkala, kapan saja, bahka setiap detik,
setiap denut jantung kita; karena segala perkataan dan perbuatan kita dicatat dengan cermat oleh malaikat
Raqib dan Atid dan akan dimintakan pertanggung-jawabannya kelak di hadapan Allah.

)18(ٌ ‫عتِيد‬ ُ ‫) َما يَ ْل ِف‬17(ٌ ‫ال قَعِيد‬


َ ٌ‫ظ مِ ْن قَ ْو ٍل إِ ََّّل لَدَ ْي ِه َرقِيب‬ ِ ‫الش َم‬
ِ ‫ع ِن‬ ِ ِ‫ع ِن ْاليَم‬
َ ‫ين َو‬ ِ َ‫إِ ْذ يَتَلَقَّى ْال ُمتَلَ ِقي‬
َ ‫ان‬

17. (yaitu) ketika dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang
lain duduk di sebelah kiri.

18. tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.
( QS.Qaaf 50:17-18).
Setiap kebaikan sekecil apapun juga akan dicatat dan diberi ganjaran. Demikian pula dengan keburukan sekecil
apapun juga akan dicatat dan diberi balasan berupa azab-Nya.

َ‫ل فَ َم ْن‬ ََ ‫(يَ َرَهُ َخي ًْرا ذَ َّرةَ مِ ثْقَا‬7)َ‫ل َو َم ْن‬


َْ ‫ل يَ ْع َم‬ ََ ‫(يَ َرَهُ ش ًَّرا ذَ َّرةَ مِ ثْقَا‬8)
َْ ‫ل يَ ْع َم‬
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya
pula. (QS.Al-Zalzalah 99:7-8)

Hadirin Jamaah Jumat Rohimakumullah

Bila kita mengingat betapa dahsyatnya hari penghisaban, perhitungan dan pembalasan, maka wajar sajalah jika
kita harus mengantisipasi dan mempersiapkan diri sesegera, sedini dan sebaik mungkin.
‫ّللاَ اتَّقُوا َءا َمنُوا الَّذِينََ يََ اأَيُّ َها‬ ُ ‫ت َما نَ ْفسَ َو ْلت َ ْن‬
ََّ ‫ظ َْر‬ َْ ‫ّللا َواتَّقُوا ِلغَدَ قَ َّد َم‬ ََّ َ‫ت َ ْع َملُونََ بِ َما َخبِير‬
ََّ ‫ّللاَ ِإ‬
َََّ ‫ن‬
“Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri, memperhatikan bekal apa
yang dipersiapkannya untuk hari esok (kiamat). Dan Bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan”.(QS. 59:18).
Ingatlah Firman Allah (QS. `Abasa 80:34-37) dimana tidak ada lagi tempat pertolongan kita :
َْ ‫(أَخِ ي َِه‬34)َ‫(وأَبِي َِه َوأ ُ ِم ِه‬35)َ
َُّ ‫مِن ْال َم ْر َُء يَف‬
‫ِر يَ ْو ََم‬ َ ‫صاحِ بَتِ ِه‬ ‫(يُ ْغنِي َِه شَأْنَ يَ ْو َمئِذَ مِ ْن ُه َْم ْام ِرئَ ِل ُك ِل‬37)
َ ‫(وبَنِي َِه َو‬36)َ
َ
Dalam QS. 80:34-37,
34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
35. dari ibu dan bapaknya,
36. dari istri dan anak-anaknya.
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

Dengan demikian tergambar kedahsyatan hari itu ketika semua orang berlarian dari saudara, kerabat, sahabat,
ibu dan bapaknya serta sibuk memikirkan nasibnya sendiri.

Hari di mana semua manusia pandangannya membelalak ketakutan, bulan meredup cahayanya, matahari dan
bulan dikumpulkan, manusia berkata: “Kemana tempat lari?. Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung.
Hanya kepada Tuhanmu saja pada hari itu tempat kembali”.(QS. Al-Qiyamah 75:7-12)

‫ص ُرَ بَ ِرقََ فَإِذَا‬ ْ


َ َ‫(الب‬7)َ
‫ف‬ ْ
َ ‫(القَ َم َُر َو َخ‬8)َ
َ ‫س‬ ‫س َوجُمِ َع‬ َّ ‫(و ْالقَ َم َُر ال‬9)َ
َُ ‫ش ْم‬ َ ‫سانَُ يَقُو ُل‬
َ ‫اْل ْن‬ ْ
ِ ْ َ‫(ال َمف ََُّر أَيْنََ يَ ْو َمئِذ‬10)َ
‫ل ك ََّّل‬
ََ ‫(وزَ ََر‬11)
َ ْ
‫(ال ُم ْستَقَ َُّر يَ ْو ََمئِذَ َربِكََ إِلَى‬12)
7. Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),
8. dan apabila bulan telah hilang cahayaNya,
9. dan matahari dan bulan dikumpulkan,
10. pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat berlari?”
11. sekali-kali tidak! tidak ada tempat berlindung!
12. hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.

‫ت فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ ِإنهُ ُه َو ْالغَفُ ْو ُر الر ِحيْم‬


ِ ‫سا ِئ ِر ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َما‬
َ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْو ِلي َهذَا أ َ ْست َ ْغ ِف ُر للاَ ِلي َولَ ُك ْم َو ِل‬

Anda mungkin juga menyukai