Anda di halaman 1dari 4

KHOTBAH GERHANA

Khotbah Pertama
ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ َ َ ْ َّ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َ َ َّ َ ْ ْ َ ْ َّ َ ْ َ ‫اﻟْـ‬
َ ‫ﺤ ْﻤ ُﺪ َّ� اﻟْـ‬
‫ وأﺷﻬﺪ أن‬.‫ﺎر‬ ِ ‫ﻬ‬ ‫اﻨﻟ‬‫و‬ ‫ﻞ‬ ‫ﻴ‬ ‫الﻠ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺨ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬
ِ ‫ﻤ‬ ‫ﻟﻘ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ﺲ‬ ‫ﻤ‬ ‫الﺸ‬ ‫ﻖ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺎر‬
ِ ‫ﺒ‬ ‫ﺠ‬ ‫ـ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻢ‬ِ ‫ﻴ‬ ‫ﻈ‬
ِ ‫ﻌ‬‫اﻟ‬ ‫ﺎر‬
ِ ‫ﻬ‬‫ﻘ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻚ‬
ِ ‫ﻠ‬
ِ ‫ﻤ‬ ِ ِ
ََ َ َْ َ ُ َّ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َّ َ َ َ
‫آﻪﻟ‬
ِ ِ ‫ﺮﺷ�ﻚ ﻪﻟ وأﺷﻬﺪ أن �ﻤﺪا �ﺒﺪه ورﺳﻮﻪﻟ ﺻ� اﷲ ﻋﻠﻴ ِﻪ وﻰﻠﻋ‬ ِ ‫ﻻ ِإﻪﻟ ِإﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ‬
َ
ُ:‫ أ َّﻣﺎ َ� ْﻌﺪ‬.ً‫ﺣ َﺴﺎن إ َﻰﻟ ﻳَ ْﻮمِ اﻟْـﻤﺂب؛ َو َﺳﻠَّ َﻢ � َ ْﺴﻠﻴْﻤﺎ ً َﻛﺜ ْ�ا‬ ْ ْ ُ َ َ ْ َّ َ َ ْ َ
ِ ِ ِ ِ ٍ ‫َوأﺻﺤ ِﺎﺑ ِﻪ واﺘﻟ ِﺎﺑ ِﻌ� ﻟـﻬﻢ ِﺑ ِﺈ‬
َ ْ ُ ْ َ ْ ْ ُ َ َ َّ َ َ َ َ ُ ْ ُ ُ ْ َ ْ ُ َّ َ ْ ُ َّ ُ َّ َ ُّ َ َ َ
.‫ واﺷﻜﺮوه ﻰﻠﻋ ﻣﺎ ﺳﺨﺮ ﻟ�ﻢ ِﻣﻦ �ﻠﻮﻗﺎ ِﺗ ِﻪ‬،‫�ﻴﺎ أ�ﻬﺎ اﻨﻟﺎس ا�ﻘﻮا ر��ﻢ‬
Allah l berfirman :
ُْ ً َ َْْ َ ُ َ َ َّ َ
َّ ‫� ْﻢ َﻣﺎ ﻲﻓ‬
َ ‫الﺴ‬
ِ ‫ات َوﻣﺎ ِﻲﻓ اﻷر ِض‬
(١٣‫ ﻣﻦ اﻵﻳﺔ‬:‫ﻤﺟﻴﻌﺎ ِﻣﻨﻪ ﴾ )اﺠﻟﺎﺛـﻴﺔ‬ ِ َ
‫ﺎو‬ ‫ﻤ‬ ِ ‫﴿ وﺳﺨﺮ ﻟ‬
“Allah telah menundukkan kepada kalian apa yang ada di seluruh langin dan apa yang di bumi,
seluruhnya dari-Nya.” (QS. Surah Al-Jatsiyah [45] : 13)
َّ ُ ُ َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ َ ْ
َ‫الﺸ ْﻤ َﺲ َواﻟْ َﻘ َﻤﺮ‬ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ َّ
‫﴿ َو َﺳﺨ َﺮ ﻟ� ُﻢ اﻟﻔﻠﻚ ِ َﺘﻟﺠ ِﺮ َي ِﻲﻓ اﺒﻟﺤ ِﺮ ِﺑﺄم ِﺮهِ وﺳﺨﺮ ﻟ�ﻢ اﻷ�ﻬﺎر *وﺳﺨﺮ ﻟ�ﻢ‬
َ ُ ُْ َّ َ َ ْ ُّ ُ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ َ َ َ ِّ ُ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َّ ُ ُ َ َّ َ ْ َ َ
‫ا� ﻻ ﺤﺗﺼﻮﻫﺎ‬ ِ ‫� َوﺳﺨ َﺮ ﻟ�ﻢ الﻠﻴﻞ واﻨﻟﻬﺎر *وآﺗﺎ�ﻢ ِﻣﻦ ﻞﻛ ﻣﺎ ﺳﺄﺘﻟﻤﻮه و ِ�ن �ﻌﺪوا ﻧِﻌﻤﺖ‬ ِ ‫داﺋِﺒ‬
َ َ ْ ْ َّ
ٌ ُ‫ﺎن ﻟَ َﻈﻠ‬
ٌ ‫ﻮم َﻛ َّﻔ‬
.(٣٤-٣٢:‫ﺎر ﴾ )اﺑﺮاﻫﻴﻢ‬ ‫إِن اﻷِ�ﺴ‬
“Allah telah menunddukkan kapal kepada kalian agar ia berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dia
juga menundukkan sungai-sungai untuk kalian. Dia juga menundukkan kepada kalian matahari dan
bulan yang terus-menerus beredar, Dia juga menundukkan kepada kalian malam dan siang. Dia
memberikan kepada kalian semua yang kalian minta, dan jika kalian menghitung nikmat Allah maka
�dak mungkin bisa menghinggakannya, sungguh manusia itu sangat zalim dan sangat ingkar.” (QS.
Ibrahim [14] : 32-34)

Ma’asyiral muslimin.. Matahari dan bulan �dak bergeser naik atau turun, ke kanan atau ke kiri, lebih
maju atau lebih mundur dari garis edar dan waktu edar yang ditetapkan oleh Allah. Karena itulah kita
bisa membuat perhitungan tahun dan bulan. Juga perhitungan musim, dan waktu-waktu lainnya.
Karena matahari dan bulan beredar dengan sangat teratur.

(٥:‫ﺎن ﴾ )الﺮﻤﺣﻦ‬َ ْ ُ ُ َ َ ْ َ ُ ْ َّ
ٍ ‫﴿ الﺸﻤﺲ واﻟﻘﻤﺮ ِﺤﺑﺴﺒ‬
“Matahari dan bulan beredar dengan perhitungan yang sangat tepat.” (QS. Ar-Rahman [55]: 5)

ْ َ َّ ُ َ َ ْ َ َّ َّ َ ْ ُ
(٨٨‫ ﻣﻦ اﻵﻳﺔ‬:‫اﺬﻟي أ�ﻘﻦ ﻞﻛ ﻲﺷ ٍء ﴾ )اﻨﻟﻤﻞ‬ ِ �‫ا‬
ِ ‫﴿ ﺻﻨﻊ‬
“Itulah ciptaan Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna.” (QS. An-Naml
[27] : 88)

Ma’asyiral muslimin matahari dan bulan adalah satu dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang
jumlahnya tak terhitung. Keduanya menampakkan diri dengan perintah Allah. Mengalami gerhana
juga dengan perintah Allah. Jika berkehendak, Allah bisa menyembunyikan cahaya matahari
maupun cahaya bulan, sehingga terjadilah gerhana. Ini sebagai peringatan tentang
kemahakuasaan Allah seingga sepatutnya para hamba itu takut kepada-Nya. Seharusnya mereka
yang melakukan banyak kemaksiatan segera bertaubat kepada-Nya. Kembali melaksanakan
kewajiban yang disyariatkan oleh Allah dan meninggalkan larangan Allah.
Akhir-akhir ini gerhana sangat sering terjadi. Hampir setiap tahun selalu ada gerhana matahari,
bulan, atau keduanya. Hal itu, di antara sebab syar’inya adalah banyaknya kemaksiatan.

Sayang, kebanyakan orang di masa sekarang mengaitkan gerhana hanya dengan sebab-sebab
alamiahnya. Banyak yang tidak terusik perasaan dan pikirannya bahwa salah satu sebab syar’i
banyaknya terjadi gerhana adalah banyaknya kemaksiatan. Gerhana memang memiliki sebab-
sebab alamiah yang diakui oleh setiap muslim maupun kafir, Juga memiliki sebab-sebab syar’i
yang diakui oleh orang mukmin, tetapi tidak diakui oleh orang kafir.

Karena itu, tidak terlintas dalam hati dan pikiran mereka itu untuk melaksanakan perintah-perintah
Rasul n, yaitu:
1) Salat gerhana
2) Zikir
3) Doa
4) Istigfar
5) Sedekah
6) Membebaskan budak
7) Takbir

Itulah tujuh hal yang diperintahkan oleh Nabi ketika terjadi gerhana.

Di zaman Nabi n pernah terjadi gerhana, di tanggal 29 Syawal tahun 10 hijriah, ke�ka putra beliau,
Ibrahim, wafat. Maka Nabi n bergegas ke masjid dan memerintahkan seseorang berseru, “Ash-Shalātu
jāmi‘ah!” Orang-orang pun berkumpul di masjid, baik laki-laki maupun perempuan. Lalu Nabi n
memimpin mereka salat berjamaah. Kaum muslimin bermakmum kepada beliau.

Dalam salat gerhana itu, beliau bertakbir, lalu membaca surah Al-Fa�hah dan surat panjang yang kira-
kira setara surah Al-Baqarah. Kemudian beliau rukuk panjang sekali. Lalu mengangkat kepalanya dari
rukuk seraya mengucapkan, “Sami’allāhu liman hamidah, rabbanā wa lakal hamdu!” Kemudian
membaca Al-Fa�hah dan surah yang panjang, namun lebih pendek dibandingkan yang dibaca pertama
kali. Kemudian rukuk panjang, lebih pendek dari rukuk pertama, kemudian mengangkat kepala dan
mengucapkan, “Sami‘allāhu liman hamidah rabbanā wa lakal hamdu!” Kemudian beliau berdiri
panjang, hampir sama panjang dengan rukuknya. Kemudian bersujud panjang, setara dengan
rukuknya. Kemudian mengangkat kepalanya dan duduk panjang. Kemudian bersujud panjang.
Kemudian berdiri untuk melaksanakan rakat kedua seper� apa yang beliau lakukan di rekaat pertama,
tetapi bacaan, rukuk, sujud, dan berdirinya lebih pendek daripada yang pertama. Kemudian
bertasyahud dan melakukan salam, sedangkan matahari sudah menampakkan cahayanya.

Kemudian beliau berkhotbah, memuji Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya. Kemudian bersabda:

ْ‫ث ﻣﻨ ُﻬﻢ‬ ُ ُْ ْ َ َ َُْ َُ َ َ ُ ُ ِّ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ َّ َ ُ ْ َ َّ َ


ِ ِ ‫ﷲ �ﻮف اﷲ ِﺑ ِﻬﻤﺎ ِﻋﺒﺎده ِﻴﻟﻨﻈﺮ ﻣﻦ � ِﺪ‬ ِ ‫ﺎت ا‬
ِ ‫ﺎن ِﻣﻦ آﻳ‬ ِ ‫)أﻣﺎ �ﻌﺪ ﻓ ِﺈن الﺸﻤﺲ واﻟﻘﻤﺮ آ�ﺘ‬
َ
ْ َ َ َ َّ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ ً َ ْ َ
ِ ‫ﺎن ل ِﻤﻮ ِت أﺣ ٍﺪ وﻻ ِﺤﻟﻴﺎ ِﺗ ِﻪ ﻓ ِﺈذا رأ�ﺘﻢ ذل ِﻚ ﻓﺎﻓﺰﻋﻮا إِﻰﻟ الﺼﻼةِ و ِ�ﻰﻟ ِذﻛ ِﺮ ا‬
‫ﷲ‬ ِ ‫ﺗﻮ�ﺔ و ِ��ﻬﻤﺎ ﻻ �ﻨﻜ ِﺴﻔ‬
ُ ْ َ ُ َ ُ ْ َ َّ َ ْ ُ َّ َ َ َ ْ ُ ِّ َ َ َ ْ َ َْ ْ َ ‫َو ُد‬
‫اﷲ �ﻨ� ْﻢ َو ِ� ِر َواﻳَ ٍﺔ َﺣ َّﻰﺘ‬ ‫ﺎر ِه َو ِ� ِر َواﻳ ٍﺔ ﻓﺎد ُﻋﻮا اﷲ و�ﺮﺒوا وﺗﺼﺪﻗﻮا ﺣﻰﺘ �ﻔﺮج‬ ِ ‫ﻔ‬ ‫ﻐ‬‫ﺘ‬ِ ‫واﺳ‬ ‫ﻪ‬
ِ ‫ﺋ‬
ِ ‫ﺎﻋ‬
.(� َ ‫ﺠ‬ َ ْ‫َ�ﻨ‬
ِ
“Ammā ba’du. Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda kekuasan Allah. Dengan
keduanya Allah menakut-nakuti hamba-hambanya, agar Dia melihat siapakah yang bertaubat.
Keduanya tidaklah mengalami gerhana disebabkan oleh kematian atau kehidupan seseorang. Jika
kalian melihatnya maka bergegaslah menuju salat, berzikir, berdoa, dan beristigfar kepada Allah.”
Dalam riyawat lain: “maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, dan bersedekahlah sampai Allah
memberikan jalan keluar untuk kalian.” Dalam riwayat lain: “Sampai ia menampakkan cahaya.”

Nabi n juga memerintahkan umat Islam untuk memerdekakan budak. Beliau bersabda:

َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َّ َ ُ َ َّ ُ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َّ َ ُ َ َّ ُ َ
‫ ﻳﺎ أﻣﺔ �ﻤ ٍﺪ لﻮ �ﻌﻠﻤﻮن‬،‫ﷲ أن ﻳﺰ ِ� �ﺒﺪه أو ﺗﺰ ِ� أﻣﺘﻪ‬ ِ ‫ﷲ ﻣﺎ ِﻣﻦ أﺣ ٍﺪ أﻏ� ِﻣﻦ ا‬ ِ ‫)ﻳﺎ أﻣﺔ �ﻤ ٍﺪ وا‬
ُ َ ْ َ ُ ‫ﺖ ُﻣﻨْ ُﺬ ُ� ْﻤ‬ َ َ
ُ ْ‫ َوأ ْ� ُﻢ اﷲ َ� ْﻌ� َواﷲ ﻟَ َﻘ ْﺪ َرأﻳ‬،ً‫ﻜﻴْﺘُ ْﻢ َﻛﺜ ْ�ا‬ َ َََ ً ْ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ َ
‫ﺖ َﻣﺎ أ�ﺘُ ْﻢ ﻻﻗ ْﻮ ُه‬ ِ ِ ِ ِ ‫ﻣﺎ أﻋﻠﻢ لﻀ ِﺤﻜﺘﻢ ﻗ ِﻠﻴﻼ وﺒﻟ‬
ْ َّ َ َ َ
َّ‫اﺠﻟ َﻨَّ ِﺔ َواﻨﻟ‬ َ َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ
‫ﺎر؛‬ ِ ‫ﻰﺘ‬ ‫ﺣ‬ ‫ا‬ ‫ﺬ‬‫ﻫ‬ �‫ﺎ‬
ِ ‫ ﻣﺎ ِﻣﻦ ﻲﺷ ٍء لﻢ أ�ﻦ رأ�ﺘﻪ ِإﻻ رأ�ﺘﻪ ِﻲﻓ ﻣ‬،‫آﺧﺮ ِﺗ�ﻢ‬
‫ﻘ‬ ِ ‫ِﻣﻦ أم ِﺮ د�ﻴﺎ�ﻢ و‬
َ ْ َ ْ َ ْ َْ َ ْ َ َ َ ْ ُّ َ ً َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ً ْ َ َ ُ ْ َ ُ ِّ ّ ُ َ َّ ُ ْ َ َ
َ َ
.(‫آﺧ ِﺮ مﻮ ِﻋﻈ ِﺘ ِﻪ اﺒﻟ ِﻠﻴﻐ ِﺔ اﻟﻌ ِﻈﻴﻤ ِﺔ‬ ِ ‫ ِإﻰﻟ‬..‫ ﻓﻠﻢ أر ﺎﻛﻴﻟﻮمِ ﻣﻨﻈﺮا �ﻂ أﻓﻈﻊ‬،‫رأﻳﺖ اﻨﻟﺎر �ﻄﻢ �ﻌﻀﻬﺎ �ﻌﻀﺎ‬
“Wahai umat Muhammad, demi Allah tidak ada satu pun yang lebih pencemburu daripada Allah
apabila hamba laki-laki atau hamba perempuan-Nya berzina. Wahai umat Muhammad, andaikata
kalian mengetahui apa yang aku ketahui tentulah kalian sedikit tertawa dan banyak menangis. Demi
Allah, semenjak tadi berdiri di sini aku telah melihat apa saja yang akan kalian alami, baik menyangkut
urusan dunia maupun akhirat kalian. Tidak ada satu pun yang belum pernah saya lihat, kecuali aku
telah melihatnya di tempat berdiriku ini, sampai-sampai aku juga melihat surga dan neraka. Aku
melihat neraka sebagiannya menghantam Sebagian lainnya. Aku sama sekali belum pernah melihat
pemandangan yang lebih mengerikan daripada pemandangan yang kulihat hari ini… dst.” Hingga
akhir nasihat beliau yang sangat mengena dan sangat bermakna. ( HR. Bukhari )

Ma’asyiral muslimin, berdasarkan hadis di atas maka disimpulkan bahwa hukum salat kusuf adalah
sunah muakad. Sunah tetapi ditekankan untuk dilaksanakan. Sebagian ulama bahkan menghukuminya
wajib. Siapa yang �dak melaksanakan salat gerhana makai a berdosa. Sebagian ulama lain
berpendapat bahwa hukum salat gerhana adalah fardhu kifayah.

Ma’asyiral muslimin. Marihal kita mengambil pelajaran dab mengambil nasihat dari ayat-ayat Allah.
Mari bertaubat semoga Allah mengampunkan dosa kita. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang banyak bertaubat dan mencintai orang-orang yang banyak bersuci.

َ َ َ ْ َْ َ َ َ َ ْ ْ َ َ ُ َْ ْ ََ َ ْ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ِّ َ ُ ْ َ َ ُ َ ْ َ َّ
‫اﻻﻋ ِﺘﺒﺎر ِﺑﺂﻳﺎ ِﺗﻚ ت وا ِﻻﻧ ِﺘﻔﺎع ِﺑﻬﺎ؛‬
ِ ‫ وأن ﺗﺮز�ﻨﺎ‬،‫ا� إِﻧﺎ �ﺴﺄلﻚ أن ﺗﻮ�ﻘﻨﺎ ِﺘﻟﻌ ِﻈﻴ ِﻤ ِﻚ واﺨﻟﻮ ِف ِﻣﻨﻚ‬
ٌ ْ ‫اد َﻛﺮ�ْ ٌﻢ ﺑَ ٌّﺮ َ� ُﻔ ْﻮ ٌر َر‬
. ‫ﺣﻴ ﻢ‬
ٌ َّ َ َ ًّ
‫ِإﻧﻚ ﺟﻮ‬
ِ ِ

Khotbah Kedua

Ma’asyiral muslimin! Allah sangat pencemburu ke�ka melihat hamba-Nya laki-laki maupun
perempuan berzina. Ini menunjukkan betapa besarnya dosa zina. Ia merupakan sebab datangnya
hukuman-hukuman yang mengundang berbagai peringatan Allah, di antaranya berupa gerhana.

Zina adalah kehancuran bagi umat manusia. Kerusakan bagi nasab. Kerusakan di masyarakat.
Kerusakan bagi akhlak. Karena itu, Allah l memperingatkan bahayanya dan menyebutnya sebagai
perbuatan fakhisyah (perbuatan yang keji dan kotor). Allah berfirman:
ً َ ‫ﺎﺣ َﺸ ًﺔ َو َﺳ‬ َ َ َ ُ َّ َ ِّ ُ َ ْ َ َ
[٣٢:‫ﺎء َﺳ ِبﻴﻼ ﴾ ]اﻻﺮﺳاء‬ ِ ‫الﺰﻧﺎ ِإﻧﻪ ﺎﻛ�ﻔ‬ ‫﴿ وﻻ �ﻘﺮ�ﻮا‬
“Jangan mendeka� zina sesungguhnya ia merupakan perbuatan keji dan jalan yang buruk.” (Al-Isra’
[17]: 32)

Zina terjadi karena berbagai sebab, antara lain kelemahan iman. Nabi n bersabda:

ْ ُ َ ْ ‫الﺰا� ﺣ‬
(‫� ﻳَ ْﺰ ِ� َوﻫ َﻮ ُمﺆ ِﻣ ٌﻦ‬ َْ َ
ِ ِ َّ �ِ ‫)ﻻ ﻳﺰ‬
“Tidaklah seseorang berzina, ketika ia berzina, sedangkan ia beriman.”
Andaikata ia benar-benar beriman kepada Allah dan keagungan-Nya, serta memahami akibat-
akibat yang timbul dari perbuatan zina, niscaya ia tidak melakukannya. Jika ia ingat pada
keagungan Allah, tentu ia tidak melakukan perbuatan haram itu dengan perempuan yang tidak
halal baginya.
Di antara penyebab zina adalah dandanan para wanita yang berlebihan ke�ka pergi ke pasar atau
tempat umum lainnya. Mereka mengenakan wewangian dan pakaian yang menggoda lelaki. Demikian
pula pergaulan bebas tanpa batas antara kaum laki-laki dan perempuan, baik di lingkup pekerjaan,
pendidikan, maupun lainnya.

Di antara sebab terjadinya zina juga adalah �ndakan mempertontonkan aurat, sebagaimana yang
terlihat melalui televisi maupun media lainnya, sehingga mendorong terjadinya kerusakan akhlak,
sikap permisif, dan perbuatan fakhisyah.

َ َ َ َ َ ‫اﺣﺶ َﻣﺎ َﻇ َﻬ َﺮ ِﻣﻨْ َﻬﺎ‬ َ َْ َ َ َ َ َُْ َ َ َ


.‫وﻣﺎ �ﻄﻦ‬ ِ ِ ‫ا� ﺎﻋﻓِﻨﺎ و�ﺘﻤﻌﺎ ِﺗﻨﺎ ِﻣﻦ اﻟﻔﻮ‬
َ ْ ‫اﺟ َﻌﻠْﻨَﺎ ِﻣ َﻦ ال ْ ُﻤﺘَ َﻄ ِّﻬ‬
. ‫ﺮ� ﻦ‬
ْ َ َ ْ َّ َّ َ َ ْ َ ْ
‫ا� اﺟﻌﻠﻨﺎ ِﻣﻦ اﺘﻟﻮ ِاﺑ� و‬
ِ
ّ ُ َ َ ُّ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ ُ َ َ
.‫اﺧﺬﻧﺎ ِﺑﻤﺎ �ﻌﻞ الﺴﻔﻬﺎء ِﻣﻨﺎ‬ ِ ‫ وﻻ ﺗﺆ‬،‫اﺧﺬﻧﺎ � ِﺴﻮ ِء أ�ﻤ ِﺎﻨﻟﺎ‬ ِ ‫ا� ﻻ ﺗﺆ‬
َ ْ ْ ُ ْ ْ ِ ‫اﺪﻟ ْ�ﻨَﺎ َو‬
.�‫ﺠﻟ َ ِﻤﻴ ِﻊ الﻤﺴ ِﻠ ِﻤ‬
َ ‫اﻏﻔ ْﺮ َﻨﻟَﺎ َول َﻮ‬ ْ َ ْ َّ ‫ﻰﻠﻋ‬ََ ْ ُ
ِ ِ ِ �‫اﺘﻟﺎﺋِ ِﺒ� ا‬ ‫ا� ﺗﺐ‬

Anda mungkin juga menyukai