Panduan PPG Dalam Jabatan Completed PDF
Panduan PPG Dalam Jabatan Completed PDF
Anggota
Drs. Anas M. Adam, M.Pd (Direktur Pembinaan Guru Dikmen)
Dr. Ir. Paristianti Nurwardani, M.P ( Direktur Pembelajaran Kemristekdikti)
Prof. Dr. Muchlas Samani, M.Pd (Universitas Negeri Surabaya)
Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd. (Universitas Negeri Malang)
Prof. Dr. Ir. Ivan Hanafi, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta)
Prof. Dr. Ekohariadi, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya)
Prof. Dr. Udin S. Winataputra, M.A. (Universitas Terbuka)
Prof. Dr. Djoko Kustono, M.Pd. (Universitas Negeri Malang)
Dr. Totok Bintoro, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta)
Dr. Eng. Agus Setiawan, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia)
Drs. Suyud, M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta)
Dra. Santi Ambarrukmi, M.Ed. (Direktorat Pembinaan Guru Dikmen)
Edi Mulyono, SE, MM (Direktorat Pembelajaran Kemristekdikti)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas terbitnya
Panduan Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan yang merupakan salah satu kebijakan
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka memenuhi amanat Undang-undang
Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 yang menyebutkan bahwa Guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Undang-undang Nomor 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal 17 ayat (1) menyatakan bahwa pendidikan profesi
merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam
pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.
Penyiapan Guru sebagai pendidik professional dinyatakan pula pada Peraturan
Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2017 tentang Guru. Regulasi tersebut melandasi terjadinya reformasi guru di Indonesia
dimana guru harus disiapkan melalui pendidikan profesi setelah program sarjana, baik untuk
calon guru (guru pra jabatan), maupun guru yang selama ini sudah mengajar (guru dalam
jabatan), melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Program PPG ini dikembangkan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
dengan mengacu kepada Standar Pendidikan Guru. Saat ini Pemerintah menugaskan beberapa
LPTK untuk menyelenggarakan program PPG Dalam Jabatan bagi para guru yang sudah
mengajar tetapi belum memiliki sertifikat pendidik.
Dalam rangka penyelenggaraan Program PPG Dalam Jabatan tersebut, perlu disusun
Panduan Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan yang diharapkan dapat digunakan sebagai
pedoman atau rujukan bagi LPTK yang diberi tugas oleh Pemerintah untuk menyiapkan guru
dalam jabatan menjadi guru professional.
Kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan
kontributor yang berperan aktif dalam penyusunan panduan ini. Semoga Panduan Pendidikan
Profesi Guru Dalam Jabatan ini bermanfaatan bagi para pengelola atau pimpinan LPTK, dosen,
sekolah mitra, mahasiswa dan pihak terkait lainnya.
Paristiyanti Nurwardani
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................................... II
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................. III
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................................... 1
A. Rasional.................................................................................................................................................................. 1
B. Landasan Hukum ............................................................................................................................................... 3
BAB II PENYELENGGARA PPG DALAM JABATAN BERSUBSIDI............................................................... 4
A. Persyaratan Penyelenggara PPG dalam Jabatan Bersubsidi ............................................................ 4
B. Mekanisme Penetapan Penyelenggara PPG dalam Jabatan Bersubsidi ...................................... 6
C. Organisasi Pengelola PPG ............................................................................................................................... 6
BAB III SELEKSI CALON MAHASISWA .............................................................................................................. 8
A. Persyaratan Calon Mahasiswa PPG dalam Jabatan .............................................................................. 8
B. Sistem Seleksi Calon Mahasiswa PPG dalam Jabatan.......................................................................... 8
BAB IV KURIKULUM DAN SISTEM PEMBELAJARAN ................................................................................ 11
A. Model Kurikulum Program Studi PPG .................................................................................................... 11
B. Capaian Pembelajaran Lulusan Bidang Studi PPG ............................................................................ 12
C. Tahapan Pengembangan Kurikulum Program Studi PPG .............................................................. 14
D. Struktur Kurikulum Program Studi PPG ............................................................................................... 27
E. Sistem Pembelajaran dan Penilaian dalam Program Studi PPG .................................................. 29
BAB V SISTEM PEMBIAYAAN.............................................................................................................................. 42
A. Sumber Pembiayaan ...................................................................................................................................... 42
B. Sistem Pelaporan ............................................................................................................................................ 42
BAB VI PENJAMINAN MUTU................................................................................................................................ 46
A. Sistem Penjaminan Mutu Internal ........................................................................................................... 46
B. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal ........................................................................................................ 48
C. Monitoring dan Evaluasi Program Studi PPG...................................................................................... 48
D. Laporan Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut........................................................................................... 49
BAB VII PENUTUP .................................................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................... 49
Lampiran 1 .................................................................................................................................................................. 50
Lampiran 2 .................................................................................................................................................................. 51
A. Rasional
Pendidikan adalah investasi masa depan yang sangat bernilai. Pemerintah telah
berkomitmen bahwa pendidikan bagi generasi masa depan harus dimulai dan disiapkan
dengan sungguh-sungguh. Untuk itu proses penyemaian generasi masa depan ini harus
dibarengi dengan penyiapan guru profesional melalui suatu sistem pendidikan guru yang
bermutu dan akuntabel.
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945) alinea keempat menyatakan bahwa
“….Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,....”. Selain itu, dalam
Pasal 31 ayat (3) UUD 1945 yang telah diamandemen, dinyatakan bahwa Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Tahun 2005 adalah tonggak sejarah penghargaan dan perlindungan terhadap profesi guru.
Pada tahun ini Pemerintah mengesahkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen (UUGD). Dalam undang-undang ini dinyatakan bahwa guru adalah suatu
profesi. UUGD Pasal 1 (1) dinyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Penyiapan guru sebagai profesi dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru yang telah diubah menjadi PP Nomor 19 Tahun 2017 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. Di samping
guru harus berkualifikasi S1, guru harus memiliki sertifikat profesi pendidik yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. PP No. 74 tahun 2008 Pasal 2 menyatakan bahwa guru wajib
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Selanjutnya
Pasal 4 ayat (1) Sertifikat Pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun
Masyarakat, dan ditetapkan oleh Pemerintah. Pada ayat (2) dinyatakan bahwa Program
pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diikuti oleh peserta didik
yang telah memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Dalam rangka merealisasikan amanah undang-undang untuk penyiapan guru profesional,
Pemerintah mengembangkan dan menyelenggarakan Program Pendidikan Profesi Guru
(PPG). Program PPG di Indonesia diselenggarakan sesuai dengan amanah undang-undang
baik UUGD maupun Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
menganut model konsekutif atau berlapis. Pasal 17 (1) Undang-undang Pendidikan Tinggi
menyatakan bahwa pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program
Program PPG telah berlangsung sejak tahun 2009 bagi calon guru atau disebut PPG Pra Jabatan
yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang sekarang berada pada
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Pada tahun 2017 Pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi meluncurkan Program PPG bagi Guru dalam Jabatan dengan bantuan biaya
pendidikan atau disebut PPG dalam Jabatan Bersubsidi.
A. Persyaratan Penyelenggara PPG dalam Jabatan Bersubsidi
1. Kelembagaan
Program PPG dalam Jabatan Bersubsidi diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki program pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan yang memenuhi
persyaratan dan ditetapkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Perguruan tinggi yang ditetapkan menjadi penyelenggara program PPG harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a. Memiliki akreditasi institusi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT), diutamakan peringkat Unggul (A), atau minimal Baik Sekali (B).
b. Memiliki program studi kependidikan sarjana yang sama dengan program PPG
yang akan diselenggarakan dengan akreditasi minimal B, kecuali untuk program
pendidikan kejuruan langka dan/atau tidak dimiliki oleh LPTK akan diatur dalam
ketentuan tersendiri.
c. Memiliki kemitraan dengan beberapa sekolah yang terakreditasi minimal B dan
memenuhi persyaratan sebagai tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
dibuktikan dengan nota kesepahaman kerjasama.
d. Memiliki badan/lembaga/unit atau sebutan lain yang memiliki tugas pokok dan
fungsi mengelola program PPG.
e. Memiliki badan/lembaga/unit atau sebutan lain yang memiliki tugas pokok dan
fungsi mengelola program PPL.
f. Memiliki badan/lembaga/unit atau sebutan lain yang memiliki tugas pokok dan
fungsi mengelola program Pengembangan Akademik Kependidikan.
g. Memiliki badan/lembaga/unit atau sebutan lain yang memiliki tugas pokok dan
fungsi penjaminan mutu internal perguruan tinggi.
Program PPG dalam Jabatan Bersubsidi diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
memiliki sumber daya manusia yang memenuhi persyaratan. Sumber daya manusia
tersebut terdiri atas: pengelola program, dosen, dan tenaga kependidikan. Selain
sumber daya manusia tersebut, perguruan tinggi harus melibatkan guru pamong dari
sekolah mitra.
Pengelola program adalah personel yang bertugas mengelola penyelenggaraan
program PPG Dalam Jabatan Bersubsidi. Pengelola program PPG Dalam Jabatan
Bersubsidi yang ditunjuk oleh perguruan tinggi penyelenggara harus memiliki
pengalaman mengelola program studi dan memiliki kompetensi pedagogik dan
Perguruan tinggi penyelenggara PPG Dalam Jabatan Bersubsidi harus memiliki tenaga
kependidikan yang terdiri atas tenaga administrasi, laboran, dan pustakawan yang
dapat mendukung dan memperlancar pelaksanaan program PPG Dalam Jabatan
Bersubsidi. Tenaga kependidikan harus memenuhi persyaratan: (a) memiliki
kualifikasi akademik paling rendah lulusan program diploma 3 (tiga) yang dinyatakan
sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya, dan (b) tenaga kependidikan yang
memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan
bidang tugas dan keahliannya. Jumlah tenaga kependidikan disesuaikan dengan
kebutuhan program PPG Dalam Jabatan Bersubsidi dan kondisi perguruan tinggi
penyelenggara.
Perguruan tinggi penyelenggara harus memiliki kerjasama dengan sekolah mitra untuk
penunjukkan guru pamong. Guru pamong bertugas untuk memberikan pendampingan
dalam kegiatan lokakarya, penelitian, dan Praktik Pengalaman Lapangan. Guru yang
ditunjuk untuk menjadi guru pamong program PPG Dalam Jabatan Bersubsidi harus
memenuhi persyaratan:
a. memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya sarjana;
b. memiliki sertifikat pendidik profesional;
c. memiliki jabatan fungsional guru serendah-rendahnya guru madya;
d. memiliki latar belakang pendidikan yang sama dengan bidang studi/mata
pelajaran yang diampu, dan bidang studi/mata pelajaran yang diajarkan oleh
mahasiswa yang dibimbing; dan
e. memiliki nilai UKG sekurang-kurangnya 76.
Seleksi calon mahasiswa merupakan salah satu tahapan yang sangat penting dari seluruh
rangkaian proses pendidikan guru profesional. Oleh karena itu diperlukan sistem seleksi yang
handal calon mahasiswa PPG. Kehandalan sistem ini ditunjukkan dengan kemampuan memilih
calon-calon yang diprediksi setelah melalui Program PPG dapat menjadi guru profesional.
Pedoman seleksi ini ditujukan untuk PPG dalam Jabatan, dimana calon peserta merupakan guru
tetap dan guru tidak tetap (guru honor) di sekolah negeri dan sekolah swasta yang
diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat yang belum memiliki sertifikat
pendidik.
A. Persyaratan Calon Mahasiswa PPG dalam Jabatan
1. Calon mahasiswa terdaftar pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik);
2. Lulusan S1/D4 dari perguruan tinggi dengan Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
(AIPT) minimal B atau dari program studi terakreditasi minimal B;
3. Calon mahasiswa terdiri atas:
a. Guru SMK yang telah mengikuti program Talentscouting/Sarjana Mengajar yang
dibuktikan dengan sertifikat program;
b. Guru tetap dan guru tidak tetap (guru honor) di sekolah menengah kejuruan negeri
dan sekolah swasta yang belum memiliki sertifikat pendidik dan telah memiliki
masa kerja minimal 5 (lima) tahun berturut-turut yang dibuktikan dengan
serendah-rendahnya Surat Keterangan Mengajar dari Kepala Sekolah;
c. Instruktur Program Keahlian Ganda (PKG) guru produktif SMK yang dibuktikan
dengan surat keterangan dari Kepala P4TK yang terkait.
4. Berusia setinggi-tingginya 38 tahun pada tanggal 31 Desember 2017;
5. Program studi S1/D4 linier dengan program studi PPG dalam jabatan (lihat daftar
linieritas);
6. Indek Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75;
7. Membuat portofolio rekognisi pembelajaran lampau (RPL) sesuai dengan format
terlampir;
8. Bebas Napza, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari BNN atau yang
berwenang;
9. Sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter pemerintah; dan
10. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari kepolisian.
Untuk menjamin sistem seleksi yang mampu memilih mahasiswa calon guru profesional
yang berkualitas, sistem seleksi didasarkan pada prinsip-prinsip:
1. Obyektif, sistem seleksi didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan;
2. Berkeadilan, sistem seleksi tidak membedakan kemampuan, latar belakang agama,
suku, ras, gender, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan geografis;
3. Akuntabel, sistem seleksi menggunakan mekanisme, prosedur, dan kriteria yang dapat
dipertanggungjawabkan;
4. Transparan, sistem seleksi didasarkan pada prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diakses semua pihak; dan
Alur sistem seleksi calon mahasiswa PPG dalam Jabatan dapat dilihat pada Gambar 3.1.
PD DIKTI
Ditjen GTK
Pendaftaran Online
Seleksi Administrasi
Kembali ke
Lulus?
Sekolah Tidak
Ya
Kembali ke
Lulus?
Sekolah
Tidak
Ya
Mengikuti Proses Pendidikan
di LPTK
Gambar 3.1. Alur Sistem Seleksi Calon Mahasiswa PPG dalam Jabatan
Jadwal Pendaftaran dan Pelaksanaan PPG dalam Jabatan serta Daftar Program Studi PPG dalam
Jabatan yang dibuka sebagaimana Lampiran.
Program Studi PPG di Indonesia sesuai dengan amanah Undang-undang, baik Undang-
undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Undang-undang Nomor 12
tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menganut pola pendidikan guru konsekutif atau
model berlapis, yaitu pendidikan yang dilaksanakan setelah program akademik (S-1).
Secara umum model kurikulum Program PPG dapat digambarkan sebagai berikut:
Model ini selanjutnya akan dikembangkan ke dalam struktur kurikulum yang disesuaikan
dengan luaran lulusan Program Studi PPG oleh LPTK penyelenggara Program Studi PPG,
sesuai dengan UU Pendidikan Tinggi No. 12/2012 Pasal 35 dan 36.
Kurikulum PPG dalam Jabatan Bersubsidi untuk pemenuhan Guru Produktif SMK ini berisi
beberapa kegiatan yang diorganisasikan dalam kurun waktu 1 (satu) semester, berupa
kegiatan akademik maupun non-akademik. Kegiatan akademik berupa pendalaman atau
penguatan materi pedagogik dan bidang studi/keahlian, serta lokakarya pengembangan
perangkat pembelajaran, presentasi hasil pengembangan perangkat pembelajaran, dan
peer-teaching, yang dilanjutkan dengan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), dan kegiatan kunjungan kerja di Dunia Usaha/Dunia Industri.
Tabel 4.2 Kompetensi Lulusan Program Studi PPG, Subkompetensi, dan Indikatornya
Capaian Pembelajaran Lulusan Bidang Studi PPG diurai menjadi Capaian Pembelajaran
Mata Kegiatan (kegiatan akademik Program PPG) melalui tahapan pengembangan
kurikulum PPG oleh LPTK penyelenggara Program Studi PPG, sesuai dengan UU Pendidikan
Tinggi No. 12/2012 Pasal 35 dan 36.
Tahapan pengembangan kurikulum PPG dilakukan setelah analisis SWOT untuk menelaah
bidang keilmuan dan keahlian, kajian kebutuhan masyarakat dan stakeholders, evaluasi
kurikulum yang sedang berjalan. Selanjutnya dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut.
1. Penetapan Profil Lulusan Bidang Studi PPG (CPBS PPG)
Profil lulusan bidang studi PPG adalah profil kemampuan atau peran yang dapat
dilakukan oleh lulusan yang diharapkan pada saat yang bersangkutan lulus atau
menyelesaikan seluruh proses pembelajaran sesuai dengan jenjang KKNI. Profil
lulusan PPG ditetapkan oleh LPTK berdasarkan hasil analisis perkembangan keilmuan
dan keahlian, analisis kebutuhan lapangan dan pemangku kepentingan, serta hasil
evaluasi kurikulum yang sedang berlaku. Bidang studi PPG yang telah memiliki alumni,
dapat mengevaluasi hasil penelusuran lulusannya untuk melihat kelebihan dan
Penentuan profil harus merujuk pada jenjang kualifikasi lulusan sesuai dengan KKNI.
Aspek yang perlu menjadi pertimbangan mencakup sikap dan tata nilai, kemampuan,
pengetahuan, tanggung jawab dan hak yang akan diemban oleh seorang lulusan.
Kesesuaian tersebut dilakukan dengan membandingkannya terhadap deskriptor
generik KKNI.
Kekhasan bidang studi PPG dapat dibangun melalui penggalian potensi dan keunggulan
daerah serta melihat tantangan dan permasalahan ke depan yang dapat dipecahkan
oleh kemampuan yang dimiliki lulusan bidang studi PPG sesuai jenjangnya. Demikian
halnya dengan perkembangan berbagai sektor yang muncul di masyarakat harus dapat
diakomodasi sehingga turut dalam mewarnai profil lulusan. Profil yang telah
terdefinisikan dengan jelas akan menjadi dasar dalam perumusan CPBS. Bidang studi
PPG setidaknya memiliki satu profil lulusan yang ditetapkan.
Setiap rumusan profil yang ditetapkan bidang studi PPG menuntut kompetensi yang
harus dimiliki lulusannya, yang disebut Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi Lulusan tersebut menurut SN-Dikti dinyatakan sebagai Capaian
Pembelajaran Lulusan Bidang Studi. Deskripsi CPBS merupakan komponen penting
dalam rangkaian penyusunan kurikulum pendidikan tinggi. Secara umum CPBS dapat
berperan dengan beragam fungsi, yaitu: (a) sebagai penciri, deskripsi, atau spesifikasi
dari bidang studi PPG; (b) sebagai ukuran, rujukan, pembanding pencapaian jenjang
pembelajaran dan pendidikan; (c) kelengkapan utama deskripsi dalam Surat
Sikap terwujud dalam perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi
nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual, personal, dan sosial melalui
proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Capaian Pembelajaran sikap tertuang
dalam lampiran SN-Dikti yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kekhasan
program PPG yang akan meneruskan pendidikan profesi untuk menjadi guru
profesional. Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan
menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh
melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Keterampilan dikelompokkan menjadi
dua, yakni keterampilan umum dan keterampilan khusus.
Keterampilan umum merupakan kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki oleh
setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan sesuai tingkat
program dan jenis pendidikan tinggi. Capaian Pembelajaran keterampilan umum
tertuang dalam lampiran SN-Dikti yang harus dikembangkan sesuai kebutuhan dan
kekhasan program PPG yang akan meneruskan pendidikan profesi untuk menjadi guru
sebagai pendidik profesional. Keterampilan khusus merupakan kemampuan kerja
khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan bidang
studi PPG. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau
falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam
proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait dengan pembelajaran.
Capaian Pembelajaran Program PPG meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompentesi profesional dan kompetensi sosial.
Capaian Pembelajaran mencakup Capaian Pembelajaran Lulusan Bidang Studi (CPBS),
Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan (CPMK) dan subcapaian pembelajaran mata
kegiatan.
3. Pembentukan Mata Kegiatan
Bahan kajian adalah suatu bangunan ilmu, teknologi atau seni, objek yang dipelajari,
yang menunjukkan ciri cabang ilmu tertentu, atau dengan kata lain menunjukkan
bidang kajian atau inti keilmuan suatu bidang studi PPG. Bahan kajian dapat pula
merupakan pengetahuan/bidang kajian yang akan dikembangkan, keilmuan yang
sangat potensial atau dibutuhkan masyarakat untuk masa datang. Pilihan bahan kajian
ini sangat dipengaruhi oleh visi keilmuan bidang studi PPG yang bersangkutan, yang
biasanya dapat diambil dari program pengembangan bidang studi PPG (misalnya
diambil dari pohon penelitian bidang studi PPG). Tingkat keluasan atau kerincian
(scope), urutan logis (sequence) dan kedalaman (depth) bahan kajian ini merupakan
pilihan otonom masyarakat ilmiah di bidang studi PPG tersebut. Bahan kajian tidak
merupakan mata kegiatan. Bahan kajian dikembangkan berdasarkan rumusan Capaian
Pembelajaran Lulusan Bidang Studi.
SETIAP LULUSAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU MEMILIKI CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEBAGAI BERIKUT:
1. SIKAP:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap
religius;
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika;
c. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila;
d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan,
serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;
f. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan;
g. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
h. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
i. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri;
j. menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
k. menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kode etik guru Indonesia; dan
l. mempunyai ketulusan, komitmen, kesungguhan hati untuk mengembangkan
sikap, nilai, dan kemampuan peserta didik dengan dilandasi oleh nilai-nilai
kearifan lokal dan ahlak mulia serta memiliki motivasi untuk berbuat bagi
kemaslahatan peserta didik dan masyarakat pada umumnya.
2. PENGUASAAN PENGETAHUAN:
a. konsep teoritis materi pelajaran yang diampu secara mendalam;
b. teori aplikasi pedagogis (pedagogical content knowledge) minimal teori
belajar, evaluasi proses dan hasil belajar, kurikulum, dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik bidang studi;
c. konsep umum, prinsip, metode, dan teknik penelitian kependidikan;
d. prinsip dan teknik penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di dalam
pembelajaran;
e. pengetahuan faktual tentang peraturan perundangan pendidikan dan
keguruan yang berlaku.
3. KETERAMPILAN KHUSUS:
a. mampu merencanakan pembelajaran yang mendidik sesuai dengan
karakteristik pembelajaran mata pelajaran yang diampu, meliputi:
1) merumuskan indikator kompetensi dan capaian pembelajaran
berdasarkan standar kompetensi lulusan;
2) menetapkan materi, proses, sumber, media, penilaian, dan evaluasi
pembelajaran; dan
3) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai silabus pada
kurikulum yang berlaku;
b. mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan suasana dan
proses pembelajaran yang sesuai dengan kaidah pedagogik untuk
Mata kegiatan merupakan kumpulan bahan dan proses kajian yang terstruktur. Bahan
kajian satu terkait dengan bahan berikutnya dari yang bersifat sederhana sampai ke
yang kompleks.
Dari CPL Generik Prodi PPG tersebut, dengan melibatkan Bidang Studi atau Asosiasi
Profesi Bidang Studi, dirumuskan CPBS. Bahan Kajian Generik dikembangkan dengan
melibatkan Forum Bidang Studi atau Asosiasi Profesi Bidang Studi.
Peta kaitan bahan kajian BS dan CPBS secara simultan juga digunakan untuk analisis
pembentukan mata kegiatan. Hal ini dapat ditempuh dengan menganalisis kedekatan
bahan kajian serta kemungkinan keefektifan pencapaian CPBS bila beberapa bahan
kajian dipelajari dalam satu mata kegiatan, dan dengan strategi atau pendekatan
pembelajaran yang tepat. Berikut adalah contoh matriks hubungan antara Capaian
Pembelajaran, bahan kajian dan mata kegiatan.
Tabel 4.5. Matriks Penetapan Mata Kegiatan Berdasarkan CPBS dan Bahan Kajian BS
Bahan Kajian BS
CPBS
1. SIKAP:
a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu
menunjukkan sikap religius;
b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam
menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan
etika;
c. berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila;
d. berperan sebagai warga negara yang bangga dan
cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa;
e. menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau
temuan orisinal orang lain;
f. bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;
g. taat hukum dan disiplin dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara;
h. menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
i. menunjukkan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri;
j. menginternalisasi semangat kemandirian,
kejuangan, dan kewirausahaan;
Kurikulum Program PPG dirancang dengan masa studi selama 2 semester, beban sks
36 sampai dengan 38 sks. Bagi peserta program PPG Dalam Jabatan diberlakukan
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sebanyak 12 sks sehingga beban studi riil
menjadi 24 sks.
Dalam program PPG, mata kegiatan dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan,
antara lain kegiatan pendalaman pedagogik dan pendalaman konten akademik
(substansi program studi), lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran dengan
menerapkan konsep, prinsip dan prosedur TPACK, dan praktik pengalaman lapangan
sebagai muara perwujudan konsep, prinsip dan prosedur TPACK dalam situasi
pembelajaran riil di sekolah dan bila memungkinkan dapat dilakukan kunjungan ke
Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI).
Susunan Mata Kegiatan PPG Dalam Jabatan dilengkapi dengan uraian muatan kegiatan
dalam konsteks Capaian Pembelajaran yang dibebankan pada kegiatan tersebut. Selain
itu, dikembangkan rencana pembelajaran setiap mata kegiatan yang merupakan bagian
utuh dari dokumen kurikulum. Dalam konteks ini kurikulum dimaknai sebagai
keseluruhan rencana pengaturan pembelajaran termasuk proses pelaksanaan dan cara
penilaian atau asesmen.
Mata Kegiatan : ______________________ Semester: ____ Kode Mata Kegiatan:____ sks: _____
Jurusan/Program Studi : ______________________ Dosen Pengampu: _____________________________
Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah ini: (bisa dilampirkan)
Kriteria
Kemampuan Bahan Pengalaman
Minggu Metode Penilaian Bobot
Akhir Yang Kajian Waktu Beajar
Ke Pembelajaran Dan Nilai
Diharapkan (Materi Ajar) Mahasiswa
Indikator
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Nomor
Judul Kolom Penjelasan Isian
Kolom
1 Minggu Ke Menunjukan kapan suatu kegiatan dilaksanakan, yakni
mulai minggu ke 1 sampai ke 16 (satu semester) (bisa
1/2/3/4 mingguan).
2 Kemampuan Akhir Rumusan kemampuan di bidang kognitif, psikomotorik,
Yang dan afektif diusahakan lengkap dan utuh (hard skills &
Direncanakan soft skills). Tingkat kemampuan harus menggambarkan
level CP lulusan program studi, dan dapat mengacu
pada konsep dari Anderson (*). Kemampuan yang
dirumuskan di setiap tahap harus mengacu dan sejalan
dengan CPBS, serta secara komulatif diharapkan dapat
memenuhi CPBS yang dibebankan pada Mata Kegiatan
ini diakhir semester.
3 Bahan Kajian Dapat diisi pokok bahasan /sub pokok bahasan, atau
(Materi Ajar) topik bahasan (dengan asumsi tersedia diktat/modul
ajar untuk setiap pokok bahasan) atau integrasi materi
pembelajaran, atau isi dari modul.
4 Metode Dapat berupa : diskusi kelompok, simulasi, studi kasus,
Pembelajaran pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif,
pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis
masalah, atau metode pembelajaran lain,atau gabungan
berbagai bentuk. Pemilihan metode pembelajaran
didasarkan pada kekuatan dan kelayakan bahwa dengan
metode pembelajaran yang dipilih mahasiswa untuk
mencapai kemampuan yang diharapkan.
Tabel 4.9. Struktur Kurikulum Program PPG Dalam Jabatan Bidang Kejuruan
Jumlah Kategori
Kode Mata Kegiatan PPG
SKS T P L
I. Pendalaman Materi (1,5 bulan)
A. Kompetensi Pedagogik
1. Pendidikan dan Profesi Pendidik 2 2
2. Pembelajaran dan Penilaian
Pendidikan Kejuruan 2 2
Jumlah 4 4
B. Kompetensi Keahlian
1. Pendalaman Materi 1: 2 2
2. Pendalaman Materi 2: 2 2
3. Pendalaman Materi 3: 2 2
Jumlah 6 6
II. Lokakarya Perangkat Pembelajaran
Kejuruan dan Peer-Teaching*)
(1,5 bulan)
1. Lokakarya 1: 2 2
2. Lokakarya 2: 2 2
3. Lokakarya 3: 2 2
4. Lokakarya 4: 2 2
Jumlah 8 8
III. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
(1 bulan)
Praktik Pembelajaran dan Pengelolaan 6 6
Sekolah
Jumlah 6 6
Total 24
Aspek
No. Deskripsi
Ujian
1 Materi Materi uji bersumber dari portofolio hasil Lokakarya,
ujian PPL, dan Subject-Specific Pedagogy (SSP). Bahan ajar
SSP dapat berupa modul, buku teks, media dan lain-
lain.
2 Bentuk soal Soal berbentuk uraian berbasis kasus dan berorientasi
2) Penilaian PPL
a) Penilaian dilakukan selama PPL, yang terdiri atas penilaian proses dan
produk. Penilaian proses mencakup praktik pembelajaran, kegiatan
pengelolaan sekolah dan aspek kepribadian. Penilaian produk mencakup
perangkat pembelajaran, dan laporan PPL.
b) Penilaian proses dan produk PPL dilakukan oleh DP dan GP.
c) Bobot penilaian akhir PPL adalah sebagai berikut.
d. Uji Kompetensi
PP 74 tahun 2008 pasal 9 ayat (2) menyebutkan Program pendidikan profesi
diakhiri dengan uji kompetensi pendidik. Selanjutnya pasal (3) Uji kompetensi
pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melalui ujian tertulis dan ujian
kinerja sesuai dengan standar kompetensi.
Sebagai implementasi dari PP 74 tersebut, penetapan kelulusan mahasiswa
Program PPG akan diakhiri dengan Uji kompetensi. Uji kompetensi terdiri atas
ujian tulis nasional (UTN) dan ujian kinerja. Uji kompetensi dilaksanakan setelah
Mahasiswa lulus dari keseluruhan pembelajaran dalam PPG, yang terdiri dari
kegiatan lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran, peer-teaching, PPL,
dan uji tulis lokal.
UTN diselenggarakan oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa PPG
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa)
Kemristekdikti. Uji kinerja dilaksanakan oleh Panitia/Komite Nasional Uji
Kompetensi Pendidik dengan melibatkan program studi, organisasi profesi dan
atau pihak eksternal yang profesional dan relevan. Ujian kinerja difokuskan pada
uji kemampuan untuk membuat perencanaan dan mengelola pembelajaran di
kelas (real teaching). Ujian kinerja dilakukan dengan durasi 2 JP satu kali
pertemuan. Lama JP disesuaikan dengan sekolah tempat PPL. Mahasiswa yang
lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidik bernomor register yang
dikeluarkan oleh LPTK.
Apabila Mahasiswa belum lulus pada uji kompetensi, diberi kesempatan dua kali
uji kompetensi ulang. Jika sampai dengan uji kompetensi ulang yang kedua belum
lulus, Mahasiswa diberi kesempatan mengikuti uji kompetensi ulang dengan biaya
sendiri dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak yang bersangkutan
terdaftar sebagai Mahasiswa PPG. Uji kompetensi ulang tersebut dilaksanakan
oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa PPG Ditjen Belmawa bertempat
di LPTK yang ditunjuk.
Prinsip dan prosedur Uji Kompetensi secara teknis diatur dalam panduan uji
kompetensi profesi pendidik.
8. Kelulusan
Mahasiswa Program PPG dapat dinyatakan lulus program ini apabila memenuhi syarat
dan kriteria berikut.
Catatan:
a. Apabila mahasiswa memenuhi kriteria butir 1, 2, dan 3, maka dinyatakan dapat
mengikuti uji kompetensi.
b. Uji kompetensi Mahasiswa (UKM) dilaksanakan oleh Panitia Nasional Uji
Kompetensi.
c. Mahasiswa yang lulus uji kompetensi dinyatakan lulus program PPG dan berhak
mendapatkan Sertifikat Profesi Pendidik.
B. Sistem Pelaporan
LPTK wajib:
1. mempunyai sistem pencatatan biaya dan melaksanakan pencatatan biaya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sampai pada satuan program studi;
2. melakukan analisis biaya operasional Prodi PPG sebagai bagian dari penyusunan
rencana kerja dan anggaran tahunan LPTK yang bersangkutan;
3. melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya pendidikan tinggi pada
setiap akhir tahun anggaran.
Demikian pedoman ini disusun sebagai dasar pengelolaan dan penyelenggaraan Program Studi
PPG Dalam Jabatan bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan LPTK penyelenggara. Bagi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, pedoman ini dijadikan
sebagai dasar dalam melakukan perencanaan, penetapan perguruan tinggi penyelenggara
Program Studi PPG, monitoring dan evaluasi. Bagi LPTK penyelenggara, pedoman ini dijadikan
dasar dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi Program
Studi PPG Dalam Jabatan yang diselenggarakan.
Teknik Elektronika
No
Ketenagalistrikan
Perguruan Tinggi
Teknik Otomotif
Teknik Elektro/
Kepariwisataan
Teknik Mesin
Teknik Kimia
1 Teknik Otomotif ✓ ✓
2 Pendidikan Teknik Otomotif ✓ ✓
3 Pendidikan Teknik Mesin ✓ ✓
Konsentrasi Otomotif
4 Teknik Mesin Konsentrasi Otomotif ✓ ✓
5 Pendidikan Teknik Mesin ✓ ✓
Konsentrasi Pendingin dan Tata
Udara
6 Teknik Ototronik ✓ ✓
7 Produksi Benih ✓ ✓
8 Teknologi Produksi Tanaman Pangan ✓ ✓
9 Budidaya Tanaman Perkebunan ✓ ✓
10 Manajemen Agro Industri ✓
11 Agribisnis Hortikultura ✓ ✓
12 Manajemen Produksi Pertanian ✓ ✓
13 Rekayasa Agro Teknologi ✓ ✓
14 Manajemen Perkebunan ✓ ✓
15 Agro Teknologi ✓ ✓
16 Agronomi ✓ ✓
17 Pemuliaan Tanaman ✓ ✓
18 Pendidikan Teknologi Agroindustri ✓ ✓
19 Pendidikan Teknik Pertanian ✓ ✓
20 Pendidikan Teknik Mesin ✓ ✓
21 Pendidikan Teknik Mesin ✓
Konsentrasi Produksi
22 Teknik Mesin ✓ ✓ ✓
23 Teknik Mesin Konsentrasi Produksi ✓ ✓
24 Teknik Mesin Konsentrasi Perawatan ✓ ✓
25 Teknik Mesin dan Manufaktur ✓ ✓
26 Teknik Perancangan Manufaktur ✓ ✓
27 Teknik Perawatan dan Perbaikan ✓ ✓ ✓
Mesin
Teknik Elektronika
No
Ketenagalistrikan
Perguruan Tinggi
Teknik Otomotif
Teknik Elektro/
Kepariwisataan
Teknik Mesin
Teknik Kimia
28 Teknik Mesin Konsentrasi Metalorgi ✓
29 Teknik konversi energi ✓ ✓
30 Teknik Pengelasan ✓ ✓
31 Teknik Elektronika ✓
32 Pendidikan Teknik Elektronika ✓
33 Teknik Elektro ✓ ✓
34 Teknik Telekomunikasi ✓
35 Teknik Mekatronika ✓
36 Teknik Robotika ✓ ✓
37 Teknik Kendali ✓ ✓
38 Teknik Elektronika Industri ✓
39 Pendidikan Teknik Elektro ✓
40 Teknik Instrumentasi dan Kontrol ✓
41 Teknik Elektro Industri ✓ ✓
42 Teknik Elektro ✓
43 Pendidikan Teknik Elektro ✓
44 Teknik Otomasi Industri ✓ ✓
45 Teknik Listrik ✓
46 Teknik Kendali ✓
47 Teknik Pembangkit Tenaga Listrik ✓
48 Sistem Pembangkit Energi ✓
49 Pariwisata ✓
50 Manajemen Perhotelan ✓
51 Usaha Perjalanan Wisata ✓
52 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga ✓
(KK)/Tata Boga
53 Akomodasi Perhotelan ✓
54 Manajemen Pariwisata ✓
55 Manajemen Destinasi Wisata ✓
56 MICE (Meeting Invention Converence ✓
and Exhibition)
57 Pengelolaan Usaha Rekreasi ✓
58 Teknologi Pertanian ✓
59 Teknologi Rekayasa Pangan ✓
60 Agribisnis Pangan ✓
Teknik Elektronika
No
Ketenagalistrikan
Perguruan Tinggi
Teknik Otomotif
Teknik Elektro/
Kepariwisataan
Teknik Mesin
Teknik Kimia
61 Teknologi Hasil Perikanan ✓
62 Gizi Klinik ✓
63 Peternakan ✓
64 Kedokteran Hewan ✓
65 Reproduksi Ternak ✓
66 Agribisnis Peternakan ✓
67 Nutrisi Makanan Ternak ✓
68 Manajemen Bisnis Unggas ✓
69 Sosial Ekonomi Peternakan ✓
70 Teknologi Hasil Ternak ✓
71 Teknologi Pakan Ternak ✓
72 Produksi Ternak ✓
73 Teknologi Penangkapan Ikan ✓
74 Perikanan ✓
75 Mesin kapal Perikanan ✓
76 Teknik Perkapalan ✓
77 Teknik Kelautan ✓
78 Kemaritiman ✓
79 Ilmu Kelautan ✓
80 Manajemen Sumber Daya Perikanan ✓
81 Pemanfaatan Sumber Daya Perairan ✓
82 Teknik Kimia ✓
83 Kimia Industri ✓
84 Analisis Kimia ✓
85 Teknologi Rekayasa Kimia Industri ✓
86 Teknologi Rekayasa Kimia Polimer ✓
87 Pendidikan Kimia ✓
88 Kimia ✓
89 Biologi ✓
90 Pendidikan Fisika ✓
91 Fisika ✓
92 Pendidikan Teknik Informatika dan
Komputer ✓ ✓
93 Teknik Industri ✓