Anda di halaman 1dari 4

ETIKA PROFESI

“SERTIFIKASI MERUPAKAN JALAN KELUAR ATAU TIDAK”

Dina Astriani (4016010033)


Elma Yuliasari (4016010002)
Fariez Anggara Putra (4016010035)
Galih Parama Yoga (4016010036)
Ighfar Qaribullah (4016010021)
Yuthika Hasna Nabilah (4016010027)

KELOMPOK 1

4 TKG 2

PROGRAM STUDI D-IV TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
Tugas : Apakah sertifikasi merupakan jalan keluar? Atau malah dijadikan ladang uang
oleh para calo?

Pendapat :

Kebijakan atau aturan untuk sertifikasi sendiri memiliki dampak positif dan dampak
negatif. Dampak positifnya adalah dapat meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja karena
mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki sertifikat,
menjamin kualitas tenaga kerja tersebut di bidang yang bersangkutan, dan dapat bersaing
dengan tenaga kerja asing sehingga meminimalisir penggunaan tenaga kerja asing. Dampak
negatifnya yaitu tenaga kerja mengikuti sertifikasi hanya untuk meningkatkan tunjangan
gajinya bukan untuk meningkatkan kualitas kinerjanya dan “oknum” penyedia jasa untuk
sertifikasi dapat melakukan kecurangan agar mendapatkan keuntungan dengan cara tidak
meluluskan orang yang ikut sertifikasi supaya dapat melakukan uji sertfikasi lagi di kemudian
hari.

Menurut kami, sertifikasi bisa dijadikan sebagai jalan keluar jika digunakan oleh semua
pihak dengan sebaik-baiknya. Kolaborasi antara penyedia jasa, kontraktor, konsultan serta
lembaga pemerintah diperlukan untuk melancarkan proses sertifikasi. Karena sertifikasi
digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuannya yaitu berupa orang yang bersangkutan
memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang ada. Untuk tercapainya tujuan tersebut,
perlunya kesadaran dan pemahaman dari semua orang bahwa sertifikasi adalah sarana untuk
menuju kualitas yang lebih baik. Kesadaran dan pemahaman ini akan melahirkan aktivitas yang
benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk mencapai kualitas. Jadi, tenaga kerja yang
mengikuti sertifikasi harus memiliki tujuan utama yaitu untuk mempunyai kompetensi
sebagaimana disyaratkan dalam standar kompetensi bukan memiliki tujuan utama berupa
mendapatkan tunjangan gaji yang lebih besar, tunjangan gaji yang lebih besar merupakan nilai
tambah yang didapatkan jika sudah melakukan peningkatan kualitas. Selain itu, “oknum” yang
berusaha menggagalkan proses sertifikasi (tidak meluluskan peserta demi mendapat
keuntungan) harus dibasmi. Karena ini bertentangan dengan aksi pemerintah yang justru ingin
meningkatkan tenaga kerja bersertifikasi di Indonesia. Sangat disayangkan apabila ada tenaga
kerja yang berkompeten namun tidak mendapatkan pekerjaan dan benefit yang selayaknya
karena tidak memiliki sertifikat. Tentu ini dapat menghambat peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM) di Indonesia.
Adanya kerja sama pemerintah dengan Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi (LPJK)
Nasional seharusnya digambarkan dengan dukungan penuh oleh pihak LPJK. Menurut kami,
seharusnya “oknum-oknum” yang ada di lembaga penyedia jasa harus berhenti melakukan
kecurangan yaitu menggagalkan kelulusan peserta yang berkompeten dan seharusnya
mendapatkan sertifikat karena dapat menghambat proses peningkatan jumlah tenaga kerja
tersertifikasi .
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan keuntungan dari sertifikasi ini untuk
meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja konstruksi. Selain bertujuan untuk mengukur
kompetensi para tenaga kerja, sertifikasi juga memudahkan tenaga kerja dalam mendapatkan
pekerjaan. Apabila masih ada tenaga kerja dibuat kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan
padahal sudah mendapat sertifikasi, maka dapat melapor ke LPJK. Apalagi, Kementerian
PUPR mewajibkan pekerja yang berada di bawahnya harus bersertifikasi. Menurutnya
sertifikasi penting untuk asuransi pekerja. Yang dimana jika tidak ada sertifikasi maka pihak
asuransi tidak mau menerima.
Mengenai pihak-pihak yang menyalahgunakan kesempatan pada saat melakukan
sertifikasi, sebut saja sebagai “calo” sertifikasi, menurut kami itu tidak masalah, jika dirasa
bisa menguntungkan bagi si tenaga kerja yang ingin membuat sertifikasi namun dipersulit
dengan kriteria lulus/berkompeten, yang akhirnya malah menghabiskan banyak dana untuk
satu sertifikat saja karena selalu tidak lulus dan harus mengulang kembali. Contoh mudahnya,
jaman sekarang ini sedang marak-maraknya jasa pembuatan SIM cepat atau istilah nya “SIM
nembak”. Para pengemudi kendaraan bermotor yang belum memiliki SIM diharapkan semua
memiliki SIM karena untuk keselamatan berkendara dan patuh peraturan lalu lintas. Namun
untuk membuat sebuah SIM dengan predikat lulus secara mandiri itu rupanya agak sulit, ini
merupakan fakta karena banyak pengemudi sudah mahir tapi tetap saja tidak lulus saat tes
membuat SIM dan harus melakukan tes tersebut berulang-ulang. Maka banyak oknum-oknum
licik yang sengaja membuat jasa “SIM nembak” dengan harga yang relative tinggi bisa 3x lipat
dari harga tes SIM mandiri. Tetapi jika dilihat dari segi jangka panjangnya, maka tidak masalah
karena jika tidak/belum memiliki SIM jika kita terkena tindak langsung (tilang) maka ada
denda yang cukup besar yang harus dibayar. Maka dari itu oknum-oknum calo sebenarnya
membantu mempermudah dan mempercepat proses dari suatu hal, namun kita diwajibkan
untuk membayar 2 atau 3x lipat dari harga normal.
Nah, berlaku pula untuk sertifikasi. Jika dilihat dari jangka panjangnya yang bisa
membantu untuk perekonomian, asuransi dan sebagainya, maka bagi kami oknum-oknum calo
itu tidak masalah namun dari kitanya yang harus bijak dalam menggunakan jasa calo jangan
sampai hal itu sia-sia dan malah bisa menjerumuskan ke hal-hal yang negatif.
Sertifikasi memang bukan menjadi satu-satunya jalan keluar dari permasalahan di
bidang konstruksi yang ada di Indonesia karena harus diikuti dengan perkembangan teknologi
dan berbagai hal lain. Namun, dengan adanya sertifikasi maka setidaknya akan menjamin
bahwa tenaga ahli tersebut memang memiliki kompetensi yang ahli di bidangnya. Pemerintah
pun juga ikut mendorong agar banyak tenaga ahli yang memiliki sertifikasi dengan banyak
diadakannya pelatihan di setiap provinsi.

Anda mungkin juga menyukai