Anda di halaman 1dari 9

Bab I Pendahuluan

Di dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang penulisan tugas akhir, yaitu
adanya tingkat waste yang tinggi pada divisi converting untuk sistem produksi
eksisting di PT. Purinusa Eka Persada Bandung, terutama untuk waste yang
dihasilkan pada produksi karton box dengan mesin flexo sebagai mesin converting
utama dalam pengerjaan proses produksi. Setelah latar belakang, selanjutnya
dibuatlah suatu perumusan masalah untuk merumuskan masalah yang ada, tujuan
penelitian sebagai acuan tujuan yang ingin diperoleh, batasan penelitian, manfaat
penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan yang merupakan isi dari
pendahuluan.

I.1 Latar Belakang

Persaingan di dunia industri saat ini sudah sedemikian ketat, tiap perusahaan akan
berusaha tetap bertahan dan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Oleh karena itu,
masing-masing perusahaan dituntut untuk meningkatkan kinerja perusahaannya,
tidak hanya pada tingkat produktifitasnya saja namun juga harus memerhatikan
hal-hal yang menyangkut konsumen. Pelayanan terhadap konsumen adalah salah
satu hal yang harus dijaga kualitasnya. Dengan pelayanan yang memuaskan, maka
keberadaan konsumen dapat terjaga dan eksistensi perusahaan tersebut akan
semakin meningkat.

Karton box (corrugated box) atau lebih dikenal dengan istilah kotak kardus,
merupakan barang yang sangat umum digunakan, dengan kata lain karton box
tersebut sangat banyak dipakai oleh berbagai kalangan dan dunia industri. Oleh
karena itu, saat ini industri karton box memiliki prospek yang sangat bagus.
Namun demikian, perusahaan karton box juga memiliki tingkat kompetisi yang
tinggi. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian Indonesia dan Perhimpunan
ICCIA (Indonesia Corrugated Cardboard Industries Association), jumlah
perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kotak kardus baik yang dimiliki
oleh pengusaha lokal maupun pihak asing sudah mencapai lebih dari 70
perusahaan yang tersebar di seluruh nusantara dan mayoritas berdomisili di pulau

1
Jawa (lihat pada Lampiran A). Banyak sekali perusahaan yang bergerak di
industri ini karena pasar yang tersedia cukup luas. Tingkat kompetisi yang tinggi
ini menyebabkan setiap perusahaan karton box berusaha menjaring pelanggan
sebanyak-banyaknya agar bisa menjadi penguasa pasar. Salah satu upaya untuk
bisa terus bersaing adalah dengan menekan biaya seminimal mungkin, sehingga
harga pasaran dapat kompetitif. Biaya dapat ditekan dengan berbagai cara, salah
satu langkahnya adalah dengan cara mengurangi waste.

PT. Purinusa Eka Persada Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang


bergerak dalam bidang pembuatan karton box (packaging), rol kain (paper tube)
dan rol benang (DTY), dimana perusahaan ini melakukan produksi sesuai dengan
pesanan atau order dari perusahaan lain (make to order). Perusahaan ini
menempati areal seluas 60.000 m2 yang berlokasi di jalan Soekarno Hatta No. 791
Bandung.

Produk utama yang dihasilkan oleh PT. Purinusa Eka Persada Bandung adalah
produk karton box yang terbuat secara integrasi dari bahan baku kertas karton
yang diproduksi menjadi single face, sheet corrugated box, pulp product (eggtray,
layer, fruit display, chip board, dll). Bahan baku yang dipergunakan dalam
pembuatan karton box adalah kertas rol dengan lebar tertentu. Jenis kertas yang
digunakan pada umumnya adalah jenis kertas kraft dan jenis kertas medium,
sedangkan untuk karton box dengan warna dasar putih menggunakan jenis kertas
white kraft, Ketebalan karton (tebal gelombang) yang dihasilkan juga bervariasi,
antara lain E-Flute (EF) dengan tebal 1,6 mm, B-Flute (BF) dengan tebal 3,1 mm,
C-Flute (CF) dengan tebal 4,0 mm dan BC-Flute (BC) dengan tebal 7 mm. Tabel
I.1 menunjukkan jumlah produksi pada tahun 2010 untuk keseluruhan produk
yang dihasilkan.

Tabel I.1 Total Jumlah Produksi pada Tahun 2010


JENIS JUMLAH
PRODUK PRODUKSI (TON) PERSENTASE
KARTON BOX 47217 96,32%
PAPER TUBE 1142 2,33%
DTY 662 1,35%

2
Dalam perjalanannya proses produksi di perusahaan ini mengalami banyak
hambatan terutama dalam hal pemborosan (waste) yang terjadi selama proses
produksi berlangsung. Waste yang dialami oleh perusahaan berupa time waste,
terutama disebabkan oleh inefisiensi dalam alur produksi baik dalam segi waktu
maupun pengerjaan.

Permasalahan inefisiensi selama proses produksi disebabkan oleh adanya proses


non-value added dalam alur produksinya serta pemborosan waktu yang dipakai.
Pemborosan adalah setiap aktifitas manusia yang menggunakan sumber daya
tetapi tidak menciptakan nilai (Womack dan Jones, 1996). Pemborosan tersebut
tidak memberikan nilai tambah sehingga perlu dilakukan eliminasi pemborosan.
Oleh karena itu, dengan menghilangkan aspek yang tidak berguna dalam
perusahaan atau menghilangkan pemborosan akan meningkatkan kinerja
perusahaan.

Setiap produk karton box akan diproses pada divisi corrugating, converting, dan
finishing. Setiap pesanan dari karton box memiliki proses yang relatif sama.
Namun demikian, pada kenyataannya Tabel I.2 menjelaskan bahwa output rata-
rata per jam pada setiap divisi tidak mencapai target yang ditentukan. Hal ini
merupakan dampak terbesar dari inefisiensi yang terjadi selama proses produksi.

Tabel I.2 Output Rata-rata sheet per Jam

Divisi Machine Output rata-rata (sheet) Target


Corrugating CORR 41500 45000
CON1 8000 10000
CON2 7500 10000
Converting
CON3 7500 10000
CON4 9000 12000
FIN1 19000 20000
Finishing FIN2 18800 20000
FIN3 19000 20000

Kepala departemen PPIC yaitu bapak Ibnu Muzamil menyatakan bahwa dari
ketiga divisi tersebut yang memiliki peranan paling penting, terutama untuk

3
menunjang kelengkapan dan tampilan fisik dari karton box adalah divisi
converting. Akan tetapi, divisi ini merupakan divisi yang paling bermasalah dan
menghasilkan waste yang tinggi.

Berdasarkan konsep lean manufacturing yang dikemukakan oleh Taichii Ohno,


pemborosan yang paling mendasar adalah overproduction, karena hal tersebut
menyebabkan pemborosan yang lain (Liker, 2004). Memproduksi lebih awal atau
lebih banyak daripada yang diinginkan pelanggan dalam operasi manapun dalam
proses manufaktur yang pada akhirnya akan menyebabkan bertumpuknya
persediaan di salah satu proses hilir. Pada tabel I.3 ditampilkan data overproduksi
perusahaan setiap bulannya pada tahun 2010. Pemakaian paper roll menunjukkan
jumlah bahan baku utama yang harus dipakai dalam pembuatan corrugated karton
box. Selisih antara pemakaian paper roll dengan demand menunjukkan jumlah
overproduksi yang harus ditanggung oleh perusahaan untuk memenuhi demand
yang ditargetkan.

Tabel I.3 Data Overproduksi pada Tahun 2010


Bulan Demand (Ton) Pemakaian Paper Roll (Ton)
Januari 4097 4121
Februari 3328 3350
Maret 4003 4023
April 3716 3734
Mei 3933 3960
Juni 4097 4121
Juli 3809 3832
Agustus 4125 4145
September 3897 3909
Oktober 4121 4165
November 4531 4572
Desember 5365 5413

Selain mencermati tingkat inefisiensi yang tinggi serta overproduksi yang terjadi
di lantai produksi, gejala pemborosan juga terlihat pada tingkat cacat (defect).
Tingginya tingkat defect tentu saja akan menghambat proses produksi terutama
dalam hal lead time produksi yang menjadi patokan bagi pelanggan kita menilai

4
kinerja perusahaan diluar faktor kualitas produk. Dalam pembuatan karton box
kerusakan produk atau produk dinilai cacat oleh pelanggan apabila produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan pesanan dan akan menjadi barang returned
sehingga perusahaan mempunyai kewajiban untuk melakukan proses produksi
kembali untuk sejumlah produk yang bersangkutan. Tingkat defect yang terjadi
pada divisi converting dapat dilihat pada Tabel I.4.

Tabel I.4 Persentase Defect Divisi Converting Tahun 2010

Persentase defect dari total


Bulan Jumlah Defect (Ton)
produksi
Januari 15,48 0,39%
Februari 12,58 0,31%
Maret 15,13 0,38%
April 14,04 0,35%
Mei 14,86 0,37%
Juni 15,48 0,39%
Juli 14,39 0,36%
Agustus 15,59 0,39%
September 14,73 0,37%
Oktober 15,57 0,39%
November 17,12 0,43%
Desember 20,27 0,51%

Dampak waste tidak hanya dirasakan oleh perusahaan selaku produsen dan pihak
yang bertanggung jawab penuh terhadap kualitas produk, akan tetapi berimbas
pula kepada konsumen selaku pengguna yang merasakan dampak tidak langsung
dari waste tersebut. Terutama berkenaan dengan kepuasan pelanggan. Karena
meskipun barang yang telah diterima oleh pelanggan, bilamana didapati terdapat
produk yang cacat atau defect dapat dikembalikan sebagai barang returned.
Namun demikian, proses produksi atau proses selanjutnya dari produk tersebut di
pihak pelanggan tentu saja akan mengalami keterlambatan yang berkaitan
langsung dengan kinerja di pihak pelanggan. Sehingga alangkah lebih baiknya
bilamana waste tersebut dapat diminimalisir oleh perusahaan sehingga
kepercayaan pelanggan terhadap produk kita akan terjaga dan tentunya akan
meningkatkan citra dan kinerja perusahaan di mata kastemer.

5
Sehingga dari permasalahan yang ada, akan dikembangkan suatu usulan
rancangan strategi perbaikan pada divisi converting dengan cara mengurangi lead
time, memusatkan perhatian untuk merampingkan jalur produksi dengan cara
mengurangi pemborosan aktifitas, memperlancar aliran material, membedakan
antara non-value added dan value added, dan membuat value added mengalir
lancar dan efisien sepanjang value stream process.

I.2 Perumusan Masalah

Pada bagian ini diutarakan rumusan penelitian yang diuraikan ke dalam


pertanyaan penelitian. Perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengidentifikasi waste pada value stream proses produksi karton
box dengan menggunakan current state map ?
2. Bagaimana memberikan usulan untuk mengeliminasi waste pada proses
produksi karton box dengan menggunakan future state map ?

I.3 Tujuan Penelitian

Pada bagian ini diuraikan tujuan dari penelitian yang dilakukan, yaitu :
1. Mengindentifikasi waste yang terjadi pada value stream produksi karton box
dengan menggunakan current state map.
2. Memberikan gambaran untuk mengeliminasi waste pada proses produksi
karton box dengan melihat hasil dari pembuatan future state map.

I.4 Batasan Penelitian

Untuk memfokuskan pembahasan masalah agar sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini, maka ditetapkan beberapa batasan masalah, antara
lain :
1. Analisis penyebab waste hanya dilakukan pada mesin yang berproduksi
secara kontinu (setiap hari berproduksi), agar angka produktifitas dan jenis
hambatan yang diperoleh lebih valid.
2. Waktu dan proses operasi bersifat deterministik dan konstan.

6
3. Langkah penelitian yang dilakukan untuk usulan perbaikan akan lebih
diperdalam pada mesin flexo, mengingat mesin ini adalah mesin utama pada
divisi converting.
4. Unit produksi pada penelitian akan diukur dengan satuan batch.
5. Tahapan yang dilakukan hanya sampai pada perancangan strategi perbaikan.

I.5 Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian ini sebagai berikut:


1. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengurangi tingkat waste
yang ada dalam proses produksi karton box sehingga dapat meningkatkan
kinerja produksi.
2. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai aliran material dan
informasi secara menyeluruh mengenai proses produksi karton box yang
sedang berlangsung di lantai produksi saat ini.
3. Membantu perusahaan dalam mengoptimalkan proses produksi terutama pada
divisi converting.

I.6 Kontribusi Penelitian

I.6.1 Kontribusi pada Keilmuan


Hasil penelitian ini memberikan kontribusi bagi perkembangan penelitian di
bidang manufaktur terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang pulp and
packaging.
Kajian penelitian ini menambah kontribusi terhadap penelitian-penelitian
terdahulu yang telah mengkaji tentang konsep lean thinking dan big picture
mapping

I.6.2 Kontribusi pada Praktik


Berkaitan dengan kebutuhan praktis bagi perusahaan-perusahaan, temuan dari
penelitian ini diharapkan dapat:
1. Memberikan masukan-masukan bagi perusahaan, terutama perusahaan di
sektor manufaktur pembuatan karton box atau corrugated box,.

7
2. Memberikan rekomendasi mengenai mekanisme-mekanisme yang dapat
mendorong peningkatan produktifitas perusahaan terutama dalam hal efisiensi
waktu produksi karton box.
3. Dapat menjadi dasar dalam melakukan evaluasi terhadap praktek-praktek atau
pelaksanaan proses produksi karton box terutama untuk menangani tingkat
waste yang tinggi.

I.7 Sistematika Penulisan


Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan
Pada bab ini dipaparkan latar belakang dalam permasalahan yang
berkenaan dengan konsep lean manufacturing. Hal terpenting yang
dipaparkan dalam bab ini adalah pernyataan permasalahan yang
dimulai dari permasalahan yang sifatnya masih luas hingga menuju
pertanyaan yang diajukan pada penelitian, Selain itu juga terdapat
perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat,
kontribusi penelitian , dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori


Pada bab ini terdapat dasar teori yang digunakan dan berhubungan
dengan penelitian lean manufacturing yang akan dibahas, Maksud
dan tujuan dari bab ini adalah membentuk kerangka berpikir dan
menjadi landasan teori yang akan digunakan dalam pelaksanaan
penelitian dan perancangan hasil akhir. Dasar teori yang dibahas
meliputi pengetahuan mengenai lean manufacture dan metode serta
teori yang digunakan dalam melakukan rencana perbaikan.

Bab III Metodologi Penelitian


Bab ini menjelaskan tentang tahapan dalam memecahkan masalah
yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian sesuai dengan
tujuan dari permasalahan yang ada serta berfungsi sebagai
kerangka berpikir utama dalam menjaga penelitian agar mencapai

8
tujuan yang telah ditetapkan. Pemecahan masalah menggunakan
metode yang berdasarkan kondisi nyara yang terjadi pada
perusahaan dan sesuai dengan pendekatan lean manufacturing.

Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data


Dalam bab ini akan dipaparkan data dan kondisi umum perusahaan
beserta data-data pendukung lainnya yang nantinya digunakan
untuk mendekati penyelesaian masalah sesuai dengan konsep lean
manufacturing. Data-data tersebut didapatkan dari data primer hasil
wawancara dan observasi, serta data sekunder berdasarkan data
yang dimiliki oleh perusahaan. Kemudian data-data yang sudah
didapat akan diolah berdasarkan metodologi pada Bab III dan
dianalisis sesuai dengan kebutuhan perbaikan.

Bab V Perancangan dan Usulan Perbaikan


Pada bab ini akan disampaikan apakah tujuan tercapai atau tidak
dalam penelitian ini. Strategi perbaikan juga akan disampaikan
dalam bab ini dengan disertai perbandingan dengan literatur.
Kemudian hasil perbaikan serta solusi yang didapatkan adalah hasil
dari analisis dan pengolahan data dengan menggunakan konsep
lean manufacture.

Bab VI Kesimpulan dan Saran


Dalam bab ini akan dipaparkan tentang kesimpulan yang diperoleh
dari penelitian yang dilakukan serta saran atau usulan yang akan
membantu perusahaan dalam melakukan perbaikan kedepannya
serta memberikan usulan pencegahan terhadap permasalahan-
permasalahan yang sering timbul.

Anda mungkin juga menyukai