Klmpok 3
Klmpok 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja komponen dari Project Charter
2. Bagaimana Panduan dalam menulis Project Charter
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komponen Project Charter
Walaupun MOV proyek telah ada pada business case, penting sekali MOV
ditetapkan dengan jelas dan disetujui sebelum menjalankan rencana proyek. Jika
sudah disetujui, MOV untuk proyek tidak bisa dirubah. MOV berisi proses
rencana proyek dan landasan untuk semua keputusan proyek.
2) Project Stakeholder
Penting sekali bagi project charter untuk menyebutkan nama proyek sponsor
dan manajer proyek untuk mengurangi kebingungan ketika menentukan siapa
yang akan memiliki produk proyek dan siapa yang akan memimpin proyek.
Sebagai tambahan, nama tim proyek harus disertakan beserta role, nomor telepon
dan alamat email pada proyek. Bagian ini harus menggambarkan siapa yang akan
terlibat pada proyek, bagaimana mereka akan terlibat, dan kapan mereka akan
dilibatkan. Nomor telepon dan alamat email dapat memberikan bantuan untuk
tetap terhubung dengan berbagai partisipan.
3) Project Description
Project charter harus menjadi satu-satunya sumber dari informasi. Untuk itu,
akan berguna untuk menyertakan penjelasan proyek yang bisa membantu
seseorang yang belum mengetahui dengan proyek memahami tidak hanya detail,
tetapi garis besar dari proyek. Ini mungkin termasuk gambaran singkat atau latar
belakang proyek berupa masalah atau peluang yang bisa menjadi alasan atau
tujuan untuk mengambil proyek. Akan berguna juga untuk menyertakan visi
organisasi atau proyek dan bagaimana ini sejajar dengan tujuan strategi
organisasi. Kebanyakan bagian ini meringkas seluruh keuntungan yang
diharapkan dari proyek yang digambarkan pada business case. Sangat penting
bahwa project description fokus pada bisnis bukan teknologi.
4) Measurable Organizational Value (MOV)
MOV harus jelas, ringkas, disepakati untuk semua proyek stakeholder. Untuk
itu, MOV harus di highlight dan mudah diidentifikasi pada project charter.
5) Project Scope
Project scope adalah pekerjaan yang harus diselesaikan. Bagian spesifik dari
project charter yang mengklarifikasi tidak hanya apa yang akan dihasilkan atau
diselesaikan oleh tim proyek, tetapi juga apa yang tidak akan menjadi bagian dari
ruang lingkup proyek. Perbedaan ini sangat penting untuk dua alasan. Satu, ini
memberikan landasan untuk mengembangkan rencana proyek estimasi jadwal
dan biaya. Perubahan ruang lingkup proyek akan berdampak pada jadwal dan
anggaran proyek, jika resource tetap, memperluas jumlah pekerjaan yang harus
diselesaikan akan membutuhkan waktu dan uang lebih. Untuk itu pembuatan
pekerjaan tambahan untuk tim proyek akan memperluas jadwal proyek dan
menambah biaya proyek. Prosedur resmi harus tersedia untuk mengkontrol dan
mengatur ruang lingkup proyek. Kedua, sangat penting bagi manajer proyek
untuk mengatur harapan dari proyek sponsor dan tim proyek. Dengan membuat
ruang lingkup jelas, apa yang harus dan apa yang tidak untuk diselesaikan,
kesalahpahaman bisa dikurangi.
Pada titik ini, tujuan utama adalah menetapkan ruang lingkup proyek
berdasarkan informasi yang diberikan oleh proyek sponsor. Detail ruang lingkup
dibutuhkan untuk merencanakan proyek sehingga estimasi untuk jadwal dan
anggaran proyek dapat ditetapkan. Termasuk deliverable produk dan kriteria
untuk penerimaan oleh proyek sponsor. Detail kebutuhan sistem akan di
spesifikasikan nanti saat fase pelaksanaan proyek ketika SDLC dilakukan.
Ruang lingkup pada project charter dapat berupa deskripsi cerita dari produk
atau layanan yang dihasilkan proyek, yang disebut statement of work (SOW).
SOW dapat dikembangkan oleh proyek sponsor atau dengan mewawancara key
stakeholder dilakukan oleh tim proyek.
6) Project Schedule
Walaupun detail jadwal proyek akan ada pada rencana proyek, sangat penting
untuk meringkas detail dari rencana untuk mengetahui tanggal mulai dan selesai.
Sebagai tambahan, tanggal deliverable, milestone, dan fase harus di sorot dan
diringkas.
7) Project Budget
Bagian project charter yang menyorot total biaya proyek. Total biaya proyek
diringkas dari rencana proyek.
8) Quality Standards
Rencana manajemen kualitas harus diterapkan untuk mendukung proyek,
bagian yang mengidentifikasi apapun yang membutuhkan standar kualitas harus
dibuat jelas pada project charter. Contoh, laporan sistem aplikasi harus
memenuhi kebutuhan agensi pemerintah.
9) Resource
Project charter bertindak sebagai kontrak, akan berguna untuk
menspesifikasikan resource yang dibutuhkan dan siapa yang bertanggung jawab
untuk menyediakan resource. Resource termasuk orang, teknologi, atau fasilitas
untuk mendukung tim proyek. Akan aneh untuk tim konsultan saat sampai pada
klien dan menemukan tidak ada tempat yang layak untuk mengerjakan proyek.
14) Terminology
Kebanyakan proyek TI menggunakan istilah tertentu atau singkatan yang
mungkin tidak biasa untuk banyak orang. Untuk mengurangi kompleksitas dan
kebingungan, akan
sangat berguna untuk menyertakan kamus yang memberikan arti dari istilah dan
singkatan, membantu proyek stakeholder dengan menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran