Anda di halaman 1dari 5

NAMA : MUHAMMAD ASRAF

NIM : 210420177

KELAS : III-B

MK : AKUNTANSI SENTOR PUBLIK

DOSEN : DR,. M.HAYKAL, SE, M.SI, AK

Definisi, Isi Dan Cara Membuat TOR dan Membuat RAB

Definisi TOR

TOR adalah sebuah dokumen yang memberikan penjelasan mengenai latar belakang, tujuan,
dan visi dari proyek yang diusulkan oleh sebuah tim manajemen. Template dari TOR sendiri
mencakup berbagai kriteria yang diperlukan untuk mengambil keputusan proyek yang dianggap
paling strategis. Dokumen ini menjelaskan seluruh kegiatan yang harus dilakukan, serta
menggambarkan isu yang akan ditemui selama proyek, susunan anggaran, dan keahlian yang
diperlukan terkait kesuksesan proyek tersebut. Yang pasti, isi dari dokumen kerangka acuan
kerja perlu memberikan gambaran umum tentang bagian-bagian utama dari proyek yang akan
dibentuk.

Hal ini agar Project Manager dapat menggunakannya untuk menilai kinerja kontraktor,


konsultan, ahli, serta pemangku kepentingan dalam proyek lainnya. TOR sendiri sangat
diperlukan oleh tim pembentuk proyek karena dokumen ini dapat  menentukan jumlah dan
jenis pekerjaan yang harus diselesaikan.  TOR juga merupakan dokumen tata kelola yang
menetapkan dan menentukan hubungan antara semua pemangku kepentingan
proyek. Nantinya, TOR akan dikembangkan setelah visi dari proyek sudah diidentifikasi, serta
saat semua anggaran dan tenaga ahli telah ditetapkan.

Isi Dari TOR

Isi dari TOR diperlukan oleh beberapa pihak sebelum mengalokasikan dana pada proyek yang
telah diusulkan oleh tim manajemen. Keputusan ini akan didasari oleh hasil dari proposal
proyek dan TOR yang berfungsi sebagai laporan utama dari proses ini. Selain itu, TOR biasanya
diperlukan untuk kepentingan analisis kelayakan, penilaian aktivitas proyek, hingga
perancangan dan pemantauan implementasi persetujuan dalam kontrak.

Tak hanya itu, dokumen ini juga penting untuk keperluan auditing,serta acuan yang diperlukan
seluruh pihak pada setiap tahap proyek. Dikarenakan TOR adalah sebuah dokumen yang
bersifat deskriptif, tim manajemen proyek perlu memuat beberapa aspek penting dari program
yang akan dibentuk. Berikut ini adalah konten yang perlu dicantumkan dalam Term Of
Reference (TOR):

 Latar belakang proyek


 Pemaparan visi dan misi proyek
 Masalah yang akan dieksplorasi dan dianalisis selama berlangsungnya proyek
 Metode implementasi yang akan diterapkan untuk proyek
 Kriteria keahlian yang dibutuhkan oleh tim manajemen proyek
 Persyaratan pihak yang terlibat sebelum memuat laporan acara
 Rencana kerja, termasuk jadwal kegiatan dan jumlah dana yang diperlukan
 Identifikasi audiens yang diharapkan oleh pihak manajemen proyek
 Asumsi permasalahan dan solusinya
 Analisis risiko utama dari proyek
 Pendekatan atau strategi proyek yang akan digunakan

Konten dari template TOR dapat diubah atau dihilangkan berdasarkan kebutuhan proyek


tertentu. Uraian isi dari TOR sebenarnya bersifat umum dan hanya sebagai gambaran untuk
keperluan panduan program. Artinya, proyek-proyek tertentu pasti memerlukan analisis konten
yang berbeda untuk dimasukkan ke dalam template TOR. Maka, tim manajemen proyek harus
menganalisis terlebih dahulu semua aspek dari program yang akan dibentuk.

Cara Membuat Term Of Refenrence

Format dalam TOR sifatnya umum dan berbeda, tetapi, cara membuatnya adalah sebuah
proses yang relatif serupa. Berikut adalah cara-cara membuat term of reference yang bias
diterapkan bila akan membentuk sebuah acara.

1. Jelaskan Latar Belakang

Dalam TOR, latar belakang adalah aspek pertama yang perlu dijelaskan. Bagian latar belakang
dari template TOR biasanya mencakup beberapa paragraf yang membahas hal-hal berikut:
 Penjelasan visi dan misi proyek dalam konteks kebutuhan bisnis 
 Pemaparan peran masing-masing pemangku kepentingan dalam aktivitas proyek
 Gambaran secara singkat mengenai progres pembentukan proyek

2. Paparkan tujuan proyek

Tujuan proyek dalam TOR umumnya adalah pencapaian yang ingin diraih oleh semua pihak
setelah proyek rampung. Sebelum memuatnya, tim manajemen perlu mengulas kembali
sumber daya yang tersedia dan jangka waktu yang ditetapkan agar tujuan proyek terlihat
realistis. Sebaiknya, tujuan dijelaskan secara rinci, mendalam dan tidak dalam bentuk daftar.
Tim proyek juga diharapkan dapat memuat audiens dan keuntungan yang diharapkan.

3. Metode Yang Digunakan Proyek

Penjelasan metode project management digunakan untuk menggambarkan pola kerja dan


aturan dalam proyek. Oleh karena itu, bagian pemaparan metode harus harus disertakan
dengan deskripsi dari hal-hal berikut:

 Fase utama dari proses implementasi proyek


 Tingkat keterlibatan pemangku kepentingan yang diperlukan agar implementasi metode berjalan
dengan lancar
 Isi dan durasi kegiatan dalam proyek
 Alat pengumpulan informasi yang akan digunakan pada seluruh tahap proyek untuk tujuan
pemantauan 

4. Gambarkan Masalah Yang Akan Ditemui

Bagian isu dari template TOR harus menyoroti masalah utama yang akan ditemui pada setiap
tahap siklus hidup proyek. Biasanya, TOR mencakup serangkaian kriteria evaluasi yang akan
digunakan untuk analisis dan pemecahan masalah, seperti efisiensi, dampak, dan efektivitas.
Maka, pikirkan terlebih dahulu seluruh isu yang akan menjadi risiko kegagalan proyek, lalu
sangkutkan masing-masing masalah dengan kriteria tersebut.

Intinya, TOR adalah sebuah dokumen yang diperlukan semua tim manajemen proyek agar
rencana mereka dapat berjalan dengan lancar. Selain sebagai gambaran umum dari kegiatan
program, TOR juga dapat menjadi sarana tim untuk menggaet minat sponsor.
Definisi RAB

RAB adalah perkiraan biaya yang akan digunakan untuk melaksanakan suatu proyek atau
kegiatan bisnis. Bahkan, untuk beberapa bisnis dan proyek, anggaran biaya merupakan
dokumen yang harus ada supaya dapat melihat nominal biaya yang dibutuhkan. Dengan
demikian, alokasi keuangan menjadi lebih terarah. Sebagai contoh, Rencana Anggaran Biaya
(RAB) yang dibuat sebelum pelaksanaan sebuah proyek menjadi dasar kontraktor untuk
membuat penawaran. Biasanya, makin menjanjikan sebuah perencanaan anggaran, kontraktor
akan makin tertarik membuat penawaran. Risiko timbulnya pembengkakan biaya umumnya
sulit terhindarkan bila suatu proyek dijalankan tanpa rencana anggaran. Alasannya, pengadaan
bahan dan operasional dapat menjadi kurang terkendali tanpa adanya panduan rencana
anggaran. Umumnya, bisnis-bisnis yang mengalami kerugian, bahkan kegagalan, penyebab
utamanya adalah ini.

Pentingnya Rencana Anggaran Biaya


Sebagai pemilik usaha, kamu tentu perlu melihat jauh ke depan. Visi tersebut idealnya
mencakup perencanaan anggaran. Melalui perencanaan anggaran, kamu tidak hanya bisa
melihat Biaya Operasonal yang dibutuhkan perusahaan dalam satu periode, tetapi juga
memperbaiki budgeting pada waktu yang akan datang. Dengan demikian, aktivitas bisnis bisa
makin efisien dari waktu ke waktu. Selain itu, dari perencanaan tersebut, kamu juga dapat
mengevaluasi aktivitas bisnis mana yang paling banyak mendatangkan keuntungan. Dengan
kata lain, pentingnya menyusun RAB adalah perusahaan lebih mudah menentukan kebijakan
yang relevan dengan kapasitas pembiayaan yang dimilikinya. Jadi, probabilitas rencana atau
kebijakan tersebut berhasil pun lebih tinggi.

Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya

 Menentukan Tujuan Penggunaan Anggaran Dan Waktu Penggunaannya


Cara membuat RAB yang pertama adalah tentukan terlebih dahulu tujuan
penggunaan dari anggaran tersebut. Dengan menentukan tujuan
penggunaannya sejak awal, diharapkan kamu bisa mengetahui gambaran biaya
yang dibutuhkan serta perkiraan biaya secara garis besar. Di samping itu, saat
penentuan tujuan penggunaan anggaran, juga sekaligus dapat menentukan
batasan penggunaan dana. Tambahan pula, pada langkah awal, juga perlu
menentukan kapan dana yang dianggarkan tersebut akan digunakan.

 Membuat Urutan Daftar Kebutuhan


Setelah tujuan penggunaan anggaran ditentukan, misalnya untuk pembukaan
cabang bisnis baru, kamu bisa mulai membuat daftar kebutuhan. Kira-
kira item apa saja yang akan dibutuhkan untuk pembukaan cabang baru
tersebut. Jangan lupa mengelompokkan kebutuhan berdasarkan cara
pemenuhannya seperti disewa atau dibeli. Nantinya, saat dimasukkan ke
dalam format RAB, setiap item perlu ditulis secara rinci serta dimasukkan ke
dalam kategori tersendiri. Tujuannya agar mudah mengkalkulasikan jumlah
kebutuhan tersebut di akhir.

 Tentukan Jumlah Kebutuhan Dari Setiap Item


Jika sudah menyusun daftar item yang dibutuhkan, perlu menentukan berapa
jumlah yang dibutuhkan dari tiap-tiap item tersebut. Dalam hal ini, sebisa
mungkin perlu membuat estimasi yang tepat agar bahan atau perlengkapan tidak
kurang ataupun berlebih. Pasalnya, jika item kebutuhan kurang tentu akan
menghambat jalannya proyek atau kegiatan bisnis. Sementara itu, perusahaan
akan merugi apabila item tersebut berlebih.

 Riset Harga Satuan Dari Setiap Item Yang Dibutuhkan


Karena sedang memastikan pengelolaan anggaran terarah, tentu perlu
memasukkan jumlah biaya yang akurat untuk setiap item yang dibutuhkan. Maka
dari itu, sebelum membubuhkan nominal anggaran, kamu perlu melakukan riset
harga satuannya terlebih dahulu. Pastikan memperoleh informasi harga terkini
supaya perencanaan anggaran yang dibuat akurat. Riset atau survei juga
bermanfaat agar bisa menemukan harga yang kompetitif. Usai mendapatkan
informasi harga satuan terbaru, bisa memasukkan harga tersebut ke dalam
rencana anggaran.

Anda mungkin juga menyukai