Apakah Grameds pernah mendengar istilah TOR atau Term of Reference saat mengerjakan sebuah proyek? Atau
mungkin saat mengerjakan KAK (Kerangka Acuan Kerja)? KAK merupakan terjemahan dari TOR atau Term of
Reference. Dimana TOR ini adalah sebuah dokumen yang harus dibuat oleh tim project management sebelum
dilakukannya sebuah proyek. Dokumen yang satu ini berisi mengenai penggambaran dan perjanjian dengan pihak
yang terlibat di dalam proyek.
Untuk memahami lebih jelas terkait pengertian tor beserta tujuan dan cara membuatnya, yuk simak penjelasan
lengkapnya di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian TOR
Apa Saja Isi TOR?
o 1. Latar Belakang
o 2. Uraian Kegiatan
o 3. Maksud dan Tujuannya
o 4. Metode dan Tahapan
o 5. Jadwal dan Tempat
o 6. Produk
o 7. Tim Evaluasi
o 8. Logistik dan Anggaran
o 9. Pelaksana dan Penanggung Jawab
Tujuan dan Manfaat TOR
Cara Membuat TOR
o 1. Membuat Judul Proyek atau Kegiatan
o 2. Menuliskan Latar Belakang dengan Rapi
o 3. Sebutkan Semua Tujuan dengan Rinci
o 4. Tuliskan Semua Elemen yang Ada di Dalam Isi TOR
o 5. Keberlanjutan Program
o 6. Perhitungan Anggaran
o 7. Tentukan Metode yang Ingin Digunakan
o 8. Soroti Isu yang Akan Terjadi
o 9. Identifikasi Keahlian
o 10. Susun Pelaporan
o 11. Buat Rencana Kerja
Contoh TOR
o 1. Contoh TOR Kegiatan
o 2. Contoh TOR Pemateri
Kategori Ilmu Ekonomi
Materi Terkait
Pengertian TOR
TOR adalah penjelasan lengkap yang berbentuk berkas ataupun dokumen tentang landasan, tujuan, dan juga struktur
proyek yang akan segera dilakukan. Selain itu, TOR juga berisi mengenai perjanjian, jadwal pertemuan, dan juga
negosiasi yang telah atau akan dilakukan oleh pihak yang terkait dengan proyek tersebut.
Dapat dikatakan bahwa TOR adalah panduan atau acuan dalam pelaksanaan sebuah proyek. Tim project
management merupakan pihak yang dipercaya untuk membuat dan juga menyusun TOR ini.
Dengan kata lain, apabila kamu akan mengadakan sebuah proyek atau kegiatan yang melibatkan banyak pihak dan
memerlukan perhitungan secara rinci, maka pastinya kamu mempunyai alasan dan juga landasan dalam
melakukannya. Terdapat alasan dan juga tujuan kenapa kamu ingin melakukan proyek tersebut. Hal itulah yang
nantinya perlu dituangkan ke dalam bentuk TOR.
Bagi kamu yang kurang paham dengan istilah TOR, mungkin lebih mengenal istilah tersebut dengan sebutan
Kerangka Acuan Kerja atau KAK. Isi TOR sendiri disusun menurut kaidah What, Why, Who, When, Where, How,
dan How Much.
1. Latar Belakang
Latar belakang disini mewakili konsep Why. Jadi, latar belakang di dalam sebuah TOR akan memberikan penjelasan
tentang latar belakang dari pelaksanaan sebuah proyek dengan detail dan rinci. Mulai dari ide, landasan, hingga
konsepnya. Dasar hukum dan juga kebijakan yang terkait dengan proyek juga dapat dijabarkan di bagian ini.
2. Uraian Kegiatan
Pada bagian ini berisi tentang penjelasan mengenai apa saja jenis kegiatan proyek (What) yang akan dilakukan
dengan menyertakan batasan-batasan kegiatan.
6. Produk
Misalnya memang ada produk yang akan dihasilkan dari proyek tersebut, maka perlu untuk menuliskan semua yang
berkaitan dengan perencanaan produksi, workshop, prosesnya, hingga dengan siapa yang akan melakukan presentasi
dari produk tersebut.
7. Tim Evaluasi
Pada bagian ini adalah isi TOR yang berisi tentang spesifikasi siapa saja yang bergabung menjadi tim dalam
pengerjaan proyek tersebut. Data diri dari masing-masing anggota tim, kemampuan dan keterampilan khusus yang
mereka miliki, pengalaman mengerjakan proyek lain sebelumnya, dan berapa jumlah keseluruhan anggota tim yang
nantinya akan bekerja.
Dibutuhkan adanya ketelitian dan kecermatan dalam menyusunnya. Mengacu pada elemen yang ada di dalam TOR,
berikut ini adalah langkah-langkah membuat TOR yang baik dan benar.
Perlu diingat bahwa detail dan juga kelengkapan dalam menjelaskan latar belakang memang cukup penting. Akan
tetapi, usahakan untuk tidak menuliskan dengan terlalu panjang dan lebar. Cukup tuliskan dengan singkat tapi tetap
padat informasi.
Tujuan tersebut nantinya akan berkaitan dengan kinerja pada pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, bagian tujuan
dari kerangka acuan atau term of reference ini adalah bagian yang harus bisa menjelaskan pencapaian apa saja yang
diinginkan pada setiap tahap proyek hingga proyek tersebut selesai.
5. Keberlanjutan Program
Sebenarnya, mencantumkan bagian yang satu ini di akhir TOR merupakan pilihan yang tidak mengikat. Dengan kata
lain, tidak dicantumkan juga tidak apa-apa, karena memang tidak akan berpengaruh pada jalannya proyek tersebut.
Hal itu dikarenakan pada bagian keberlanjutan program hanya sebagai bentuk kontinuitas dari proyek yang telah
dilaksanakan pada saat ini.
6. Perhitungan Anggaran
Hal ini memang menjadi elemen cukup penting yang tidak boleh dilewatkan dalam membuat sebuah TOR.
Anggaran perlu dibuatkan rancangan supaya semuanya menjadi jelas dan tidak menimbulkan kesalahpahaman di
kemudian hari. Lampirkan rencana keuangan mulai dari biaya yang dibutuhkan untuk memulai proyek, akomodasi
ataupun biaya entertain selama proses negosiasi dengan klien dan juga pihak terkait, transportasi selama proyek
tersebut dilaksanakan, dan juga biaya untuk membayarkan gaji orang-orang yang telah bergabung di dalam tim
proyek.
Nantinya, rencana keuangan atau rencana anggaran tersebut dapat digunakan oleh pihak akunting atau pihak
manajemen untuk melakukan evaluasi keuangan dan dalam proses pembuatan laporan keuangan.
9. Identifikasi Keahlian
Keberhasilan pengerjaan proyek sangat bergantung pada tenaga ahli dan juga tim yang handal. Oleh karena itu, di
dalam sebuah TOR, perlu dicantumkan tentang keahlian yang diperlukan pada proyek pengerjaan yang berlangsung.
Untuk keahlian dalam hal ini harus diidentifikasi seperti jenis pekerjaan yang terlibat di dalam proyek, jenis
keterampilan dan kemampuan yang kamu butuhkan untuk melakukan pekerjaan proyek, sampai deskripsi tugas dan
tanggung jawab masing-masing pekerja.
Jika berbicara tentang keterampilan dan kemampuan pekerja, di era digital ini kamu bisa menilai kinerja dari
pekerjaan dengan sangat mudah dan terkomputerisasi dengan manajemen KPI.
Di dalam rencana kerja ini, setidaknya harus berisi mengenai beberapa hal penting seperti analisis masalah dalam
hal kriteria evaluasi, metode implementasi, sampai alokasi keuangan proyek.
Contoh TOR
Setelah mengetahui pengertian TOR, detail komponennya, dan cara membuatnya. Sekarang saatnya kita membahas
terkait beberapa contoh TOR. Dengan demikian, kamu dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas terkait dengan
TOR. Berikut ini adalah beberapa contoh TOR yang bisa kamu jadikan referensi, antara lain:
UNIVERSITAS XXX
1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi dan informasi membuka akses informasi bagi masyarakat. Arus informasi yang deras juga
mengubah karakter masyarakat, tak terkecuali generasi muda.
Maka dari itu, untuk mengukuhkan kembali karakter berbasis Pancasila, Universitas XXX akan mengadakan
Seminar Nasional dengan tema “Pendidikan Karakter Berwawasan Global”.
I. Tujuan Kegiatan
Jam : 07.00-selesai
1. Peserta
Jumlah peserta kegiatan ialah 150 orang yang didominasi oleh mahasiswa jurusan ZZZ, Universitas XXX, pengamat
masalah pendidikan karakter, praktisi pendidikan, dan tokoh masyarakat.
2. Penyelenggara
3. Penutup
Demikian Term of Reference kegiatan Seminar Nasional Pendidikan Karakter ini. Untuk informasi lebih lanjut,
silakan menghubungi penyelenggara kegiatan.
Judul Sesi
Nama Pembicara
1. Aga
Waktu & Tempat
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan keterampilan peserta dalam pembuatan kopi dengan teknik pour over
2. dll.
Bentuk Umum
Paparan narasumber
Praktik pembuatan manual brewing
Durasi
Waktu yang tersedia untuk pemateri ialah 100 menit (10.10-11.50 WIB), termasuk dengan sesi tanya jawab.
Bagi Grameds yang ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang cara membuat TOR lainnya dapat membaca
buku-buku terkait dengan mengunjungi Gramedia.com.
Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan
original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.