Anda di halaman 1dari 2

Smart Learning Environments (SLE)

Konsep SLE dapat mengacu pada Hwang framework (Hwang,2014), yang menyatakan bahwa suatu Smart
Learning Environment (SLE) haruslah:

▪ Detect and take into account the real-world contexts.


▪ Situate learners in real-world scenarios.
▪ Adapt learning interfaces for individual learners.
▪ Adapt learning tasks for individual learners.
▪ Provide personalised feedback or guidance.
▪ Provide learning guidance or support across disciplines.
▪ Provide learning guidance or support across contexts.
▪ Recommend learning tools or strategies.
▪ Consider learners’ online learning status.
▪ Consider learners’ real-world learning status.
▪ Facilitate both formal and informal learning.
▪ Take multiple personal and environmental factors into account.
▪ Interact with users via multiple channels.
▪ Provide learners with support in advance, across real and virtual contexts.

Hwang’s Framework for SLE (Hwang, 2014)

Hwang (2014) mengidentifikasi kesadaran konteks; adaptifitas; dan kemampuan untuk menyesuaikan
antarmuka pengguna, konten subjek, dan melaporkan status pembelajaran sebagai kriteria utama SLE.

Selain karakteristik teknis, juga bisa melihat aspek lain untuk menganalisis karakteristik yang menguraikan
pendidikan cerdas. Sepuluh fitur utama yang menentukan pendidikan cerdas:
▪ Location-Aware: dalam pembelajaran cerdas lokasi secara real time adalah data penting yang
dibutuhkan sistem untuk menyesuaikan konten dan situasi dengan pelajar;
▪ Context-Aware: mengeksplorasi berbagai skenario kegiatan dan informasi;
▪ Socially-Aware: merasakan hubungan sosial;
▪ Interoperability: menetapkan standar untuk berbagai sumber daya, layanan, dan platform;
▪ Seamless connection: menyediakan layanan berkelanjutan ketika perangkat terhubung;
▪ Adaptability: mendorong sumber belajar sesuai dengan akses, preferensi dan permintaan;
▪ Ubiquitous: memprediksi tuntutan pelajar sampai dinyatakan dengan jelas, menyediakan akses
visual dan transparan ke sumber daya dan layanan pembelajaran;
▪ Whole Records: merekam data jalur pembelajaran untuk digali dan dianalisis secara mendalam,
kemudian memberikan penilaian yang masuk akal, saran, dan mendorong layanan sesuai
permintaan;
▪ Natural interaction: mentransfer indera interaksi multimoda, termasuk pengenalan posisi dan
ekspresi wajah;
▪ High Engagement: pencelupan dalam pengalaman belajar interaktif multi arah dalam lingkungan
yang diperkaya teknologi.

Karena proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja, maka perlu diperhatikan ruang/area proses
belajar bisa terjadi untuk disesuaikan dengan kebutuhan pembelajar dan fasilitas yang harus ada.

SLE, diadaptasi dari Huamg et al (2015)

Anda mungkin juga menyukai