N
A G DOSEN SEBAGAI FASILITATOR
N AL
AN D
DAN MOTIVATOR
U
KS A
TER NG
TE C
T
CA
TERAN
MENITIK
N
BERATKAN PADA
O
K
METHOD OF
PEMBELAJARAN
K
A
INQUIRY
T
&
SUMBER MAHASISWA
BELAJAR MENUNJUKKAN KINERJA
KREATIF ( KOGNITIF,
MULTI DEMENSI
PSIKOMOTOR, AFEKTIF--
UTUH TERPADU)
BELAJAR BUKAN
MENERIMA PENGETAHUAN
( PASIF - RESEPTIF )
MELAKUKAN PROSES
MELAKSANAKAN PEMBEKALAN
METHOD OF INQUIRY
TRANSFER OF ORANG YANG
KNOWLEDGE BERKOMPETEN DALAM
BELAJAR DAN BERKARYA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Pembelajaran diselenggarakan dengan: (1) menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan, inklusif, kolaboratif,
kreatif, dan efektif; dan (2) memberikan fleksibilitas dalam
proses pendidikan untuk memfasilitasi pendidikan
berkelanjutan sepanjang hayat (Permendikbudristek No 53
Tahun 2023 Pasal 14, Ayat 1, Hurup a dan d)
KASAVUORI SECONDARY SCHOOL,
KAUNIAINEN, FINLANDIA, 2018
KASAVUORI SECONDARY SCHOOL,
KAUNIAINEN, FINLANDIA, 2018
KASAVUORI SECONDARY SCHOOL,
KAUNIAINEN, FINLANDIA, 2018
FLEKSIBILITAS PENDIDIKAN
Fleksibilitas dalam proses pendidikan diberikan dalam
bentuk: (1) proses pembelajaran yang dapat dilakukan
secara tatap muka, jarak jauh termasuk daring, atau
kombinasi tatap muka dengan jarak jauh; (2) keleluasaan
kepada mahasiswa untuk mengikuti pendidikan dari
berbagai tahapan kurikulum atau studi sesuai dengan
kurikulum program studi; dan (3) keleluasaan kepada
mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan melalui
rekognisi pembelajaran lampau sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan (Permendikbudristek No 53
Tahun 2023, Pasal 14 Ayat 3).
BENTUK PEMBELAJARAN
Pembelajaran dapat dilakukan dalam bentuk kuliah,
responsi, tutorial, seminar, praktikum, praktik, studio,
penelitian, perancangan, pengembangan, tugas akhir,
pelatihan bela negara, pertukaran pelajar, magang,
wirausaha, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau
bentuk pembelajaran lain (Permendikbudristek Nomor 53
Tahun 2023, Pasal 16 Ayat 1).
PASSIVE
10% Reading
Verbal
20% Hearing words receiving
30% Looking at picture
Watching video
50% Looking at an exhibition Visual
Watching a demonstration
receiving
Seeing it done on location
70% Participating in a discussion Partici-
ACTIVE
Giving a talk pating
Doing a Dramatic Presentation
Simullating the Real Experience
Doing
90% Doing the Real Thing
TINGKAT
TINGKAT MODEL PEMBELAJARAN KETERLIBATAN
MEMORISASI
CURAHAN HATI SEORANG
MAHAISWA: SEBUAH PARADOX
Suatu hari seorang mahasiswa program doktor suatu
perguruan tinggi negeri ternama menyampaikan kepada
saya bahwa dia dan teman-temannya merasa tidak
mendapat apa-apa dalam perkuliahan. Dia mengatakan
bahwa dosen hanya menyuruh mahasiswa (1) men-
download artikel dari internet, (2) membuat resensi, dan (3)
mendiskusikannya di dalam kelas. Dosen tidak pernah
memberi konfirmasi dan penjelasan kepada mahasiswa
tentang isu-isu yang dibahas.
CONSTRUCTIVISM
atau
INSTRUCTIVISM
atau
GABUNGAN KEDUANYA?
ANALISIS KONTEKS DAN
ANALISIS KEBUTUHAN
Dosen perlu melakukan analisis kebutuhan (needs analysis)
mahasiswa dan analisis konteks (context analysis) baik secara
mikro maupun makro. Analisis dimaksudkan untuk mengi-
dentifikasi faktor-faktor yang diperkirakan akan mendukung dan
menghambat pelaksanaan program pembelajaran (Richards,
2017; Macalister and Nation, 2020).
PENTINGNYA ANALISIS
SITUASI
1. Learning-teaching programs are carried out in particular
contexts, which are very diverse and complex. In addition,
every learner and classroom is unique and needs to be
managed differently…Teachers therefore need to be
prepared to cope and adapt to challenges that are likely to
emerge (Banoobhai, 2012).
2. Diversity berarti bahwa konteks pembelajaran di suatu
wilayah tidak sama dengan konteks di wilayah lain.
Compexity berarti bahwa sistem pembelajaran terbentuk
dari berbagai subsistem yang terkait satu sama lain.
INDONESIA
TRADISIONAL MODERN
KONDISI RUANG KELAS
TRADISIONAL MODERN
SARANA PEMBELAJARAN
TRADISIONAL MODERN
PEMBELAJARAN SEBAGAI SISTEM
PLANNING IMPLEMENTATION DEVELOPMENT
TEAHER TEAHING
CURRICULUM
MATERIALS
REFLECTION
SYLLABUS LEARNING ASSESSMENT
&
LESSON PROCESS
PLAN
STUDENTS LEARNING
FACILITIES
TEACHING-LEARNING
METHODS
internet of
mechanization, mass production, automation,
electrical energy things,
steam power computer networks
KARAKTERISTIK INDUSTRI 4.0
INOVASI
(ide atau temuan baru)
OTOMATISASI
(manusia digantikan mesin)
TRANSFORMASI INFORMASI
(Internet mempercepat informasi)
VUCA SEBAGAI REALITA
VOLATILE The environment demands you react
quickly to ongoing changes that are
unpredictable and out of your control.
UNCERTAIN The environment requires you to take
action without certainty.
COMPLEX The environment is dynamic, with many
interdependencies.
AMBIGUOUS The environment is unfamiliar, outside of
your expertise.
ISTILAH VUCA
VUCA merupakan akronim untuk Volatility (perubahan
cepat tak terduga), Uncertainty (ketidakpastian),
Complexity (keruwetan dan kerumitan), dan Ambiguity
(penafsiran yang berbeda) yang pada awalnya digunakan
oleh militer Amerika untuk menggambarkan situasi perang,
kemudian diadopsi di dunia bisnis.
HOW TO DEAL WITH IT?
DARWIN
LEARN
RELEARN
UNLEARN The illiterate of the 21st century will not
be those who cannot read and write,
but those who cannot learn, unlearn,
and relearn (Alvin Toffler, Author and
Futurist).
39
KOMPETENSI LITERASI
BARU
kemampuan membaca, mengana-
lisis, membuat simpulan, dan
LITERASI DATA
berpikir berdasarkan data dan
informasi
kemampuan menggunakan media
baru seperti internet untuk meng-
INDUSTRI 4.0 LITERASI
TEKNOLOGI
akses, memanfaatkan, dan meng-
komunikasikan informasi secara
efektif.
kemampuan komunikasi, kolabo-
LITERASI
MANUSIA
rasi, berpikir kritis, kreatif dan
inovatif.
KONSEP ARTIFICIAL
INTELLIGENCE
Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) merupakan teknologi
yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru
kemampuan intelektual manusia. AI memungkinkan komputer untuk
belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan,
dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien –
berdasarkan pada big data yang “dimilikinya”. Ada ribuan alat AI yang
tersedia secara online bagi mahasiswa untuk membuat kerja mereka
menjadi lebih mudah dan sederhana. AI juga membantu mahasiswa
mengakses banyak informasi sekaligus, sehingga memudahkan
mereka mendapatkan banyak data.
GOOGLE TRANSLATE
Google Translate adalah contoh penerapan AI di
domain machine translation. Saat ini, google translate sudah
menyediakan berbagai terjemahan bahasa di seluruh dunia,
salah satunya adalah Bahasa Inggris-Indonesia dan sebaliknya.
Pengguna dapat melakukan penerjemahan dengan cara
menentukan jenis bahasa (asal dan tujuan) penerjemahan.
QUILLBOT
Quillbot adalah aplikasi AI yang membantu kita dalam
memparafrase ungkapan, sehingga kita terhindar dari
plagiarisme. Quillbot menggunakan teknologi pemodelan
bahasa untuk merestrukturisasi kalimat, mengubah gaya
penulisan, dan memberikan sinonim yang tepat agar
tulisan menjadi lebih bervariasi.
GRAMMARLY
Grammarly adalah alat koreksi teks, alat parafrasa,
perbaikan tata bahasa, dan pemeriksa plagiarisme AI. Ini
dianggap sebagai salah satu alat AI terbaik untuk
mahasiswa karena membantu memperbaiki kesalahan tata
bahasa dan membantu menyediakan struktur kalimat yang
lebih baik.
CHAT GPT
Chat GPT yang merupakan kepanjangan dari Chat
Generative Pre-training Transformer adalah kecerdasan
buatan yang cara kerjanya memakai format percakapan.
Kita bisa memberi pertanyaan kepada jenis AI ini dan
secara otomatis memperoleh jawaban dalam waktu
singkat. Hasil terbaik Chat GPT tergantung bagaimana kita
memerintah dan bagaimana kita memasuk data atau model
kepadanya.
ROBOT-ROBOT PINTAR
1. Sophia
2. CB2
3. Geminoid
4. Cheetah Robot
5. Valkyrie Robot
6. Jules
7. Telenoid
8. Alexa
9. Big Dog
A REVIEW OF AI IN EDUCATION
GENERATIVE AI AND THE
FUTURE OF EDUCATION
APAKAH AI DAPAT
MENGGANTIKAN MANUSIA?
Diskursus tentang apakah alat AI dapat menggantikan
manusia dalam kehidupan nyata sedang menjadi
pembicaraan hangat saat ini. Namun demikian, saya
percaya bahwa alat AI hanyalah jenis teknologi untuk
meningkatkan produktivitas dalam kehidupan sehari-hari
manusia, termasuk mahasiswa.
KEKAYAAN ILMU ALLAH