Anda di halaman 1dari 26

Document1 1

I. CHECK LIST PEKERJAAN PERSIAPAN


PERCOBAAN TIMBUNAN
(TRIAL EMBANKMENT)
PAKET:………………
LOKASI:………………
Sudah Dikerjakan/
No. Uraian Pekerjaan Tersedia Keterangan
Sudah/ Belum/
Ada Tidak ada
PERSIAPAN
LAPANGAN
1 Tebas Tebang
2 Cabut Tunggul
3 Stripping
4. Test Hasil Lab Tanah
timbun di Quarry
PERALATAN
BERAT/LAPANGAN
2  Dumptruck
2  Buldozer
3  Excavator
4  Wheel Loader
5  Water Tank
6  Motor Grader
7  Shep foot Roller
8  Stoom Walls
9  Test Speed
10  Settlement Plate
11  Piezometer
12  Alat Ukur
13  Pompa Air
ALAT LABORATORIUM
1  Labu ukur (Picno
meter) 1000 mm
2  Pompa Vacuum
3  Decicator
4  Thermometer Ketelitian baca 1o C
5  Timbangan Ketelitian 0.01 gram
6  Oven
7  Alat Batas Cair Untuk liquid Limit dan
platik Limit
8  Gropung Tools
(ASTM)
9  Grooping Tool
Casagrande
10  Spatula

Document1 2
11  Lap Kaca
12  Botol Suling
13  Cawan
14  Proving Ring
15  Jangka Sorong
16  Mesin Penekan
17  Dial Deformasi
18  Timbangan Electric
19  Pisau Tanah
20  Mesin Penetrasi
(CBR)
21  CBR Mold
22  Panu Penumbuk
(Modified)
23  Botol Sand Cone
24  Corong Sand Cone
25  Plat Sand Cone
26  Pahat Tanah
27  Palu
28  Meteran
29  Mold Pemadatan 4
Inch
30  Mold Pemadatan 6
inch
31  Palu Pemadatan
Standard
32  Palu Karet
33  Extruder Mold
34  Kantong Plastik
MATARIAL /BAHAN
1 Tanah Timbun Izin Galian dan Hasil
Laboratirium di Lokasi
Borrow Area / Quarry
2 Geotextile

PERSONIL
1 Laborant
2 Teknisi
3 Petugas K3

Document1 3
I. CHECK LIST PEKERJAAN PERSIAPAN PERCOBAAN
TIMBUNAN (TRIAL EMBANKMENT)

PAKET :………………
LOKASI:………………
Sudah Dikerjakan/
No. Uraian Pekerjaan Tersedia Keterangan
Sudah/ Belum/
Ada Tidak ada
PERSIAPAN
LAPANGAN
1 Tebas Tebang
2 Cabut Tunggul
3 Stripping
4. Test Hasil Lab Tanah
timbun di Quarry
PERALATAN
BERAT/LAPANGAN
2  Dumptruck
2  Buldozer
3  Excavator
4  Wheel Loader
5  Water Tank
6  Motor Grader
7  Shep foot Roller
8  Stoom Walls
9  Test Speed
10  Settlement Plate
11  Piezometer
12  Alat Ukur
13  Pompa Air
14  Staper
ALAT
LABORATORIUM
1  Labu ukur (Picno
meter) 1000 mm
2  Pompa Vacuum
3  Decicator
4  Thermometer Ketelitian baca 1o C
5  Timbangan Ketelitian 0.01 gram
6  Oven
7  Alat Batas Cair Untuk liquid Limit
dan platik Limit
8  Gropung Tools
(ASTM)

Document1 4
9  Grooping Tool
Casagrande
10  Spatula
11  Lap Kaca
12  Botol Suling
13  Cawan
14  Proving Ring
15  Jangka Sorong
16  Mesin Penekan
17  Dial Deformasi
18  Timbangan Electric
19  Pisau Tanah
20  Mesin Penetrasi
(CBR)
21  CBR Mold
22  Panu Penumbuk
(Modified)
23  Botol Sand Cone
24  Corong Sand Cone
25  Plat Sand Cone
26  Pahat Tanah
27  Palu
28  Meteran
29  Mold Pemadatan 4
Inch
30  Mold Pemadatan 6
inch
31  Palu Pemadatan
Standard
32  Palu Karet
33  Extruder Mold
34  Kantong Plastik
MATERIAL /BAHAN
1 Tanah Timbun Izin Galian dan Hasil
Laboratirium di
Lokasi Borrow Area
2 Geotextile
PERSONIL
1 Laborant
2 Teknisi
3 Petugas K3
4 Surveyor

Document1 5
II. PEDOMAN PELAKSANAAN TRIAL TIMBUNAN TANAH

1. PENDAHULUAN

Tugas Konsultan membantu Pengguna Jasa dalam bantuan teknik pekerjaan lapangan
yang dilakukan oleh Kontraktor Paket-1, 2 dan 3. Karena daerah cukup luas tidak
memungkinkan bagi Konsultan untuk memberi petunjuk langsung pada setiap pekerjaan
lapangan. Maka pedoman ini dimaksudkan sebagai pegangan bagi pengawas-pengawas
lapangan yang bertanggung jawab dalam kendali mutu harian dilapangan. Oleh karena itu
pedoman ini menyediakan metode praktis untuk pengendalian mutu dilapangan dan
direkomendasikan untuk dipergunakan guna mendapat kejelasan yang rinci dalam teori
teknis dasar. Selanjutnya semua kriteria dalam pedoman ini adalah kriteria standar dan bila
ada kriteria yang berbeda dengan spesifikasi teknik, direkomendasikan untuk mengikuti
spesifikasi teknik yang sudah ada untuk menghindarkan masalah-masalah dengan
Kontraktor.
Berdasarkan konsep dasar di atas, pedoman ini menekankan pada hal-hal berikut:
a. Memperlihatkan cara praktis dalam kendali mutu dilapangan dengan
ilustrasi sebanyak mungkin, terutama pada pekerjaan tanggul; dan
b. Memberikan bermacam-macam contoh formulir-formulir untuk
mengecek kendali mutu di lapangan.
Pedoman ini hanya berlaku untuk Pekerjaan Timbunan Tanah Saja.

2. TUJUAN

Tujuan Trial/Percobaan Timbunan

Tujuan percobaan timbunan adalah untuk menjamin mutu pekerjaan-pekerjaan


konstruksi dengan melakukan inspeksi lapangan dan tes-tes laboratorium. Agar tercapai
tujuan ini pelaksanaan dari bermacam-macam pekerjaan mutlak diperlukan selama masa
konstruksi.
Terutama dalam pelaksanaan konstruksi timbunan/tanggul, kadang-kadang
menyebabkab penundaan yang lama karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan (contoh
musim hujan). Hal-hal tersebut berakibat kurang baik terhadap manfaat proyek dan
menyebabkan problem sosial yang serius. Untuk menghindarkan keadaan-keadaan tersebut
sangat penting selama tahap konstruksi melakukan pengendalian mutu secara intensif dengan
perhatian pada hal-hal berikut:
1. menyediakan dan menggunakan material-material konstruksi yang bermutu
baik.
2. menggunakan metoda-metoda konstruksi yang tepat.
3. menyelenggarakan cara pelaksanaan konstruksi yang tepat, dan
4. mencari kerusakan-kerusakan konstruksi dengan melakukan inspeksi
lapangan/pengawasan yang tepat.

Dalam banyak kasus, mutu bangunan dan saluran yang telah terbangun dapat dijamin
pada tingkatan yang layak melalui pelaksanaan yang ketat akan hal-hal tersebut di atas.
Kadang-kadang kerusakan-kerusakan bangunan tidak ditemukan dan/atau diperbaiki hanya
oleh pekerjaan pengawasan mutu selama pekerjaan-pekerjaan konstruksi, karena begitu
banyaknya bangunan-bangunan yang tersebar di dalam daerah proyek yang luas. Untuk
menjamin mutu akhir yang baik dari tanggul sebanyak mungkin kerusakan-kerusakan akibat
konstruksi yang tidak terkontrol tersebut di atas dapat diketahui dan diperbaiki melalui uji
coba pada masa pemeliharaan. Karena itu pengawas proyek diminta melaksanakan cek

Document1 6
bangunan tanggul dengan teliti walaupun konstruksi telah selesai agar kerusakan-kerusakan
konstruksi dapat dikurangi sebanyak mungkin.

Tujuan Pedoman Pekerjaan Timbunan

Pedoman ini dipersiapkan sebagai satu diantara banyak cara-cara untuk


melaksanakan pekerjaan kendali mutu dengan menyajikan prosedur dan cara yang praktis.
Target penggunaan pedoman ini, adalah pengawas lapangan yang melaksanakan pekerjaan
kendali mutu harian. Penekanan utama pedoman ini adalah untuk digunakan di lapangan,
menyajikan prosedur-prosedur dan metoda-metoda kendali mutu yang praktis tetapi tidak
menjelaskan tentang teori-teori detail yang berhubungan dengan kendali mutu.

Penggunaan Pedoman Pekerjaan Timbunan

Karena pekerjaan-pekerjaan konstruksi dalam proyek ini bervariasi dari yang berskala
besar sampai yang berskala kecil, maka sangat sulit menyiapkan pedoman kendali mutu yang
dapat digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan konstruksi. Karena itu uraian dalam
pedoman ini bersifat sangat umum, tidak memberikan kekhususan untuk masing-masing
pekerjaan. Setiap pengawas konstruksi diminta dengan sangat mempertimbangkan perlunya
tes-tes laboratorium/lapangan dan/atau cek pekerjaan-pekerjaan lapangan untuk kendali
mutu dengan mengingat skala dari masing-masing pekerjaan.

II. Kerangka Umum percobaan timbunan

Umum
Tahapan umum dari kerangka kendali mutu digambarkan seperti di bawah ini:

1. Cek Bahan 2a. Cek Laboratorium

2. Cek Pekerjaan 2c.a. Cek dengan


2b. Cek Lapangan
Konstruksi pengukuran
langsung
2c. Cek Dimensi

3. Cek Mutu Bangunan


Timbunan/
Tanggul saluran yang telah
dibangun 2c.b. Cek dengan
Foto

4. Cek uji trial


embankment 3.a. Cek dimensi

3.b. Cek mutu final

Document1 7
Diantara pekerjaan-pekerjaan di atas, pekerjaan No. 1 sampai dengan No. 3
dilaksanakan selama waktu konstruksi dan pekerjaan No. 4 dilaksanakan selama
pemeliharaan.
Pekerjaan-pekerjaan No. 1 dan No. 2 dilaksanakan dengan kombinasi tes-tes lapangan
dan tes laboratorium. Umumnya pelaksanaan tes-tes tersebut hampir tidak mungkin karena
kurangnya peralatan untuk mengetes dan fasilitas-fasilitas didekat tempat pekerjaan.
Walaupun keadaannya demikian, paling sedikit tes-tes untuk material dan pekerjaan-
pekerjaan tanah harus dilaksanakan untuk menjamin persyaratan mutu minimum dari
pekerjaan-pekerjaan karena material dan pekerjaan-pekerjaan tersebut adalah yang paling
penting dan merupakan komponen-komponen terbesar dalam konstruksi bangunan tanggul.
Cek Mutu Material

Pengertian material dalam pedoman ini adalah bahan dasar untuk konstruksi tanggul
seperti tanah, agregate halus, agregate kasar, geotextile, dsb. Material-material ini sekurang-
kurangnya harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi teknik. Kontrol material
ini sangat penting untuk menjamin keawetan dari fasilitas-fasilitas yang telah dibangun.
Sebagai contoh material timbunan tanah dengan gaya geser rendah mudah menyebabkan
tebing tanggul longsor sesudah air mengalir, atau material-material yang tidak baik.
Dianjurkan untuk meneliti dan memilih bahan tanggul sebelum pekerjaan-pekerjaan
dimulai, dan juga selama pekerjaan konstruksi berlangsung secara berkala. Dalam hal test
material tidak diselenggarakan, pemilihan bahan-bahan harus dilakukan dengan hati-hati,
sehubungan dengan instruksi-instruksi pada pedoman ini.

Cek Pekerjaan Tanggul

Dengan kendali mutu yang dilaksanakan waktu pekerjaan konstruksi berlangsung,


stabilitas dan keawetan fasilitas yang telah dibangun dapat menjamin pada tingkat mutu yang
telah ditetapkan. Pekerjaan-pekerjaan kendali mutu termaksud di atas terdiri dari pekerjaan-
pekerjaan yang pokok, seperti berikut:

(1) Tes-tes laboratorium;


(2) Pengawasan lapangan dan
(3) Cek dimensi.

Selanjutnya cek dimensi dapat dilaksanakan dengan 2 cara:


(1) Cek dengan pengukuran langsung.
(2) Cek dengan foto.

Melalui tes-tes laboratorium, mutu dasar konstruksi tanggul dapat dijamin pada
tingkat yang baik, sementara cara pelaksanaan konstruksi dan kualitasnya harus dijaga dalam
keadaan baik pula dengan melakukan pengawasan lapangan oleh pengawas lapangan. Cek
dimensi harus dilakukan berkala untuk memperkecil penyimpangan-penyimpangan dimensi
dan elevasi pada saluran dan bangunan dari yang telah direncanakan.

Apabila hasil tes dan/atau cek dari pekerjaan-pekerjaan tidak sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan, pada prinsipnya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dibongkar dan
dibangun kembali untuk menjamin mutu tanggul. Tanpa hasil-hasil tes/cek, sertifikat tidak
bisa diterbitkan untuk Kontraktor.

Document1 8
Khususnya dalam hal pekerjaan tanggul, pekerjaan-pekerjaan berikut harus
dikendalikan dengan ketat selama pelaksanaan konstruksi tanggul.

Cek Mutu Tanggul yang sudah dibangun

Untuk mengecek mutu final dari tanggul yang sudah selesai dibangun dan dapat
berfungsi sebagaimana direncanakan, dilakukan pengecekan yang terdiri dari: 1) Cek dimensi
dan 2) Cek mutu.

Cek Dimensi

Cek dimensi dilaksanakan untuk tujuan pengecekan ukuran dari masing-masing


tanggul untuk mengetahui bahwa ukuran sudah sesuai dengan ukuran-ukuran rencana.
Karena setiap ukuran tanggul direncanakan dengan memperhatikan stabilitas, daya tahan dan
fungsi, maka pengendalian yang ketat terhadap ukuran-ukuran adalah mutlak untuk
menjamin dapat berfungsi sesuai yang direncanakan dan aman.

Sebagai contoh ukuran tebal yang kurang cukup dari tanggul dapat menyebabkan
jebolnya tanggul tersebut, dan kurangnya lebar tanggul dapat menyebabkan kebocoran air,
lagi pula susah dilewati kendaraan dalam melaksanakan Operasi & Pemeliharaan.

Cek Mutu Final

Tanggul yang telah dibangun harus dicek mutunya setelah konstruksi selesai, apakah
tanggul tersebut dapat berfungsi seperti yang direncanakan. Pengecekan khusus dalam
pekerjaan ini adalah pengecekan fungsi dari tanggul, pengecekan pelaksanaan pekerjaan
finishing, tes terhadap kebocoran pada tanggul dan bangunan-bangunan dsb. Pengecekan
mutu final ini harus dilaksanakan terhadap semua tanggul segera setelah pekerjaan
pelaksanaan konstruksi selesai.

Disamping itu uji coba stabilitas harus dilakukan pada akhir pekerjaan tanggul sebagai
konfirmasi final. Apabila bagian besar dari tanggul dan bangunan-bangunan tidak dapat lulus
dari pemeriksaan/tes ini maka sertifikat pekerjaan selesai tidak dapat diterbitkan kepada
Kontraktor.

Cek Dengan Percobaaan Operasi (Trial Run)

Pada pelaksanaan konstruksi bangunan tanggul, kadang-kadang beberapa kesalahan


tidak dapat ditemukan pada pelaksanaan pekerjaan karena tanggul yang begitu panjang dan
terpencar-pencar dalam daerah yang luas. Kesalahan-kesalahan ini dapat ditemukan melalui
uji coba pengoperasian pada masa pemeliharaan/masa jaminan (garansi). Ini adalah
pengecekan mutu final terhadap fasilitas yang telah dibangun; maka pengecekan dalam
periode ini harus sangat teliti. Setelah dilakukan perbaikan terhadap semua
kesalahan/kerusakan yang ditemukan selama uji coba pengoperasian, maka proyek dapat
membebaskan semua tanggung jawab Kontraktor dari pekerjaan-pekerjaannya.

III. Rencana Pelaksanaan Trial/Percobaan Timbunan

Umum

Bab ini menyajikan dasar pemikiran dalam pengorganisasian dan mekanisme


pelaksanaan pengendalian mutu pada masing-masing lokasi daerah irigasi. Khususnya

Document1 9
mengingat keterbatasan staff pengawas dalam setiap lokasi, maka harus dibentuk organisasi
dan sistem yang efektif dan efisien untuk pekerjaan pengendalian mutu dalam setiap daerah
irigasi. Yang dibicarakan dalam bab ini adalah:
- Organisasi
- Jumlah Staf
- Penjadwalan Staf

Organisasi

Direkomendasikan organisasi pekerjaan tanggul terdiri dari 3 tim kerja yaitu : i) Tim
Pengawas Lapangan; ii) Tim Pemeriksaan Laboratorium dan iii) Tim Pengukuran/Survey.

Gambaran dari organisaasi yang direkomendasikan dan kewajiban-kewajiban pokok


dari masing-masing tim sebagai berikut:

Tim Supervisi Kendali Mutu

Tim Pengawas Lapangan Tim Pemeriksaan Lab Tim Survey/Pengukur

Bertugas dalam:
Bertugas dalam:
- Pengukuran saluran/elevasi
Tim Pekerjaan Tim Pekerjaan - Tes material di laboratorium. bangunan.
Tanah Konstruksi - Tes material lapangan. - Pengukuran dimensi
- Tes uji coba lapangan dsb. bangunan..
- Pengukuran tampang lintang
Bertugas dalam:
Bertugas dalam:
- Pengawasan terhadap pek.
tanah. - Pengawasan lapangan untuk pekerjaan
- Baku mutu material bangunan.
pekerjaan - Baku mutu material untuk beton, pasangan batu,
timbunan/tanggul. tulangan besi dsb.
- Pemeriksaan akhir terhadap - Pemeriksaan akhir kualitas.
kualitas dan dimensi.
- Memberikan instruksi

Document1 10
Susunan Staf

Dengan terbatasnya jumlah anggota staf pengawas, maka pengaturan yang baik dalam
penyebaran staf untuk masing-masing pekerjaan pengawasan harus banyak menyumbang
kepada realisasi pekerjaan kendali mutu yang baik di lapangan. Idealnya penugasan dari
sekurang-kurangnya seorang pengawas untuk setiap lokasi konstruksi adalah merupakan cara
paling efektif untuk menjamin mutu yang baik.
Berikut ini memperlihatkan jumlah pengawas-pengawas untuk masing-masing lokasi
pekerjaan untuk memenuhi standar dalam kendali mutu:
(Pekerjaan Tanah)
- Untuk lokasi pekerjaan tanggul : 1 orang pengawas untuk 1 atau 2 lokasi
pekerjaan yang berdekatan;
- Pekerjaan ditempat pengambilan : 1 pengawas untuk 1 atau 2 lokasi tempat
pengambilan yang berdekatan;
- Untuk lokasi pekerjaan galian : 1 orang pengawas untuk 3-4 lokasi yang
berdekatan.
(Pekerjaan-pekerjaan Bangunan)
Untuk pekerjaan-pekerjaan biasa : 1 orang pengawas untuk 3-4 lokasi pekerjaan
yang berdekatan kecuali untuk pekerjaan yang
memerlukan kendali mutu secara intensif,
seperti pekerjaan pengecoran beton,
pekerjaan pemancangan tiang pancang dll.;
Untuk pekerjaan dengan pengawasan yang intensif : 1 orang pengawas untuk 1 lokasi
pekerjaan;
(Pekerjaan-pekerjaan tes lapangan/laboratorium)
- Jumlah Staf : 1 tim dengan 1 orang tenaga ahli atau tenaga
ahli yunior 2-3 orang (staf pembantu);
- Jumlah tim : Tergantung pada banyaknya lokasi pekerjaan,
sekurang-kurangnya dibutuhkan 2 tim yang
terdiri dari 1 tim untuk pekerjaan tanah dan 1
tim untuk pekerjaan beton;
(Pekerjaan Survey/Pengukuran)
- Jumlah Staf : 1 tim dengan sekurang-kurangnya 2-3 orang
supporting staf;
- Jumlah tim : Tergantung pada banyknya lokasi pekerjaan,
sekurang-kurangnya dibutuhkan 2 tim yang
terdiri dari 1 tim untuk pemeriksaaan
pekerjaan saluran dan 1 tim lagi untuk
pemeriksaan pekerjaan bangunan.
Kewajiban Tim

Document1 11
Kewajiban dari masing-masing tim kendali mutu pada setiap tahap konstruksi
digambarkan sebagai berikut:

IV. Kendali Mutu Untuk Pekerjaan Konstruksi Tanggul

Umum

Bab ini menyampaikan keterangan tentang titik-titik kunci pekerjaan kendali mutu
dari masing-masing pekerjaan konstruksi tanggul. Sebelum pekerjaan tanggul dimuali harus
terlebih dahulu selesai pekerjaan dibawah ini
(i) pekerjaan-pekerjaan tebas tebang,
(ii) pekerjaan-pekerjaan cabut tanggul,
(iii) pekerjaan-pekerjaan stripping,
(iv) sudah tersedia bahan geotextile.

Dalam kaitan dengan pekerjaan-pekerjaan tanggul, telah dibuat keterangan rinci untuk
pekerjaan-pekerjaan persiapan material di lokasi-lokasi pengambilan (borrow pit) dan
penimbunan tanah pada lokasi pekerjaan tanggul. Dalam keterangan tentang kendali mutu
untuk pekerjaan-pekerjaan saluran dan bangunan-bangunan, penekanan terutama pada
ketentuan-ketentuan tersebut pada contoh formulir-formulir untuk pengecekan dilapangan
dalam inspeksi mutu final dari masing-masing bangunan yang telah selesai dibangun. Contoh
formulir-formulir untuk pengecekan dilampirkan dalam pedoman ini masing-masing untuk
pekerjaan-pekerjaan tanggul.

Document1 12
PELAKSANAAN PERCOBAAN TIMBUNAN/TANGGUL

(1) Material Timbunan/Tanggul

(A) Persyaratan minimum dari material untuk tanggul/timbunan tanah.

Persyaratan-persyaratan minimum untuk tanah sebagai material untuk pekerjaan


tanggul/timbunan tanah sebagai berikut:
- mempunyai shearing capacity yang besar: stabilitas kemiringan tanggul
- kelulusan air kecil :kehilangan air pada saluran kecil
- angka kompresibilitas kecil :kemungkinan untuk retak-retak kecil

(B) Material tanah yang dianjurkan untuk pekerjaan tanggul/timbunan


tanah.

Material-material tanah yang dianjurkan untuk pekerjaan-pekerjaan


tanggul/timbunan tanah ialah:
Paling sesuai :pasir dengan gradiasi butiran yang tepat atau kerikil
campur tanah liat sebagai material pengikat.
Sesuai (2 suitable)
nd :pasir campur tanah liat, dengan angka plastisitas yang
rendah atau campur lanau (silt)

Material-material tanah yang tidak cocok untuk pekerjaan timbunan:


- tanah yang daya isap air yang tinggi dan/atau mempunyai kompresibilitas yang
tinggi.
- tanah yang mengandung humus/atau bahan-bahan organik.

(C) Tes-tes yang dibutuhkan dan kriteria evaluasi

Dianjurkan untuk melaksanakan tes fisik untuk dapat mengecek kesesuaian materi
tanah untuk pekerjaan-pekerjaan tanggul/timbunan tanah.

Tujuan utama dari tes-tes adalah:


i) untuk dapat mengklasifikasi type tanah dan
ii) untuk mengetahui kelembaban optimum dalam proses pemadatan.

Kriteria evaluasi tanah di bawah ini dapat dipergunakan untuk mengecek kesesuaian
dari setiap tanah sebagai material untuk tanggul dan timbunan tanah:

Jenis dan Frekwensi Pengujian untuk Pekerjaan Tanah

Standar Nilai yang


Nama Pengujian Frekwensi Pengujian
Pengujian Disyaratkan
Specific Gravity ASTM C127 - 1. Sebelum bahan tanah
ASTM C 128 timbun digunakan
ASTM D 854 2. Sesudah dikerjakan,
 setiap 50000 m3 atau
Natural Moisture JIS 1203 atau -  sekali setiap bulan
Content ASTM ZD 2216-  setiap perubahan lokasi
51 borrow pit
Liquid Limit ASTM D423 -  setiap ada perubahan
Plastic Index - > 15% bahan tanah timbun

Document1 13
Standar Nilai yang
Nama Pengujian Frekwensi Pengujian
Pengujian Disyaratkan
Moisture/Density ASTM D2216 -
Relationship
Unconfined JIS 1216 -
Compression Test
Permeability Test Sebagaimana diperintah
Pengguna Jasa
California Bearing Ratio AASHTO T193 Minimum 1. Setiap 10 km panjang
(CBR) 30% (for subgrade atau setiap
road seksi/bagian panjang
metalling) jalan.
2. Perkerasan jalan :
 untuk setiap sumber
material baru
 paling sedikit sekali
sebulan.
Cone Penetration Test AASHTO T206 - Pada setiap dasar bangunan
berat, sebagaimana perintah
Pengguna Jasa
Proctor Compaction ASTM D 1557 Setiap Borrow pitt
Test
Field Density Test ASTM D1556 ≥ 90% MDD  2 kali sehari (pagi, sore)
≥ 85% MDD pada setiap lokasi
Field Moisture Test ASTM D2216 OMC + 3%, pekerjaan, atau
-5%
Sondir

Kriteria untuk Evaluasi Material Tanggul/Timbunan Tanah

*) Kesesuaian
Klasifikasi tanah
untuk
berdasarkan Macam Material
timbunan
standar kelas tanah
tanah
- Cadas (Rocks) -
- Batu kali (Boulders) -

GW, GP Kerikil 6
GM, GC Kerikil berlanau/Kerikil bertanah liat 1
SW, SP Pasir 5
SM, SC Pasir berlanau/Pasir bertanah liat 2
ML, CL, OL Tanah-tanah bertanah liat (clayey soils) 3
MH, CH, OH Tanah liat 4

Document1 14
PT Tanah organik 7
Ket : *) Angka kecil menunjukkan kesesuaian yang tinggi untuk material tanggul/timbunan
tanah.

(D) Tanggul Percobaan

Tanggul percobaan harus dilaksanakan untuk material tanggul yang terpilih sebelum
dimulai dengan pekerjaan pembuatan tanggul yang sesungguhnya. Metoda
pembuatan tanggul percobaan harus mengikuti pelaksanaan metoda konstruksi yang
sesungguhnya di site pekerjaan dan harus dilaksanakan mengikuti cara sebagai
berikut:

(a) Luas lapangan tanggul percobaan adalah (lebar > 3 m) x (panjang > 50 m) x
(tinggi 0,30 cm) untuk satu kompaktor;
(b) Harus menggunakan alat pemadat yang akan dipergunakan dalam pekerjaan
konstruksi yang sesungguhnya;
(c) Kelembaban, kerapatan dari tanah terpadatkan dan cone index harus diukur
pada masing-masing jumlah lintasan kompaktor 0, 1, 2, 3, 5, 10, 15
(d) Cara pemadatan yang paling sesuai harus dilaksanakan pada pekerjaan
konstruksi yang sesungguhnya berdasarkan hasil-hasil uji tersebut di atas.

(2) Pekerjaan Timbunan/Tanggul

Pekerjaan-pekerjaan tanggul terdiri dari dua komponen kerja yang besar: (i)
pekerjaan-pekerjaan mempersiapkan material di tempat pengambilan (borrow pit) dan (ii)
pekerjaan-pekerjaan timbunan tanah pada lokasi tanggul. Masing-masing komponen terdiri
dari beberapa pekerjaan sebagai berikut:

Persiapan Material ditempat


Timbunan tanah pada lokasi
pengambilan (borrow pit)
tanggul

1. Pengupasan lapisan
tanah bagian atas 1. Pengupasan lapisan
tanah bagian atas
2. Penggalian material

2. Menebar (spreading)
3. Penimbun (stockpilling)
material tanggul

4. Penyesuaian kadar 3. Pemadatan dari material


kelembaban yang disebar

Penjelasan dan gambar dari masing-masing pekerjaan dan pekerjaan terpenting (key
points) untuk menjamin mutu yang baik, disebutkan dalam tabel berikut ini masing-masing
untuk pekerjaan dengan peralatan berat, dan beberapa contoh formulir-formulir untuk
mengecek pekerjaan-pekerjaan ini.

Pekerjaan Timbunan dengan peralatan berat


(A-1) Pengendalian Material dan Timbunan (stockpiling) pada daerah
Pengambilan (Borrow pit)

Document1 15
No. Macam Pekerjaan Keterangan
1 a. Semua kotoran-kotoran seperti rumput,
Pengupasan muka tanah
batu-batu, tanah organik dan pudel harus
dari lapisan tanah bagian
dibersihkan dengan bulldozer, dsb.
atas b. Tanah kupasan harus dibuang baik-baik
di tempat buangan.
c. Kedalaman muka tanah yang dikupas
harus diperiksa dengan seksama (0.20 m
~ 0.50 m)

2 - Apabila material galian terdiri lebih dari 2


Penggalian Material tanah jenis tanah yang berlainan, material-
di tempat pengambilan material tersebut harus ditimbun
terpisah.
- Kelayakan untuk dipergunakan dari
material-material hasil galian tersebut
harus diperiksa mengacu pada hasil-
hasil tes laboratorium terdahulu atau
catatan-catatan konstruksi. Apabila
sifat karakteristiknya tidak jelas, maka
tes laboratorium harus dilaksanakan.
- Kadar kelembaban alami tanah harus
dicek.

3 - Kadar kelembaban harus


disesuaikan sehingga berada
Penimbunan dan dalam rentang spesifik (+ 5% dari
penyesuaian kelembaban kadar kelembaban optimum)
sebelum material tersebut
diangkut ke lokasi tanggul.
- Permukaan timbunan harus
dipadatkan dengan bulldozer, dsb.
Untuk menghindarkan resapan air

Document1 16
hujan masuk kedalam
material/atau material kehilangan
kelembabannya.

Kadar Kelembaban Lebih


Kering dari pada Rentang Kadar Kelembaban Lebih Basah dari
Spesifik pada Rentang Spesifik
Material ditimbang Material harus dikeringkan
kelembaban

1 Penimbunan material

2 Timbunan ditebar

3 Semprotan Air Pengeringan material

4 Campuran material dan


periksa kadar kelembaban

apabila
apabila tidak baik
baik

Document1 17
5 Diangkut ke lokasi tanggul

(B-1) Material Tanggul


No. Macam Pekerjaan Keterangan
1 a. Semua kotoran-kotoran seperti
Pengupasan muka tanah dari rumput, batu-batu, tanah organik
lapisan tanah bagian atas dan pudel harus dibersihkan
dengan bulldozer, dsb.
b. Tanah kupasan harus dibuang
baik-baik di tempat buangan.
c. Kedalaman muka tanah yang
dikupas harus diperiksa dengan
seksama (0.20 m ~ 0.50 m)
d. Pengupasan muka tanah harus
dilaksanakan sampai tanah
dengan daya dukung yang cukup
(sekitar 5 s/d 7 kg/cm2 diperiksa
dengan portable cone)
Portable Cone

a. Muka tanah setelah dikupas


Perlakuan (treatment) atas muka terlalu kering, air harus
tanah setelah dikupas disemprotkan.
b. Muka tanah setelah dikupas
terlalu basah, pengeringan atau
pengupasan permukaan tanah
yang basah.
c. Permukaan pondasi harus
dikasarkan untuk menjamin
hubungan yang baik dengan
material tanggul.

Document1 18
Penebalan Material Tanggul a. Perlakukan atas muka tanah
setelah dikupas atau lapisan
timbunan terakhir harus
Tentang perlakuan dilaksanakan sebelum material
treatment atas muka tanggul ditebar, dengan cara
tanah setelah dikupas sebagai berikut:
tersebut di atas i) Muka tanah setelah dikupas/
lapisan terakhir terlalu kering:
disemprotkan air.
ii) Muka tanah setelah dikupas/
lapisan terakhir dikeringkan.
b. Permukaan lapisan terakhir harus
dikasarkan.
Ketebalan tanah c. Ketebalan tanah tebaran untuk
tebaran pemadatan 30 cm.

d. Lebar tanah tebaran harus 10-30


Lebar tanah tebaran cm lebih lebar dari pada lebar
rencana

a. Lintasan kompaktor lebih dari 5


Pemadatan Material kali (ditentukan oleh tanggul
Tanggul percobaan)
Jumlah lintasan ini harus
diperiksa dengan seksama oleh
pengawas.
Jumlah lintasan

b. Sebelum hujan pada akhir dari


Permukaan tanggul dibuat
setiap hari kerja, kemiringan 5%
miring
harus dibuat pada permukaan
tanggul.

Document1 19
c. Tambahan tinggi tanggul 10~20
Tambahan tinggi tanggul 10~20 cm cm atau 5~10% dari tanggul harus
dilaksanakan di atas lapisan
terakhir untuk antisipasi adanya
penurunan dikemudian hari.

(B-2) Tes Kerapatan di tempat (In-situ density test)


No. Macam Pekerjaan Keterangan
a. Tes kerapatan ditempat harus
dilaksanakan untuk mengetahui
Tes kerapatan ditempat derajat pemadatan dari material-
material yang telah dipadatkan
pada tanggul.
Tes kerapatan ditempat
dilaksanakan dengan metoda
“penggantian dengan pasir” (sand
replacement method).
b. Apabila metoda lain
dilaksanakan, kalibrasi antara
kedua metoda tersebut perlu
dilaksanakan.

Document1 20
a. Rentang spesifik derajat
Evaluasi dan pekerjaan pemadatan pemadatan dari tanggul yang telah
dipadatkan adalah lebih dari
90% dari kerapatan kering
maximum.
Tes kerapatan ditempat b. Apabila hasil-hasil tes tidak
mencapai rentang spesifik:
i) Pemadatan diteruskan
sampai derajat pemadatan
TIDAK melampaui 90%.
Derajat
pemadat
ii) Apabila derajat pemadatan
jauh dibawah rentang spesifik
an
maka, metoda pemadatan
seperti tebal tebaran dan
YA jumlah lintasan kompaktor
harus dirubah.
Lapisan berikutnya
c. Apabila hasil tes sudah
memenuhi rentang spesifik,
lapisan berikutnya dapat
dikerjakan.

(2) – (2) Pekerjaan-pekerjaan Secara Manual


(C-1) Penggalian Material dan Timbunan ditempatkan Pengambilan
No. Macam Pekerjaan Keterangan
1 Penggalian Material a. Semua kotoran-kotoran seperti
rumput, batu-batu, tanah organik
Pengupasan lapisan tanah bagian atas
dan pudel harus dibersihkan
dengan bulldozer, dsb.
b. Tanah kupasan harus dibuang
baik-baik di tempat buangan.
c. Kedalaman muka tanah yang
dikupas harus diperiksa dengan
seksama (0.20 m)

a. Apabila tempat pengambilan


Lokasi tempat pengambilan dipilih sepanjang saluran, jarak
antara saluran dan pinggir tempat
pengambilan tanah tidak kurang
dari 10 m dan kedalamannya 1.0 ~
1.5 m.
Lobang-lobang tempat
pengambilan tanah tersebut harus
ditutup kembali baik-baik
sesudah penyelesaian pekerjaan.

Document1 21
2 Menunjuk pada hal 11 “Penggalian
Penggalian Material Tanah Material Tanah Di Tempat
ditempat Pengambilan Pengambilan” untuk pekerjaan
dengan peralatan
3

Timbunan dan Penyesuaian a. Apabila material galian material


Material terlalu basah kering, maka
material harus ditebar dengan
ketebalan 20 cm dan dibasahi
dengan semprotan air.
b. Apabila material galian terlalu
basah, maka material harus
ditebar dengan ketebalan 20 cm
dikeringkan antara 4-6 jam.
c. Untuk menghindari pengaruh air
hujan, lembaran-lembaran
penutup harus disediakan untuk
melindungi timbunan tanah.
d. Apabila pengukuran kelembaban
tanah dapat dilaksanakan, kadar
kelembaban tanah harus dicek.

Document1 22
(D-1) Material Tanggul
No. Macam Pekerjaan Keterangan
1 a. Semua kotoran-kotoran seperti
Pengupasan lapisan tanah bagian atas rumput, batu-batu, tanah organik
dan pudel harus dibersihkan
dengan bulldozer, dsb.
b. Tanah kupasan harus dibuang
baik-baik di tempat buangan.
c. Kedalaman muka tanah yang
dikupas harus diperiksa dengan
seksama (0.20 m)

2 a. Muka tanah setelah


Perlakuan atas muka tanah setelah dikupas/lapisan terakhir terlalu
dikupas dan lapisan terakhir kering air harus disemprotkan.
b. Muka tanah setelah
dikupas/lapisan terkhir terlalu
Muka tanah setelah basah, dikeringkan atau dikupas
dikupas/lapisan terakhir kering untuk memisahkan dengan bagian
yang kering.
c. Permukaan tanah setelah dikupas
dikasarkan untuk menjamin
Muka tanah setelah hubungan yang baik dengan
dikupas/lapisan terakhir basah material tanggul.

3 a. Ketebalan tanah tebaran untuk


Ketebalan tanah tebaran pemadatan antara 7 ~ 10 cm,
apabila menggunakan kompaktor
kecil atau alat pemadat dengan
tangan (manual)

Document1 23
7 ~ 10 cm

4 a. Lebar tanah tebaran 10~30 lebih


Lebar tanah tebaran
lebar dari pada yang
direncanakan.

Pemadatan material tanggul

5 a. Jumlah lintasan kompaktor lebih


Jumlah lintasan dari 10 kali (ditentukan oleh data
atau percobaan tanggul
sebelumnya)
Jumlah lintasan harus
diperiksa dengan seksama
oleh pengawas.

b. Sebelum hujan dan pada akhir


pekerjaan harian, permukaan
tanggul harus dibuat dengan
Permukaan tanggul dibuat kemiringan 5%.
miring 5%

Document1 24
(3) Persyaratan Minimum untuk pekerjaan/Timbunan/Tanggul

Untuk menjamin mutu minuman dari pekerjaan-pekerjaan timbunan/tanggul,


pengawas harus mengecek paling sedikit hal-hal berikut ini, walaupun pada pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan tanggul yang sangat kecil :

- Material untuk pekerjaan timbunan tanggul harus dipilih dengan seksama dan
dicek sesuai dengan instruksi-instruksi tersebut dalam seksi V.ayat.1 pada
halaman 9 dari pedoman ini;
- Kadar kelembaban tanah harus diperiksa berulang-ulang dengan seksama oleh
pengawas dengan tes kadar kelembaban atau cek keadaan dari material yang telah
dipadatkan.
- Ketebalan tanah tebaran dan jumlah lintasan kompaktor harus dicek dengan
seksama oleh pengawas.

Pekerjaan-pekerjaan Galian

Dalam hal pekerjaan-pekerjaan galian, harus diberikan pada hal-hal sebagai berikut:
(a) memilih metoda penggalian dan/atau peralatan yang tepat sehubungan dengan
karakteristik tanah dan volume galian;
(b) menyiapkan metoda drainase untuk pekerjaan galian sebelum pekerjaan-
pekerjaan dimulai;
(c) menggunakan kerangka arahan (leading frame) dengan jelas yang menunjukkan
garisgalian, jkaena garis yang berlebihan akan melemahkan kapasitas pondasi dari
bangunan dan lining.
(d) menyingkirkan kotoran-kotoran seperti rumput, batu-batu,bahan-bahan organik,
akar-akar dan batang sebelum dimulai penggalian sehingga material galian dapat
digunakan untuk material tanah timbunan.
(e) membuat drainase yang baik pada setiap akhir pekerjaan sehari-hari.

Kemiringan standar (the standard slope gradient) gali penggalian ditunjukkan dalam
tabel berikut ini, dan apabila keadaan tanah dilapangan berbeda dengan keadaan dalam
desain, maka dapat dipertimbangkan penggunaan dari nilai standar (standard value) ini atau
tindakan-tindakan perkuatan lain seperti perkuatan tebing (slope protection) dan/atau lining
untuk tebing galian (to be consideered for excavation slope):

Kemiringan
Macam Tanah Tinggi Galian
Standar
Cadas Keras 1 : 0.3 ~ 1 : 0.8
Cadas Lunak 1 : 0.5 ~ 1 : 1.2
Pasir Tidak rapat dan 1 : 1.5 ~
gradasi tidak baik
Tanah berpasir Rapat Lebih kecil dari 5 m 1 : 0.8 ~ 1 : 1.0
5 m ~ 10 m 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2

Tanah berpasir tidak rapat Lebih kecil dari 5 m 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2


campuran dengan
kerikil dan/atau 5 m ~ 10 m 1 : 1.2 ~ 1 : 1.5
Lebih kecil dari 10 m 1 : 0.8 ~ 1 : 1.0

Document1 25
batu-batu kecil rapat atau gradasi 10 ~ 15 m 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
(coblestone) baik
tidak rapat atau Lebih dari 10 m 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
gradasi tidak baik
10 ~ 15 m 1 : 1.2 ~ 1 : 1.5
Tanah bertanah lebih kecil dari 10 m 1 : 0.8 ~ 1 : 1.2
liat (Clayey Soil)
Tanah berpasir lebih kecil dari 5 m 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
campur dengan
kerikil dan/atau 5 ~ 10 m 1 : 1.2 ~ 1 : 1.5
batu-batu kecil

Document1 26

Anda mungkin juga menyukai