Check List Trial Embankment (Revisi)
Check List Trial Embankment (Revisi)
Document1 2
11 Lap Kaca
12 Botol Suling
13 Cawan
14 Proving Ring
15 Jangka Sorong
16 Mesin Penekan
17 Dial Deformasi
18 Timbangan Electric
19 Pisau Tanah
20 Mesin Penetrasi
(CBR)
21 CBR Mold
22 Panu Penumbuk
(Modified)
23 Botol Sand Cone
24 Corong Sand Cone
25 Plat Sand Cone
26 Pahat Tanah
27 Palu
28 Meteran
29 Mold Pemadatan 4
Inch
30 Mold Pemadatan 6
inch
31 Palu Pemadatan
Standard
32 Palu Karet
33 Extruder Mold
34 Kantong Plastik
MATARIAL /BAHAN
1 Tanah Timbun Izin Galian dan Hasil
Laboratirium di Lokasi
Borrow Area / Quarry
2 Geotextile
PERSONIL
1 Laborant
2 Teknisi
3 Petugas K3
Document1 3
I. CHECK LIST PEKERJAAN PERSIAPAN PERCOBAAN
TIMBUNAN (TRIAL EMBANKMENT)
PAKET :………………
LOKASI:………………
Sudah Dikerjakan/
No. Uraian Pekerjaan Tersedia Keterangan
Sudah/ Belum/
Ada Tidak ada
PERSIAPAN
LAPANGAN
1 Tebas Tebang
2 Cabut Tunggul
3 Stripping
4. Test Hasil Lab Tanah
timbun di Quarry
PERALATAN
BERAT/LAPANGAN
2 Dumptruck
2 Buldozer
3 Excavator
4 Wheel Loader
5 Water Tank
6 Motor Grader
7 Shep foot Roller
8 Stoom Walls
9 Test Speed
10 Settlement Plate
11 Piezometer
12 Alat Ukur
13 Pompa Air
14 Staper
ALAT
LABORATORIUM
1 Labu ukur (Picno
meter) 1000 mm
2 Pompa Vacuum
3 Decicator
4 Thermometer Ketelitian baca 1o C
5 Timbangan Ketelitian 0.01 gram
6 Oven
7 Alat Batas Cair Untuk liquid Limit
dan platik Limit
8 Gropung Tools
(ASTM)
Document1 4
9 Grooping Tool
Casagrande
10 Spatula
11 Lap Kaca
12 Botol Suling
13 Cawan
14 Proving Ring
15 Jangka Sorong
16 Mesin Penekan
17 Dial Deformasi
18 Timbangan Electric
19 Pisau Tanah
20 Mesin Penetrasi
(CBR)
21 CBR Mold
22 Panu Penumbuk
(Modified)
23 Botol Sand Cone
24 Corong Sand Cone
25 Plat Sand Cone
26 Pahat Tanah
27 Palu
28 Meteran
29 Mold Pemadatan 4
Inch
30 Mold Pemadatan 6
inch
31 Palu Pemadatan
Standard
32 Palu Karet
33 Extruder Mold
34 Kantong Plastik
MATERIAL /BAHAN
1 Tanah Timbun Izin Galian dan Hasil
Laboratirium di
Lokasi Borrow Area
2 Geotextile
PERSONIL
1 Laborant
2 Teknisi
3 Petugas K3
4 Surveyor
Document1 5
II. PEDOMAN PELAKSANAAN TRIAL TIMBUNAN TANAH
1. PENDAHULUAN
Tugas Konsultan membantu Pengguna Jasa dalam bantuan teknik pekerjaan lapangan
yang dilakukan oleh Kontraktor Paket-1, 2 dan 3. Karena daerah cukup luas tidak
memungkinkan bagi Konsultan untuk memberi petunjuk langsung pada setiap pekerjaan
lapangan. Maka pedoman ini dimaksudkan sebagai pegangan bagi pengawas-pengawas
lapangan yang bertanggung jawab dalam kendali mutu harian dilapangan. Oleh karena itu
pedoman ini menyediakan metode praktis untuk pengendalian mutu dilapangan dan
direkomendasikan untuk dipergunakan guna mendapat kejelasan yang rinci dalam teori
teknis dasar. Selanjutnya semua kriteria dalam pedoman ini adalah kriteria standar dan bila
ada kriteria yang berbeda dengan spesifikasi teknik, direkomendasikan untuk mengikuti
spesifikasi teknik yang sudah ada untuk menghindarkan masalah-masalah dengan
Kontraktor.
Berdasarkan konsep dasar di atas, pedoman ini menekankan pada hal-hal berikut:
a. Memperlihatkan cara praktis dalam kendali mutu dilapangan dengan
ilustrasi sebanyak mungkin, terutama pada pekerjaan tanggul; dan
b. Memberikan bermacam-macam contoh formulir-formulir untuk
mengecek kendali mutu di lapangan.
Pedoman ini hanya berlaku untuk Pekerjaan Timbunan Tanah Saja.
2. TUJUAN
Dalam banyak kasus, mutu bangunan dan saluran yang telah terbangun dapat dijamin
pada tingkatan yang layak melalui pelaksanaan yang ketat akan hal-hal tersebut di atas.
Kadang-kadang kerusakan-kerusakan bangunan tidak ditemukan dan/atau diperbaiki hanya
oleh pekerjaan pengawasan mutu selama pekerjaan-pekerjaan konstruksi, karena begitu
banyaknya bangunan-bangunan yang tersebar di dalam daerah proyek yang luas. Untuk
menjamin mutu akhir yang baik dari tanggul sebanyak mungkin kerusakan-kerusakan akibat
konstruksi yang tidak terkontrol tersebut di atas dapat diketahui dan diperbaiki melalui uji
coba pada masa pemeliharaan. Karena itu pengawas proyek diminta melaksanakan cek
Document1 6
bangunan tanggul dengan teliti walaupun konstruksi telah selesai agar kerusakan-kerusakan
konstruksi dapat dikurangi sebanyak mungkin.
Karena pekerjaan-pekerjaan konstruksi dalam proyek ini bervariasi dari yang berskala
besar sampai yang berskala kecil, maka sangat sulit menyiapkan pedoman kendali mutu yang
dapat digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan konstruksi. Karena itu uraian dalam
pedoman ini bersifat sangat umum, tidak memberikan kekhususan untuk masing-masing
pekerjaan. Setiap pengawas konstruksi diminta dengan sangat mempertimbangkan perlunya
tes-tes laboratorium/lapangan dan/atau cek pekerjaan-pekerjaan lapangan untuk kendali
mutu dengan mengingat skala dari masing-masing pekerjaan.
Umum
Tahapan umum dari kerangka kendali mutu digambarkan seperti di bawah ini:
Document1 7
Diantara pekerjaan-pekerjaan di atas, pekerjaan No. 1 sampai dengan No. 3
dilaksanakan selama waktu konstruksi dan pekerjaan No. 4 dilaksanakan selama
pemeliharaan.
Pekerjaan-pekerjaan No. 1 dan No. 2 dilaksanakan dengan kombinasi tes-tes lapangan
dan tes laboratorium. Umumnya pelaksanaan tes-tes tersebut hampir tidak mungkin karena
kurangnya peralatan untuk mengetes dan fasilitas-fasilitas didekat tempat pekerjaan.
Walaupun keadaannya demikian, paling sedikit tes-tes untuk material dan pekerjaan-
pekerjaan tanah harus dilaksanakan untuk menjamin persyaratan mutu minimum dari
pekerjaan-pekerjaan karena material dan pekerjaan-pekerjaan tersebut adalah yang paling
penting dan merupakan komponen-komponen terbesar dalam konstruksi bangunan tanggul.
Cek Mutu Material
Pengertian material dalam pedoman ini adalah bahan dasar untuk konstruksi tanggul
seperti tanah, agregate halus, agregate kasar, geotextile, dsb. Material-material ini sekurang-
kurangnya harus memenuhi syarat yang ditetapkan dalam spesifikasi teknik. Kontrol material
ini sangat penting untuk menjamin keawetan dari fasilitas-fasilitas yang telah dibangun.
Sebagai contoh material timbunan tanah dengan gaya geser rendah mudah menyebabkan
tebing tanggul longsor sesudah air mengalir, atau material-material yang tidak baik.
Dianjurkan untuk meneliti dan memilih bahan tanggul sebelum pekerjaan-pekerjaan
dimulai, dan juga selama pekerjaan konstruksi berlangsung secara berkala. Dalam hal test
material tidak diselenggarakan, pemilihan bahan-bahan harus dilakukan dengan hati-hati,
sehubungan dengan instruksi-instruksi pada pedoman ini.
Melalui tes-tes laboratorium, mutu dasar konstruksi tanggul dapat dijamin pada
tingkat yang baik, sementara cara pelaksanaan konstruksi dan kualitasnya harus dijaga dalam
keadaan baik pula dengan melakukan pengawasan lapangan oleh pengawas lapangan. Cek
dimensi harus dilakukan berkala untuk memperkecil penyimpangan-penyimpangan dimensi
dan elevasi pada saluran dan bangunan dari yang telah direncanakan.
Apabila hasil tes dan/atau cek dari pekerjaan-pekerjaan tidak sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan, pada prinsipnya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus dibongkar dan
dibangun kembali untuk menjamin mutu tanggul. Tanpa hasil-hasil tes/cek, sertifikat tidak
bisa diterbitkan untuk Kontraktor.
Document1 8
Khususnya dalam hal pekerjaan tanggul, pekerjaan-pekerjaan berikut harus
dikendalikan dengan ketat selama pelaksanaan konstruksi tanggul.
Untuk mengecek mutu final dari tanggul yang sudah selesai dibangun dan dapat
berfungsi sebagaimana direncanakan, dilakukan pengecekan yang terdiri dari: 1) Cek dimensi
dan 2) Cek mutu.
Cek Dimensi
Sebagai contoh ukuran tebal yang kurang cukup dari tanggul dapat menyebabkan
jebolnya tanggul tersebut, dan kurangnya lebar tanggul dapat menyebabkan kebocoran air,
lagi pula susah dilewati kendaraan dalam melaksanakan Operasi & Pemeliharaan.
Tanggul yang telah dibangun harus dicek mutunya setelah konstruksi selesai, apakah
tanggul tersebut dapat berfungsi seperti yang direncanakan. Pengecekan khusus dalam
pekerjaan ini adalah pengecekan fungsi dari tanggul, pengecekan pelaksanaan pekerjaan
finishing, tes terhadap kebocoran pada tanggul dan bangunan-bangunan dsb. Pengecekan
mutu final ini harus dilaksanakan terhadap semua tanggul segera setelah pekerjaan
pelaksanaan konstruksi selesai.
Disamping itu uji coba stabilitas harus dilakukan pada akhir pekerjaan tanggul sebagai
konfirmasi final. Apabila bagian besar dari tanggul dan bangunan-bangunan tidak dapat lulus
dari pemeriksaan/tes ini maka sertifikat pekerjaan selesai tidak dapat diterbitkan kepada
Kontraktor.
Umum
Document1 9
mengingat keterbatasan staff pengawas dalam setiap lokasi, maka harus dibentuk organisasi
dan sistem yang efektif dan efisien untuk pekerjaan pengendalian mutu dalam setiap daerah
irigasi. Yang dibicarakan dalam bab ini adalah:
- Organisasi
- Jumlah Staf
- Penjadwalan Staf
Organisasi
Direkomendasikan organisasi pekerjaan tanggul terdiri dari 3 tim kerja yaitu : i) Tim
Pengawas Lapangan; ii) Tim Pemeriksaan Laboratorium dan iii) Tim Pengukuran/Survey.
Bertugas dalam:
Bertugas dalam:
- Pengukuran saluran/elevasi
Tim Pekerjaan Tim Pekerjaan - Tes material di laboratorium. bangunan.
Tanah Konstruksi - Tes material lapangan. - Pengukuran dimensi
- Tes uji coba lapangan dsb. bangunan..
- Pengukuran tampang lintang
Bertugas dalam:
Bertugas dalam:
- Pengawasan terhadap pek.
tanah. - Pengawasan lapangan untuk pekerjaan
- Baku mutu material bangunan.
pekerjaan - Baku mutu material untuk beton, pasangan batu,
timbunan/tanggul. tulangan besi dsb.
- Pemeriksaan akhir terhadap - Pemeriksaan akhir kualitas.
kualitas dan dimensi.
- Memberikan instruksi
Document1 10
Susunan Staf
Dengan terbatasnya jumlah anggota staf pengawas, maka pengaturan yang baik dalam
penyebaran staf untuk masing-masing pekerjaan pengawasan harus banyak menyumbang
kepada realisasi pekerjaan kendali mutu yang baik di lapangan. Idealnya penugasan dari
sekurang-kurangnya seorang pengawas untuk setiap lokasi konstruksi adalah merupakan cara
paling efektif untuk menjamin mutu yang baik.
Berikut ini memperlihatkan jumlah pengawas-pengawas untuk masing-masing lokasi
pekerjaan untuk memenuhi standar dalam kendali mutu:
(Pekerjaan Tanah)
- Untuk lokasi pekerjaan tanggul : 1 orang pengawas untuk 1 atau 2 lokasi
pekerjaan yang berdekatan;
- Pekerjaan ditempat pengambilan : 1 pengawas untuk 1 atau 2 lokasi tempat
pengambilan yang berdekatan;
- Untuk lokasi pekerjaan galian : 1 orang pengawas untuk 3-4 lokasi yang
berdekatan.
(Pekerjaan-pekerjaan Bangunan)
Untuk pekerjaan-pekerjaan biasa : 1 orang pengawas untuk 3-4 lokasi pekerjaan
yang berdekatan kecuali untuk pekerjaan yang
memerlukan kendali mutu secara intensif,
seperti pekerjaan pengecoran beton,
pekerjaan pemancangan tiang pancang dll.;
Untuk pekerjaan dengan pengawasan yang intensif : 1 orang pengawas untuk 1 lokasi
pekerjaan;
(Pekerjaan-pekerjaan tes lapangan/laboratorium)
- Jumlah Staf : 1 tim dengan 1 orang tenaga ahli atau tenaga
ahli yunior 2-3 orang (staf pembantu);
- Jumlah tim : Tergantung pada banyaknya lokasi pekerjaan,
sekurang-kurangnya dibutuhkan 2 tim yang
terdiri dari 1 tim untuk pekerjaan tanah dan 1
tim untuk pekerjaan beton;
(Pekerjaan Survey/Pengukuran)
- Jumlah Staf : 1 tim dengan sekurang-kurangnya 2-3 orang
supporting staf;
- Jumlah tim : Tergantung pada banyknya lokasi pekerjaan,
sekurang-kurangnya dibutuhkan 2 tim yang
terdiri dari 1 tim untuk pemeriksaaan
pekerjaan saluran dan 1 tim lagi untuk
pemeriksaan pekerjaan bangunan.
Kewajiban Tim
Document1 11
Kewajiban dari masing-masing tim kendali mutu pada setiap tahap konstruksi
digambarkan sebagai berikut:
Umum
Bab ini menyampaikan keterangan tentang titik-titik kunci pekerjaan kendali mutu
dari masing-masing pekerjaan konstruksi tanggul. Sebelum pekerjaan tanggul dimuali harus
terlebih dahulu selesai pekerjaan dibawah ini
(i) pekerjaan-pekerjaan tebas tebang,
(ii) pekerjaan-pekerjaan cabut tanggul,
(iii) pekerjaan-pekerjaan stripping,
(iv) sudah tersedia bahan geotextile.
Dalam kaitan dengan pekerjaan-pekerjaan tanggul, telah dibuat keterangan rinci untuk
pekerjaan-pekerjaan persiapan material di lokasi-lokasi pengambilan (borrow pit) dan
penimbunan tanah pada lokasi pekerjaan tanggul. Dalam keterangan tentang kendali mutu
untuk pekerjaan-pekerjaan saluran dan bangunan-bangunan, penekanan terutama pada
ketentuan-ketentuan tersebut pada contoh formulir-formulir untuk pengecekan dilapangan
dalam inspeksi mutu final dari masing-masing bangunan yang telah selesai dibangun. Contoh
formulir-formulir untuk pengecekan dilampirkan dalam pedoman ini masing-masing untuk
pekerjaan-pekerjaan tanggul.
Document1 12
PELAKSANAAN PERCOBAAN TIMBUNAN/TANGGUL
Dianjurkan untuk melaksanakan tes fisik untuk dapat mengecek kesesuaian materi
tanah untuk pekerjaan-pekerjaan tanggul/timbunan tanah.
Kriteria evaluasi tanah di bawah ini dapat dipergunakan untuk mengecek kesesuaian
dari setiap tanah sebagai material untuk tanggul dan timbunan tanah:
Document1 13
Standar Nilai yang
Nama Pengujian Frekwensi Pengujian
Pengujian Disyaratkan
Moisture/Density ASTM D2216 -
Relationship
Unconfined JIS 1216 -
Compression Test
Permeability Test Sebagaimana diperintah
Pengguna Jasa
California Bearing Ratio AASHTO T193 Minimum 1. Setiap 10 km panjang
(CBR) 30% (for subgrade atau setiap
road seksi/bagian panjang
metalling) jalan.
2. Perkerasan jalan :
untuk setiap sumber
material baru
paling sedikit sekali
sebulan.
Cone Penetration Test AASHTO T206 - Pada setiap dasar bangunan
berat, sebagaimana perintah
Pengguna Jasa
Proctor Compaction ASTM D 1557 Setiap Borrow pitt
Test
Field Density Test ASTM D1556 ≥ 90% MDD 2 kali sehari (pagi, sore)
≥ 85% MDD pada setiap lokasi
Field Moisture Test ASTM D2216 OMC + 3%, pekerjaan, atau
-5%
Sondir
*) Kesesuaian
Klasifikasi tanah
untuk
berdasarkan Macam Material
timbunan
standar kelas tanah
tanah
- Cadas (Rocks) -
- Batu kali (Boulders) -
GW, GP Kerikil 6
GM, GC Kerikil berlanau/Kerikil bertanah liat 1
SW, SP Pasir 5
SM, SC Pasir berlanau/Pasir bertanah liat 2
ML, CL, OL Tanah-tanah bertanah liat (clayey soils) 3
MH, CH, OH Tanah liat 4
Document1 14
PT Tanah organik 7
Ket : *) Angka kecil menunjukkan kesesuaian yang tinggi untuk material tanggul/timbunan
tanah.
Tanggul percobaan harus dilaksanakan untuk material tanggul yang terpilih sebelum
dimulai dengan pekerjaan pembuatan tanggul yang sesungguhnya. Metoda
pembuatan tanggul percobaan harus mengikuti pelaksanaan metoda konstruksi yang
sesungguhnya di site pekerjaan dan harus dilaksanakan mengikuti cara sebagai
berikut:
(a) Luas lapangan tanggul percobaan adalah (lebar > 3 m) x (panjang > 50 m) x
(tinggi 0,30 cm) untuk satu kompaktor;
(b) Harus menggunakan alat pemadat yang akan dipergunakan dalam pekerjaan
konstruksi yang sesungguhnya;
(c) Kelembaban, kerapatan dari tanah terpadatkan dan cone index harus diukur
pada masing-masing jumlah lintasan kompaktor 0, 1, 2, 3, 5, 10, 15
(d) Cara pemadatan yang paling sesuai harus dilaksanakan pada pekerjaan
konstruksi yang sesungguhnya berdasarkan hasil-hasil uji tersebut di atas.
Pekerjaan-pekerjaan tanggul terdiri dari dua komponen kerja yang besar: (i)
pekerjaan-pekerjaan mempersiapkan material di tempat pengambilan (borrow pit) dan (ii)
pekerjaan-pekerjaan timbunan tanah pada lokasi tanggul. Masing-masing komponen terdiri
dari beberapa pekerjaan sebagai berikut:
1. Pengupasan lapisan
tanah bagian atas 1. Pengupasan lapisan
tanah bagian atas
2. Penggalian material
2. Menebar (spreading)
3. Penimbun (stockpilling)
material tanggul
Penjelasan dan gambar dari masing-masing pekerjaan dan pekerjaan terpenting (key
points) untuk menjamin mutu yang baik, disebutkan dalam tabel berikut ini masing-masing
untuk pekerjaan dengan peralatan berat, dan beberapa contoh formulir-formulir untuk
mengecek pekerjaan-pekerjaan ini.
Document1 15
No. Macam Pekerjaan Keterangan
1 a. Semua kotoran-kotoran seperti rumput,
Pengupasan muka tanah
batu-batu, tanah organik dan pudel harus
dari lapisan tanah bagian
dibersihkan dengan bulldozer, dsb.
atas b. Tanah kupasan harus dibuang baik-baik
di tempat buangan.
c. Kedalaman muka tanah yang dikupas
harus diperiksa dengan seksama (0.20 m
~ 0.50 m)
Document1 16
hujan masuk kedalam
material/atau material kehilangan
kelembabannya.
1 Penimbunan material
2 Timbunan ditebar
apabila
apabila tidak baik
baik
Document1 17
5 Diangkut ke lokasi tanggul
Document1 18
Penebalan Material Tanggul a. Perlakukan atas muka tanah
setelah dikupas atau lapisan
timbunan terakhir harus
Tentang perlakuan dilaksanakan sebelum material
treatment atas muka tanggul ditebar, dengan cara
tanah setelah dikupas sebagai berikut:
tersebut di atas i) Muka tanah setelah dikupas/
lapisan terakhir terlalu kering:
disemprotkan air.
ii) Muka tanah setelah dikupas/
lapisan terakhir dikeringkan.
b. Permukaan lapisan terakhir harus
dikasarkan.
Ketebalan tanah c. Ketebalan tanah tebaran untuk
tebaran pemadatan 30 cm.
Document1 19
c. Tambahan tinggi tanggul 10~20
Tambahan tinggi tanggul 10~20 cm cm atau 5~10% dari tanggul harus
dilaksanakan di atas lapisan
terakhir untuk antisipasi adanya
penurunan dikemudian hari.
Document1 20
a. Rentang spesifik derajat
Evaluasi dan pekerjaan pemadatan pemadatan dari tanggul yang telah
dipadatkan adalah lebih dari
90% dari kerapatan kering
maximum.
Tes kerapatan ditempat b. Apabila hasil-hasil tes tidak
mencapai rentang spesifik:
i) Pemadatan diteruskan
sampai derajat pemadatan
TIDAK melampaui 90%.
Derajat
pemadat
ii) Apabila derajat pemadatan
jauh dibawah rentang spesifik
an
maka, metoda pemadatan
seperti tebal tebaran dan
YA jumlah lintasan kompaktor
harus dirubah.
Lapisan berikutnya
c. Apabila hasil tes sudah
memenuhi rentang spesifik,
lapisan berikutnya dapat
dikerjakan.
Document1 21
2 Menunjuk pada hal 11 “Penggalian
Penggalian Material Tanah Material Tanah Di Tempat
ditempat Pengambilan Pengambilan” untuk pekerjaan
dengan peralatan
3
Document1 22
(D-1) Material Tanggul
No. Macam Pekerjaan Keterangan
1 a. Semua kotoran-kotoran seperti
Pengupasan lapisan tanah bagian atas rumput, batu-batu, tanah organik
dan pudel harus dibersihkan
dengan bulldozer, dsb.
b. Tanah kupasan harus dibuang
baik-baik di tempat buangan.
c. Kedalaman muka tanah yang
dikupas harus diperiksa dengan
seksama (0.20 m)
Document1 23
7 ~ 10 cm
Document1 24
(3) Persyaratan Minimum untuk pekerjaan/Timbunan/Tanggul
- Material untuk pekerjaan timbunan tanggul harus dipilih dengan seksama dan
dicek sesuai dengan instruksi-instruksi tersebut dalam seksi V.ayat.1 pada
halaman 9 dari pedoman ini;
- Kadar kelembaban tanah harus diperiksa berulang-ulang dengan seksama oleh
pengawas dengan tes kadar kelembaban atau cek keadaan dari material yang telah
dipadatkan.
- Ketebalan tanah tebaran dan jumlah lintasan kompaktor harus dicek dengan
seksama oleh pengawas.
Pekerjaan-pekerjaan Galian
Dalam hal pekerjaan-pekerjaan galian, harus diberikan pada hal-hal sebagai berikut:
(a) memilih metoda penggalian dan/atau peralatan yang tepat sehubungan dengan
karakteristik tanah dan volume galian;
(b) menyiapkan metoda drainase untuk pekerjaan galian sebelum pekerjaan-
pekerjaan dimulai;
(c) menggunakan kerangka arahan (leading frame) dengan jelas yang menunjukkan
garisgalian, jkaena garis yang berlebihan akan melemahkan kapasitas pondasi dari
bangunan dan lining.
(d) menyingkirkan kotoran-kotoran seperti rumput, batu-batu,bahan-bahan organik,
akar-akar dan batang sebelum dimulai penggalian sehingga material galian dapat
digunakan untuk material tanah timbunan.
(e) membuat drainase yang baik pada setiap akhir pekerjaan sehari-hari.
Kemiringan standar (the standard slope gradient) gali penggalian ditunjukkan dalam
tabel berikut ini, dan apabila keadaan tanah dilapangan berbeda dengan keadaan dalam
desain, maka dapat dipertimbangkan penggunaan dari nilai standar (standard value) ini atau
tindakan-tindakan perkuatan lain seperti perkuatan tebing (slope protection) dan/atau lining
untuk tebing galian (to be consideered for excavation slope):
Kemiringan
Macam Tanah Tinggi Galian
Standar
Cadas Keras 1 : 0.3 ~ 1 : 0.8
Cadas Lunak 1 : 0.5 ~ 1 : 1.2
Pasir Tidak rapat dan 1 : 1.5 ~
gradasi tidak baik
Tanah berpasir Rapat Lebih kecil dari 5 m 1 : 0.8 ~ 1 : 1.0
5 m ~ 10 m 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
Document1 25
batu-batu kecil rapat atau gradasi 10 ~ 15 m 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
(coblestone) baik
tidak rapat atau Lebih dari 10 m 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
gradasi tidak baik
10 ~ 15 m 1 : 1.2 ~ 1 : 1.5
Tanah bertanah lebih kecil dari 10 m 1 : 0.8 ~ 1 : 1.2
liat (Clayey Soil)
Tanah berpasir lebih kecil dari 5 m 1 : 1.0 ~ 1 : 1.2
campur dengan
kerikil dan/atau 5 ~ 10 m 1 : 1.2 ~ 1 : 1.5
batu-batu kecil
Document1 26