Anda di halaman 1dari 129

menembus bukit

jalur ganda lintas selatan jawa


menembus bukit jalur ganda lintas selatan jawa
Advisor
eko septiyanto, ST
Penulis
Tim Proyek tunnel notog bh 1440
PT PP (Persero) Tbk

Narasumber
Eko Septiyanto, adi endra n, krsdiyono
Anang hari , septian inra
Editor
Aditya indra r, Sapto.

Tim Support Materi


ahmad naim, aditya indra r, chandra P, rEKY

Produksi
TEROWONGAN notog bh1440
menembus bukit jalur ganda jalur lintas selatan jawa
PEMBUKA 3
DAFTAR ISI
Menembus Bukit Lintas Selatan Jawa 7

Sekelumit Sejarah The New Austrian Tunneling Method (NATM) 13

Informasi dan Keutamaan Proyek Terowongan Notog BH 1440 17

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Terowongan 33

Desain Konstruksi terowongan notog bh1440 73


Inovasi tim proyek terowongan notog bh1440 79

breaktrough terowongan notog bh1440 103

Dampak Positif Pembangunan Terowongan Notog BH 1440 111

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 115


Terowongan Notog BH 1440 Bukti Nyata Karya Anak Bangsa 125

galeri foto KUNJUNGAN 128


PEMBUKA

Terowongan Notog BH 1440


Membuka Sejarah Perkereta Api-an Indonesia

K ereta api adalah salah satu moda transportasi yang


berorientasi pada kepen ngan publik dan
pelanggan (customer). Terdapat berbagai
keunggulan dari moda kereta api yang menyebabkan
kereta api dapat menjadi primadona bagi sebagian besar
kereta api melalui pembuatan jalur ganda (double track) di lintas
utara dan lintas selatan Pulau Jawa. Jika pembangunan jalur
ganda ini rampung, jarak tempuh menjadi lebih singkat. Jumlah
pengguna kereta api diperkirakan akan naik sehingga bisa
mengurangi kemacetan dan meringankan beban jalan raya.
masyarakat Indonesia, salah satunya adalah harga yang Secara umum, pengembangan transportasi oleh
cukup terjangkau untuk berbagai kalangan serta kapasitas Pemerintah Republik Indonesia sebenarnya ditujukan agar
eko SeptiyAnto, St angkut penumpang cukup besar. Moda kereta api juga pemerintah dapat menyediakan jasa transportasi yang lancar,
ProjecT ManaGer mempunyai peran cukup pen ng dalam perekonomian aman, murah, nyaman, cepat, tepat guna, terpadu, menyeluruh,
PT PP Persero TBk. dan kehidupan sosial bagi bangsa Indonesia, mengingat berkelanjutan dan berkesinambungan serta mendukung
transportasi memegang kendali strategis bagi kemudahan konsepsi pembangunan sosial dan ekonomi wilayah.
pendistribusian barang dan jasa ketempat yang dituju. Keberadaan moda transportasi transportasi darat, seper
S e ke d a r m e n e n g o k ke b e l a k a n g , s e j a ra h kereta api menjadi faktor pen ng dalam bidang sosial, yaitu
perkeretaapian sudah hadir di wilayah Indonesia sejak mempererat atau memperkokoh persatuan dan kesatuan.
jaman kolonial Hindia Belanda dengan jaringan kereta api Peran lain dalam pembangunan ekonomi ini adalah
tersebar di Jawa dan Sumatera, hingga Sulawesi dan sebagai fasilitas bagi sistem produksi dan investasi sehingga
bahkan direncanakan hingga Kalimantan dan Bali. Kereta memberikan dampak posi f pada kondisi ekonomi baik pada
api pada masa itu sangat dominan, baik sebagai media ngkat nasional maupun daerah dan dengan adanya
penggerak penumpang ataupun barang, khususnya pertumbuhan ekonomi yang baik, akan membantu pemerintah
perkebunan, kepen ngan pertahanan dan keamanan. dalam mengurangi angka kemiskinan yang dapat meningkatkan
Di masa saat ini atau lebih dari satu abad kemudian, kesejahteraan penduduk.
upaya mewujudkan alat transpotasi massal yang aman, Kebutuhan saat ini adalah pembangunan Jalur ganda atau
cepat dan nyaman terus dilakukan oleh Pemerintah dalam bahasa Inggris disebut sebagai double track. Definisinya
Republik Indonesia di era Presiden Jokowi. Melalui adalah jalur kereta api yang jumlahnya dua atau lebih dengan
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, berbagai tujuan agar masing-masing jalur digunakan untuk arah yang
usaha sudah dilakukan, termasuk meningkatkan efesiensi

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 3


berbeda kini terus dibangun oleh pemerintah. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kecelakaan kepala
dengan kepala (head on) serta untuk meningkatkan
kapasitas lintas dan disamping itu juga bisa
meningkatkan aksesibilitas bila terjadi gangguan
terhadap salah satu jalur.
Berdasarkan Undang-undang No 23 Tahun 2007
Mengenai Perkeretaapian, Bab X tentang LALU
LINTAS KERETA API, Bagian 1 tentang Tatanan Lalu
Lintas Kereta Api, Pasal 120[1] disebutkan bahwa :
Pengoperasian kereta api menggunakan prinsip
berlalu lintas satu arah pada jalur tunggal dan jalur
ganda atau lebih dengan ketentuan: Se ap jalur
pada satu petak blok hanya diizinkan dilewa oleh
satu kereta api; dan jalur kanan digunakan oleh
ke re ta a p i u n t u k j a l u r ga n d a ata u l e b i h .
Pengoperasian kereta api yang dimulai dari stasiun
keberangkatan, bersilang, bersusulan, dan berhen
di stasiun tujuan diatur berdasarkan grafik
perjalanan kereta api.
Di lintas Selatan misalnya, pemerintah melalui Kementerian sejarah perkeretaapian pascakemerdekaan, pembangunan terowongan di Kabupaten
Perhubungan Daop 5, terus menggenjot pelaksanaan pembangunan jalur Banyumas merupakan yang pertama untuk jalur rel ganda karena dua terowongan
ganda sepanjang 800 kilometer menghubungkan Cirebon, Prupuk, yang dibangun pada tahun 1969 hanya untuk satu jalur rel kereta api. Pembangunan
Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Surabaya. Proyek terowongan jalur ganda di Notog, Purwokerto merupakan sejarah baru dalam
pembangunan rel ganda (double track) yang sedang dan telah dilaksanakan di perkeretaapian Indonesia.
jalur antara Purwokerto-Kroya (Cikro), dapat memangkas waktu (efisiensi) Terowongan Notog BH 1440, Purwokerto memiliki panjang 550 meter dengan
perjalanan di jalur tersebut. lebar dimensi 9,4 meter untuk menggan kan terowongan yang ada saat ini dengan
Pembangunan rel ganda ruas Purwokerto-Kroya memiliki kesulitan panjang 260 meter. Tingginya curah hujan sangat menganggu pekerjaan ‘shotcrete’
pelaksanaan paling nggi, salah satunya adalah pembangunan Terowongan (penyemprotan beton) pada tebing di sekitar lokasi pengeboran. Namun demikian,
Notog BH 1440, Purwokerto. Lokasinya menembus wilayah perbukitan di hingga pertengahan Juni 2017 pengeboran sudah mencapai kedalaman hampir 40
wilayah Desa Notog Kecamatan Pa kraja dan wilayah Kecamatan Kebasen, meter maka kendala tersebut sudah dapat diminimalisir.
Kabupaten Banyumas. Kondisi geografis kombinasi dataran nggi dan sungai, Untuk pengeboran terowongan ditargetkan selesai pada Januari 2018, sehingga
sehingga harus dibangun terowongan. Kenda bukan yang pertama dalam dapat segera dilakukan pengecoran beton pada dinding. Pengeboran

4 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


dilakukan selama 24 jam yang terbagi dalam 2 shi kerja. Selain untuk keamanan, beberapa metode yang menjadi jawaban terhadap permasalahan- permasalahan
terutama untuk mencegah longsoran batuan dan tetap menjaga agar batuan dak di lapangan, seper penerapan beberapa metode, yaitu ,metode untuk open cut
terlalu lama terbuka, juga untuk mengejar target internal pengerjaan terowongan. dan slope protec on, box cuilvert, temporary portal, joint inspec on, tunnel
Dari sisi pelaksanaan, pengeboran Bukit Gunung Gamping untuk keperluan excavator by twin header, long steel pipe forepoling (LSPF), rock bolt serta
Terowongan Notog telah dimulai pada tanggal 26 April 2017 dari k “inlet” di forepolling.
Grumbul Kalirajut, Desa Notog, Kecamatan Pa kraja. Pengeboran nan nya juga Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk juga melakukan kerjasama dengan tenaga-
akan dilakukan dari arah k “outlet” di Grumbul Gandulekor, Desa tanaga ahli bidang geologi Indonesia untuk melakukan peneli an terhadap kondisi
Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Karena kondisi tanahnya berupa batuan lapuk bukit dan tanah eksis ng (kajian geologi) untuk pembangunan terowongan
sehingga dak memungkinkan jika memakai “Tunnel Boring Machine (TBM)” (tunnel) di wilayah desa Notog, Kelurahan Pa kraja, Kabupaten Banyumas, Jawa
seper yang digunakan dalam proyek “Mass Rapid Transit (MRT)” di Jakarta maka Tengah.
metode kerja pengeboran terowongan menggunakan alat “twin header”. Di samping stra grafi cukup bervariasi, daerah ini memilki struktur geologi
PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor yang dipercaya pemerintah berupaya yang kompleks, terbentuk mulai dari umur Pliosen hingga Plistosen. Struktur
memberikan yang terbaik dalam pembangunan terowongan tersebut dan harus geologi yang muncul di daerah pemetaan terdiri dari kekar, lipatan dan sesar.
bisa mencapai lebih dari 100 tahun. Berkaitan dengan pembangunan terowongan di Notog, maka perlu adanya
Dalam pembangunan jalur rel ganda tersebut, ada beberapa petak jalur pengetahuan persebaran batuan untuk memahami kondisi yang akan dijadikan
lama dak digunakan untuk mengurangi jumlah lengkung atau jalur yang terowongan dengan penerapan teknik yang benar dan tepat. Tinjauan tentang
menikung. Jalur rel ganda dibuat lurus dengan metode memangkas bukit, kajian pemetaan geologi daerah peneli an menjadi hal pen ng, karena hasilnya
sehingga jarak Purwokerto-Kroya menjadi lebih pendek dan waktu tempuhnya akan memuat kondisi geologi daerah itu secara umum serta mendukung langkah
lebih cepat. Sebelumnya, jarak Purwokerto-Kroya mencapai 36 kilometer, namun selanjutnya.
dengan pemangkasan bukit dan pembuatan terowongan berkurang menjadi 27 Beberapa tahapan sebelum proses pelaksanaan dimulai dan aplikasi
kilometer. teknologi serta metode kerja tersebut di atas memang menjadi fokus bagi seluruh
Jika mengacu kepada terowongan yang ada saat ini (Terowongan Notog Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk dalam melaksanakan proyek Terowongan Notog
eksis ng) yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1915 dan kondisinya masih BH 1440 Purwokerto ini. Keberhasilan dalam ketepatan metode Proyek PT PP
kokoh hingga sekarang, maka terowongan terbaru harus lebih kokoh. Terlebih, (Persero) Tbk, terutama membangun terowongan di wilayah perbukitan inilah
dengan penerapan teknologi yang serba modern, SDM yang kompeten dalam yang pada akhirnya menjadi mo vasi besar bagi Kementerian Perhubungan Ditjen
bidang Teknik Sipil serta peralatan kerja memadai. Perkeretaapian Indonesia untuk membangun terowongan-terowongan jalur
ganda di wilayah lain.
Di sisi lain, pembangunan terowongan kereta api jalur ganda Notog BH
1440, Purwokerto bisa menjadi literature komplit bagi dunia konstruksi Indonesia Diharapkan, proyek ini akan menjadi kebanggaan dak hanya bagi seluruh
dan sumber ilmu pengetahuan. Kompleksitas pelaksanaan, dengan metode kerja Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk yang telah bahu membahu, semangat pantang
terpilih dak hanya terkait sisi teknis konstruksi namun juga sisi non teknis seper menyerah siang dan malam selama proses pembangunan berlangsung, namun
sosial lingkungan dan kondisi geografis eksis ng. kebanggaan juga bagi sektor transportasi darat terutama dunia kereta api
Indonesia di kemudian hari serta bangsa Indonesia pada umumnya.
Tim Proyek PT PP Persero Tbk terus melakukan terobosan-terobosan
pen ng dan inovasi guna memberikan solusi tepat terhadap se ap permasalahan Bagi Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk, dak ada kata lain; wajib menghasilkan
yang mbul selama proses pelaksanaan berlangsung. Se daknya terdapat mutu kerja terbaik. Tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 5


Menembus Bukit JALUR GANDA Lintas Selatan Jawa
MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA

K ereta api Taksaka pagi meluncur


cepat diantara dua bukit.
Meraung gagah hantarkan
penumpang menuju tujuan akhir.
i nf ra st r u kt u r ke reta a p i . A d a l a h
terowongan dan jalur ganda atau double
track menjadi fokus utama dalam
pembangunan jalur kerreta api di seluruh
wilayah Indonesia, dak terkecuali lintas
Puluhan gerbong kereta api pembawa
penumpang seakan ada kehilangan selatan Jawa, jalur Cirebon - Kroya.
semangat, tanpa le h di atas bantalan Melalui Kementerian
rel kereta. Lima jam dari Jakarta menuju Perhubungan Republik Indonesia
Purwokerto seakan ada rasa. Suguhan pembangunan jalur double track di lintas
pemandangan perbukitan, selatan Jawa telah dimulai salah satunya
persawahan, perkotaan, aliran sungai jalur Purwokerto-Kroya sepanjang
memberikan nuansa keindahan bagi 27,168 kilometer (km). Pembangunan
se ap penumpang. double track dari km 349+954 di
Tidak hanya itu, menyusuri jalur Purwokerto hingga km 377+122 di Kroya
lintas selatan Cirebon-Kroya melewa mulai dikerjakan sejak Desember 2015-
Purwokerto seakan-akan terbawa 2018. Pembangunan jalur ganda
dalam suasana masa lampau di saat Indonesia terjajah oleh Belanda. Peninggalan- Purwokerto- Kroya dilaksanakan oleh Satuan Kerja Jalur Ganda Cirebon-Kroya
peninggalan Hindia Belanda yang telah berusia lebih dari satu abad masih berdiri (Satker Cikro) Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan.
kokoh dan berfungsi. Dibangun oleh Belanda melalui perusahaan Serajoedal Pekerjaan pembuatan tubuh jalur kereta (roadbed) dan beberapa pekerjaan
Stoomtram Maatschappi, Stasiun dan Terowongan Notog, Terowongan Kebasen, sipil melipu pembangunan drainase dan box culvert saluran air sudah mulai
dan Jembatan Serayu adalah buk nyata Belanda membangun infrastruktur bagi dikerjakan sejak Desember 2015. Dalam tahap awal pembangunan double track ini
wilayah jajahannya. Jika mengacu kepada pembangunan Terowongan Notog oleh dilaksanakan pembuatan tubuh jalur kereta (roadbed) pada sisi jalur kereta
Belanda tahun 1914-1915 mencapai 105 tahun. Memang sudah cukup tua. eksis ng. Pekerjaan ini melipu penggalian, pengurugan, dan pemadatan tanah
Kapasitas dan kebutuhan di masa modern saat ini, dak lagi diukur oleh serta pembuatan Bangunan Hikmat (BH) skala kecil dan sedang berupa jembatan
waktu, namun kebutuhan mendesak bagi bangsa Indonesia sebagai negara kecil, serta box culvert saluran air, sedangkan pembangunan BH besar berupa
berkembang dan membangun. Perkembangan jaman dan teknologi, populasi jembatan dan terowongan dikerjakan mulai 2016-2018.
masyarakat semakin meningkat pesat, peningkatan dan pemerataan Pembangunan double track Purwokerto-Kroya mempunyai ngkat kesulitan
perekonomian, peluang bisnis dan investasi serta kebutuhan transportasi yangcukup nggi karena kondisi geografis di daerah ini yang merupakan kombinasi
membuka ruang besar untuk membangun sebuah infrastruktur bagi kebutuhan dataran nggi dan sungai, sehingga harus dilakukan pembangunan beberapa
transportasi itu sendiri, seper penambahan dan pembangunan jalur kereta api. jembatan dan terowongan. Terdapat dua jembatan panjang dan ga terowongan
Belajar dari pengalaman dan literature sejarah pembangunan jalur dan baru yang harus dikerjakan dalam proyek double track ini. Masing- masing jembatan
terowongan kereta api masa Belanda, kini satu abad kemudian, dak lagi Belanda, Sungai Logawa dan Sungai Serayu serta terowongan di Notog
namun bangsa Indonesia mengembangkan beberapa metode kebutuhan bagi

8 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA

Peta Jalur Ganda Lintas Selatan Jawa


dan Kebasen.
Selain dua jembatan panjang, proyek double track Purwokerto-Kroya juga
Jalur ini merupakan bagian jalur utama yang menghubungkan jalur rel kereta
disempurnakan dengan membuat 3 terowongan baru. Tiga terowongan tersebut
satu di Kalirajut, Notog dan dua di Kebasen. Untuk terowongan baru di Kalirajut, api lintas utara Pulau Jawa (dari Cirebon) dengan jalur kereta api lintas selatan (dari
Notog, dibangun di sisi selatan terowongan eksis ng. Panjang terowongan baru di Kroya). Dari jalur rel tunggal menjadi jalur rel ganda untuk mendukung semakin
Notog tersebut mencapai 476 meter atau dua kali lebih panjang dari terowongan meningkatnya frekuensi lalu-lintas kereta api yang lewat.
eksis ng yang hanya sepanjang 260 meter. Berbeda dengan kebanyakan jalur kereta api di Pulau Jawa, jalur ini
Sementara di Kebasen dibuat 2 terowongan baru yang letaknya berdekatan. menembus daerah pegunungan (di antara Pegunungan Pembarisan di sisi barat dan
Terowongan Kebasen dibuat sepanjang 109 meter dan 151 meter di sisi utara kaki Gunung Slamet di sisi mur) dengan jalur yang berliku-liku dan pemandangan
terowongan eksis ng. Kedua terowogan ini akan menggan kan terowongan yang indah.
eksis ng di Kebasen sepanjang 79 meter. Diameter terowongan baru akan dibuat Jika terowongan keretaapi jalur ganda Notog selesai dibangun, tentunya
9,3 meter, sekaligus untuk dua jalur kereta, sementara diameter kedua
dapat memberikan manfaat besar bagi seluruh masyarakat di lintas selatan Pulau
terowongan eksis ng, Notog dan Kebasen hanya 4,5 meter.
Berada di bawah pengendalian oleh PT KAI Daerah Operasi (Daop) V Jawa. Efisiensi waktu, biaya serta memberikan dampak besar bagi perkembangan
Purwokerto, Pembangunan rel ganda di lintas Notog-Kebasen merupakan yang perekonomian. Dan tentunya, terowongan eksis ng Notog buatan Belanda akan
terberat di jalur Purwokerto, Banyumas, hingga Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. menjadi salah satu satu saksi sejarah bagi perkembangan perkeretaapi-an
Terlebih, Terowongan Notog di Kalirajut yang dikerjakan oleh kontraktor BUMN PT Indonesia dan menjadi kenangan terindah bagi yang pernah melewa nya.
PP (Persero) Tbk, harus menembus bukit sepanjang 550 meter.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 9


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA

10 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


B elajar dari pengalaman Belanda membangun terowongan kereta api
Notog, Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia menyempurnakan sejarah
dan perkembangan perkeretaapian masa Belanda. Tidak lagi dibangun
oleh Belanda, namun oleh “anak bangsa” Indonesia. Menembus perbukitan
secepat kilatan kereta. Lebih gagah dan kokoh dari buatan Belanda.
perlindungan maksimum menyangkut dinding untuk menyediakan stabilitas
menyangkut ruang yang digali. Prinsip atau Filosofi ini adalah in dari NATM. Dan
PT PP (Persero) Tbk mengaplikasikan metode ini dalam membangun terowongan
kereta api jalur ganda Notog BH 1440, Purwokerto, Jawa Tengah.
Lalu, apa sebenarnya metode The New Austrian Tunneling Method itu
Pembangunan terowongan jalur ganda Notog BH 1440 dilaksanakan oleh sendiri? Ada gunanya membuka sejarah metode tersebut. Meskipun hanya
Satuan Kerja Jalur Ganda Cirebon-Kroya (Satker Cikro) Direktorat Jenderal sekelumit, namun bisa menjadi bahan pengeetahuan bagi dunia konstruksi
Perkeretapian Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan PT PP (Persero) nasional.
Tbk selaku kontraktor utama. Jalur ini merupakan bagian jalur utama yang The New Austrian Tunneling Method (NATM) adalah suatu metode dengan
menghubungkan jalur rel kereta api lintas utara Pulau Jawa (dari Cirebon) dengan cara pendekatan atau filsafat yang mengintegrasikan prinsip-prinsip perilaku
jalur kereta api lintas selatan (dari Kroya). Dari jalur rel tunggal menjadi jalur rel massa batu dan pemantauan perilaku penggalian bawah tanah selama konstruksi.
ganda untuk mendukung semakin meningkatnya frekuensi lalu-lintas kereta api Metode ini menggunakan kombinasi banyak cara untuk melakukan pemantauan
yang lewat. terhadap gerakan dari batuan, terowongan, dan lain-lain pada saat penggalian
Berada di bawah pengendalian oleh PT KAI Daerah Operasi (Daop) V maupun dak. Pada dasarnya metode ini digunakan untuk mendapatkan kondisi
Purwokerto, Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk menyadari bahwa pembangunan rel stabil dan ekonomis.
ganda di lintas Notog-Kebasen merupakan ruas terberat di jalur Purwokerto, NATM telah dikembangkan sejak tahun 1957 sampai 1965 di Austria. Di
Banyumas, hingga Kroya, Cilacap, Jawa Tengah. Pelaksanaa pembangunan tahun 1962, ada sebuah nama untuk NATM yaitu unsalzburg, yang digunakan agar
terowongan sepanjang 473 meter harus menembus bukit. dapat membedakan antara NATM dengan Austrian Tunneling method yang masih
Berangkat dari feasibility study dan study amdal serta peneli an terhadap tradisional atau lama oleh Szechy. Kontributor utama dalam
kondisi eksis ng lokasi dan wilayah sekitar proyek, maka PT PP Persero Tbk pengembangan NATM adalah Ladislaus Von Rabcewicz, Leopold Muller dan
bersama konsultan dan Satuan Kerja (Satker) Jalur Ganda Cirebon-Kroya (Satker Franz Pacher.
Cikro) Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan memutuskan Pada dasarnya NATM adalah pendekatan empiris ilmiah, yang berkembang
untuk mengaplikasikan metode The New Austrian Tunneling Method (NATM) dari pengalaman Rabcewicz (1964). Dalam teorinya Rabcewicz (1964)
tanpa melakukan cara blas ng atau peledakan dengan dinamit. mengemukakan mengenai NATM berhubungan dengan stres dan deformasi di
Secara umum, terowongan memang sebuah bentuk produk konstruksi yang sekitar terowongan (lebih baik sebagai konsep tanah-reaksi kurva). Sedangkan
hampir selalu ditemui dalam pembangunan jalan bebas hambatan, jalur kereta menurut Fenner dan Kastner NATM adalah suatu metode yang digunakan dalam
api, pusat listrik tenaga air ataupun pada pengembangan perkotaan. membuat instrumentasi canggih, pemantauan, dan menafsirkan pengukuran
Terowongan atau bukaan bawah tanah (underground opening) diperlukan ini secara ilmiah.
dalam segala hal terkait dengan upaya op malisasi. Tujuan umum dibuatnya
sebuah terowongan adalah untuk menjamin transportasi langsung dari barang
atau penumpang atau material lainnya menembus rintangan alam dan ak fitas
manusia. Lokasi terowongan dibuat bisa menembus gunung, di bawah sungai,
laut, pemukiman, gedung- gedung atau jalan raya.
Dalam menciptakan suatu ruang bawah tanah, merupakan salah satu
ukuran paling utama untuk mengembangkan kapasitas yang memuat

12 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 13
14 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
Dalam menciptakan suatu ruang bawah tanah, merupakan salah satu kerugian NATM aplikasi. Menjadi penyebab utama adalah dalam kaitan dengan
ukuran paling utama untuk mengembangkan kapasitas yang memuat maksud berbeda dalam prakteknya.
perlindungan maksimum menyangkut dinding untuk menyediakan stabilitas, Dan menurut Profesor Milner itu sendiri NATM sebagai sebuah konsep
menyangkut ruang yang digali. Prinsip atau Filosofi ini adalah in dari New Metoda untuk mengama prinsip-prinsip tertentu. Meskipun dia telah terda ar lebih
Pembangunan Terowong Dari Austria ( NATM). Dalam rangka membuat filosofi ini kurang dari 22 prinsip (muller, 1978), ada tujuh fitur yang paling pen ng yang
ke lapangan, semua tersedia yang memungkinkan untuk digunakan ( Sauer, 1990), didasarkan NATM yaitu sebagai berikut : Mobilisasi kekuatan massa batuan.
terutama di dalam landasan yang kuat, untuk membuat penakanan di dalam batu Metode ini bergantung pada kekuatan inheren massa batuan sekitarnya yang
yang baik serta seimbang dapat di njau kembali di sekitar area yang digali seper dilestarikan sebagai komponen utama dari terowongan dukungan. Dukungan
diuraikan oleh Müller dan Fecher( 1978) ( Sauer dan Gold 1989). primer diarahkan untuk mengak an batu dalam mendukung dirinya sendiri.
Praktek ini tersiratkan dengan kemampuan aplikasi NATM yang bisa Dukungan tersebut harus memiliki karakteris k beban-deformasi yang cocok dan
menyediakan fleksibilitas terhadap penggalian struktur bawah tanah yang efek f ditempatkan pada waktu yang benar.
(Sauer, 1990), terutama untuk struktur bawah tanah dengan potongan melintang Penggunaan Shotcrete sebagai protec on adalah untuk menahan atau
berbeda atau struktur yang digali oleh bor untuk diledakkan. menopang beban yang mempunyai kapasitas massa yang besar dan mengurangi
Di China, bor dan peledakan memiliki suatu peran dominan dikonstruksi deformasi batuan. Selain dengan menggunakan system shotcrete,
terowongan. Kemampuan aplikasi NATM member prinsip pemborandan dikombinasikan pula dengan sistem rockbol ng.
peledakan memberikan suatu kesempatan baik menjadi berharga dankonstruksi NATM memerlukan instalasi yang canggih pada saat pemasangan shotcrete
memeriksa prosedur efek f. Sebagai negara sedang berkembang, dengan ngkat untuk memantau deformasi penggalian dan menahan beban. Dalam hal ini,
tarif yang nggi dan terus meningkat yang ekonomis, situasi iniakan cukup untuk diperlukan informasi tentang stabilitas terowongan agar memungkinkan
suatu periode lama dalam kaitan dengan tenaga kerja yangsangat besar tetapi juga melakukan op malisasi pembentukan beban.
kondisi-kondisi berhubungan geologi berbeda di Negeri China. Penggunaan penyanggaan yang fleksibel dengan NATM ini ditandai dengan
Pada umumnya konstruksi terowongan yang diterima itu tergantung pada adanya fleksibilitas dan adaptasi yang mengarah pada terowongan. Penyanggaan
kooperasi efek f antar pekerjaan dilibatkan. Pemakaian NATM merupakan prinsip ak f bukan pasif dianjurkan untuk penguatan terhadap terowongan seper beton
efek f yang mungkin menyediakan basis yang umum, pada pekerja yang yang tebal dengan kombinasi rockbolts, wire mesh dan baja.
dilibatkan bekerja sama secara efek f di dalam konstruksi terowongan. Klasifikasi massa batuan juga sangat berguna untuk menentukan apakah
Konsep NATM telah secara luas diterima dalam bidang struktur bawah terowongan yang direncanakan diperlukan sistem penyangga sementara atau
tanah dan terowongan yang didesain dan konstruksi di Negeri China sejak 1980. dak. Lauffer (1958) mengusulkan bahwa stand-up me untuk batuan tanpa
Dengan cara yang sama di dunia, ada beberapa penjelasan dan definisi di dalam penyangga sementara (shotcrete) tergantung kepada jenis batuan yang digali. Ar
pasar konstruksi dan akademi. Dalam Praktek, ada pada umumnya suatu gap besar pen ng dari konsep stand-up me adalah waktu yang dibutuhkan batuan untuk
antar pekerja dilibatkan dalam pemahaman ar dari NATM. menahan beban sampai saat batuan akan mengalami keruntuhan. Metode ini
Dalam kontribusi ini, konsep NATM di Negeri China adalah pertama telah banyak digunakan oleh beberap Negara diantaranya di Austria, Jerman,
di njau. Pengaruh menyangkut konsep NATM pada analisa kuan taif pada desain Perancis dan Swiss. Tetapi dibeberapa Negara metode ini telah tersebar pula ke
terowongan dan konstruksi dengan singkat diuraikan dalam kaitan dengan FEM Jepang, Australia, Brazil, dan Amerika Utara.
yang didasarkan pada situasi prak s di Negeri China, diskusi memusat pada

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 15


16 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
Informasi dan Keutamaan Proyek Terowongan Notog BH 1440
D i masa saat ini saat belanda memulai pembangunan Terowongan Notog
tahun 1914, atau lebih dari satu abad kemudian, upaya mewujudkan alat
transpotasi massal yang aman, cepat dan nyaman terus dilakukan oleh
Pemerintah Republik Indonesia di era Presiden Jokowi. Melalui Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia, berbagai usaha sudah dilakukan, termasuk
ini dikarenakan transportasi merupakan alat mobilitas berbagai jenis barang, jasa,
dan sumber daya manusia dari satu tempat ke tempat yang lain.
Terdapat berbagai pilihan alterna f moda transportasi yang dapat
digunakan oleh masyarakat, pemilihan moda transportasi tersebut tergantung
pada kemampuan dan kepen ngan individu yang memanfaatkannya. Dengan
meningkatkan efesiensi kereta api melalui pembuatan jalur ganda (double track) di memper mbangkan aspek harga, kenyamanan, keamanan dan lain sebagainya,
lintas utara dan lintas selatan Pulau Jawa. kereta api masih menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat indonesia.
Karena itu pemerintah perlu meningkatkan investasinya dalam
perkeretaapian dengan menambah jaringan rel, kapasitas angkut, dan
meningkatkan kualitas pelayanan. Kebijakan transportasi semacam inilah yang
dapat menunjukan keberpihakan pemerintah terhadap kepen ngan rakyat
kebanyakan dan dengan demikian pemerintah terlihat dapat membuk kan
komitmennya terhadap kemajuan bangsa ini.

TARGET DAN TUJUAN PEMBANGUNAN TEROWONGAN NOTOG BH 1440

Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang berjuang membangun


perindustrian juga memanfaatkan kekuatan dari transportasi rel. Transportasi rel
juga adalah salah satu jenis transportasi massal yang mobilitasnya terorganisir
dengan baik sehingga memungkinkan untuk menghindari kemacetan dan
hambatan, sangat tepat untuk menjadi solusi kemacetan di Pulau Jawa yang
semakin hari kian bertambah parah.
Memang masih banyak yang perlu dibenahi dalam perkeretaapian
Indonesia. Banyak potensi yang terkandung dalam transportasi rel, banyak pula
yang menaruh harapan akan kemajuan perindustrian Indonesia lewat
perkeretaapian. Dengan dukungan masyarakat dan pembangunan yang
berkelanjutan, diharapkan agar perkeretaapian Indonesia dapat menjadi lebih
Pengembangan transportasi oleh pemerintah sebenarnya ditujukan agar
maju di masa mendatang.
pemerintah dapat menyediakan jasa transportasi yang lancar, aman, murah,
Pembangunan Jalur kereta api ganda (double track) jalur Cirebon-Kroya
nyaman, cepat, tepat guna, terpadu, menyeluruh, berkelanjutan dan
memang mendesak untuk dilaksakaan. Jika pembangunan jalur ganda ini rampung,
berkesinambungan serta mendukung konsepsi pembangunan sosial dan ekonomi
jarak tempuh menjadi lebih singkat. Jumlah pengguna kereta api diperkirakan akan
wilayah. Keberadaan moda transportasi baik transportasi darat, air, dan udara
naik sehingga bisa mengurangi kemacetan dan meringankan beban jalan raya.
menjadi faktor yang sangat berperan pen ng dalam bidang sosial yaitu mempererat
Proyek pembangunan rel ganda (double track) yang kini sedang
atau memperkokoh persatuan dan kesatuan masyarakat serta di bidang ekonomi
dilaksanakan di jalur antara Purwokerto-Kroya, akan memangkas waktu
yaitu untuk memperlancar roda perekonomian dan pembangunan di indonesia, hal

18 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


perjalanan di jalur tersebut. Bukan hanya karena jalur INLET
telah dibuat ganda sehingga KA dari arah berlawanan
dak lagi saling menunggu di stasiun terdekat, namun
karena jalur juga menjadi lebih pendek dari
sebelumnya.
Transportasi yang baik dapat menjadi indikator
dari keberhasilan suatu pembangunan, kebijakan
perbaikan dan perubahan wajah perkeretapian
nasional telah dikedepankan serta masuk dalam
agenda Presiden 2015-2019 yang mengembangkan
transportasi massal, jaringan kereta api di sejumlah
wilayah secara terintegrasi, berimbang, aman,
nyaman, merata, dan efisien.
Dari sisi pelaksanaan, pengeboran Bukit Gunung
Gamping untuk keperluan Terowongan Notog telah
dimulai pada tanggal 26 April 2017 dari k “inlet” di
Grumbul Kalirajut, Desa Notog, Kecamatan Pa kraja.
Pengeboran nan nya juga akan dilakukan dari arah k
“outlet” di Grumbul Gandulekor, Desa Tambaknegara,
Kecamatan Rawalo.
Berbagai tantangan dan hambatan terkait
kondisi eksis ng lingkungan di sekitar proyek selama
pelaksanaan konstruksi memang kerap menjadi
kendala besar oleh seluruh Tim Proyek, namun bukan
berar Tim Proyek “ menyerah” menghadapi situasi
tersebut. Bukan pula menjadi momok menakutkan
bagi Tim Proyek, akan tetapi justru menjadi mo vasi
untuk bekerja keras, semangat dan gigih dalam
menjalankan pekerjaannya.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 19


OUTLET
KONSEP DASAR PEMBANGUNAN TEROWONGAN NOTOG BH 1440
Pembangunan Terowongan Notog BH 1440 dak sekedar membangun
terowongan biasa. Sejarah dibangunnya terowongan memang sudah dimulais ejak
tahun 1914 disaat Belanda membangun terowongan Notog eksis ng yang letaknya
di sisi selatan terowongan baru.
Konsep dasar yang tertuang dalam dokumen kontrak adalah;
• Jenis Pekerjaan : Paket Pekerjaan Pembangunan Terowonan Notog BH 1440
(Mul years 2016-2018)
• Fungsi Pekerjaan : Meningkatkan transportasi darat khususnya jalur kereta api
Jalur ganda (double track lintas Cirebon-Kroya).
• Konsep Pembangunan Terowongan Notog BH 1440 :
• Panjang Terowongan 476 meter
• Diameter : 9.3 meter
• Letak : KM 359+153-KM359+629
• Metode Pekerjaan : New Austrian Tunneling Method (NATM)
• Tebal Lining Concrete : 35 cen meter
• Tebal Shotcrete : 15 cen meter
• Tebal Roadbed : 45 cen meter
• Tebal Invert : 45 cen meter
• Fungsi : Double track

DATA TEKNIS PROYEK TEROWONGAN NOTOG BH 1440

Project Overview

Pembangunan Terowongan Notog BH 1440 yang dikerjakan dengan anggaran dana


berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan metode jalur ganda
pertama yang dibangun oleh bangsa Indonesia. Sepanjang 476 meter, terowong
Notog BH 1440 dibangun dengan semangat luar biasa dan komitmen untuk
memberikan senbuah hasil karya bagi tanah air tercinta Indonesia. selama proses
pelaksanaan, Tim Proyek PT PP Persero Tbk, selaku kontraktor sangat fokus dan
berkomitmen menyelesaikan proyek seop mal mungkin. Tepat waktu, tepat mutu
dan tepat biaya.
Dengan dukungan SDM mumpuni di bidang teknik sipil, peralatan kerja serta inovasi
dan krea fitas Tim Proyek, sejak mulai pembangunan 7 Desember 2016

20 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


(sesuai dokumen kontrak), pekerjaan terowongan berhasil dilaksanakan sesuai
target rencana kerja.
Proses pelaksanaan meskipun terdapat kendala dan tantangan terkait kondisi
eksis ng lingkungan, namun berjalan maksimal sesuai target perencanaan
penyelesaian.
Pemilik Proyek, Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah, bahu membahu
bersama PT PP Persero Tbk selaku kontraktor utama dan PT Indra Karya selaku
Konsultan supervise. Tujuannya, mewujudkan jaringan kereta api jalur ganda
terbaik bagi perkembangan transportasi di Pulau Jawa.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 21


Informasi dan Keutamaan Proyek Terowongan Notog BH 1440

Keterangan : Datar Pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Tim Proyek PT PP Persero Tbk

Keterangan : Datar Penggunaan peralatan


22 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
LOKASI PROYEK TEROWONGAN NOTOG BH1440

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 23


KONDISI EKSISTING JALAN AKSES MENUJU LOKASI PROYEK
Inlet
Pembangunan Terowongan Notog BH 1440 merupakan salah satu Bangunan Jalan akses menuju lokasi Inlet berdekatan dengan pemukiman warga. Sebelum
menuju lokasi, terdapat dua point pen ng, yaitu mobilisasi alat dan pekerja
Hikmat (BH). Pada pembangunan jalur ganda (double Track) antara Purwoker- to-
harus melewa persimpangan rel keretaapi serta akses jalan warga dengan lebar
Kroya. Terowongan Notog BH 1440 yang dibangun ini berada di sisi selatan kurang lebih 5 meter dan hanya dapat dilalui dua kendaraan mobil pribadi.
terowongan eksis ng dengan panjang mencapai 476 meter. Lokasi pekerjaan
berada di wilayah Desa Kecamatan Pa kraja, Kabupaten Banyumas.
Jika mengacu inlet dan outlet terowongan, maka ada dua lokasi eksis ng
yang harus dilewa oleh Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor utama.
Kondisi eksis ng Inlet maupun Outlet merupakan kombinasi dataran nggi,
perbukitan dan sungai. Lokasi Inlet berada di Bukit Gamping Grumbul Kalirajut,
Desa Notog, Kecamatan Pa kraja, sedangkan lokasi Outlet berada di di Grumbul
Gandulekor, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo.

24 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


TINJAUAN MANAJEMEN

Pada dasarnya, semua proyek konstruksi memerlukan manajemen yang baik selama
masa konstruksi. Untuk merencanakan dan mengelola keberhasilan proyek, ga
parameter waktu, biaya, dan kualitas/mutu harus diper mbangkan. Hughes dan
WilliamsB(1991), dalam memperdebatkan per mbangan ke ga faktor ini dalam
mencapai tujuan klien, mengemukakan bahwa faktor-faktor ini adalah ga k dari
sebuah segi ga dan bahwa mengabaikan satu faktor akan memiliki efek merugikan
yang besar pada yang lain.

Untuk mendukung hal ini, Lansley (1993) mengemukakan dengan kuat pen ngnya
mempelajari aspek perilaku manajemen dalam upaya mengatasi masalah yang
dihadapi industri konstruksi, yaitu bahwa ini adalah isu ‘faktor manusia’ yang terlibat
dalam proyek konstruksi yang perlu diatasi. Rwelamila and Hall (1995) lebih jauh
berpendapat bahwa hanya ada sedikit buk tentang keberhasilan proyek dimana
ke ga faktor ini telah seimbang dan ada kebutuhan untuk merangkul manajemen
waktu, biaya dan kualitas sebagai sistem ak vitas manusia.
MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 25
Selain itu, semua proyek konstruksi harus memerlukan kemajuan 2. Manajemen Proyek
teknologi konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan. Mohammadi, 2016 Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh
menyatakan bahwa sektor konstruksi memiliki kontribusi potensial untuk tenaga-tenaga terampil PT. PP (Persero) Tbk yang sudah berpengalaman dalam
mengurangi konsumsi energi sehubungan dengan metode / teknologi konstruksi penanganan proyek-proyek terowongan di Indonesia, sehingga keberhasilan
yang diterapkan pada proyek tersebut. Metode konstruksi / teknologi akan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang
mempengaruhi bagaimana Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan sesuai diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang diikut
jadwal, tanpa mengabaikan kualitasnya. Selain 3 ( ga) parameter di atas, semua sertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tenaga-tenaga yang telah
proyek konstruksi harus memper mbangkan agar konstruksi dilakukan sesuai dibina kemampuan dan produk fitasnya dalam pelaksanaan proyek- proyek
dengan standar hijau konstruksi yang dapat memperbaiki aspek lingkungan besar sejenis, yang sebelumnya pernah ditangani oleh PT. PP (Persero) Tbk.
sekitar proyek,
3. Struktur Organisasi Proyek
1. Perencanaan Lapangan (Site Planning) PT. PP (Persero), Tbk. sadar betul bahwa untuk mensukseskan
Pelaksanaan pembangunan Terowongan Notog BH 1440 berada di dua penyelesaian proyek dengan kualitas kerja terbaik diperlukan sumberdaya yang
wilayah, yaitu Inlet dan Outlet. Oleh sebab itulah, perencanaan lapangan kerja berkompeten di bidang masing-masing. Lingkup kerja ditangani oleh tenaga ahli
(site planning) di dua lokasi kegiatan (Inlet dan Outlet). Tujuannya Site Planning berpengalaman dibidang konstruksi dan memiliki komitmen nggi untuk
dibuat adalah untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana menyelesaikan pekerjaan sesuai target mutu terbaik yang ditetapkan oleh PT. PP
penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan (Persero) Tbk.
proyek, misalnya : direksi keet, gudang, barak kerja, base camp, posisi peralatan, Selain itu, disebabkan oleh baru pertama kalinya Indonesia membangun
dan fungsi lainnya. Terowongan Kereta api jalur ganda, maka untuk mensukseskan pelaksanaan
Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di pembangunan, PT PP (Persero) Tbk bekerjasama dengan tenaga-tenaga ahli
gudang maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga : dalam bidang geologi, tenaga ahli bidang terowongan, tenaga ahli bidang tanah,
• Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan lingkungan disekitar proyek. manajemen proyek, manajemen mutu, tenaga ahli kontrak dan tenaga ahli
• Memudahkan pemeriksaan dan peneli an bahan-bahan oleh konsultan konstruksi.
pengawas maupun owner. Oleh sebab itulah, salah satu upaya mengop malkan kinerja sumber daya
• Memudahkan pelaksanaan tahap lanjutannya. manusia pada proyek terowongan Notog BH 1440 di Purwokerto, Jawa Tengah
• Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja. yang nan nya dapat bermanfaat bagi ak fitas transportasi darat, khususnya
• Terjamin kebersihannya. keretapi di Pulau Jawa ini dirancang struktur organisasi proyek yang bertujuan
• Menampilkan site plan yang berkonsep green kontraktor sebagai untuk menempatkan personil yang berkompeten di seluruh lini.
implementasid ari program induk perusahaan PT PP Persero Tbk. Seluruh deskripsi pekerjaan dapat didistribusikan sesuai dengan posisi
Untuk penerangan lokasi kerja digunakan daya listrik dari mesin Genset yang telah ditentukan dalam garis komando strukstur organisasi. Tujuan akhir
terurtama untuk pekerjaan lapangan. Kebutuhan air bersih dicukupi dari sumur dari penyusunan struktur organisasi proyek, adalah agar pekerjaan dapat
dalam yang dibuat ditempat. berjalan tepat biaya, mutu dan waktu serta berwawasan K3 dan lingkungan.
Terpen ng pula, struktur organisasi di Pembangunan Terowongan Notog
BH 1440 memuat kolaborasi apik dan kompak antara SDM senior dan junior.

26 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


5. Safety Health & Environment Officer (SHEO)
Dengan pengalaman dan kecakapannya, selain mengimplementasikan 6. Quality Control Officer (QCO)
program kerja di lapangan SDM Senior juga sebagai panutan untuk memandu 7. Quan ty Survey Officer (QSO)
jalannya pekerjaan.
Dengan sistem organisasi seper tersebut, maka pelaksanaan proyek akan Fungsi :
berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai dalam 1. Penanggung jawab tercapainya tujuan Proyek (Quality, Cost, Delivery, Safety
waktu yang ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar- dan Morale).
benar menjadi perha an dan semboyan kami, sebab apabila terjadi keterlambatan 2. Pengelola dan bertanggung jawab seluruh sumber daya sehingga efek f dan
di dalam penyelesaian proyek ini, akan mengakibatkan kerugian moril maupun efisien guna tercapainya sasaran/ tujuan di unitnya.
material, bagi PT. PP Tbk sebagai penyedia Barang/Jasa pada pembangunan 3. Penanggung jawab terlaksananya Sistem Manajemen Mutu ISO-9001:2000,
Terowongan Notog BH 1440. OHSAS 18001:1999 dan Sistem Manajemen Lingkungan 14001:2004.
Berikut ini adalah uraian mengenai peranan dan tugas masing-masing
personil sesuai dengan struktur organisasi di bawah ini: Project Manager (PM)
Membawahi :
1. Site Engineering Manager (SEM)
2. Site Opera on Manager (SOM)
3. Site Administra on Manager (SAM)
4. Safety Health & Environment Officer (SHEO)
5. Quality Control Officer (QCO)
6. Quan ty Survey Officer (QSO)
Fungsi :
1. Penanggung jawab tercapainya tujuan Proyek (Quality, Cost, Delivery, Safety
dan Morale).
2. Pengelola dan bertanggung jawab seluruh sumber daya sehingga efek f dan
efisien guna tercapainya sasaran/ tujuan di unitnya.
3. Penanggung jawab terlaksananya Sistem Manajemen Mutu ISO-9001:2000,
OHSAS 18001:1999 dan Sistem Manajemen Lingkungan 14001:2004
Tugas :
1. Membuat Rencana Anggaran dan kegiatan perencanaan yang lain (Review Doc.,
Spec. Hitung kembali dan Metode Pelaksanaan).
2. Mempresentasikan Rencana Anggaran untuk disahkan.
General Manager (GM) 3. Menangani Tugas - Tugas :
Membawahi : • Engineering (termasuk Administrasi Kontrak)
1. Project Manager (PM) • Administrasi keuangan, personalia & umum.
2. Site Engineering Manager (SEM) • Operasi Lapangan (Quality Plan, Produc on Plan dan Safety Plan)
3. Site Opera on Manager (SOM)
4. Site Administra on Manager (SAM)

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 27


4. Membina hubungan kerja dengan : 4. Mengadakan komunikasi dengan klien/ perencana/ pengawas dalam bidang-
• Owner bidang teknis operasionil.
• Konsultan Perencana/ Pengawas
• Mitra Kerja : 5. Membuat laporan penutupan Proyek.
• Supplier
• Sub Kontraktor 6. Melaksanakan pengawasan ;
• Mandor • Terhadap Mutu Produk melalui jadwal inspeksi
5. Melaksanakan rapat mingguan atau rapat bulanan internal dan external. • Terhadap Biaya
6. Mengadakan evaluasi terhadap : • Terhadap cash in dan cash out (termasuk WIP)
• Progress fisik • Terhadap pelaksanaan Safety Patrol dan Safety Mee ng
• Biaya • Terhadap Progress Fisik
• Quality • Terhadap pendatangan material
• Standart • Terhadap Jadwal pendatangan dan maintenance peralatan
• Moral dan Maintenance
7. Membuat rencana ndak lanjut terhadap peyimpangan yang terjadi 7. Membuat rencana ndak lanjut/ correc ve ac on terhadap penyimpangan
8. Membina SEM, SOM, SAM guna peningkatan kinerjanya yang terjadi.

8. Membina staf dilingkungan unitnya guna peningkatan kinerjanya dalam


SITE ENGENEERING MANAGER (SEM) mendukung visi Perusahaan.
Bertanggung Jawab :
Fungsi : Bertanggung jawab langsung kepada Project Manager atas terlaksananya
Penanggung jawab bidang perencanaan teknis dan pengendalian operasionilnya dengan baik tugas yang diberikan.
(Quality, Cost, Delivery, Safety)
Tugas:
1. Membuat Perencanaan Operasional melipu ; Site Opera on Manager (SOM)
• Quality Plan
• Site Instala on Fungsi :
• Metode Pelaksanaan Penanggung jawab dalam pengelolaan operasi fisik pelaksanaan Proyek
• Shop Drawing (Quality, Cost, Delivery dan Safety)
• Perhitungan konstruksi yang diperlakukan
• Rencana Anggaran Tugas :
• Safety Plan 1. Mengadakan pengecekan transaksi-transaksi pelaksanaan Proyek,
• Scheduling mengkompilasikan dan membandingkan dengan rencana semula.
2. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan mutu yang direncanakan.
2. Membuat laporan-laporan Proyek 3. Menghen kan pelaksanaan pekerjaan yang dak memenuhi standart mutu
yang ditetapkan.
3. Melakukan seleksi dan negosiasi dengan Sub Kontraktor dan Suplier sesuai 4. Mengkoordinir General Superintendent melakukan pengecekan terhadap
dengan prosedur yang berlaku. pengukuran-pengukuran prestasi mandor,tenaga kerja harian dll.

28 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 29
30 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
Keterangan : Daftar Tenaga Ahli yang terlibat dalam pembangunan Terowongan Notog BH 1440

Keterangan : Daftar SDM engineer yang merupakan tenaga teknis proyek

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 31


INLET OUTLET
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Terowongan
1. METODE PEKERJAAN TEMPORARY PORTAL

LINGKUP KERJA
476

METODE PELAKSANAAN

34 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MULAI

PERSIAPAN

GALIAN

HAULING

PEMBESIAN

BEKISTING

PENGECORAN

INSTAL STEEL RIB

INSTAL TIMBER 60/120

INSTAL SOIL BAG

SELESAI

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 35


Gambar 3. Pemasangan H Beam

36 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Gambar 9. Temporary portal inlet

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 37


RESOURCES

Gambar 10. Temporary portal outlet

DAFTAR PROSEDUR, WI, DAN BDE


SCHEDULE

38 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MANAJEMEN KUALITAS

2. METODE PEKERJAAN JOINT INSPECTION MUKA TEROWONGAN

MANAJEMEN K3

LINGKUP KERJA

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 39


METODE PELAKSANAAN

40 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 41
42 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 43
RESOURCES

DAFTAR PROSEDUR, WI, DAN BDE

MANAJEMEN KUALITAS

44 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MANAJEMEN K3

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 47


3. METODE PEKERJAAN TUNNEL EXCAVATION BY TWIN HEADER METODE PELAKSANAAN

LINGKUP KERJA

46 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 49
48 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
Pekerjaan Rockbokt dan Forepolling

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 51


50 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
RESOURCES

CYCLETIME

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 53


Pekerjaan Excavation Refuge Niche

52 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


DAFTAR PROSEDUR, WI, DAN BDE

MANAJEMEN K3

MANAJEMEN KUALITAS
3. METODE PEKERJAAN LONG STEEL PIPE FOREPOLING (LSPF)

LINGKUP KERJA

54 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


METODE PELAKSANAAN

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 55


56 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
RESOURCES

DAFTAR PROSEDUR, WI, DAN BDE

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 57


MANAJEMEN KUALITAS

MANAJEMEN K3

58 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


4. METODE PEKERJAAN ROCKBOLT
METODE PELAKSANAAN

LINGKUP KERJA

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 59


60 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
RESOURCES
MANAJEMEN KUALITAS

DAFTAR PROSEDUR, WI, DAN BDE

MANAJEMEN K3

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 61


PEKERJAAN GROUTING SEMEN KAPSUL (CEMENT CARTRIDE)

62 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


5. METODE PEKERJAAN FOREPOLLING

LINGKUP KERJA

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 63


METODE PELAKSANAAN

Gambar 3. Instal Forepolling

64 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 65
DAFTAR PROSEDUR, WI, DAN BDE

RESOURCES

MANAJEMEN KUALITAS

66 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MANAJEMEN K3

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 67


6. METODE PEKERJAAN TUNNEL LINING

LINGKUP KERJA

METODE PELAKSANAAN

68 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 69
Gambar 8. Detail Sliding Form dan Fabrikasinya

70 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


RESOURCES

DAFTAR PROSEDUR, WI, DAN BDE

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 71


MANAJEMEN KUALITAS

MANAJEMEN K3

72 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440
Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

F
okus Pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, seperti dinyatakan oleh
Presiden Joko Widodo, telah mendorong pertumbuhan sector
konstruksi Indonesia saat ini. Salah satu yang sedang menjadi titik berat
adalah pembangunan jalur transoprtasi kereta Api Double Track di Pulau
Jawa. Dan salah satu dari kebijakan pembangnan jalur ganda tersebut
adalah adalah Proyek pembangunan Terowongan Purwokerto BH 1440
yang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang
tidak diperbolehkan untuk terlambat dalam hal pekerjaannya dan
merupakan pionir pekerjaan terowongan pada Kementerian Perhubungan
Aspek faktor masalah pada pekerjaan waterproofing ditinjau berdasarkan
Republik Indonesia umunya dan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) pada
level dampak, hingga penyebab masalah yang ditimbulkan. Pemilihan tinjauan
khususnya.
Oleh sebab itulah, Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor yang didasarkan pada level dampak yang paling signifikan

dipercayakan oleh pemerintah melakukan beberapa inovasi selama proses


pembangunan berlangsung. Inovasi ini merupakan suatu bentuk kreatifitas
dari sebuah pemikiran yang pada akhirnya menjadi terobosan penting oleh
Tim Proyek dan sangat positif dalam suatu proses pelaksanaan pekerjaan.
Beberapa inovasi yang dilakukan yaitu :

1. Inovasi Kombinasi Excavator dengan Bracket Manlift


Untuk Pekerjaan Waterproofing
Pekerjaan Waterproofing merupakan pekerjaan yang vital, karena memperngaruhi Keterangan : Analisis Faktor Masalah dibuat berdasarkan kebutuhan pekerjaan, perawatan alat,
sequence pekerjaan lain sebelum pekerjaan lining concrete. Kapasitas alat menjadi hingga potensi bahaya di lokasi proyek.
keterbatasan untuk meningkatkan produktivitas pada pekerjaan ini karena setidaknya
membutuhkan 3 orang pekerja untuk memasang waterproofing ini. Jalan kerja yang
berlumpur karena masih terdapat pekerjaan galian yang dilaksanakan di lapangan
menjadikan kemampuan truck manlift tidak efektif. Diperlukan metode pemasangan yang
lebih dapat menyesuaikan dengan lahan kerja agar dapat mempercepat pekerjaan dan
tercapainya tujuan bersama.
Inovasi metode kombinasi penggunaan alat excavator dan bracket manlift bertujuan
untuk mengoptimalkan faktor biaya; kualitas; percepatan schedule; dan peningkatan
Safety pekerjaan.

80 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

Keterangan : Sequence Waterproofing

Keterangan : Referensi ide Truck Manlift dan Excavator.


C. Proses Inovasi
Dalam melakukan inovasi terhadap suatu pekerjaan atau metode pelaksanaan, dibutuhkan
B. Sequence Pekerjaan
Sequence Waterproofing terbagi dalam 6 bagian, yaitu : proses untuk merealisasikan inovasi tersebut dari tahap analisa hingga implementasi,
berikut disajikan langkah-langkah dalam pembuatan inovasi.
1. Pekerjaan Persiapan
Penyimpanan material agar terhindar dari air dan benda tajam yang merusak material

2. Mobilisasi Material
Mobilisasi gulungan waterproofing dengan dalam tunnel menggunakan pick up

3. Pemasangan Rockbolt Cap


Penutupan rockbolt agar waterproofing tidak kontak langsung dan merusak
waterproofing

4. Pemasangan Waterproofing
Pemasangan waterproofing ke dinding tunnel dengan alat excavator kombinasi bracket
manlift

5. Pengelasan Sambungan Waterproofing


Penyambungan panel waterproofing yang sudah terpasang dengan overlapping 10 -
15 cm

6. Pekerjaan Penutup Nail Concrete


Penutupan lubang tembak paku dengan material HDPE yang dipanaskan untuk
Keterangan : Proses Pembuatan Inovasi.
menghindari kebocoran pada lubang.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 81


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

D. Deskripsi Inovasi

Keterangan : Deskripsi kapasitas, panjang, bentuk, dan mobilitas dari inovasi.

Keterangan : Analisis teknis pemenuhan syarat inovasi.

Keterangan : Tampak dan potongan gambar pada bracket manlift.

E. Pemenuhan Syarat
Dalam melakukan inovasi terhadap suatu pekerjaan atau metode pelaksanaan,
dibutuhkan pemenuhan terhadap beberapa persyaratan untuk merealisasikan inovasi Keterangan : Analisis area kerja pemenuhan syarat inovasi.

tersebut dari analisa teknis, area kerja, kualitas serta k3 dari inovasi tersebut, berikut
disajikan pemenuhan syarat pada inovasi ini :

82 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

F. Sequence Kombinasi

Keterangan : Analisis kualitas & k3 pemenuhan syarat inovasi.

Keterangan : Sequence kombinasi dari masing masing pekerjaan.

2. Inovasi Mobile Shotcrete Machine Untuk Pekerjaan Tunnel


Pekerjaan shotcrete merupakan requirement perkuatan dalam metode NATM,
sehingga dibutuhkan alat pendukung pekerjaan shotcrete. Lokasi Inlet dan
outlet secara lalu lintas berjarak 1 km, sehingga diperlukan modifikasi alat
shotcrete yang mobile sehingga dapat mengakomodir pekerjaan tunnel
excavation dari dua sisi. Jalan kerja yang berlumpur karena masih terdapat
Keterangan : Kesimpulan dari pemenuhan syarat inovasi. pekerjaan galian yang dilaksanakan di lapangan menjadikan kemampuan alat
shotcrete statis tidak efektif. Alat shotcrete bersifat statis dan untuk mobilisasi
harus menggunakan alat angkat. Inovasi yang dilakukan yaitu dengan disetting
diatas truck yang sudah di modifikasi dan ditambah dengan system jacking.
Inovasi yang dibuat diberi sebutan "Mobile Shotcrete Machine".

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 83


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

Inovasi metode penggunaan mobile shotcrete machine bertujuan untuk A. Sequence Pekerjaan
mengoptimalkan beberapa faktor yaitu sebagai berikut : Sequence pekerjaan shotcrete dijelaskan sebagai berikut :
a. Waktu 1.Marking
Percepatan waktu pelaksanaan (schedule compression) aktifitas jalur - Marking dilakukan untuk mengetahui koordinat design tunnel di lapangan,
kritis yang dominan yaitu perkuatan struktur sementara terowongan - Marking posisi galian, dan steel rib agar posisi tunnel tetap pada rencana.
dengan keterbatasan lahan dan squence pekerjaan yang ketat. 2. Tunnel Excavation
- Galian tunnel dilakukan dalam 2 tahap, yaitu galian upper dan galian lower
b. Biaya - Proses excavation menggunakan alat twin header,
Menurunkan biaya pekerjaan bekisting yang semula item pekerjaan rugi - Galian upper maksimal dilakukan sepanjang 1 meter dalam 1 kali siklus pekerjaan.
menjadi item pekerjaan untung.
3. Mucking
c. Kualitas - Material tanah galian langsung dibuang menggunakan excavator dan dump truck,
Meningkatkan kualitas dan mengurangi cost of quality. - Pembuangan material tanah ke area disposal yang sudah direncanakan.

d. Safety 4. Install Steel Arch Support


Meningkatkan K3 desain mengakomodir keselamatan pekerja. - Pemasangan struktur H-Beam segera dilakukan setelah proses excavation untuk
mencegah keruntuhan struktur tanah galian.
- Pemasangan Steel rib menggunakan alat bantu jumbo drill untuk penahan H-Beam
saat akan dipasang.

5. Install Wiremesh
- Pemasangan tulangan menggunakan wiremesh 150x150 dan pemasangan tie rod
sebagai pengikat antar steel rib.

6. Setting Shotcrete Machine


- Setelah pemasangan Steel support dan wiremesh selesai, alat aliva langsung di
setting di lokasi shotcrete,
- Pastikan bahan kimia tambah dan instalasi pipa air terpasang dengan baik,
- Truck aliva dilengkapi dengan hydraulic jack sebagai penahan beban saat proses
shotcrete berlangsung.
Keterangan : Tujuan inovasi yang meliputi faktor waktu, biaya, kualitas, dan K3.
7. Pekerjaan Shotcrete
- Proses pengerjaan shotcrete menggunakan aliva dan truck molen,
- Pencampuran beton dengan kimia di proses menggunakan aliva sebelum beton
disemprotkan melalui gun.

84 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

- Proses penyemprotan shoctrete menggunakan sistem robotik dan


menggunakan tombol untuk mengendalikan pergerakan lengan aliva

- Mutu beton shotcrete pada tunnel adalah F'c = 18 N/mm2

8. Pembersihan Shotcrete Machine


- Setelah proses penyemprotan beton selesai, alat aliva dibersihkan dari
beton agar tidak ada beton yang mengeras pada selang atau bagian aliva
yang lain,
- Demobilisasi aliva dari dalam tunnel ke luar agar bisa dilanjut ke pekerjaan
selanjutnya.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 85


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

B.Analisis Masalah
Aspek faktor masalah pada pekerjaan shotcrete ditinjau berdasarkan level
dampak, hingga penyebab masalah yang ditimbulkan. Pemilihan tinjauan
didasarkan pada level dampak yang paling signifikan

Ketrangan : Deskripsi inovasi yang dibuat.

D. Pemenuhan Persyaratan
Keterangan : Analisis Masalah dibuat berdasarkan kebutuhan Biaya, Mutu, Waktu, dan K3 yang ada di Spesifikasi alat yang digunakan :
proyek.

C. Deskripsi Inovasi
Terdapat beberapa keuntungan yang didapat dari inovasi ini seperti dari segi:

1. Ekonomis
Biaya modifikasi alat aliva lebih murah dibanding dengan pengadaan alat
1. Analisa Biaya
shotcrete tanpa modifikasi.
- Mobile Robotic Shotcrete Machine (Aliva)
2. Mobilitas
Dengan sistem mobile aliva dengan menggunakan truck dapat mengakomodir
pekerjaan tunnel shotcreting dari dua sisi, yaitu dari inlet dan outlet.

3. Workabilitas
Dengan kondisi jalan di dalam tunnel yang berlumpur dan bergelombang,
penggunaan truck pada aliva memberi kemudahan dalam pengerjaan
shotcrete.

86 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

No Uraian Biaya -Alat Shotcrete Statis (Menggunakan Track)


1 Aliva Machine Rp 2.805.169.500,00
Excavation 4 Jam
2 Accesorus Jacking Hidrolis Rp 25.000.000,00
Mucking 2 Jam
3 Truck Hino 350 Rp 350.000.000,00
Install Steel Rib dan Wiremesh 2 Jam
4 Fabrikasi dan lainnya Rp 25.000.000,00
Shotcrete 4 Jam
Total Rp 3.205.269.500,00
Pemasangan Rockbolt 2 Jam

-Alat Shotcrete Statis (Menggunakan Track) Dengan diketahuinya cycle time pekerjaan tunnel excavation, maka dapat diketahui
bahwa jeda waktu dalam penggunaan alat shotcrete dengan menggunakan aliva
adalah 10 jam.
Maka dalam pengerjaannya, dapat diatur sedemikian rupa sehingga waktu
pelaksanaaan pekerjaan shotcrete antara inlet dan outlet tidak berbarengan, serta
dimungkinkan penggunaan alat shotcrete secara bergantian antara inlet dan outlet.

3.Analisa Mutu & K3


No Uraian Biaya
- Mutu
Pekerjaan shotcrete bisa menjadi lebih
1 Tracking Spraying Equipment Rp 3.414.309.500,00
2 AL-267 sebagai mesin shotcrete
rapih dan kokoh dengan tidak ada beton
Total Rp 3.414.309.500,00
shotcrete yang runtuh atau lepas
sehingga tidak terdapat banyak material
Kebutuhan 2 sisi terowongan Rp 6.828.619.000,00
beton yang terbuang

1. Analisa Waktu - K3
Jangkauan gun shotcrete yang luas dan
-Mobile Robotic Shotcrete Machine (Aliva)
tinggi membuat hasil shotcrete jadi lebih
Excavation 4 Jam
maksimal dan mencegah keruntuhan
Mucking 2 Jam
material beton, tanah, atau steel support
Install Steel Rib dan Wiremesh 2 Jam
akibat dari tembakan shotcrete yang
Shotcrete 2 Jam
kurang maksimal sehingga
Pemasangan Rockbolt 2 Jam menyebabkan lubang pada beton
shotcrete.
MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 87
Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

E. SWOT Analyisis 3. Inovasi Sliding Form

Pelaksanaan pekerjaan lining beton merupakan supporting utama dalam


struktur terowongan. Disamping itu, pekerjaan bekisting pada terowongan juga
merupakan fase terpenting dalam pengecoran sehingga menghasilkan kualitas beton
yang baik. Prosedur kerjanya bekisting terowongan harus memiliki lifetime yang lama
karena harus digunakan berulang. Oleh sebab itulah, integrasi pekerjaan harus
dilakukan agar bisa mempercepat pekerjaan sehingga sliding form harus memiliki free
space agar kendaraan tetap beraktivitas.

Keterangan : Diagram SWOT Analysis Mobile Shotcrete Machine.

F. Sequence Kombinasi

Keterangan : Latar belakang inovasi sistim bekisting sliding semi otomatis untuk pekerjaan
tunnel mengacu kepada pekerjaan lining beton, bekisting, lifetime dan freespace sebagai
integrasi pekerjaan.

Tim Proyek telah merencanakan dengan detail bahwa inovasi ini harus
mengarah kepada beberapa factor penting selama proses pelaksanaan di lapangan,
tidak hanya dari segi efisiensi waktu pelaksanaan, namun juga efisiensi biaya,
Keterangan : Sequence kombinasi dari pekerjaan shotcrete.
Kualitas, K3 dan pengaruh positif terhadap lingkungan.
Dari segi Waktu. Dilakukan percepatan waktu pelaksanaan (schedule
compression) aktifitas jalur kritis yang dominan yaitu bekisting terowongan dengan
keterbatasan lahan dan squence pekerjaan yang ketat.

88 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

Dari sisi Biaya; dapat menurunkan biaya pekerjaan bekisting yang B. Analisis Masalah Terhadap Inovasi Sistem Bekisting Sliding Form
semula ITEM PEKERJAAN RUGI menjadi ITEM PEKERJAAN UNTUNG. Semi Otomatis Untuk Pekerjaan Tunnel
Segi Waktu dan Biaya tidak mengurangi Kualitas pekerjaan, justru dapat Secara obyektif, analisa masalah inovasi sistim bekisting sliding semi otomatis
meningkatkan kualitas dan mengurangi cost control proyek di lapangan. pada pekerjaan tunnel Notog BH 1440 memuat item-item penilaian, yaitu biaya,
Terpenting pula, inovasi ini mengedepankan unsur K3 di lapangan. Dapat waktu, mutu, K3 dan lingkungan. Pengaruh ke empat hal tersebut (biaya, waktu,
meningkatkan K3 desain yang mampu mengakomodir keselamatan para mutu, K3 dan lingkungan) di analisa berdasarkan level dampak yang terjadi
pekerja di lapangan. dikemudian hari. Menguraikan deskripsi masalah dan penyebab atau akar masalah.
Sesuai dengan slogan Green pada PT PP (Persero) Tbk, maka inovasi Kesimpulan dari analisis masalah ini memuat beberapa hasil, yaitu:
Sistim Bekisting Sliding Form Semi Otomatis untuk Pekerjaan Tunnel
1. Biaya tinggi akibat pemakaian kayu yang tinggi dan risiko hambatan lingkungan
merupakan salah satu bentuk kepedulian Tim Proyek terhadap lingkungan
yang tinggi.
sekitarnya, menerapkan konsep-konsep green tidak hanya di kantor proyek,
namun juga diimplementasikan di semua lokasi proyek. 2. Mutu kurang baik karena tingkat hand-made di lokasi ketinggian dan disain
bekisting dengan tingkat kesulitan bongkar yang tinggi.

3. Durasi pekerjaan yang lama karena tingkat produktifitas yang rendah dan masa
A. Proses Inovasi Sistem Bekisting Sliding Form Semi Otomatis
Untuk Pekerjaan Tunnel tunggu curing beton yang lama, serta sediaan bekisting yang terbatas

4. Masalah lingkungan tinggi karena tingkat pemakaian kayu yang tinggi dan sampah
yang banyak

Keterangan : Langkah-langkah pembuatan inovasi berdasarkan kepada analisis


kebutuhan, preliminary design, pemodelan struktur serta perakitan alat.

Keterangan : Analisis Masalah menguraikan beberapa deskripsi masalah serta akar masalah.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 89


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

C. Deskripsi Inovasi

Keterangan : Deskripsi Inovasi mengacu kepada berat struktur, panjang modul, bekisting
Keterangan : Perhitungan material dan penampang tertuang dalam kriteria design
serta mobilitas sistim monitoring manual.
dan pemodelan struktur.

D. Pemenuhan Persyaratan

Dalam melakukan inovasi terhadap suatu pekerjaan atau metode


pelaksanaan, dibutuhkan pemenuhan terhadap beberapa persyaratan untuk
merealisasikan inovasi tersebut dari analisa teknis, biaya, waktu, area kerja,
kualitas serta k3 dari inovasi tersebut, berikut disajikan pemenuhan syarat
pada inovasi ini :

1. Analisis Teknis
Inovasi sliding form untuk pekerjaan tunnel ini menggunakan struktur baja
yang berarti struktur tersebut perlu adanya analisis secara struktur atau teknis
untuk membuktikan bahwa struktur tersebut memang layak untuk digunakan
dalam suatu proyek konstruksi khususnya proyek tunnel.

Keterangan : Detail posisi & berat pembebanan untuk analisa teknis.

90 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

Scaffolding memiliki keterbatasan untuk instalasi dan pembongkaran yang lambat


(durasi 9 bulan), sedangkan Sliding form memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
setengah modul (3 m') perhari sehingga memiliki produktivitas yang lebih tinggi
(durasi 6 bulan). Tentunya durasi waktu pelaksanaan dengan menggunakan sliding
form jauh lebih efektif dan efisien. Seperti tertera dalam analisa waktu di bawah ini.

Keterangan : Dalam Pemenuhan terhadap persyaratan, struktur masih aman


dari segi kapasitas dan deformasi.

2. Analisis Biaya

Berikut disajikan tabel analisa biaya terhadap pemakaian scaffolding dan


sliding form

Keterangan : Penggunaan Sliding Form dikerjakan dalam waktu 181 hari, sedangkan Scaffolding
279 hari.

4. Analisis Area Kerja


Untuk penggunaan sliding form, area kerja direncanakan sudah mencapai atau
selesainya pekerjaan pembesian invert dan pemasangan rel pada invert untuk
menghindari penurunan tanah dasar yang besar

Keterangan : Perbandingan biaya antara Scaffolding dengan Sliding Form. Penggunaan


Sliding Form mampu menhemat biaya sebesar 14 %

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 91


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

5. Analisis Mutu, K3, dan Lingkungan

Dalam perencanaan inovasi Sistim Bekisting Sliding Form Semi Otomatis


Keterangan: Analisa Terhadap Mutu, K3 dan Lingkungan
untuk Pekerjaan Tunnel, Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk juga
mengedepankan ketepatan mutu yang optimal, nilai-nilai safety serta
ingkungan. Mutu pekerjaan menjadi salah satu penilaian dalam
keberhasilan proyek terowongan Notog BH 1440, K3 dan Lingkungan
menyempurnakan keberhasilan tersebut. Oleh sebab itulah, pada
pelaksanaan proyek Notog BH 1440, Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk
membuat analisa terhadap Mutu, K3 dan lingkungan.
Analisa terhadap Mutu menyimpulkan bahwa pekerjaan pemasangan
bekisting bisa menjadi lebih rapih karena jangkauan dari sliding yang cukup
luas untuk satu modul. Untuk kekuatan beton ditentukan dari pemasangan
besi yang baik sehinggu kualitas mutu beton tercapai. Dari segi K3,
Stabilitas support pada sliding form akan membuat pekerja lebih aman
dalam mengerjakan pemasangan bekisting. Sedangkan analisa terhadap
Lingkungan,
Sliding form dengan penggunaan baja structural yang merupakan
Keterangan : Kesimpulan dari pemenuhan syarat inovasi.
renewable material sehingga mengurangi pemakaian kayu pada bekisting.
Lalu penggunaan sliding form adalah semi manual sehingga tidak
memerlukan biaya penggunaan listrik yang besar.

92 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

E. Manfaat Secara Individual Proyek (Unit) Dan Manfaat G. Rencana Strategi Pengembangan Inovasi
Perusahaan

Keterangan : Dari segi Biaya, Mutu, Waktu, K3 dan Lingkungan, penerapan inovasi
memberikan banyak manfaat baik untik individu proyek maupun manfaat terhadap
Keterangan : Rencana Strategi Pengembangan meliputi Modifiel Frame, Robotic Form
perusahaan.
dan Auto-Mobily.

F. SWOT Analysis H. Rencana Timeline

Keterangan : Diagram SWOT Analysis Sliding Form.


Keterangan : Rencana Timeline dimulai pada September 2017 dengan tenggat waktu
akhir November 2018.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 93


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

4. Inovasi Staging Form


Semua proyek konstruksi memerlukan manajemen yang baik selama masa
konstruksi. Untuk merencanakan dan mengelola proyek yang berhasil, tiga
parameter waktu, biaya, dan kualitas harus dipertimbangkan sehingga tujuan
dari penggunaan Staging Form pada pembangunan terowongan dipandang
akan dapat menjamin dan menjawab semua tantangan pada pekerjaan
sebelum lining concrete dilaksanakan.

Secara terperinci masalah Staging Form ini ini akan menjelaskan secara
terperinci beberapa tujuan adalah sebagai berikut:

1. Dari segi waktu


Percepatan waktu pelaksanaan (schedule compression) aktifitas jalur kritis
yang dominan yaitu lining tunnel dengan keterbatasan lahan dan squence Keterangan : Empat komponen penting inovasi sistim staging Tunnel.

pekerjaan yang ketat. Tujuan inovasi yang dilakukan oleh Tim Proyek PT PP Persero Tbk pada proyek
2. Dari segi biaya Terowongan Notog BH 1440 mengacu kepada beberapa faktor, yaitu Waktu, Biaya,
Menurunkan biaya pekerjaan bekisting yang semula item pekerjaan rugi Kualitas, K3, dan Green.
menjadi item pekerjaan untung.
Pelaksanaan di lapangan, ketepatan waktu merupakan indicator kesuksesan
3. Dari segi kualitas proyek, sehingga perlu melakukan terobosan terkait percepatan waktu pekerjaan.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi dari Cost of Quality.
Schedule compression aktifitas jalur kritis yang dominan, yaitu dengan keterbatasan
4. Dari segi K3 dan sequence pekerjaan yang sangat ketat.
Meningkatkan K3 desain mengakomodir keselamatan pekerja.
Dengan percetapatn waktu pekerjaan yang dapat dilakukan, tentunya sangat
5. Dari segi lingkungan
Secara Green Construction mampu meningkatkan implementasi Green menentukan efisiensi biaya selama proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Bisa
Construction. dikatakan, bahwa menurunkan biaya pekerjaan bekisting yang semula ITEM
PEKERJAAN RUGI menjadi ITEM PEKERJAAN UNTUNG.
Terdapat empat komponen penting yang mengacu inovasi pada Sistim
Percepatan proyek serta ketepatan biaya tidak mengurangi kualitas pekerjaan di
Stagging Tunnel sebagai Solusi Pembesian dan Waterprofing Lining Tunnel,
lapangan. Kualitas pekerjaan menjadi tolak ukur keberhasilan proyek Terowongan
yaitu; lining beton, pembesian, support dan free space. Di bawah ini
Notog BH 1440.
merupakan latar belakang Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk membuat ide
kreatif untuk diaplikasikan pada proyek terowongan Notog BH 1440.

94 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

Keterangan : Tujuan Inovasi mengarah kepada Waktu, biaya, kualitas K3 dan Green.

A. Analisis Masalah

Dengan melihat uraian dari table di dibawah dapat disimpulkan


B. Analisis Masalah Scaffolding dan Manlift
bahwasanya :

1. Biaya sangat tinggi akibat penggunaan energi pada pengoperasian


manlift serta overhead untuk pekerjaan yang cukup banyak,

2. Mutu tinggi Karena bisa melakukan pekerjaan pembesian dengan baik


walaupun belum bisa mengcover seluruh area sehingga kurang rapih,

3. Durasi pekerjaan yg lama karena tingkat produktifitas yg rendah dan


area kerja yang kecil,

4. K3 cukup riskan Karena memiliki potensi jatuh dari ketinggian jika tidak Keterangan : Analisa Masalah antara penggunaan Scaffolding dengan Manlift.
hati-hati saat instalasi,
Metode konvensional untuk pembesian dan waterproofing tunnel adalah
5. Masalah lingkungan tinggi karena penggunaan energi yang tinggi pada menggunakan Scaffolding atau Manlift sehingga dibutuhkan suatu system yang lebih
pengoperasian alat. efektif karena Scaffolding sulit untuk diinstalasi dan Manlift sulit untuk menjangkau
terowongan secara cepat. Setelah melihat begitu banyaknya apabila metode manlift
Metode konvensional untuk pembesian dan waterproofing tunnel dengan
digunakan, maka ada beberapa metode lagi yang dapat dikembangkan dan secara
menggunakan Scaffolding atau Manlift sangat beresiko yang berujung
detail. Berangkat dari analisis tersebut, Tim Proyek membuat analisa referensi ide
terjadinya kerugian proyek karena metode yang tidak tepat sehingga
dengan hasil kesimpulan meliputi:
dibutuhkan suatu sistem yang lebih efektif.
MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 95
Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

1. Perlu kombinasi sistem dan metode pembesian dan


pemasanganwaterproofing antara scaffolding cukup aman sebagai support
dan memiliki mobilisasi tinggi seperti manlift,

2. Perlu modifikasi model dudukan dalam melaksanakan pembesian


dengan catwalk agar pekerjaan pembesian aman dan nyaman.

Keterangan : Analisis Solusi Ide Terpilih.

Kesimpulan Analisis Ide Solusi Terpilih meliputi :

1. Perlunya dibuat support rangka baja dengan mempertimbangkan free space


sehingga kendaraan masih bisa beraktivitas.
Keterangan : Kesimpulan analisis referensi ide inovasi.
2. Sistem support dapat dipindahkan untuk mengejar sequence pekerjaan dengan
C. Analisis Solusi
menggunakan sarana rel untuk bergerak
Dari beberapa ide atau gagasan yang mucul di atas perlu adanya suatu
kombinasi sitem dalam hal metode pembesian dan pemasangan D. Proses Inovasi
waterproofing antara scaffolding yang cukup aman dan memiliki mobilitas Inovasi Staging Form dilakukan berdasarkan kepada empat faktor di bawah ini :
tinggi seperti manlift serta perlu adanya modifikasi dudukan dalam 1. Analisa Kebutuhan
Melakukan analisis kebutuhan sebagai solusi dari masalah-masalah yang
melaksanakan pembesian dengan catwalk agar pekerjaan pembesian aman
dianalisis atau keresahan yang melatarbelakangi munculnya inovasi.
dan nyaman.
2. Pleminiray Design
Menentukan konsep desain dan juga melakukan sketsa terhadap kesesuaian
dengan perencanaan di lapangan.

3. Pemodelan Struktur
Melakukan perhitungan struktur dan pemodelanstruktur berdasarkan basic desain
yang sudah ditentukan menggunakan program SAP2000 v.19.
96 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

4. Perakitan Alat F. Pemenuhan Persyaratan


Merakit alat berdasarkan gambar kerja yang sudah memperhitungkan
Dalam melakukan inovasi terhadap suatu pekerjaan atau metode
kekuatan struktur pada support yang akan dibuat dan juga spesifikasi
pelaksanaan, dibutuhkan pemenuhan terhadap beberapa persyaratan untuk
material yang sudah dipertimbangkan.
merealisasikan inovasi tersebut dari analisa teknis, biaya, waktu, area kerja, kualitas
serta k3 dari inovasi tersebut, berikut disajikan pemenuhan syarat pada inovasi ini :

1. Analisis Teknis

Inovasi sliding form untuk pekerjaan tunnel ini menggunakan struktur baja yang
berarti struktur tersebut perlu adanya analisis secara struktur atau teknis untuk
membuktikan bahwa struktur tersebut memang layak untuk digunakan dalam suatu
proyek konstruksi khususnya proyek tunnel.

Keterangan : Langkah-langkah inovasi berdasarkan kepada analisis kebutuhan,


preliminary design, pemodelan struktur serta perakitan alat

E. Deskripsi Inovasi

Keterangan : Kriteria Desaign material dan penampang dan Desain Pemodelan Struktur

Keterangan : Langkah-langkah inovasi berdasarkan kepada analisis kebutuhan, preliminary


design, pemodelan struktur serta perakitan alat.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 97


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

2. Analisis Biaya

Dengan melihat dari uraian biaya pada table di atas dapat dikomparasikan
bahwa dengan penggunaan metode sliding form biaya lebih rendah (efisien) yaitu
sebesar Rp. 8.366.673/ton dibandingkan apabila dengan menggunakan scaffolding
yaitu senilai Rp. 9.947.993/ton. Terdapat efisiensi sebesar 16% lebih rendah
disbanding tanpa menggunakan sliding form.

Keterangan : Detail posisi & berat pembebanan untuk analisa teknis.

Keterangan : Inovasi dengan Staging Form dapat mengefisiensi biaya sebesar 16 persen

3. Analisis Waktu

Manlift hanya bisa menjangkau 3.5 m' pengerjaan pembesian karena terbatas
Keterangan : Dalam Pemenuhan terhadap persyaratan, struktur masih aman dari segi dengan jangkauan alat serta mobilisasi yang lambat (durasi 5 bulan), sedangkan
kapasitas dan deformasi.
Staging form memiliki kemampuan untuk menyelesaikan satu modul (6 m') perhari
sehingga memiliki produktivitas yang lebih tinggi (durasi 3 bulan). Di bawah adalah
table analisa waktu antara Manlift dengan Staging Form.

98 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

5. Analisis Kualitas

a. Mutu
Pekerjaan pembesian bisa menjadi lebih
rapih karena jangkauan dari staging form
yang cukup luas untuk satu modul. Kekuatan
beton ditentukan dari pemasangan besi
yang baik sehinggu kualitas mutu beton
tercapai.

b. K3
Staging form yang dilengkapi dengan
catwalk akan melindungi pekerja yang
bekerja di ketinggian. Stabilitas support
Keterangan : Durasi pelaksanaan menggunakan Staging Form lebih cepat
dibandingkan menggunakan Manlift. pada staging form akan membuat pekerja
lebih aman dalam mengerjakan pembesian
4. Analisis Area Kerja dan waterproofing.
Untuk penggunaan staging form, area kerja direncanakan sudah c. Lingkungan
mencapai atau selesainya pekerjaan leveling concrete agar penggunaan Staging form menggunakan baja structural
staging form dan pekerjaan lainnya yang berkesinambungan menjadi efektif yang merupakan renewable energi sehingga
dan aman dari penurunan tanah dasar. mengurangi pemakaian kayu pada
bekisting. Penggunaan staging form adalah
manual sehingga tidak memerlukan biaya
penggunaan listrik yang besar.

Keterangan : Area kerja yang akan digunakan untuk pekerjaan staging form.

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 99


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

H. SWOT Analysis

Keterangan : Kesimpulan dari pemenuhan syarat inovasi.

G. Nilai Tambah Terhadap Individu Proyek dan


Manfaat Secara Perusahaan
Keterangan : Diagram SWOT Analysis pekerjaan Staging Form.

I. Rencana Strategi Pengembangan Staging Form

Staging Form V.I. Staging form yang pertama akan diperkenalkan dan dievaluasi
untuk pengembangan berikutnya.

Modifikasi Frame.
Agar staging form bisa digunakan untuk proyek selanjutnya, digunakan metode
modified frame agar rangka support bisa menyesuaikan di proyek yang berbeda.

Robotic Reinforcement.
Pada akhirnya, pengembangan staging form akan dilakukan secara otomatis dalam
hal mobilisasi dan pemasangan penulangan pada lining tunnel.
Keterangan : Nilai Tambah obyektif antara Biaya, mutu, Waktu,
Auto Mobile.
K3 dan Lingkungan.
Kedepannya akan dicoba untuk menggunakan mesin hidraulik untuk mobilisasi
perpindahan alat dari satu modul ke modul yang lain.

100 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440

Keterangan : Rencana Strategi Pengembangan meliputi Auto Mobility, Modifiel Frame,


dan Robotic Reinforcement.

Keterangan : Rencana Timeline dimulai pada Oktober 2017 hingga September 2018

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 101


102 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
BREAKTROUGH TEROWONGAN NOTOG BH1440
Breaktrough Terowongan Notog BH1440
Saat proses pelaksanaan penggalian terdapat berbagai tantangan
Dalam dunia konstruksi banguan gedung, sebuah titik dan hambatan terkait kondisi eksisting lingkungan di sekitar proyek
pencapaian tertingi adalah dimana ketika suatu struktur beton ataupun kerap menjadi kendala oleh seluruh Tim Proyek, namun bukan berarti
baja yang dikerjakan telah mencapai puncak pembangunan struktur. Tim Proyek “menyerah” menghadapi situasi tersebut. Dan hal tersebut
Tiang – tiang berdiri kokoh, balok dan plat membentang dengan bukan pula dijadikan momok menakutkan bagi Tim Proyek, akan tetapi
gagahnya. Hal ini biasanya dikemas dalam upacara peresmian yang menjadi motivasi untuk tetap bekerja keras, semangat,dan gigih dalam
disebut dengan Topping Off. menjalankan pekerjaannya.
Lain halnya dengan dunia konstruksi terowowongan, titik puncak
Dan akhirnya proses pelaksanaan penggalian ini tembus dari sisi
yang paling dinanti adalah selesainya pekerjaan penggalian
Inlet dan Outlet pada awal Maret 2018 dengan titik breakthrough yang
terowongan. Atau bias dikatakan bahwa terowongan telah tembus, dan
berada pada KM 359 + 425. Berkat kerja keras, semangat, dan kegigihan
dapat diakses melalui dua sisi portal terowowngan
Tim Proyek terowongan ini tembus dengan teknik survey yang tepat dan
Proses excavasi Terowongan Notog BH 1440 dilaksanakan menghasilkan galian yang sesuai dengan desain yang telah
di Bukit Gunung Gamping dari sisi “Inlet” di Grumbul Kalirajut, direncanakan.
Desa Notog, Kecamatan Patikraja yang dimulai pada bulan Maret
2017. Lalu disisi salah satu ujungnya juga dilakukan penggalian Selain mengerjakan terowongan dengan kerja keras, semangat,

sisi “Outlet” di Grumbul Gandulekor, Desa Tambaknegara, dan gigih, Tim Proyek juga tidak lupa selalu bersyukur, berpegang teguh

Kecamatan Rawalo. terhadap nilai dan norma yang ada. Sebagai ucapan terima kasih atas
kelancaran penembusan terowongan ini, Tim Proyek mengadakan
syukuran terkait proses penembusan ini dengan mengundang seluruh
instansi terkait yang ikut berperan dalam pembangunan terowongan ini
baik dari pihak owner, konsultan, maupun warga sekitar agar Proyek
Pembangunan Terowongan Notog BH 1440 ini selalu diberi kelancaran
dalam penyelesaiannya

104 Menembus Bukit Jalur Ganda Lintas


elatan Jawa
Breaktrough Terowongan Notog BH1440

Eko Septiyanto, Project Manager Tamu undangan

Yofi Okatrisza, PPK Jalur Ganda Cirebon Kroya Tamu undangan semua instansi terkait

Menembus Bukit Jalur Ganda Lintas 105


elatan Jawa
Breaktrough Terowongan Notog BH1440

Syukuran Breaktrough Terowowongan Pemotongan Tumpeng

Syukuran Breaktrough Terowowongan Simbolis Penyerahan Potongan Tumpeng

106 Menembus Bukit Jalur Ganda Lintas


elatan Jawa
Breaktrough Terowongan Notog BH1440

Detik – Detik Breaktrough Terowongan


Foto Bersama Seluruh Instansi

Penembusan Terowongan

Foto Bersama Tim Proyek

Menembus Bukit Jalur Ganda Lintas 107


elatan Jawa
DAMPAK POSITIF PEMBANGUNAN TEROWONGAN NOTOG BH1440

112 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


DAMPAK POSITIF PEMBANGUNAN TEROWONGAN NOTOG BH1440

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 113


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 113
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

T
ak hanya konsisten dengan tujuan utama yaitu mensukseskan Maksudnya adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi suatu
pembangunan Terowongan Notog BH1440. Kami sebagai insan PT PP tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi secara ekonomi.
(Persero) Tbk juga ikut dalam pengembangan sosial masyarakat. Hal ini Seiring dengan makin kompleksnya kepemilikan sebuah usaha, konsep CSR
kami terapkan dalam gerak nyata kepedulian sekitar dengan mengadakan menjadi meluas maknanya, salah satunya adalah niat baik dan komitmen dari
Corporate Social Responsibility. perusahaan untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup
masyarakat, keberlanjutan pengembangan masyarakat dan ekonomi lokal
1.PENGERTIAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) sehingga memberikan kontribusi juga terhadap keberlanjutan perusahaan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan membangun hubungan yang harmonis
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep serta
antara perusahaan dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal
tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai rasa tanggung jawabnya
(masyarakat), dan lingkungan secara luas.
terhadap kehidupan sosial serta lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berdiri.
Seperti melaksanakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan Dengan pengertian di atas tentang konsep CSR, pengembangan
masyarakat sekitar, menjaga lingkungan sekitar, membangun fasilitas umum, model CSR (CSR Models) mengalami pergeseran dari dari perspektif shareholder
memberikan beasiswa kepada anak yang kurang mampu, dan memberikan ke perspektif stakeholder, artinya kehadiran perusahaan harus dilihat dari dan
bantuan dana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak pada untuk mereka yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
umumnya dan masyarakat sekitar perusahaan pada khususnya.
Penting dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam CSR bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) sangat erat kaitannya dengan CSR bukan sekedar usaha mendapatkan ijin sosial dari masyarakat untuk
Sustainable Developement (Pembangunan Berkelanjutan) dimana suatu mengamankan operasional perusahaan atau untuk mengurangi kerugian
perusahaan dalam melakukan kegiatannya harus berdasar pada keputusan yang lingkungan dari aktivitas usahanya, tetapi lebih jauh lagi CSR adalah upaya untuk
tidak semata-mata terorientasi pada aspek ekonomi (keuntungan) melainkan juga meningkatkan kualitas hidup dari stakeholder (sesuai dengan prioritasnya).
harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul dari Dengan demikian, peduli terhadap akibat sosial, mengatasi kerugian lingkungan
keputusan tersebut. sebagai akibat dari aktivitas usaha, ijin sosial dari masyarakat menjadi bagian
kecil dari usaha untuk meningkatkan kualitas hidup tersebut.
2. LATAR BELAKANG
Ada berbagai penafsiran tentang CSR dalam kaitan aktivitas atau
CSR lahir dari desakan masyarakat atas perilaku perusahaan yang perilaku suatu perusahaan, namun yang paling banyak diterima saat ini adalah
biasanya mengabaikan tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan dan pendapat bahwa yang disebut CSR adalah yang sifatnya melebihi (beyond) laba.
penduduk sekitar wilayah proyek. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah Kita tidak dapat membangun suatu masyarakat yang makmur, tanpa bisnis yang
tanggung jawabnya terhadap masyarakat di luar tanggung jawab ekonomis. menguntungkan. Namun, di sisi lain, kita juga tidak bisa menumbuhkan suatu
ekonomi yang kompetitif di lahan sosial yang gersang.

116 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 117


MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 113
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

3. TUJUAN CSR 4. CONTOH KASUS

Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan suatu pekerjaan yang dilakukan. Hal Pada kegiatan CSR kali ini PT. PP (Persero) Tbk. melakukan kegiatan
ini disebabkan karena:a. Menurunnya gangguan sosial yang sering terjadi akibat renovasi rumah yang terlihat kurang layak pakai agar menjadi layak untuk dipakai.

pencemaran lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau Rumah yang akan direnovasi adalah rumah dari karyawan harian PT. PP yaitu
Bapak Sariman, karena kondisi rumah yang kurang layak sehingga diperlukan
pembelaan masyarakat setempat.
b. Terjaminnya pasokan bahan baku maupun tenaga kerja secara berkelanjutan perbaikan pada rumah tersebut. Pemilihan rumah Bapak Sariman sebagai objek
untuk jangka panjang. dari kegiatan CSR ini juga sebagai apresiasi dari perusahaan atas kinerja yang

Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu: bagus untuk perusahaan dan semangatnya yang besar. Selain untuk memenuhi
a.Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun tujuan dari kegiatan CSR, hal tersebut juga bermaksud memenuhi tujuan dari
lingkungan masyarakat sekitarnya.
b.Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah proyek. perusahaan yaitu meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan
c.Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosial. perbaikan tempat tinggal menjadi layak untuk ditempati.
d.Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik Proses renovasi dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu, renovasi
e.Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial serta budaya.
dilakukan secara total mulai dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, dapur,
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat: hingga atap nya karena kondisi awal dari rumah tersebut yang sangat kurang
a.Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan.
b.Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum. layak untuk ditempati, sehingga dilakukan perbaikan secara menyeluruh agar
c.Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan pemilik rumah dapat menempati rumahnya dengan layak dan nyaman, serta jauh
berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar
dari penyakit – penyakit yang bisa ditimbulkan akibat kondisi yang kurang layak
perusahaan tersebut berada.
tersebut.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan:
a.Meningkatkan citra perusahaan.
b.Mengembangkan kerja sama dengan masyarakat atau perusahaan lain.
c.Memberikan inovasi bagi perusahaan

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 119


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

SEBELUM SETELAH

TAMPAK RUMAH

KAMAR TIDUR

120 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

SEBELUM SETELAH

TAMPAK RUMAH

KAMAR TIDUR
1

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 121


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

SEBELUM SETELAH

KAMAR TIDUR
2

KAMAR TIDUR
3

122 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

SEBELUM SETELAH

RUANG TENGAH

KAMAR MANDI

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 123


TEROWONGAN NOTOG BUKTI KARYA ANAK BANGSA

MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 127


GALERI FOTO KUNJUNGAN
DOSEN DAN MAHASISWA ITB

MAHASISWA SEKOLAH TINGGI TRANSPORTASI DARAT (STTD)


GALERI FOTO KUNJUNGAN
ORIENTASI PEGAWAI BARU PT PP (PERSERO) TBK ANGKATAN 37

KUNJUNGAN KAI
GALERI FOTO KUNJUNGAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOG FAKULTAS TEKNIK UGMI

LIPUTAN MEDIA
GALERI FOTO KUNJUNGAN
KOMISARIS UTAMA PT PP PERSERO TBK

JAJARAN KEMENKEU
GALERI FOTO KUNJUNGAN
MENAKER RI
GALERI FOTO KUNJUNGAN
MENAKER RI

Anda mungkin juga menyukai