Narasumber
Eko Septiyanto, adi endra n, krsdiyono
Anang hari , septian inra
Editor
Aditya indra r, Sapto.
Produksi
TEROWONGAN notog bh1440
menembus bukit jalur ganda jalur lintas selatan jawa
PEMBUKA 3
DAFTAR ISI
Menembus Bukit Lintas Selatan Jawa 7
Project Overview
Keterangan : Datar Pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Tim Proyek PT PP Persero Tbk
Pada dasarnya, semua proyek konstruksi memerlukan manajemen yang baik selama
masa konstruksi. Untuk merencanakan dan mengelola keberhasilan proyek, ga
parameter waktu, biaya, dan kualitas/mutu harus diper mbangkan. Hughes dan
WilliamsB(1991), dalam memperdebatkan per mbangan ke ga faktor ini dalam
mencapai tujuan klien, mengemukakan bahwa faktor-faktor ini adalah ga k dari
sebuah segi ga dan bahwa mengabaikan satu faktor akan memiliki efek merugikan
yang besar pada yang lain.
Untuk mendukung hal ini, Lansley (1993) mengemukakan dengan kuat pen ngnya
mempelajari aspek perilaku manajemen dalam upaya mengatasi masalah yang
dihadapi industri konstruksi, yaitu bahwa ini adalah isu ‘faktor manusia’ yang terlibat
dalam proyek konstruksi yang perlu diatasi. Rwelamila and Hall (1995) lebih jauh
berpendapat bahwa hanya ada sedikit buk tentang keberhasilan proyek dimana
ke ga faktor ini telah seimbang dan ada kebutuhan untuk merangkul manajemen
waktu, biaya dan kualitas sebagai sistem ak vitas manusia.
MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 25
Selain itu, semua proyek konstruksi harus memerlukan kemajuan 2. Manajemen Proyek
teknologi konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan. Mohammadi, 2016 Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan di proyek ini akan ditangani oleh
menyatakan bahwa sektor konstruksi memiliki kontribusi potensial untuk tenaga-tenaga terampil PT. PP (Persero) Tbk yang sudah berpengalaman dalam
mengurangi konsumsi energi sehubungan dengan metode / teknologi konstruksi penanganan proyek-proyek terowongan di Indonesia, sehingga keberhasilan
yang diterapkan pada proyek tersebut. Metode konstruksi / teknologi akan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa yang
mempengaruhi bagaimana Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan sesuai diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang diikut
jadwal, tanpa mengabaikan kualitasnya. Selain 3 ( ga) parameter di atas, semua sertakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini merupakan tenaga-tenaga yang telah
proyek konstruksi harus memper mbangkan agar konstruksi dilakukan sesuai dibina kemampuan dan produk fitasnya dalam pelaksanaan proyek- proyek
dengan standar hijau konstruksi yang dapat memperbaiki aspek lingkungan besar sejenis, yang sebelumnya pernah ditangani oleh PT. PP (Persero) Tbk.
sekitar proyek,
3. Struktur Organisasi Proyek
1. Perencanaan Lapangan (Site Planning) PT. PP (Persero), Tbk. sadar betul bahwa untuk mensukseskan
Pelaksanaan pembangunan Terowongan Notog BH 1440 berada di dua penyelesaian proyek dengan kualitas kerja terbaik diperlukan sumberdaya yang
wilayah, yaitu Inlet dan Outlet. Oleh sebab itulah, perencanaan lapangan kerja berkompeten di bidang masing-masing. Lingkup kerja ditangani oleh tenaga ahli
(site planning) di dua lokasi kegiatan (Inlet dan Outlet). Tujuannya Site Planning berpengalaman dibidang konstruksi dan memiliki komitmen nggi untuk
dibuat adalah untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana menyelesaikan pekerjaan sesuai target mutu terbaik yang ditetapkan oleh PT. PP
penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan (Persero) Tbk.
proyek, misalnya : direksi keet, gudang, barak kerja, base camp, posisi peralatan, Selain itu, disebabkan oleh baru pertama kalinya Indonesia membangun
dan fungsi lainnya. Terowongan Kereta api jalur ganda, maka untuk mensukseskan pelaksanaan
Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan, baik di pembangunan, PT PP (Persero) Tbk bekerjasama dengan tenaga-tenaga ahli
gudang maupun di halaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga : dalam bidang geologi, tenaga ahli bidang terowongan, tenaga ahli bidang tanah,
• Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan lingkungan disekitar proyek. manajemen proyek, manajemen mutu, tenaga ahli kontrak dan tenaga ahli
• Memudahkan pemeriksaan dan peneli an bahan-bahan oleh konsultan konstruksi.
pengawas maupun owner. Oleh sebab itulah, salah satu upaya mengop malkan kinerja sumber daya
• Memudahkan pelaksanaan tahap lanjutannya. manusia pada proyek terowongan Notog BH 1440 di Purwokerto, Jawa Tengah
• Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja. yang nan nya dapat bermanfaat bagi ak fitas transportasi darat, khususnya
• Terjamin kebersihannya. keretapi di Pulau Jawa ini dirancang struktur organisasi proyek yang bertujuan
• Menampilkan site plan yang berkonsep green kontraktor sebagai untuk menempatkan personil yang berkompeten di seluruh lini.
implementasid ari program induk perusahaan PT PP Persero Tbk. Seluruh deskripsi pekerjaan dapat didistribusikan sesuai dengan posisi
Untuk penerangan lokasi kerja digunakan daya listrik dari mesin Genset yang telah ditentukan dalam garis komando strukstur organisasi. Tujuan akhir
terurtama untuk pekerjaan lapangan. Kebutuhan air bersih dicukupi dari sumur dari penyusunan struktur organisasi proyek, adalah agar pekerjaan dapat
dalam yang dibuat ditempat. berjalan tepat biaya, mutu dan waktu serta berwawasan K3 dan lingkungan.
Terpen ng pula, struktur organisasi di Pembangunan Terowongan Notog
BH 1440 memuat kolaborasi apik dan kompak antara SDM senior dan junior.
LINGKUP KERJA
476
METODE PELAKSANAAN
PERSIAPAN
GALIAN
HAULING
PEMBESIAN
BEKISTING
PENGECORAN
SELESAI
MANAJEMEN K3
LINGKUP KERJA
MANAJEMEN KUALITAS
LINGKUP KERJA
CYCLETIME
MANAJEMEN K3
MANAJEMEN KUALITAS
3. METODE PEKERJAAN LONG STEEL PIPE FOREPOLING (LSPF)
LINGKUP KERJA
MANAJEMEN K3
LINGKUP KERJA
MANAJEMEN K3
LINGKUP KERJA
RESOURCES
MANAJEMEN KUALITAS
LINGKUP KERJA
METODE PELAKSANAAN
MANAJEMEN K3
F
okus Pemerintah Indonesia untuk mempercepat pembangunan
infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, seperti dinyatakan oleh
Presiden Joko Widodo, telah mendorong pertumbuhan sector
konstruksi Indonesia saat ini. Salah satu yang sedang menjadi titik berat
adalah pembangunan jalur transoprtasi kereta Api Double Track di Pulau
Jawa. Dan salah satu dari kebijakan pembangnan jalur ganda tersebut
adalah adalah Proyek pembangunan Terowongan Purwokerto BH 1440
yang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang
tidak diperbolehkan untuk terlambat dalam hal pekerjaannya dan
merupakan pionir pekerjaan terowongan pada Kementerian Perhubungan
Aspek faktor masalah pada pekerjaan waterproofing ditinjau berdasarkan
Republik Indonesia umunya dan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) pada
level dampak, hingga penyebab masalah yang ditimbulkan. Pemilihan tinjauan
khususnya.
Oleh sebab itulah, Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor yang didasarkan pada level dampak yang paling signifikan
2. Mobilisasi Material
Mobilisasi gulungan waterproofing dengan dalam tunnel menggunakan pick up
4. Pemasangan Waterproofing
Pemasangan waterproofing ke dinding tunnel dengan alat excavator kombinasi bracket
manlift
D. Deskripsi Inovasi
E. Pemenuhan Syarat
Dalam melakukan inovasi terhadap suatu pekerjaan atau metode pelaksanaan,
dibutuhkan pemenuhan terhadap beberapa persyaratan untuk merealisasikan inovasi Keterangan : Analisis area kerja pemenuhan syarat inovasi.
tersebut dari analisa teknis, area kerja, kualitas serta k3 dari inovasi tersebut, berikut
disajikan pemenuhan syarat pada inovasi ini :
F. Sequence Kombinasi
Inovasi metode penggunaan mobile shotcrete machine bertujuan untuk A. Sequence Pekerjaan
mengoptimalkan beberapa faktor yaitu sebagai berikut : Sequence pekerjaan shotcrete dijelaskan sebagai berikut :
a. Waktu 1.Marking
Percepatan waktu pelaksanaan (schedule compression) aktifitas jalur - Marking dilakukan untuk mengetahui koordinat design tunnel di lapangan,
kritis yang dominan yaitu perkuatan struktur sementara terowongan - Marking posisi galian, dan steel rib agar posisi tunnel tetap pada rencana.
dengan keterbatasan lahan dan squence pekerjaan yang ketat. 2. Tunnel Excavation
- Galian tunnel dilakukan dalam 2 tahap, yaitu galian upper dan galian lower
b. Biaya - Proses excavation menggunakan alat twin header,
Menurunkan biaya pekerjaan bekisting yang semula item pekerjaan rugi - Galian upper maksimal dilakukan sepanjang 1 meter dalam 1 kali siklus pekerjaan.
menjadi item pekerjaan untung.
3. Mucking
c. Kualitas - Material tanah galian langsung dibuang menggunakan excavator dan dump truck,
Meningkatkan kualitas dan mengurangi cost of quality. - Pembuangan material tanah ke area disposal yang sudah direncanakan.
5. Install Wiremesh
- Pemasangan tulangan menggunakan wiremesh 150x150 dan pemasangan tie rod
sebagai pengikat antar steel rib.
B.Analisis Masalah
Aspek faktor masalah pada pekerjaan shotcrete ditinjau berdasarkan level
dampak, hingga penyebab masalah yang ditimbulkan. Pemilihan tinjauan
didasarkan pada level dampak yang paling signifikan
D. Pemenuhan Persyaratan
Keterangan : Analisis Masalah dibuat berdasarkan kebutuhan Biaya, Mutu, Waktu, dan K3 yang ada di Spesifikasi alat yang digunakan :
proyek.
C. Deskripsi Inovasi
Terdapat beberapa keuntungan yang didapat dari inovasi ini seperti dari segi:
1. Ekonomis
Biaya modifikasi alat aliva lebih murah dibanding dengan pengadaan alat
1. Analisa Biaya
shotcrete tanpa modifikasi.
- Mobile Robotic Shotcrete Machine (Aliva)
2. Mobilitas
Dengan sistem mobile aliva dengan menggunakan truck dapat mengakomodir
pekerjaan tunnel shotcreting dari dua sisi, yaitu dari inlet dan outlet.
3. Workabilitas
Dengan kondisi jalan di dalam tunnel yang berlumpur dan bergelombang,
penggunaan truck pada aliva memberi kemudahan dalam pengerjaan
shotcrete.
-Alat Shotcrete Statis (Menggunakan Track) Dengan diketahuinya cycle time pekerjaan tunnel excavation, maka dapat diketahui
bahwa jeda waktu dalam penggunaan alat shotcrete dengan menggunakan aliva
adalah 10 jam.
Maka dalam pengerjaannya, dapat diatur sedemikian rupa sehingga waktu
pelaksanaaan pekerjaan shotcrete antara inlet dan outlet tidak berbarengan, serta
dimungkinkan penggunaan alat shotcrete secara bergantian antara inlet dan outlet.
1. Analisa Waktu - K3
Jangkauan gun shotcrete yang luas dan
-Mobile Robotic Shotcrete Machine (Aliva)
tinggi membuat hasil shotcrete jadi lebih
Excavation 4 Jam
maksimal dan mencegah keruntuhan
Mucking 2 Jam
material beton, tanah, atau steel support
Install Steel Rib dan Wiremesh 2 Jam
akibat dari tembakan shotcrete yang
Shotcrete 2 Jam
kurang maksimal sehingga
Pemasangan Rockbolt 2 Jam menyebabkan lubang pada beton
shotcrete.
MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 87
Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440
F. Sequence Kombinasi
Keterangan : Latar belakang inovasi sistim bekisting sliding semi otomatis untuk pekerjaan
tunnel mengacu kepada pekerjaan lining beton, bekisting, lifetime dan freespace sebagai
integrasi pekerjaan.
Tim Proyek telah merencanakan dengan detail bahwa inovasi ini harus
mengarah kepada beberapa factor penting selama proses pelaksanaan di lapangan,
tidak hanya dari segi efisiensi waktu pelaksanaan, namun juga efisiensi biaya,
Keterangan : Sequence kombinasi dari pekerjaan shotcrete.
Kualitas, K3 dan pengaruh positif terhadap lingkungan.
Dari segi Waktu. Dilakukan percepatan waktu pelaksanaan (schedule
compression) aktifitas jalur kritis yang dominan yaitu bekisting terowongan dengan
keterbatasan lahan dan squence pekerjaan yang ketat.
Dari sisi Biaya; dapat menurunkan biaya pekerjaan bekisting yang B. Analisis Masalah Terhadap Inovasi Sistem Bekisting Sliding Form
semula ITEM PEKERJAAN RUGI menjadi ITEM PEKERJAAN UNTUNG. Semi Otomatis Untuk Pekerjaan Tunnel
Segi Waktu dan Biaya tidak mengurangi Kualitas pekerjaan, justru dapat Secara obyektif, analisa masalah inovasi sistim bekisting sliding semi otomatis
meningkatkan kualitas dan mengurangi cost control proyek di lapangan. pada pekerjaan tunnel Notog BH 1440 memuat item-item penilaian, yaitu biaya,
Terpenting pula, inovasi ini mengedepankan unsur K3 di lapangan. Dapat waktu, mutu, K3 dan lingkungan. Pengaruh ke empat hal tersebut (biaya, waktu,
meningkatkan K3 desain yang mampu mengakomodir keselamatan para mutu, K3 dan lingkungan) di analisa berdasarkan level dampak yang terjadi
pekerja di lapangan. dikemudian hari. Menguraikan deskripsi masalah dan penyebab atau akar masalah.
Sesuai dengan slogan Green pada PT PP (Persero) Tbk, maka inovasi Kesimpulan dari analisis masalah ini memuat beberapa hasil, yaitu:
Sistim Bekisting Sliding Form Semi Otomatis untuk Pekerjaan Tunnel
1. Biaya tinggi akibat pemakaian kayu yang tinggi dan risiko hambatan lingkungan
merupakan salah satu bentuk kepedulian Tim Proyek terhadap lingkungan
yang tinggi.
sekitarnya, menerapkan konsep-konsep green tidak hanya di kantor proyek,
namun juga diimplementasikan di semua lokasi proyek. 2. Mutu kurang baik karena tingkat hand-made di lokasi ketinggian dan disain
bekisting dengan tingkat kesulitan bongkar yang tinggi.
3. Durasi pekerjaan yang lama karena tingkat produktifitas yang rendah dan masa
A. Proses Inovasi Sistem Bekisting Sliding Form Semi Otomatis
Untuk Pekerjaan Tunnel tunggu curing beton yang lama, serta sediaan bekisting yang terbatas
4. Masalah lingkungan tinggi karena tingkat pemakaian kayu yang tinggi dan sampah
yang banyak
Keterangan : Analisis Masalah menguraikan beberapa deskripsi masalah serta akar masalah.
C. Deskripsi Inovasi
Keterangan : Deskripsi Inovasi mengacu kepada berat struktur, panjang modul, bekisting
Keterangan : Perhitungan material dan penampang tertuang dalam kriteria design
serta mobilitas sistim monitoring manual.
dan pemodelan struktur.
D. Pemenuhan Persyaratan
1. Analisis Teknis
Inovasi sliding form untuk pekerjaan tunnel ini menggunakan struktur baja
yang berarti struktur tersebut perlu adanya analisis secara struktur atau teknis
untuk membuktikan bahwa struktur tersebut memang layak untuk digunakan
dalam suatu proyek konstruksi khususnya proyek tunnel.
2. Analisis Biaya
Keterangan : Penggunaan Sliding Form dikerjakan dalam waktu 181 hari, sedangkan Scaffolding
279 hari.
E. Manfaat Secara Individual Proyek (Unit) Dan Manfaat G. Rencana Strategi Pengembangan Inovasi
Perusahaan
Keterangan : Dari segi Biaya, Mutu, Waktu, K3 dan Lingkungan, penerapan inovasi
memberikan banyak manfaat baik untik individu proyek maupun manfaat terhadap
Keterangan : Rencana Strategi Pengembangan meliputi Modifiel Frame, Robotic Form
perusahaan.
dan Auto-Mobily.
Secara terperinci masalah Staging Form ini ini akan menjelaskan secara
terperinci beberapa tujuan adalah sebagai berikut:
pekerjaan yang ketat. Tujuan inovasi yang dilakukan oleh Tim Proyek PT PP Persero Tbk pada proyek
2. Dari segi biaya Terowongan Notog BH 1440 mengacu kepada beberapa faktor, yaitu Waktu, Biaya,
Menurunkan biaya pekerjaan bekisting yang semula item pekerjaan rugi Kualitas, K3, dan Green.
menjadi item pekerjaan untung.
Pelaksanaan di lapangan, ketepatan waktu merupakan indicator kesuksesan
3. Dari segi kualitas proyek, sehingga perlu melakukan terobosan terkait percepatan waktu pekerjaan.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi dari Cost of Quality.
Schedule compression aktifitas jalur kritis yang dominan, yaitu dengan keterbatasan
4. Dari segi K3 dan sequence pekerjaan yang sangat ketat.
Meningkatkan K3 desain mengakomodir keselamatan pekerja.
Dengan percetapatn waktu pekerjaan yang dapat dilakukan, tentunya sangat
5. Dari segi lingkungan
Secara Green Construction mampu meningkatkan implementasi Green menentukan efisiensi biaya selama proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Bisa
Construction. dikatakan, bahwa menurunkan biaya pekerjaan bekisting yang semula ITEM
PEKERJAAN RUGI menjadi ITEM PEKERJAAN UNTUNG.
Terdapat empat komponen penting yang mengacu inovasi pada Sistim
Percepatan proyek serta ketepatan biaya tidak mengurangi kualitas pekerjaan di
Stagging Tunnel sebagai Solusi Pembesian dan Waterprofing Lining Tunnel,
lapangan. Kualitas pekerjaan menjadi tolak ukur keberhasilan proyek Terowongan
yaitu; lining beton, pembesian, support dan free space. Di bawah ini
Notog BH 1440.
merupakan latar belakang Tim Proyek PT PP (Persero) Tbk membuat ide
kreatif untuk diaplikasikan pada proyek terowongan Notog BH 1440.
Keterangan : Tujuan Inovasi mengarah kepada Waktu, biaya, kualitas K3 dan Green.
A. Analisis Masalah
4. K3 cukup riskan Karena memiliki potensi jatuh dari ketinggian jika tidak Keterangan : Analisa Masalah antara penggunaan Scaffolding dengan Manlift.
hati-hati saat instalasi,
Metode konvensional untuk pembesian dan waterproofing tunnel adalah
5. Masalah lingkungan tinggi karena penggunaan energi yang tinggi pada menggunakan Scaffolding atau Manlift sehingga dibutuhkan suatu system yang lebih
pengoperasian alat. efektif karena Scaffolding sulit untuk diinstalasi dan Manlift sulit untuk menjangkau
terowongan secara cepat. Setelah melihat begitu banyaknya apabila metode manlift
Metode konvensional untuk pembesian dan waterproofing tunnel dengan
digunakan, maka ada beberapa metode lagi yang dapat dikembangkan dan secara
menggunakan Scaffolding atau Manlift sangat beresiko yang berujung
detail. Berangkat dari analisis tersebut, Tim Proyek membuat analisa referensi ide
terjadinya kerugian proyek karena metode yang tidak tepat sehingga
dengan hasil kesimpulan meliputi:
dibutuhkan suatu sistem yang lebih efektif.
MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA 95
Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440
3. Pemodelan Struktur
Melakukan perhitungan struktur dan pemodelanstruktur berdasarkan basic desain
yang sudah ditentukan menggunakan program SAP2000 v.19.
96 MENEMBUS BUKIT JALUR GANDA LINTAS SELATAN JAWA
Inovasi Tim Proyek Terowongan Notog BH 1440
1. Analisis Teknis
Inovasi sliding form untuk pekerjaan tunnel ini menggunakan struktur baja yang
berarti struktur tersebut perlu adanya analisis secara struktur atau teknis untuk
membuktikan bahwa struktur tersebut memang layak untuk digunakan dalam suatu
proyek konstruksi khususnya proyek tunnel.
E. Deskripsi Inovasi
Keterangan : Kriteria Desaign material dan penampang dan Desain Pemodelan Struktur
2. Analisis Biaya
Dengan melihat dari uraian biaya pada table di atas dapat dikomparasikan
bahwa dengan penggunaan metode sliding form biaya lebih rendah (efisien) yaitu
sebesar Rp. 8.366.673/ton dibandingkan apabila dengan menggunakan scaffolding
yaitu senilai Rp. 9.947.993/ton. Terdapat efisiensi sebesar 16% lebih rendah
disbanding tanpa menggunakan sliding form.
Keterangan : Inovasi dengan Staging Form dapat mengefisiensi biaya sebesar 16 persen
3. Analisis Waktu
Manlift hanya bisa menjangkau 3.5 m' pengerjaan pembesian karena terbatas
Keterangan : Dalam Pemenuhan terhadap persyaratan, struktur masih aman dari segi dengan jangkauan alat serta mobilisasi yang lambat (durasi 5 bulan), sedangkan
kapasitas dan deformasi.
Staging form memiliki kemampuan untuk menyelesaikan satu modul (6 m') perhari
sehingga memiliki produktivitas yang lebih tinggi (durasi 3 bulan). Di bawah adalah
table analisa waktu antara Manlift dengan Staging Form.
5. Analisis Kualitas
a. Mutu
Pekerjaan pembesian bisa menjadi lebih
rapih karena jangkauan dari staging form
yang cukup luas untuk satu modul. Kekuatan
beton ditentukan dari pemasangan besi
yang baik sehinggu kualitas mutu beton
tercapai.
b. K3
Staging form yang dilengkapi dengan
catwalk akan melindungi pekerja yang
bekerja di ketinggian. Stabilitas support
Keterangan : Durasi pelaksanaan menggunakan Staging Form lebih cepat
dibandingkan menggunakan Manlift. pada staging form akan membuat pekerja
lebih aman dalam mengerjakan pembesian
4. Analisis Area Kerja dan waterproofing.
Untuk penggunaan staging form, area kerja direncanakan sudah c. Lingkungan
mencapai atau selesainya pekerjaan leveling concrete agar penggunaan Staging form menggunakan baja structural
staging form dan pekerjaan lainnya yang berkesinambungan menjadi efektif yang merupakan renewable energi sehingga
dan aman dari penurunan tanah dasar. mengurangi pemakaian kayu pada
bekisting. Penggunaan staging form adalah
manual sehingga tidak memerlukan biaya
penggunaan listrik yang besar.
Keterangan : Area kerja yang akan digunakan untuk pekerjaan staging form.
H. SWOT Analysis
Staging Form V.I. Staging form yang pertama akan diperkenalkan dan dievaluasi
untuk pengembangan berikutnya.
Modifikasi Frame.
Agar staging form bisa digunakan untuk proyek selanjutnya, digunakan metode
modified frame agar rangka support bisa menyesuaikan di proyek yang berbeda.
Robotic Reinforcement.
Pada akhirnya, pengembangan staging form akan dilakukan secara otomatis dalam
hal mobilisasi dan pemasangan penulangan pada lining tunnel.
Keterangan : Nilai Tambah obyektif antara Biaya, mutu, Waktu,
Auto Mobile.
K3 dan Lingkungan.
Kedepannya akan dicoba untuk menggunakan mesin hidraulik untuk mobilisasi
perpindahan alat dari satu modul ke modul yang lain.
Keterangan : Rencana Timeline dimulai pada Oktober 2017 hingga September 2018
sisi “Outlet” di Grumbul Gandulekor, Desa Tambaknegara, dan gigih, Tim Proyek juga tidak lupa selalu bersyukur, berpegang teguh
Kecamatan Rawalo. terhadap nilai dan norma yang ada. Sebagai ucapan terima kasih atas
kelancaran penembusan terowongan ini, Tim Proyek mengadakan
syukuran terkait proses penembusan ini dengan mengundang seluruh
instansi terkait yang ikut berperan dalam pembangunan terowongan ini
baik dari pihak owner, konsultan, maupun warga sekitar agar Proyek
Pembangunan Terowongan Notog BH 1440 ini selalu diberi kelancaran
dalam penyelesaiannya
Yofi Okatrisza, PPK Jalur Ganda Cirebon Kroya Tamu undangan semua instansi terkait
Penembusan Terowongan
T
ak hanya konsisten dengan tujuan utama yaitu mensukseskan Maksudnya adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi suatu
pembangunan Terowongan Notog BH1440. Kami sebagai insan PT PP tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi secara ekonomi.
(Persero) Tbk juga ikut dalam pengembangan sosial masyarakat. Hal ini Seiring dengan makin kompleksnya kepemilikan sebuah usaha, konsep CSR
kami terapkan dalam gerak nyata kepedulian sekitar dengan mengadakan menjadi meluas maknanya, salah satunya adalah niat baik dan komitmen dari
Corporate Social Responsibility. perusahaan untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup
masyarakat, keberlanjutan pengembangan masyarakat dan ekonomi lokal
1.PENGERTIAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) sehingga memberikan kontribusi juga terhadap keberlanjutan perusahaan.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan membangun hubungan yang harmonis
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu konsep serta
antara perusahaan dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal
tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai rasa tanggung jawabnya
(masyarakat), dan lingkungan secara luas.
terhadap kehidupan sosial serta lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berdiri.
Seperti melaksanakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan Dengan pengertian di atas tentang konsep CSR, pengembangan
masyarakat sekitar, menjaga lingkungan sekitar, membangun fasilitas umum, model CSR (CSR Models) mengalami pergeseran dari dari perspektif shareholder
memberikan beasiswa kepada anak yang kurang mampu, dan memberikan ke perspektif stakeholder, artinya kehadiran perusahaan harus dilihat dari dan
bantuan dana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak pada untuk mereka yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
umumnya dan masyarakat sekitar perusahaan pada khususnya.
Penting dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam CSR bahwa
Corporate Social Responsibility (CSR) sangat erat kaitannya dengan CSR bukan sekedar usaha mendapatkan ijin sosial dari masyarakat untuk
Sustainable Developement (Pembangunan Berkelanjutan) dimana suatu mengamankan operasional perusahaan atau untuk mengurangi kerugian
perusahaan dalam melakukan kegiatannya harus berdasar pada keputusan yang lingkungan dari aktivitas usahanya, tetapi lebih jauh lagi CSR adalah upaya untuk
tidak semata-mata terorientasi pada aspek ekonomi (keuntungan) melainkan juga meningkatkan kualitas hidup dari stakeholder (sesuai dengan prioritasnya).
harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul dari Dengan demikian, peduli terhadap akibat sosial, mengatasi kerugian lingkungan
keputusan tersebut. sebagai akibat dari aktivitas usaha, ijin sosial dari masyarakat menjadi bagian
kecil dari usaha untuk meningkatkan kualitas hidup tersebut.
2. LATAR BELAKANG
Ada berbagai penafsiran tentang CSR dalam kaitan aktivitas atau
CSR lahir dari desakan masyarakat atas perilaku perusahaan yang perilaku suatu perusahaan, namun yang paling banyak diterima saat ini adalah
biasanya mengabaikan tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungan dan pendapat bahwa yang disebut CSR adalah yang sifatnya melebihi (beyond) laba.
penduduk sekitar wilayah proyek. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah Kita tidak dapat membangun suatu masyarakat yang makmur, tanpa bisnis yang
tanggung jawabnya terhadap masyarakat di luar tanggung jawab ekonomis. menguntungkan. Namun, di sisi lain, kita juga tidak bisa menumbuhkan suatu
ekonomi yang kompetitif di lahan sosial yang gersang.
Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan suatu pekerjaan yang dilakukan. Hal Pada kegiatan CSR kali ini PT. PP (Persero) Tbk. melakukan kegiatan
ini disebabkan karena:a. Menurunnya gangguan sosial yang sering terjadi akibat renovasi rumah yang terlihat kurang layak pakai agar menjadi layak untuk dipakai.
pencemaran lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau Rumah yang akan direnovasi adalah rumah dari karyawan harian PT. PP yaitu
Bapak Sariman, karena kondisi rumah yang kurang layak sehingga diperlukan
pembelaan masyarakat setempat.
b. Terjaminnya pasokan bahan baku maupun tenaga kerja secara berkelanjutan perbaikan pada rumah tersebut. Pemilihan rumah Bapak Sariman sebagai objek
untuk jangka panjang. dari kegiatan CSR ini juga sebagai apresiasi dari perusahaan atas kinerja yang
Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu: bagus untuk perusahaan dan semangatnya yang besar. Selain untuk memenuhi
a.Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun tujuan dari kegiatan CSR, hal tersebut juga bermaksud memenuhi tujuan dari
lingkungan masyarakat sekitarnya.
b.Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah proyek. perusahaan yaitu meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan
c.Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosial. perbaikan tempat tinggal menjadi layak untuk ditempati.
d.Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik Proses renovasi dilaksanakan kurang lebih selama 2 minggu, renovasi
e.Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial serta budaya.
dilakukan secara total mulai dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, dapur,
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat: hingga atap nya karena kondisi awal dari rumah tersebut yang sangat kurang
a.Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan.
b.Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum. layak untuk ditempati, sehingga dilakukan perbaikan secara menyeluruh agar
c.Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan pemilik rumah dapat menempati rumahnya dengan layak dan nyaman, serta jauh
berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar
dari penyakit – penyakit yang bisa ditimbulkan akibat kondisi yang kurang layak
perusahaan tersebut berada.
tersebut.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan:
a.Meningkatkan citra perusahaan.
b.Mengembangkan kerja sama dengan masyarakat atau perusahaan lain.
c.Memberikan inovasi bagi perusahaan
SEBELUM SETELAH
TAMPAK RUMAH
KAMAR TIDUR
SEBELUM SETELAH
TAMPAK RUMAH
KAMAR TIDUR
1
SEBELUM SETELAH
KAMAR TIDUR
2
KAMAR TIDUR
3
SEBELUM SETELAH
RUANG TENGAH
KAMAR MANDI
KUNJUNGAN KAI
GALERI FOTO KUNJUNGAN
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOG FAKULTAS TEKNIK UGMI
LIPUTAN MEDIA
GALERI FOTO KUNJUNGAN
KOMISARIS UTAMA PT PP PERSERO TBK
JAJARAN KEMENKEU
GALERI FOTO KUNJUNGAN
MENAKER RI
GALERI FOTO KUNJUNGAN
MENAKER RI