a. Tapak tanpa kotur (datar) lebih bebas terhadap batasan-batasan perencanaan yang
mengikat.
b. Tapak tanpa kotur (datar) relatif hanya memiliki daya tarik lansekap yang tidak
begitu istimewa.
c. Daya tarik diciptakan dari hubungan bangunan dengan bangunan, objek dengan
d. Tapak tanpa kotur (datar) tidak memiliki vocal point sehingga vocal point harus
e. Tapak tanpa kotur (datar) memiliki lengkungan langit sebagai potensi yang bisa
f. Pada tapak datar tidak memiliki sifat 3D seperti pada tapak miring, sehingga 3D
harus dapat diciptakan sendiri dengan misalnya membuat landscape cut and fill
g. Elemen yang paling menarik yang ditempatkan di site ini akan menguasai landscape.
dinding.
i. Site yang datar memiliki kualitas landscape yang netral sehingga diperlukan banyak
k. Site kurang memiliki privasi karena tidak ada batas dengan wilayah lainnya dan tidak
Ada beberapa kaidah yang harus diperhatikan di dalam merancang tapak datar,
diantaranya
adalah:
Sirkulasi dan Parkir pada tapak datar dapat dibagi menjadi beberapa, diantaranya adalah:
2) Klasifikasi jalan
a. Cut (mengupas)
b. Fill (mengurug)
Vegetasi
a. Pengendali angin
b. Pengendali kebisingan
c. Pengendali udara
d. Pengendali erosi
e. Pembatas
f. Pengarah
Pada tapak datar, terdapat beberapa potensi yang dapat digali dan dieksplorasi,
diantaranya
adalah:
a. Tanah
b. Vegetasi
c. Hidrologi
d. Iklim
e. Topografi
f. Estetika
g. Ciri Histori
h. Tata guna lahan
i. Rintangan fisiografi
Pada dasarnya, permasalahan yang terjadi pada tapak datar tidak akan sesulit jika
dibandingkan deengan permasalah yang terjadi pada tapak berkontur miring. Di dalam
perancangan tapak, untuk merancang sebuah tapak berkontur datar, tidak memerlukan
analisa yang detail seperti pada halnya merancang tapak berkontur miring.
Daftar Pustaka
White, Edward T. 1985. Analisis Tapak. Bandung ; Trimatra.
Utami, Tin Budi. 2005. Modul Perkuliahan Perancangan Tapak. Universitas Mercu Buana.