Anda di halaman 1dari 16

BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAB 1
KONSEP MANAJEMEN STRATEGI

A. Pengertian Manajemen
Istilah ‘manajemen’ berasal dari bahasa Inggris to manage yang berarti
mengatur, mengurus atau mengelola. Menurut Malayu S.P. Hasibuan, manajemen
adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia secara
efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lain dalam organisasi untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam manajemen , terdapat dua sistem, yaitu sistem organisasi dan
sistem administrasi.
Ramayulis (2008) menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat
manajemen adalah al-tadbir (pengaturan).
Dari berbagai pengertian yang telah dikemukakan di atas, secara umum
pengertian manajemen adalah kegiatan untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah
ditentukan terlebih dahulu dengan memanfaatkan orang lain (getting things done
through the offort of other people), secara efisien dengan teknik perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang baik. Dari pengertian tersebut,
tersirat adanya lima unsur manajemen, yaitu:
1. Pimpinan;
2. Orang-orang (pelaksana) yang dipimpin;
3. Tujuan yang akan dicapai;
4. Kerjasama dengan mencapai tujuan tersebut;
5. Sarana atau peralatan manajemen (tool management) yang terdiri atas enam
macam (dikenal dengan 6 M), yaitu:
a. Man (manusia/orang);
b. Money (uang);
c. Materials (bahan-nahan);
d. Machine (mesin);
e. Method (metode);
f. Market (pasar).
B. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang mana kata strategos
berasal dari kata stratos yang berarti militer dan ag yang berarti memimpin. Cravens
(2001) strategi adalah rencana yang di satukan dan terintegrasi, menghubungkan
keunggulan strategi organisasi dan dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi.
Kotler (2004) mengemukakan bahwa strategi adalah penempatan misi suatu
organisasi, penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan
internal,perumusan kebijakan dan teknik tertentu untuk mencapai sasaran dan
memastikan implementasinya secara tepat sehingga tujuan dan sasaran utama dari
organisasi akan tercapai.

C. Konsep Manajemen Strategi


Manajemen strategik adalah suatu cara untuk mengendalikan organisasi
secara efektif dan efisien, sampai pada implementasi garis terdepan, sedemikian rupa
sehingga tujuan dan sasarannya tercapai. Sasaran manajemen strategik adalah
meningkatkan (a) kualitas oragnisasi, (b) efisiensi pengangguran, (c) Penggunaan
sumber daya, (d) kualitas evaluasi program dan pemantauan kinerja, dan (e) kualitas
pelaporan).

D. Hierarki Manajemen Strategik dalam Organisasi


David (1997) menyebutkan bahwa: Strategic Management can be defined as
the art and science of formulating, implementing and evaluation cross functional
decision thet enable organization.

E. Implementasi Hierarki Manajemen Strategik


Dalam organisasi sekolah , implementasi hierarki manajemen strategik adalah
dengan mentransformasi tujuan strategik ke dalam penyelenggaraan program sekolah.
betapa hebatnya suatu strategi, apabila tidak diimplementasikan maka tidak akan
bermakna bagi pengembangan sekolah. manajemen strategik telah diterapkan dalam
manajemen sekolah menjadi kunci efektifnya pelaksanaan program dan kegiatan
untuk mencapai tujuan pendidikan dan adanya peningkatan mutu secara terus
menerus.

BAB 2
PROSES MANAJEMEN STRATEGI

A. Alur Proses Manajemen Strategi


Dalam praktiknya manajemen strategik merupakan suatu proses yang
membantu organisasi untuk mengidentifikasikan apa yang ingin dicapai oleh mereka.
Proses manajemen strategi merupakan siklus , sebagaimana dikemukakan oleh
Tourengau (1981) yang menjelaskan bahwa the strategy management process is a
cycle of events that deserves to be repeated. Senada dengan hal tersebut Ward (1992)
berpendapat bahwa full process of strategic management includes the implementation
of the selected trategies.

B. Komponen Manajemen Strategi


Komponen utama proses manajemen strategi adalah sebagai berikut:
1. Visi.
2. Misi.
3. Tujuan.
4. Strategi.
5. Kebijakan
6. Lingkungan.
C. Proses Manajemen Strategi di Sekolah
Ada beberapa akibat dari manajemen strategik sebagai suatu proses, yaitu:
1. Perubahan salah satu komponen akan mempengaruhi beberapa atau seluruh
komponen yang lain.
2. Proses pembuatan, penerapan dan evaluasi strategi merupakan suatu proses
yang berurutan.
3. Perlunya membuat umpan balik (feedback) pada setiap tahap awal proses.
4. Sistem manajemen strategik merupakan suatu sistem yang dinamis, dimana
kondisi dan situasi yang secara berkala berubah akan mempengaruhi
hubungan antar aktivitas dalam manajemen strategik.
Proses manajemen strategi terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
1. Analisa lingkungan,
2. Menetapkan visi, misi dan tujuan,
3. Formulasi strategi,
4. Implementasi strategi,
5. Evaluasi strategi.

BAB 3
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
LEMBAGA PENDIDIKAN

A. Pengertian Visi
Visi adalah gambaran tentang masa depan yang realistik dan ingin diwujudkan
dalam kurun waktu tertentu. Dalam buku Akdon, visi adalah pernyataan yang
diucapkan atau yang ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini yang
menjangkau masa yang akan datang.

B. Pengertian Misi
Misi merupakan suatu guidelines yang lebih pragmatis dan konkrit yang dapat
dijadikan acuan pengembangan strategi dan aktivitas dalam lembaga atau organisasi.
Secara umum misi menurut Sharplin adalah ‘alasan keberadaan’ misi sebagai
deskripsi tentang apa yang hendak dicapai dan untuk siapa. Sementara itu Pearce dan
Robinson menyebutkan bahwa misi organisasi disebutkan sebagai tujuan fundamental
dan unik yang menunjukkan perbedaan suatu organisasi dengan oraganisasi lain yang
sejenis dan mengidentifikasi cakupan (scope) organisasinya.

C. Tujuan dan Sasaran Lembaga Pendidikan


1. Tujuan Sekolah
Penentuan tujuan merupakan langkah pertama dalam membuat perencanaan
sehingga dalam pelaksanaannya nanti terarah sesuai dengan tujuan dan hasil yang
ingin dicapai. Namun demikian, banyak individu/organisasi yang salah kaparah
dalam menentukan tujuan dengan cara membuat beberapa tujuan dalam sebuah
perencanaan. Hal ini tentu akan membingungkan dan berakibat kurang
maksimalnya hasil yang bisa dicapai.

2. Sasaran Sekolah
Sasaran adalah penjabaran tujuan, yaitu suatu yang dihasilkan/ dicapai oleh
sekolah dalam jangka waktu lebih singkat dibanding tujuan sekolah. agar sasaran
dapat dicapai dengan efektif, maka sasaran harus dibuat spesifik, terukur, jelas
kriterianya dan disertai indikator-indikator yang rincian dan mengacu pada visi,
misi, dan tujuan sekolah.

D. Perbedaan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekolah


1. Perbedaan antara Visi dan Misi
Visi merupakan gambaran masa depan mau jadi apa lembaga kita.
Menentukan visi berarti menentukan tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai.
Misi adalah apa yang bisa dilakukan untuk mencapai gambaran masa depan
(visi). Misi merupakan langkah-langkah dan strategi apa untuk mencapai visi kita.
2. Perbedaan Tujuan dan Sasaran
Tujuan sekolah merupakan penjabaran dari misi, oleh karena itu tujuan harus
selaras dengan visi dan misi.
Sasaran adalah penjabaran tujuan yaitu suatu yang dihasilkan/ dicapai oleh
sekolah dalam jangka waktu lebih singkat dibanding tujuan sekolah.

BAB 4
ANALISIS SWOT

A. Pengertian SWOT
Analisis SWOT merupakan identifikasi yang sistematis dari faktor-faktor dan
strategi yang menggambarkan pedoman yang terbaik antar beberapa aspek. Analisis
SWOT adalah suatu analisis lingkungan yang didasarkan pada kondisi, situasi,
keadaan, peristiwa dan pengaruh-pengaruh di dalam dan di sekeliling organisasi yang
berdampak padakehidupan organisasi.

B. Perumusan Strategi dengan Matriks SWOT


Setelah mengetahui pengertian dari analisis SWOT, maka selanjutnya yaitu
perumusan strategi dengan SWOT matriks. Strategi adalah cara untuk menjalankan
misi dan meraih visi. Jadi setelah merumuskan goals, langkah berikutnya yaitu
merumuskan cara-cara yang akan digunakan untuk mencapai visi tersebut. Salah satu
cara yang digunakan adalah membuat matriks SWOT.
Matriks SWOT ini menjelakan bahwa ada empat strategi yang bisa
dikembangkan yaitu:
1. Strategi SO,
2. Strategi WO,
3. Strategi ST,
4. Strategi WT.
C. Analisis Rantai Nilai Aktivitas
Michael E. Porter untuk menganalisis perusahaan secara internal
mengembangkan alat analisis yang disebut analisis rantai nilai (value chain).
Pendekatan ini merupakan cara memandang secara sitematik perusahaan melayani
pelanggannya.

D. Analisa Portofolio dalam Formulasi Strategi


Portofolio berarti sekumpulan investasi. Analisis portofolio dapat diartikan
sebagai kumpulan dari instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu
sasarn umum suatu organisasi. Sasaran dari analisis portofolio tentunya sangat
bergantung pada organisasinya masing-masing.

BAB 5
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
LEMBAGA PENDIDIKAN

A. Analisis Lingkungan Internal Lembaga Pendidikan


Adapun bentuk-bentuk dalam analisis internal lembaga pendidikan di atas
dapat dirinci sebagai berikut:
1. Fungsi pengelolaan kurikulum.
2. Fungsi ketenagaan/ personalia.
3. Fungsi pengembangan sarana.
4. Fungsi Evaluasi dan ketercapaian kompetensi lulusan.
5. Fungsi kegiatan belajar dan mengajar.
6. Fungsi keuangan.

B. Manfaat Analisis Internal Lembaga Pendidikan


Telaah analisis lingkungan strategik sangat bermanfaat dalam pembuatan
rencana streategik karena:
1. Dapat mengetahui peluang-peluang spesifik yang ada dalam lingkungan
organisasi.
2. Untuk meningkatkan ataupun memperingatkan organisasi akan adanya faktor
atau unsur di lingkungan organisasi/ lembaga pendidikan yang mungkin akan
membahayakan organisasi di masa depan.

C. Pengamatan Lingkungan Internal


Dimensi internal adalah kondisi organisasi non profit (pendidikan) pada saat
sekarang, berupa kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang harus diketahui
secara tepat. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan evaluasi diri antara lain dengan
menggunakan Analisis Kuantitatif dengan menggunakan perhitungan-perhitungan
statistik, menggunakan data kuantitatif yang tersedia di dalam Sistem Informasi
Manajemen (SIM).

BAB 6
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN ANALISIS
LINGKUNGAN PERSAINGAN

A. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan yang berada di luar lembaga/
perusahaan dimana lembaga/ perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali
terhadapnya (uncountrolable) sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada
lingkungan ini akan mempengaruhi kinerja semua organisasi tersebut.
Faktor lingkungan eksternal perlu diantisipasi, dipantau, dinilai, dan
disertakan sedemikian rupa ke dalam proses pengambilan keputusan eksekutif.

B. Analisis Lingkungan Eksternal


Dalam analisis lingkungan eksternal lembaga pendidikan meliputi berbagai
faktor yang berpengaruh dalam proses manajemen strategik pendidikan. Peluang dan
tantangan yang ada dalam lingkungan eksternal organisasi sendiri (yang tidak dapat
dikelola manajemen) yang meliputi berbagai faktor.

C. Pentingnya Analisis Lingkungan


Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa
penting dalam manajemen strategik dan harus selalu dilakukan oleh para manajer,
yaitu:
1. Bahwa organisasi/perusahaan tidak berdiri sendiri (terisolasi) tetapi
berinteraksi dengan bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan itu
sendiri selalu berubah setiap saat.
2. Pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan kompleks dapat mempengaruhi
kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah perusahaan.

D. Analisa Persaingan
Suatu analisa diharapkan perusahaan dapat mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya dibandingkan dengan para pesaing dalam industri tertentu ditengah-
tengah berubahnya teknologi, ekonomi, peraturan pemerintah, kebudayaan dan
keadaan demografis yang mempengaruhi industri.
Persaingan dalam suatu industri tergantung pada lima kekuatan dasar (Five
Competitive Forces) yang mempengaruhi struktur ekonominya yaitu:
1. Ancaman pendatang baru (threat of new entrans),
2. Ancaman barang pengganti (threat of subtitues product),
3. Kekuatan tawar menawar dari pemasok (the bargaining power of suppliers),
4. Kekuatan tawar menawar dari pembeli (the bargaining power of customers),
5. Persaingan dari perusahaan sejenis dalam industri tersebut (rivalrt among
existing firms).

BAB 7
VARIASI STRATEGI

A. Matrik Strategi Umum


Matrik strategi umum menjadi alat analisa yang terkenal dalam membuat
strategi alternatif. Prinsipnya adalah memposisikan SBU-SBU ke dalam dalam saah
satu keempat kuadran yang dibentuk oleh garis horizontal (melukiskan posisi
persaingan) dan vertikal (menggambarkan tingkat pertumbuhan pasar).

B. Pengamatan Faktor Internal dan Eksternal dalam Variasi Strategi


Untuk membuat atau menentukan tujuan, sasaran dan strategi-strategi yang
akan diambil, diperlukan suatu analisa mendalam dan menyeluruh mengenai
lingkungan di mana lembaga pendidikan itu berada. Lingkungan tersebut dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Lingkungan Eksternal (lingkungan luar lembaga pendidikan),
2. Lingkungan Internal (lingkungan dalam lembaga pendidikan).

C. Pengambilan Keputusan Strategik


Keputusan strategik adalah pilihan yang dilakukan oleh pembuat keputusan
dari berbagai alternatif yang tersedia yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi (Harvey, 1982). Keputusan strategik adalah yang dibuat oleh
mereka yang mempunyai kedudukan di bagian atas dan yang menyangkut masalah-
masalah besar. Bukan persoalan sehari-hari yang kurang penting (Hickson, et al.
1986).
BAB 8
PEMBUATAN STRATEGI
TINGKAT UNIT BISNIS

A. SBU Generik
Dalam suatu organisasi tanpa adanya strategi yang baik untuk menerapkan
dan merancang kegiatan sekolah tidak mungkin organisasi tersebut berjalan sesuai
dengan visi, misi dan tujuan sekolah. dengan adanya berbagai strategi alternatif yang
baik maka akan mempermudah sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
dengan memilih beberapa strategi yang kiranya cocok untuk menentukan
perencanaan program sekolah tersebut.

B. Strategi Alternatif
Dalam konteks formulasi strategi terdapat tiga level yaitu strategi tingkat
korporasi, strategi level bisnis atau disebut juga strategi kompetitif dan strategi
fungsional. Masing-masing level strategi tersebut mempunyai perbedaan fokus tetapi
sebagai satu kesatuan yang terintegrasi dalam mencapai tujuan perusahaan.

C. Menterjemahkan Strategi dalam Kebijaksanaan


Kebijaksanaan merupakan pedoman spesifik bagi para manajer operasional
dan karyawan. Untuk mengarahkan dan mengendalikan perilaku, keputusan, dan
tindakan di tingkat operasional perusahaan/organisasi, agar sesuai dengan strategi dan
fungsional. Kebijakan yang efektif bahkan dapat mendorong tindakan, perilaku,
keputusan dan pelaksanaan untuk mencapai sasaran strategik perusahaan.
BAB 9
PEMBUATAN STRATEGI
TINGKAT KORPORAT

A. Strategi Korporat Generik


Merupakan strategi di tingkat perusahaan yang menjadi tanggung jawab dari
dewan direksi (board of directors) dan chief executive. Mereka bertanggung jawab
atas kinerja keuangan perusahaan dan tasa pencapaian tujuan-tujuan non-keuangan
seperti memperkuat citra perusahaan dan memenuhi tanggung jawab sosial
perusahaan.

B. Strategi Alternatif
Strategi alternatif merupakan strategi yang ditawarkan sebagai pilihan yang
dijadikan cadangan dalam menyelesaikan beberapa problem yang tidak sesuai dengan
planning. Suatu organisasi/perusahaan dapat memilih berbagai alternatif strategi
umum untuk mencapai arah yang diinginan di masa depan. Hal ini tentu saja
tergantung kepada lingkungan masing-masing.

C. Seleksi Strategi Terbaik


Seleksi strategi terbaik termasuk strategi yang dipilih paling terbaik di antara
beberapa strategi yang telah dipaparkan dalam matrix strategi umum dan beberapa
variasi strategi. Dalam manajemen strategik pendidikan, seleksi strategi termasuk
suatu hal yang sangat penting karena menyangkut proses implementasi startegi yang
akan diterapkan nantinya. Jika strategi yang dipakai itu terbaik dan tepat maka akan
mudah dalam menyusun dan mengimplementasikan strategi tersebut, sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan lembaga/organisasi. Sebaliknya jika yang dipakai
strateginya kurang tepat dan tidak cocok, maka tujuan lembaga/organisasi sulit untuk
tercapai dengan efektif. Oleh karena itu dibutuhkan strategi yang terbaik dalam
mencapai tujuan lembaga/organisasi.
D. Penyusunan Kebijakan Strategis
Terdapat tiga langkah pokok dalam penyusunan kebijakan strategis, yaitu:
1. Perumusan kebijakan,
2. Implementasi kebijakan,
3. Evaluasi kebijakan.

BAB 10
ANALISA PERSAINGAN DAN
PENERAPAN STRATEGI

A. Analisa Persaingan
Analisa persaingan memfokuskan pada setiap perusahaan yang menjadi
pesaing langsung perusahaan. Penting bagi semua industri, analisis pesaing dilakukan
dengan penuh semangat oleh perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam sebuah
industri dengan hanya sedikit perusahaan yang memeiliki kapabilitas yang relatif.

B. Pihak yang Menjadi Pesaing dan Solusi Pemecahan


Yaitu:
1. Ancaman pedatang baru.
2. Tingkat rivalitas di antara pesaing yang ada dalam industri.
3. Tekanan dari produk pengganti.
4. Kekuatan tawar menawar pengganti.

C. Penerapan Strategi Bersaing di Lembaga Pendidikan


Penerapan strategi adalah proses di mana menejemen mewujudkan strategi
dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan:
1. Program,
2. Anggran,
3. Prosedur.
BAB 11
PENGENDALIAN STRATEGI

A. Pengendalian Strategi
Dalam organisasi pengendalian meliputi berbagai proses perencanaan dan
pengendalian. Strategi yaitu suatu alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utamanya
adalah supaya lembaga atau organisasi tersebut dapat melihat secara obyektif kondisi-
kondisi internal dan eksternal, sehingga lembaga atau organisasi tersebut dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Jadi pengendalian strategi adalah
semua metode dan analisis yang digunakan untuk memantau, mengevaluasi, dan
memodifikasi strategi dalam menyesuaikan kegiatan-kegiatan organisasi atau suatu
lembaga dengan kebutuhan untuk bertahan hidup yang ditimbulkan oleh kekuatan-
kekuatan luar yang terus menerus berubah, guna mencapai tujuan.

B. Review Ekternal Internal Faktor


Review eksternal dan internal faktor ini berlaku untuk program-program yang
lebih berjangka panjang. Dalam pengendalian strategi perlu adanya review eksternal
internal yang berguna untuk menjangkau perkembangan program setiap tahunnya dan
itu merupakan suatu hal yang wajar dilakukan.

C. Tindakan Perbaikan
Jika hasil aktual berada di luar rentang toleransi yang ditetapkan, maka hasrus
diambil sebuah tindakan untuk memperbaiki penyyimpangan tersebut.

D. Aspek-Aspek dalam Pengendalian Strategi


1. Harus didasarkan pada prestasi dan historis di waktu lalu,
2. Real Time Control khususnya aspek teknis,
3. Manajemen prestasi (efektivitas organisasi),
4. Pengendalian adaptif (menentukan cara yang paling cepat dan efektif),
5. Pengendalian strategik (antisipasi terhadap penyimpangan).
BAB 12
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI STRATEGIS

A. Pengertian Implementasi Strategi


Menurut Hungerda Wheelen, mengemukakan bahwa implementasi strategi
adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam
tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

B. Proses Implementasi Strategi


Implementasi manajemen strategik bagaimanapun akan meningkatkan kinerja
organisasi. Sebab manajemen strategik berupaya melakukan pengamatan terhadap
terjadinya perubahan lingkungan. Implementasi bertujuan agar strategi yang telah
dibuat tidak hanya dirumuskan dan tertulis saja tetapi ada kerja nyata sebagai bentuk
dari pengimplementasiannya.

C. Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah suatu proses mendapatkan informasi mengenai
pelaksanaan rencana-recana bisnis dan kinerjanya serta membandingkan informasi
tersebut dengan standar yang telah ditentukan.

D. Hakekat Evaluasi Strategi


Evaluasi strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu
banyak kegiatan mengevaluasi strategi dapat menghasbiskan biaya yang sangat mahal
dan bisa jadi kontra produktif. Evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-
tujuan strategi yang dapat ditetapkan dapat dicapai.
BAB III
RINGKASAN MASALAH

Anda mungkin juga menyukai