Rekayasa Banjir PDF
Rekayasa Banjir PDF
PERENCANAAN
BANJIR RANCANGAN
Novitasari,ST.,MT.
TIK
Pengenalan dan pemahaman analisis
frekuensi dari data hujan
Pengenalan dan pemahaman analisis
banjir rancangan dari data hujan
1
ANALISIS HIDROLOGI
Dalam kaitannya dengan rencana pembuatan
bangunan air, besaran rancangan yang harus
didapatkan melalui kegiatan analisis hidrologi
secara umum dapat berupa:
BANJIR RANCANGAN
2
TAHAPAN ANALISIS HIDROLOGI UNTUK
BANJIR RANCANGAN
Kasus Output Data tersedia Tahapan analisis
KALA ULANG
Besarnya banjir rancangan dinyatakan
dalam debit banjir sungai dengan kala
ulang tertentu. Kala ulang debit adalah
suatu kurun waktu berulang dimana
debit yang terjadi menyamai atau
melampaui besarnya debit banjir yang
ditetapkan (banjir rancangan).
3
Contoh Kala Ulang
Q5 thn = X m3/dt atau P5 thn = X mm
Bisa terjadi kapanpun dalam range waktu 0 – 5 tahun
tersebut 1 kali hujan sebesar X mm atau debit sebesar
X m3/dt atau X mm akan disamai atau dilampaui.
m3
1
Pr ob ( Q X dt ) %
n
Probabilitas terjadinya :
- Bisa terjadi 1 kali
- Bisa tidak pernah terjadi dalam 5 tahun tersebut
- Bisa banyak (berkali-
(berkali-kali) terlampaui
Resiko Kegagalan
Apabila dikaitkan dengan faktor resiko
kegagalan, maka dapat digunakan rumus
sederhana berikut ini
R 1 1 1 / T L
dengan :R= resiko kegagalan,
T= kala ulang (tahun),
L= umur bangunan/proyek (tahun).
4
PENETAPAN KALA ULANG
Debit banjir rancangan ditetapkan
berdasarkan beberapa pertimbangan:
ukuran dan jenis proyek
ketersediaan data
ketersediaan dana
kepentingan daerah yang dilindungi
resiko kegagalan yang dapat
ditimbulkan
kadang bahkan juga kebijaksanaan
politik
5
ANALISIS FREKUENSI
PENETAPAN SERI DATA UNTUK ANALISIS
1 2 3 n
Tahun ke -
1 2 3
Tahun ke -
6
Hubungan antara kala ulang hasil analisis
frekuensi dengan data “annual
“annual
Maximum series”
series” dan “Peak
“Peak
Over Threshold/
Threshold/Partial Series”
Series”
1
T
TE ln M
TM 1
PENENTUAN PARAMETER
STATISTIK
Parameter statistik seri data perlu diperkirakan untuk
memilih distribusi yang sesuai dengan sebaran data
1. Mean/nilai tengah/rerata n
1
X
n i1
Xi
( X i X )2
i 1
S
n 1)
3. Koefisien Variansi/
Variansi/Variation
Variation Coefficient
S
Cv
X
7
PENENTUAN PARAMETER
STATISTIK
4. Asimetri/Kemencengan/Skewness
Asimetri/Kemencengan/Skewness
n
n
Cs . ( Xi X )3
3
(n 1)(n 2).S i1
5. Kurtosis
n2 n
4
Ck .
(n 1)(n 2)(n 3).S4 i1
( Xi X )
dengan : n = jumlah data yang dianalisis
Xi = data hujan/debit
Probabilitas
Terlampaui 0,5 0,20 0,10 0,05 0,02 0,01
8
PERKIRAAN JENIS DISTRIBUSI
2. Distribusi Log Normal
Ciri khas distribusi Log Normal adalah :
Cs 3 Cv
Cs > 0,00
Tabel 2
3. Distribusi Gumbel
Sifat statistik distribusi Gumbel adalah :
Cs 1,1396
Ck 5,4002
Tabel 3
9
Tabel 3. Faktor Frekuensi K untuk distribusi Gumbel EV I
Kala Ulang
n
1,053 1,111 1,25 2 5 10 20 50 100
5 -1,963 -1,631 -1,179 -0,116 1,313 2,260 3,168 4,343 5,224
10 -1,677 -1,400 -1,023 -0,136 1,058 1,848 2,606 3,587 4,323
15 -1,578 -1,320 -0,969 -0,143 0,967 1,703 2,408 3,321 4,005
20 -1,252 -1,277 -0,940 -0,148 0,919 1,625 2,302 3,197 3,836
25 -1,492 -1,251 -0,922 -0,151 0,888 1,575 2,235 3,089 3,728
30 -1,468 -1,232 -0,910 -0,153 0,866 1,541 2,188 3,026 3,653
35 -1,451 -1,218 -0,901 -0,154 0,850 1,515 2,153 2,979 3,598
40 -1,438 -1,207 -0,893 -0,155 0,838 1,495 2,126 2,943 3,554
45 -1,427 -1,198 -0,887 -0,156 0,828 1,479 2,104 2,913 3,519
50 -1,418 -1,191 -0,833 -0,157 0,820 1,466 2,086 2,889 3,491
55 -1,410 -1,185 -0,879 -0,157 0,813 1,455 2,071 2,869 3,467
60 -1,404 -1,180 -0,875 -0,158 0,807 1,446 2,059 2,852 3,446
65 -1,398 -1,176 -0,872 -0,158 0,802 1,438 2,047 2,837 3,428
70 -1,394 -1,172 -0,869 -0,159 0,797 1,430 2,038 2,824 3,413
75 -1,389 -1,168 -0,867 -0,159 0,793 1,424 2,029 2,812 3,399
80 -1,386 -1,165 -0,865 -0,159 0,790 1,419 2,021 2,802 3,387
85 -1,382 -1,162 -0,863 -0,160 0,787 1,413 2,015 2,793 3,376
90 -1,379 -1,160 -0,862 -0,160 0,784 1,409 2,008 2,784 3,366
95 -1,376 -1,158 -0,860 -0,160 0,781 1,405 2,003 2,777 3,357
100 -1,374 -1,155 -0,859 -0,160 0,779 1,401 1,998 2,770 3,349
10
FUNGSI DISTRIBUSI TEORITIK
Apabila seluruh data telah digambarkan dalam
kertas probabilitas yang dipilih, maka
dibandingkan dengan fungsi distribusi teoritik
untuk kemudian dilakukan pengujian.
Penggambaran garis tersebut dilakukan dengan
menggunakan persamaan umum Garis Teoritik
Probabilitas untuk Analisis Frekuensi:
Frekuensi:
X T X K T .S
dengan :
XT = besaran (hujan/debit) kala ulang T tahun
X = besaran (hujan/debit) rerata
K = faktor frekuensi untuk kala ulang T tahun
S = simpangan baku
POSISI PENGGAMBARAN
(PLOTTING POSITION)
POSITION)
Posisi penggambaran pada kertas
probabilitasyang sesuai untuk distribusi
terpilih cara Weibull (1939)
m
PROB ( x i x )
( n 1)
dengan :
m = urutan data dari kecil ke besar
n = jumlah data
11
UJI KESESUAIAN DISTRIBUSI
FREKUAENSI
Pengujian kesesuaian terhadap curah
hujan ini dimaksudkan untuk mengetahui
kebenaran akan distribusi yang digunakan,
sehingga diketahui :
1. Kebenaran antara hasil pengamatan
dengan model distribusi yang diharapkan
atau yang di dapatkan secara teoritis
2. Kebenaran hipotesis (hasil model distribusi
diterima atau ditolak)
12
UJI CHI KUADRAT
Menguji simpangan secara vertikal dan untuk menguji apakah
distribusi pengamatan dapat disamai dengan baik oleh distribusi
teoritis, dengan persamaan:
2
Ef Of ) 2
Ef
Tabel 6
Jumlah kelas distribusi dihitung dengan rumus :
k = 1 + 3,22 log n
Dk = k - ( P + 1)
dimana:
2 = harga chi kuadrat
Ef = nilai yang diharapkan untuk kelas i(
i( expected frequency)
Of = nilai yang diamati untuk kelas i (observed frequency)
k = jumlah kelas distribusi
n = banyaknya data
Dk = derajat kebebasan
P = banyaknya parameter sebaran Chi- Chi-Square (ditetapkan = 2)
PT P E cr Tabel 7
13
PROSEDUR HITUNGAN
ANALISIS FREKUENSI
1. hitung parameter statistik data yang dianalisis,
meliputi: X , S, Cv
Cv,, Cs
Cs,, dan Ck
Ck,,
2. berdasarkan nilai-
nilai-nilai parameter statistik
terhitung, perkirakan distribusi yang cocok
dengan sebaran data,
3. urutkan data dari kecil ke besar (atau
sebaliknya),
4. dengan kertas probabilitas yang sesuai untuk
distribusi terpilih, plotkan data dengan nilai
probabilitas variat Xi sebagai berikut:
prob (Xi
(Xi X) = m/(n+1)
dengan: m = urutan data dari kecil ke besar (1 s.d. n),
n = jumlah data,
PROSEDUR HITUNGAN
ANALISIS FREKUENSI
tarik garis teoritik dan lakukan uji Chi-
Chi-kuadrat
dan Smirnov-
Smirnov-Kolmogorov,
apabila syarat uji dipenuhi, tentukan besaran
hujan rancangan yang dicari untuk kala ulang
yang ditetapkan (R (RT),
jika syarat uji tidak dipenuhi, pilih distribusi
yang lain dan analisis dapat dilakukan seperti
pada langkah awal.
14
LENGKUNG HUJAN
Jika diketahui Data Hujan maka dicari
Hujan Rancangan dengan Analisis
Frekuensi.
Hujan Rancangan sebagai masukan model
hujan aliran untuk perancangan drainasi
dapat dipergunakan dengan : kurva/grafik
intensitas–
intensitas–frekuensi
frekuensi––lama hujan (IFD)
atau Intensity
Intensity–
–Duration
Duration––Frequency (IDF
IDF).
).
Yang sering disebut pula sebagai
Lengkung Hujan
15
Debit Rancangan
Debit/Banjir Rancangan adalah besarnya
debit banjir yang ditetapkan sebagai dasar
penentuan kapasitas dalam mendimensi
bangunan--bangunan hidraulik (termasuk
bangunan
bangunan di sungai), sedemikian hingga
kerusakan yang dapat ditimbulkan baik
langsung maupun tidak langsung oleh
banjir tidak boleh terjadi selama besaran
banjir tidak terlampaui.
Metode Rasional
Metode rasional dapat dipandang sebagai cara
perkiraan limpasan yang paling populer,
karena kesederhanaannya.
Mengandung arti penyederhanaan berbagai
proses alami, menjadi proses sederhana,
dengan demikian cara ini mempunyai banyak
kendala dan keterbatasan pemakaian.
Hanya digunakan pada DAS dengan ukuran
kecil, kurang dari 300 ha.
ha.
16
Metode Rasional
Cara rasional ini bertujuan untuk
memperkirakan debit puncak dengan
persamaan :
Q = 0,278 CIA
dengan :
Q = debit puncak, dalam m3/dt
C = koefisien limpasan (runoff
(runoff coefficient)
coefficient) dgn
range 0 C 1
I = intensitas hujan, dalam mm/jam
A = luas DAS, dalam km2
Hidrograf Aliran
Q Intensitas Hujan
I
tc Waktu
17
Waktu Konsentrasi
Untuk persamaan waktu konsentrasi dikenal
persamaan Kirpich :
tc 3,97 L0 , 77 S 0.385
dengan :
tc = waktu konsentrasi dalam menit
L = panjang sungai dalam km
S = landai sungai dalam m/m
Koefisien Limpasan
Jenis Penutup Lahan/Karakteristik Permukaan
Nilai Koefisien c
Business
Perkotaan 0,70 – 0,95
Pinggiran 0,50 – 0,70
Perumahan
Rumah tunggal 0,30 – 0,50
Multiunit, terpisah 0,40 – 0,60
Multiunit tergabung 0,60 – 0,75
Perkampungan 0,25 – 0,40
Apartemen 0,50 – 0,70
Industri
Ringan 0,50 – 0,80
Berat 0,60 – 0,90
Perkerasan
Aspal dan beton 0,70 – 0,95
Batu bata, paving 0,50 – 0,70
Atap 0,75 – 0,95
Halaman tanah berpasir
Datar 2% 0,05 – 0,10
Rata-rata 2 – 7% 0,10 – 0,15
Curam 7% 0,15 – 0,20
Halaman tanah berat
Datar 2% 0,13 – 0,17
Rata-rata 2 – 7% 0,18 – 0,22
Curam 7% 0,25 – 0,35
Halaman kereta api 0,10 – 0,35
Taman, tempat bermain 0,20 – 0,35
Taman, pekuburan 0,10 – 0,25
Hutan
Datar 0 – 5% 0,10 – 0,40
Bergelombang 5 – 10% 0,25 – 0,50
Berbukit 10 – 30% 0,30 – 0,60
18
SELAMAT BELAJAR
19