Anda di halaman 1dari 3

SURVEY BUDAYA KESELAMATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO/05/03/2019 00 1/2

Rumah Sakit
Bhayangkara TK.III
Balikpapan
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Balikpapan
Tanggal Terbit :
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 02/01/2019
Dr. YUDI PRASETYO, Sp P, M. Kes
AKBP NRP 73120879

Menurut Blegen (2006) dan Hamdani (2007), budaya keselamatan pasien adalah
PENGERTIAN
persepsi yang dibagikan diantara anggota organisasi yang ditujukkan untuk melindungi
pasien dari kesalahan tata laksana maupun cidera akibat intervensi. Persepsi ini
meliputi kumpulan norma, standar profesi, kebijakan komunikasi dan tanggung jawab
dalam keselamatan pasien. Budaya ini kemudian mempengaruhi keyakinan dan
tindakan individu dalam memberikan pelayanan. Budaya keselamatan pasien
merupakan bagian penting dalam keseluruhan budaya organisasi yang diperlukan
dalam institusi kesehatan. Budaya keselamatan didefinisikan sebagai seperangkat,
keyakinan, norma, perilaku, peran, dan praktek social maupun teknis dalam
meminimalkan pajanan yang membahayakan atau mencelakakan karyawan,
manajemen, pasien atau anggota masyarakat lainnya.
1. Meningkatkan kesadaran staf Rumah Sakit mengenai keselamatan pasien.
2. Mendiagnosa dan menilai keadaan budaya keselamatan pasien saat itu.
3. Mengidentifikasi kekuatan atau kelebihan suatu area/unit untuk pengembangan
TUJUAN program keselamatan pasien.
4. Menguji perubahan trend budaya keselamatan pasien sepanjang waktu.
5. Mengevaluasi dampak budaya dari inisiatif dan intervensi keselamatan pasien.

1. UU Rep. Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. UU Rep. Indonesia No. 29 tahun 2004 tentan Praktik Kedokteran.
KEBIJAKAN
3. UU Rep. Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. UU Rep. Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Rep. Indonesia No. 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Rep. Indonesia No. 12 tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit.
7. Keputusan Karumkit Bhayangkara Tk. III Balikpapan Nomor :
Kep / 80 / I / 2019 / Rumkit Tanggal 30 Januari 2019 Tentang Program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumkit Bhayangkara Tk. III
Balikpapan.
1. Penyebaran kuesioner dilakukan dalam waktu 1 tahun sekali.
2. Komite PMKP menyerahkan blanko pengisian survey budaya keselamatan
kepada karyawan yang menghabiskan jam kerja dan memberikan paling banyak
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan sudah melewati masa kerja 3 bulan.
3. Tim survey menjelaskan maksud dilakukannya survey budaya keselamatan.
4. Tim menyerahkan blanko survey budaya keselamatan kepada petugas yang
PROSEDUR
dimaksud.
5. Petugas menerima blanko kuesioner yang telah terisi untuk direkap dan di
analisis.
6. Komite PMKP melaporkan hasil analisis survey budaya keselamatan kepada
Kepala Rumah Sakit.
7. Kepala rumah sakit menindaklanjuti hasil survey budaya keselamatan.
UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan Pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan.

Anda mungkin juga menyukai