PASIEN
PENGERTIAN Menurut Blegen (2006) dan Hamdani (2007), budaya keselamatan pasien
adalah persepsi yang dibagikan diantara anggota organisasi yang
ditujukkan untuk melindungi pasien dari kesalahan tata laksana maupun
cidera akibat intervensi. Persepsi ini meliputi kumpulan norma, standar
profesi, kebijakan komunikasi dan tanggung jawab dalam keselamatan
pasien. Budaya ini kemudian mempengaruhi keyakinan dan tindakan
individu dalam memberikan pelayanan. Budaya keselamatan pasien
merupakan bagian penting dalam keseluruhan budaya organisasi yang
diperlukan dalam institusi kesehatan. Budaya keselamatan didefinisikan
sebagai seperangkat, keyakinan, norma, perilaku, peran, dan praktek
social maupun teknis dalam meminimalkan pajanan yang membahayakan
atau mencelakakan karyawan, manajemen, pasien atau anggota
masyarakat lainnya.
1. Meningkatkan kesadaran staf Rumah Sakit mengenai keselamatan
TUJUAN
pasien
2. Mendiagnosa dan menilai keadaan budaya keselamatan pasien saat
itu
3. Mengidentifikasi kekuatan atau kelebihan suatu area/unit untuk
pengembangan program keselamatan pasien
4. Menguji perubahan trend budaya keselamatan pasien sepanjang
waktu
5. Mengevaluasi dampak budaya dari inisiatif dan intervensi
keselamatn pasien
6. Mengadakan perbandingan baik internal maupun eksternal
- UU Rep. Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang RS
- UU Rep. Indonesia No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
- UU Rep. Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
- UU Rep. Indonesia No. 29 tahun 2004 tentan Praktik Kedokteran
- Peraturan Menteri Kesehatan Rep. Indonesia No. 11 tahun 2007
KEBIJAKAN tentang Keselamatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Rep. Indonesia No. 12 tahun 2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit
- Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 12.07.01 mengenai
pengukuran dan evaluasi budaya keselamatan pasien