Anda di halaman 1dari 3

PENGUKURAN BUDAYA KESELAMATAN

PASIEN

No. Revisi Halaman


Rumah Sakit TK No. Dokumen
- 1/1
IV 12.07.01 SPO
Singkawang
Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit Tk IV
Tanggal terbit 12.07.01 Singkawang
SPO
dr. Bowo Hery Prasetyo,SpS
Mayor Ckm Nrp 11050020650977

PENGERTIAN Menurut Blegen (2006) dan Hamdani (2007), budaya keselamatan pasien
adalah persepsi yang dibagikan diantara anggota organisasi yang
ditujukkan untuk melindungi pasien dari kesalahan tata laksana maupun
cidera akibat intervensi. Persepsi ini meliputi kumpulan norma, standar
profesi, kebijakan komunikasi dan tanggung jawab dalam keselamatan
pasien. Budaya ini kemudian mempengaruhi keyakinan dan tindakan
individu dalam memberikan pelayanan. Budaya keselamatan pasien
merupakan bagian penting dalam keseluruhan budaya organisasi yang
diperlukan dalam institusi kesehatan. Budaya keselamatan didefinisikan
sebagai seperangkat, keyakinan, norma, perilaku, peran, dan praktek
social maupun teknis dalam meminimalkan pajanan yang membahayakan
atau mencelakakan karyawan, manajemen, pasien atau anggota
masyarakat lainnya.
1. Meningkatkan kesadaran staf Rumah Sakit mengenai keselamatan
TUJUAN
pasien
2. Mendiagnosa dan menilai keadaan budaya keselamatan pasien saat
itu
3. Mengidentifikasi kekuatan atau kelebihan suatu area/unit untuk
pengembangan program keselamatan pasien
4. Menguji perubahan trend budaya keselamatan pasien sepanjang
waktu
5. Mengevaluasi dampak budaya dari inisiatif dan intervensi
keselamatn pasien
6. Mengadakan perbandingan baik internal maupun eksternal
- UU Rep. Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang RS
- UU Rep. Indonesia No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
- UU Rep. Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
- UU Rep. Indonesia No. 29 tahun 2004 tentan Praktik Kedokteran
- Peraturan Menteri Kesehatan Rep. Indonesia No. 11 tahun 2007
KEBIJAKAN tentang Keselamatan
- Peraturan Menteri Kesehatan Rep. Indonesia No. 12 tahun 2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit
- Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. IV 12.07.01 mengenai
pengukuran dan evaluasi budaya keselamatan pasien

1. Seluruh personel/staf memiliki kesadaran yang konstan dan aktif


tentang hal yang potensial menimbulkan masalah
2. Baik staf maupun organisasi mampu membicarakan kesalahan,
PROSEDUR
belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan
3. Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam membagi informasi secara
terbuka dan bebas, dan penanganan adil bagi staf bila insiden
terjadi
4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden
keselamatan pasien tidak dapat dihubungkan dengan sederhana ke
staf yang terlibat. Semua insiden berkaitan juga dengan system
tempat orang itu bekerja
5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan
pasien penting bukan hanya bagi staf, melainkan juga semua orang
yang bekerja di rumah sakit serta pasien dan keluarganya.
Tanyakan apa yang bisa mereka bantu untuk meningkatkan
keselamatan Pasien
6. Penjelasan atau pemahaman tentang aktivitas organisasi yang
bersifat resiko tinggi dan rentan kesalahan
7. Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat
melapor kesalahan tanpa penghukuman

1. Seluruh unit kerja di Rumah Sakit Tk. IV 12.07.01 Singkawang


UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai