KESIMPULAN
A. PERBAIKAN TIM
Perbaikan berkelanjutan (Organizational learning) ini merupakan budaya yang lemah bagi
para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lain, karena unit kurang aktif melakukan
kegiatan untuk keselamatan pasien dan setiap kesalahan yang terjadi di unit ini dijadikan
pemicu untuk perubahan ke arah yang lebih baik.
Komunikasi terbuka merupakan budaya yang kuat bagi dokter dan perawat :
Hal ini
sudah
baik
Persepsi Dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya merupakan budaya yang kuat
sedangkan yang lemah adalah bagi staf. Dokter dan perawat tidak pernah mengorbankan
keselamatan dengan alasan banyak pekerjaan ataupun prosedur. Sistem tentang
keselamatan pasien sudah baik untuk mencegah kejadian insiden keselamatan pasien
(KPC,KNC,KTC,KTD dan Sentinel). Hal ini sudah baik
Frekuensi pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan budaya yang kuat bagi
seluruh profesi karena ketika kesalahan terjadi, segera diketahui dan dikoreksi
sebelum mempengaruhi dan berdampak kepada pasien, seberapa kejadian seperti itu
terjadi???
Rencana: menjaga dan mempertahankan frekuensi pelaporan insiden keselamatan
pasien
SARAN:
Lhokseumawe, 2022
Ketua PMKP
Dr Nenny
hangkaturi
PENDAHUL
UAN
1.1 Tujuan
1. Survei Rumah Sakit untuk menilai budaya keselamatan pasien dari beberapa
perspektif staf Rumah Sakit.
2. Survei dapat dilakukan untuk semua personil di Rumah Sakit : mulai dari
cleaning service, petugas, hingga perawat dan dokter.
1. Staf Rumah Sakit yang kontak langsung atau berinteraksi dengan pasien (staf
klinis, seperti perawat, atau staf nonklinis, seperti administrasi)
2. Staf Rumah Sakit yang tidak kontak langsung dengan pasien tetapi
mempunyai dampak perawatan pasien (PA)
1. Patient Safety” atau Keselamatan Pasien di definisikan sebagai suatu hal yang
berbentuk pengelakan atau pencegahan terhadap tindakan mencederai pasien atau
Kejadian Yang Tidak Diharapkan yang dihasilkan oleh proses perawatan.