Anda di halaman 1dari 2

PENGUKURAN BUDAYA

KESELAMATAN PASIEN
No. Dokumen : 440/468/SOP/PKM-NGL/XI/2022

No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 11 November 2022

Halaman :1/2

UPTD
Arip Sopian, S.Kep,.Ners
PUSKESMAS
NIP. 198203062014091002
NARINGGUL

1. Pengertian Menurut Blegen (2006) dan Hamdani (2007), budaya keselamatan pasien
adalah persepsi yang dibagikan diantara anggota organisasi yang ditujukkan
untuk melindungi pasien dari kesalahan tata laksana maupun cidera akibat
intervensi. Persepsi ini meliputi kumpulan norma, standar profesi, kebijakan
komunikasi dan tanggung jawab dalam keselamatan pasien. Budaya ini
kemudian mempengaruhi keyakinan dan tindakan individu dalam memberikan
pelayanan. Budaya keselamatan pasien merupakan bagian penting dalam
keseluruhan budaya organisasi yang diperlukan dalam institusi kesehatan.
Budaya keselamatan didefinisikan sebagai seperangkat, keyakinan, norma,
perilaku, peran, dan praktek social maupun teknis dalam meminimalkan
pajanan yang membahayakan atau mencelakakan karyawan, manajemen,
pasien atau anggota masyarakat lainnya

2. Tujuan 1. Meningkatkan kesadaran karyawan UPTD Puskesmas Naringgul mengenai


keselamatan pasien
2. Mendiagnosa dan menilai keadaan budaya keselamatan pasien saat itu
3. Mengidentifikasi kekuatan atau kelebihan suatu area/unit untuk
pengembangan program keselamatan pasien
4. Menguji perubahan tren budaya keselamatan pasien
sepanjang waktu
5. Mengevaluasi dampak budaya dari inisiatif dan intervensi keselamatan
pasien
6. Mengadakan perbandingan baik internal maupun eksternal

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Naringgul Nomor


870/54/SK/PKM-NGL/V /2022 tentang Pengendalian Dokumen di UPTD
Puskesmas Naringgul
4. Referensi
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 tahun 2004 tentang


Praktik Kedokteran
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien

5. Prosedur/Langkah- 1. Seluruh karyawan memiliki kesadaran yang konstan dan aktif tentang hal
langkah yang potensial menimbulkan masalah
2. Baik karyawan maupun organisasi mampu membicarakan kesalahan,
belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan
3. Bersikap terbuka dan adil / jujur dalam membagi informasi secara terbuka
dan bebas, dan penanganan adil bagi karyawan bila insiden terjadi
4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden keselamatan
pasien tidak dapat dihubungkan dengan sederhana ke karyawan yang
terlibat. Semua insiden berkaitan juga dengan sistem tempat orang itu
bekerja
5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan pasien
penting bukan hanya bagi karyawan, melainkan juga semua orang yang
bekerja di rumah sakit serta pasien dan keluarganya. Tanyakan apa yang
bisa mereka bantu untuk meningkatkan keselamatan Pasien
6. Penjelasan atau pemahaman tentang aktivitas organisasi yang bersifat
resiko tinggi dan rentan kesalahan
7. Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat melapor
kesalahan tanpa penghukuman

6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait 1. Semua Poli/ Unit UPTD Puskesmas Naringgul

8. Rekaman Historis
Perubahan NO Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai