Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PEMODELAN SISTEM

Dosen Pengampu :

Ririn Diar Astanti ST. M.MT.Dr.Eng.

Disusun Oleh :

Nathanael Tadeus (170609240)


Victoria Nandia (170609318)
Stella Valentina (170609345)
Wimala Tyas (170609388)
Felicia Oktavia (170609461)
Albertus Devin (181610041)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2019/2020
1. Definisi Permasalahan
Fasilitas Drive Thru yang disediakan oleh restoran cepat saji McD sangat
bermanfaat bagi masyarakat yang ingin membeli produk McD tetapi malas untuk
turun dari kendaraan mereka untuk mengantri. Fasilitas Drive Thru ini umumnya
memiliki tiga buah loket untuk melayani pelanggan yang terdiri dari loket
pemesanan, loket pembayaran, dan loket pengambilan pesanan. Namun dengan
adanya Drive Thru, menimbulkan permasalahan yang sering terjadi yaitu adanya
bottleneck pada antrian pelanggan di waktu-waktu tertentu. Hal ini disebabkan
karena loket pemesanan, pembayaran, dan pengambilan pesanan berada pada
jalur yang sama, sehingga bila waktu pelayanan operator membutuhkan waktu
yang lama, maka kendaraan yang berada di belakangnya harus menunggu. Waktu
pemesanan pelanggan yang beragam dan tidak dapat ditentukan.

Akibat dari permasalahan yang sering terjadi pada Drive Thru McD ini adalah
pelanggan yang tidak jadi membeli karena antrian yang panjang dan munculnya
biaya lost sales karena banyaknya pelanggan yang batal membeli produk McD.

2. Rich Pictures
Rich Pictures menjelaskan situasi aktual sebuah sistem dalam sebuah gambar.
Rich pictures pada Drive Thru McD dibuat dengan berdasarkan hasil observasi
langsung di lokasi.

Gambar 1. Rich Pictures Drive Thru McD


Berdasarkan rich pictures, diperoleh informasi bahwa terdapat 3 pos pelayanan di
Drive Thru McD. Pos A adalah pos pelayanan di mana pelanggan memesan
makanan, Pos B adalah pos pembayaran di mana pelanggan melakukan
pembayaran untuk pesanan yang telah dibuat, dan pos C adalah pos pengambilan
pesanan.

Potensi bottleneck terdapat di lokasi antara pos B dan pos C, karena terdapat
kemungkinan pesanan yang telah dipesan belum selesai diproses dan
mengharuskan pelanggan menunggu. Sementara itu, area yang berada di antara
pos B dan pos C terbatas, dengan memiliki kapasitas maksimum 4 mobil. Selain
area ini, McD juga memberikan sebuah area tunggu tambahan yang dapat
ditempati oleh 1 mobil. Bila bottlenck yang terjadi terlalu panjang maka dapat
mengakibatkan antrian yang panjang hingga sampai ke pos A dan bahkan tidak
tersedia lagi tempat untuk mengantri sehingga para pembeli yang hendak masuk
ke Drive Thru McD harus menunggu di bahu jalan atau bahkan pembeli enggan
untuk mengantri dan menyebabkan terjadinya lost sales.

Berdasarkan rich pictures, terdapat beberapa hal kritis yang dapat digunakan
dalam menentukan tujuan dari optimasi yang diinginkan, yaitu jarak tiap pos dan
waktu pelayanan setiap konsumen. Waktu pelayanan terhadap pesanan
konsumen dapat dikurangi dengan menambah jumlah pekerja.

3. Causal Loop Diagram (CLD)


Causal Loop Diagram atau diagram sebab akibat menyajikan informasi mengenai
hubungan sebab akibat dari variabel – variabel yang ada dalam sistem sehingga
mampu merepresentasikan sistem yang teridentifikasi. Setelah membentuk
Causal Loop Diagram, maka Influence Diagram sudah dapat dibuat. Gambar 2
merupakan CLD dari Drive Thru pada restoran McD.
Gambar 2. Causal Loop Diagram Drive Thru McD

Sistem antrian pada Drive Thru McD memiliki CLD yang terdiri dari loop positif dan
loop negatif. Loop positif menunjukkan bahwa hubungan antar variabel tersebut
berbanding lurus, sehingga terjadi penambahan nilai pada variabel tersebut.
Sedangkan loop negatif menunjukkan bahwa hubungan antar variabel berbanding
terbalik, sehingga terjadi pengurangan nilai pada variabel tersebut.

Dari Causal Loop Diagram yang terbentuk, terdapat loop positif yang bersifat
meningkatkan. Loop positif tersebut yaitu:
Jumlah pesanan akan meningkat bila jumlah pelanggan juga meningkat. Dengan
meningkatnya jumlah pelanggan, maka waktu pelayanan yang terjadi juga
meningkat untuk memenuhi kebutuhan banyaknya pelanggan tersebut.
Banyaknya kapasitas antrian juga mempengaruhi panjang antrian yang dapat
dilayani, semakin luas area pelayanan yang ada di McD, maka semakin banyak
kapasitas antrian yang dapat ditampung. Semakin banyak waktu yang diperlukan
untuk waktu pelayanan, waktu pemesanan selama pelanggan memilih menu
makanan, dan waktu pembuatan pesanan maka akan memperbanyak waktu
menunggu dari pelanggan tersebut dan pelanggan lainnya yang berada dalam
antrian. Bila pelanggan tidak sabar menunggu dalam antrian, maka pelanggan
akan pergi dan tidak jadi membeli. Sehingga pelanggan tersebut tidak dapat
dilayani dan akan mempengaruhi biaya lost sales. Semakin banyak pelanggan
yang pergi, maka biaya lost sales akan bertambah. Sama halnya dengan waktu
menunggu, bila waktu menunggu semakin lama, maka biaya lost sales juga akan
bertambah. Untuk mengurangi waktu pelayanan (loop negatif), maka dilakukan
penambahan jumlah operator sehingga biaya gaji operator akan bertambah seiring
banyaknya jumlah operator tersebut. Sehingga biaya operasional akan bertambah
juga. Hal lain yang mempengaruhi bertambahnya biaya operasional adalah waktu
menunggu. Semakin lama waktu menunggu yang dialami oleh pelanggan, maka
semakin lama juga waktu yang digunakan operator dalam melayani pelanggan
lainnya, sehingga hal ini mempengaruhi pertambahan biaya operasional.

Dari Causal Loop Diagram yang terbentuk, terdapat loop negatif yang bersifat
mengurangi. Loop negatif tersebut yaitu:
Semakin banyak jumlah pesanan dari pelanggan, maka ketersediaan menu akan
berkurang. Untuk memenuhi banyaknya jumlah pesanan dari pelanggan tersebut,
waktu pelayanan juga akan bertambah untuk memenuhi permintaan pelanggan,
apabila ketersediaan menu semakin sedikit, maka operator memerlukan waktu
pelayanan yang lebih untuk memenuhi permintaan pelanggan. Maka untuk
mempersingkat waktu pelayanan, maka dilakukan penambahan jumlah operator.
Semakin sedikit panjang antrian yang dapat dilayani, maka semakin banyak
jumlah pelanggan yang tidak dapat dilayani karena kapasitas antrian pada Drive
Thru McD yang tidak mencukupi pelanggan yang akan mengantri.

4. Decision Flowchart
Decision flowchart mengenai fasilitas Drive Thru McD dapat dilihat pada Gambar
3. Bila pelanggan datang maka akan ada pertimbangan mengenai apakah
kapasitas antrian kendaraan masih tersedia. Bila kapasitas masih tersedia maka
pelanggan dapar memesan produk yang diinginkan, sementara bila kapasitas
tidak tersedia maka pelanggan akan pergi. Setelah pelanggan memberikan order
maka akan ada pilihan lagi apakah menu yang dipesan tersedia, bila tersedia
maka operator akan memberikan pesanan kepada pelanggan. Bila menu tidak
tersedia, maka operator akan membuatkan makanan terlebih dahulu untuk
pelanggan dan setelah itu dapat diberikan.
Gambar 3. Decision Flowchart

5. Influence Diagram
Influence Diagram merupakan hal yang harus dilakukan selanjutnya setelah
membuat Causal Loop Diagram. Sehingga data yang akan dimasukkan ke
Influence Diagram meruapakan data yang didapatkan dari Causal Loop Diagram.
Influence Diagram ini merupakan sebuah diagram yang menghubungkan input,
komponen, dengan ouput. Input yang digunakan dalam pembuatan influence
diagram ini adalah uncontroallable input dan controllable input yang memiliki
lambang awan dan persegi panjang. Komponen memiliki lambang lingkaran yang
dapat dipengaruhi dan mempengaruhi komponen yang lainnya. Sementara output
yang berlambangkan oval. Antar input, komponen, dan output akan dihubungkan
dengan menggunakan anak panah.

Komponen yang ada pada kasus Drive Thru McD ini terdiri dari biaya lost sales,
pendapatan, biaya operasional, jumlah transaksi hilang, jumlah pelanggan yang
pergi, jumlah transaksi yang bisa dilayani, kapasitas antrian, waktu tunggu, dan
gaji operator. Uncontroallable input yang dilambangkan dengan awan terdiri dari
rata-rata waktu kedatangan, waktu pelayanan, dan waktu kerja dari operator
tersebut. Controallable input yang dilambangkan dengan bentuk persegi panjang
berupa jumlah operator yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh McD. Sementara
output yang akan dicari solusinya adalah maksimasi profit McD.

Rata-rata waktu kedatangan merupakan parameter kapasitas antrian, karena bila


pelanggan datang di waktu yang sedang ramai, kapasitas antrian akan terpenuhi
sehingga akan ada kemungkinan pelanggan tidak jadi datang ke McD. Pada kasus
tersebut, kapasitas antrian akan berpengaruh pada jumlah transaksi yang hilang
dan jumlah pelanggan yang pergi. Jumlah transaksi yang hilang ini akan menjadi
biaya lost sales dari McD. Sementara itu, setiap operator melayani pelanggan
dengan kecepatan yang berbeda, ada yang membutuhkan waktu sedikit lama
untuk melayani dan ada yang cepat dalam melayani pelanggannya. Waktu
pelayanan akan menjadi parameter untuk waktu tunggu pelanggan di dalam
antrian tersebut. Sehingga waktu tunggu yang lama akan menyebabkan jumlah
pelanggan yang pergi semakin besar dan bisa mempengaruhi jumlah transaksi
yang bisa dilayani pada waktu tersebut. Sementara itu, lamanya waktu kerja
operator menjadi parameter dari jumlah transaksi yang dapat dilayani karena jam
kerja setiap operatornya yang terbatas. Komponen jumlah pelanggan yang pergi
dan jumlah transaksi yang bisa dilayani dapat mempengaruhi pendapatan McD
pada hari itu. Bila jumlah pelanggan yang pergi banyak dan jumlah transaksi yang
bisa dilayani sedikit, maka pendapatan pada hari itu akan lebih sedikit dari hari
biasanya. Komponen biaya operasional terdiri dari gaji operator dan jumlah
operator yang sudah ditetapkan oleh pihak McD. Jumlah operator itu sendiri juga
digunakan sebagai parameter waktu tunggu pelanggan karena pelanggan akan
menunggu lama bila jumlah operator sedikit. Komponen biaya lost sales,
pendapatan, dan biaya operasional yang nantinya akan menghasilkan output
berupa maksimasi profit.

Gambar 4. Influence Diagram Drive Thru McD


6. Model Matematis
Berdasarkan influence diagram yang telah dibuat, maka ditentukan model
matematis untuk menyelesaikan permasalahan di drive through McD Sudirman.
Terdapat sembilan model matematis yang dapat dijabarkan dari sistem drive thru
ini. Tujuannya ialah mencari nilai biaya operasional dan biaya lost sales yang
terjadi akibat bottleneck pada sistem drive thru McD.
6.1. Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membayar banyaknya
operator yang berhubungan langsung dengan sistem drive through McD
Sudirman. Jumlah operator yang ditentukan adalah jumlah operator di pos 1
(pemesanan), pos 2 (pembayaran) dan pos 3 (pengambilan pesanan). Berikut ini
adalah model matematisnya :

Bo = (G x O1) + (G x O2) + (G x O3)............................................................ (1)

Keterangan :
Bo = Biaya operasional (Rp)
G = Gaji operator (Rp/ orang)
O1 = Jumlah operator di pos 1 (orang)
O2 = Jumlah operator di pos 2 (orang)
O3 = Jumlah operator di pos 3 (orang)

6.2. Biaya Lost Sales


Biaya lost sales dalam masalah ini adalah biaya kehilangan akibat customer yang
tidak jadi membeli atau pergi karena kapasitas antrian drive through McD yang
telah melebihi. Dimana seharusnya pendapatan yang didapatkan dapat lebih
banyak, tetapi karena customer tidak jadi membeli maka menjadi biaya kehilangan
bagi McD. Berikut ini adalah persamaan untuk mencari biaya lost sales pada drive
thru McD :

BL = P x T.................................................................................................... (2)

Keterangan :
BL = Biaya lost sales (Rp)
P = Jumlah kendaraan pergi (kendaraan)
T = Rata-rata transaksi (Rp/ kendaraan)
6.3. Waktu Menunggu
Waktu menunggu merupakan total waktu customer menunggu dari awal
pemesanan, pembayaran hingga pengambilan pesanan. Waktu menunggu
digunakan untuk mengetahui banyaknya jumlah kendaraan menunggu. Berikut ini
adalah persamaan untuk menentukan waktu menunggu :

Wm = Ws - Wp............................................................................................. (3)

Keterangan :
Wm = Waktu menunggu (menit)
Ws = Total waktu dalam sistem (menit)
Wp = Total waktu pelayanan (menit)

6.4. Total Waktu Pelayanan


Waktu pelayanan pada pos 1 (pemesanan), waktu pelayanan di pos 2
(pembayaran) dan waktu pelayanan di pos 3 (pengambilan pesanan) dijumlahkan
menjadi total waktu pelayanan. Berikut ini adalah persamaan untuk dapat
menentukan total waktu pelayanan di drive thru McD Sudirman :

Wp = Wp1 + Wp2 + Wp3............................................................................. (4)

Keterangan :
Wp = Total waktu pelayanan (menit)
Wp1 = Total waktu di pos 1 (menit)
Wp2 = Total waktu di pos 2 (menit)
Wp3 = Total waktu di pos 3 (menit)

6.5. Total Waktu di Pos 1


Total waktu di pos 1 merupakan banyaknya operator di pos 1 dikalikan dengan
rata-rata waktu pelayanan di pos 1. Berikut ini adalah persamaan untuk
menentukan total waktu di pos 1:

Wp1 = O1 x RWp1 .........................................................................................................................(5)

Keterangan :
Wp1 = Total waktu di pos 1 (menit)
O1 = Jumlah operator di pos 1 (orang)
RWp1 = Rata-rata waktu pelayanan di pos 1 (menit)
6.6. Total Waktu di Pos 2
Total waktu di pos 2 merupakan banyaknya operator di pos 2 dikalikan dengan
rata-rata waktu pelayanan di pos 2. Berikut ini adalah persamaan untuk
menentukan total waktu di pos 2:

Wp2 = O2 x RWp2....................................................................................... (6)

Keterangan :
Wp2 = Total waktu di pos 2 (menit)
O2 = Jumlah operator di pos 2 (orang)
RWp2 = Rata-rata waktu pelayanan di pos 2 (menit)

6.7. Total Waktu di Pos 3


Total waktu di pos 3 merupakan banyaknya operator di pos 3 dikalikan dengan
rata-rata waktu pelayanan di pos 3. Berikut ini adalah persamaan untuk
menentukan total waktu di pos 3:

Wp3 = O3 x RWp3....................................................................................... (7)

Keterangan :
Wp3 = Total waktu di pos 3 (menit)
O3 = Jumlah operator di pos 3 (orang)
RWp3 = Rata-rata waktu pelayanan di pos 3 (menit)

6.8. Jumlah Kendaraan Menunggu


Jumlah kendaraan menunggu ialah banyaknya kendaraan yang menunggu untuk
dilayani baik pada pos 1, pos 2 maupun pos 3. Banyaknya kendaraan menunggu
didapatkan dari waktu menunggu dikalikan dengan rata-rata kedatangan
kendaraan pada pos 1. Berikut ini adalah persamaan untuk mencari jumlah
kendaraan menunggu :

KD = Wm x RD.............................................................................................. (8)

Keterangan :
KD = Jumlah kendaraan menunggu (kendaraan)
Wm = Waktu menunggu (menit)
RD = Rata-rata kedatangan (kendaraan/ menit)
6.9. Jumlah Kendaraan Pergi
Kendaraan akan pergi apabila jumlah kendaraan yang menunggu telah mencapai
batas maksimal kapasitas dari antrian. Maka jumlah kendaraan pergi didapatkan
dengan mengurangi jumlah kendaraan menunggu dengan kapasitas kendaraan
dalam antrian drive thru. Berikut ini adalah persamaan untuk mencari jumlah
kendaraan pergi:

P = KD x KK.................................................................................................. (9)

Keterangan :
P = Jumlah kendaraan pergi (kendaraan)
KD = Jumlah kendaraan menunggu (kendaraan)
KK = Kapasitas kendaraan (kendaraan)

Anda mungkin juga menyukai