Berdasarkan hasil survey Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
tahun 2006 bahwa 50,9 % perawat Indonesia yang aktif, mengalami stres kerja. Mekanisme koping terhadap stres yang tinggi dapat mengembalikan keseimbangan psikis yang terganggu karena stres. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mekanisme koping diantaranya adalah self efficacy, dukungan sosial, optimisme, pendidikan, pengetahuan dan jenis kelamin. Untuk menumbuhkan self efficacy dan optimisme, perawat memerlukan tidak hanya membutuhkan Intelegent Quotion (IQ) yang bagus, kecerdasan emosional (EQ) baik namun juga harus memiliki kecerdasan spiritual yang juga baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan spiritual dengan mekanisme koping perawat terhadap stres kerja pada perawat bangsal kelas III RSUD Cilacap tahun 2014. Jenis penelitian studi korelasi dengan rancangan cross sectional terhadap 32 perawat dengan metode total sampling dengan menggunakan kuesioner tertutup. Analisis bivariat menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang bermakna antara kecerdasan spiritual dengan mekanisme koping perawat terhadap stres kerja pada perawat bangsal kelas III RSUD Cilacap tahun 2014 (2 = 7,111, pv = 0,029, α = 0,05). Saran yang dapat diajukan bagi RSUD Cilacap adalah memberikan bimbingan rohani sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut perawat sehingga dapat meningkatkan mekanisme koping perawat terhadap stres kerja yang adaptif melalui peningkatan kecerdasan spiritual (SQ).
Kata kunci : Hubungan, kecerdasan spiritual, mekanisme koping, perawat,