Anda di halaman 1dari 19

DAMPAK CARING PRECEPTOR DAN METODE PRECEPTORSHIP

DALAM MENINGKATKAN PERCAYA DIRI PERAWAT BARU


DI RSU UKI JAKARTA

Erita1, Donny Mahendra2


1
Manajemen Keperawatan, Akademi Keperawatan Yayasan Universitas Kristen Indonesia
Email : eritasitorus1@gmail.com

ABSTRAK
Dalam penelitian Sung-Hyun Cho et all (2012) melaporkan hasil penelitiannya bahwa 27 % dari perawat
lulusan baru akan meninggalkan pekerjaannya dalam waktu satu tahun pertama bila tidak diberikan dukungan
yang baik. Berdasarkan data tenaga perawat di Rumah Sakit Umum UKI bulan Desember 2016, jumlah
perawat pindah rumah sakit lain 14 % (24 orang). Perawat baru ketika memasuki lingkungan kerja baru akan
menghadapi berbagai masalah, bulan pertama merupakan masa yang penuh tantangan, stres, ketakutan, kurang
percaya diri dan kesulitan khusus dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja hal yang umum dialami perawat
lulusan baru dan menyebut ketakutan ini sebagai transition shock. Penelitian bertujuan mengeksplorasi dan
memaknai pengalaman perawat baru terhadap caring preceptor dalam meningkatkan percaya diri setelah
mendapatkan pendampingan perceptorship. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi,
jumlah sampel 6 partisipan dengan tehnik purposive sampling di RSU UKI Jakarta pada bulan Juni sampai Juli
2017. Istrumen penelitian peneliti dan pedoman wawancara. Analisis data dengan NVivo 11 Plus didapatkan
hasil tema percaya diri perawat baru dengan sub tema percaya diri sebelum dan setelah pendampingan
preceptor. Tema hubungan interpersonal antar preceptor dan perceptee dengan sub tema caring dan tidak
caring preceptor. Kesimpulan Interaksi caring antara perceptor dan perceptee , dapat membuat perceptee
mengalami pergerakan ke arah aktualisasi diri, peningkatan harga diri dan percaya diri serta mengalami
kemajuan yang memberikan harapan untuk masa depan, juga membuat perceptee merasa lebih baik, bahagia,
berani dan bangga bekerja di instansi tersebut sehingga meminimalkan turn over perawat baru. Peneliti
merekomendasikan perlunya penelitian tentang kajian kualitas kompetensi preceptor.

Kata Kunci : Caring, Perawat Baru, Preceptorship, Percaya Diri

ABSTRACT
In his research Sung-Hyun Cho et al (2012) reported his research results that 27% of newly graduated nurses
would leave their jobs within the first year if not well supported. Based on data of nurse personnel at UKI
General Hospital in December 2016, the number of nurses moved another hospital 14% (24 people). New
nurses entering the new workplace will face a variety of problems, the first month is a challenging time, stress,
fear, lack of confidence and special difficulties in adapting to the work environment is common to newly
groomed nurses and calling this fear a transition shock. The study aims to explore and interpret the experience
of new nurses to caring preceptor in improving confidence after getting perceptorship assistance. Qualitative
research method with phenomenology approach, sample number of 6 participants with purposive sampling
technique at RSU UKI Jakarta in June to July 2017. Researcher's research instrument and interview guideline.
Data analysis with NVivo 11 Plus has resulted in confident themes of new nurses with confident sub sub
themes before and after preceptor mentoring. The theme of interpersonal relationships between preceptor and
perceptee with sub theme caring and not caring preceptor. Conclusion The caring interaction between
perceptor and perceptee can make the perceptee move toward self-actualization, self-esteem and self-esteem
and progress that gives hope for the future, also makes perceptee feel better, happier, bolder and proud to
work in that agency thus minimizing the turnover of new nurses. Researchers recommend the need for
research on quality competence studies of preceptor.

Keywords: Caring, Confident, New Nurse, Preceptorship

Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 69


PENDAHULUAN orang. Jumlah perawat pindah rumah sakit

Rumah sakit dinyatakan berhasil, tidak lain sebesar 14 % (24 orang). Banyak faktor

hanya pada kelengkapan fasilitas yang yang mempengaruhi terjadinya turn over

diunggulkan, melainkan juga sikap dan karyawan, umumnya faktor yang

layanan sumber daya manusia merupakan menyumbang tingkat turnover karyawan

elemen yang berpengaruh signifikan yang tinggi adalah ketidak puasan. Tenaga

terhadap pelayanan yang dihasilkan dan perawat baru telah direkrut sebanyak 30

mengharapkan memiliki perawat baru yang orang, belum berpengalaman di tatanan

menampilkan kinerja yang professional. pelayanan. Hasil wawancara tidak

Rumah Sakit Umum UKI Jakarta terstruktur pada bulan Desember 2016

merupakan salah satu rumah sakit swasta dengan beberapa preceptor, mengatakan

tipe B, sebagai rumah sakit pendidikan bahwa para perawat baru belum terampil,

yang berdiri sejak tahun 1973 menjadi kurang percaya diri, belum dapat

Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat memprioritaskan tugas yang dibebankan.

terus berkembang, baik dari infrastruktur Itu berarti bahwa mereka berada dalam

maupun pelayanan yang dapat dilihat dari masa transisi dari dunia pendidikan kedunia

upaya menjadi RS rujukan di wilayah kerja. Masa transisi ini adalah merupakan

Jakarta Timur telah akreditasi versi KARS suatu masa yang menantang dan

2012 dengan Paripurna. RSU UKI membutuhkan suatu program yang

merupakan karya kesehatan yang terstruktur. RSU UKI menyadari akan

mempunyai sisi insani sekaligus Ilahi kondisi masa transisi ini dengan membuat

dengan motto “Melayani Bukan Dilayani” suatu program pembimbingan

yang berarti sungguh-sungguh menyentuh (Preceptorship) selama masa orientasi 9

manusia seutuhnya, khususnya mereka sampai 12 bulan. Evaluasi kinerja perceptee

yang lemah, sakit dan menderita. dilakukan setiap tiga bulan dalam periode
satu tahun setelah pembimbingan dan

Berdasarkan wawancara tidak terstruktur pelaksanaan rotasi ruangan, hasil

pada bulan Desember 2016 informasi data penilaian dari preceptor diserahkan kepada

tenaga perawat yang diperoleh dari Kepala manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Bidang Keperawatan RSU UKI bahwa untuk mementukan status kepegawaian

jumlah tenaga perawat 167 orang. Masa perawat baru tersebut.

kerja kurang dari tiga tahun sejumlah 94

70 Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017


Perawat baru merupakan perawat memasuki menghadapi banyak tantangan dalam
pengalaman baru yang sebelumnya tidak beradaptasi dengan lingkungan kerja yang
dialami. Transisi shock muncul sebagai baru sehingga sering mengalami stres dan
pengalaman dari peran yang sudah dikenal kecemasan sama halnya dengan pasien oleh
yaitu sebagai mahasiswa ke peran yang sebab itu preceptor dituntut setiap saat
belum familiar atau sebagai perawat untuk lebih sensitif dalam berbagai
pelaksana profesional (White, 2013). kebutuhan dengan perceptee karena hampir
Lingkungan kerja merupakan hal penting setiap hari preceptor bekerjasama dengan
bagi perawat baru untuk diketahui serta perceptee dari berbagai jenis tindakan
dipahami secara jelas. Dalam penelitian keperawatan, menghadapi perilaku pasien
White (2013) mengatakan bahwa perawat dan kebiasaan tim kesehatan lainnya
baru didapati merasa tidak percaya diri dan Didukung hasil penelitian (Sherwood.,
tidak kompeten selama tahun pertama 2010) bahwa preceptor dapat
melakukan praktek klinik. menyampaikan makna otentik caring
dengan memberlakukan perceptee sama
Pembimbing dilapangan atau lebih dikenal dengan cara merawat pasien.
dengan istilah perceptorship, berdasarkan
hasil riset Heyden, dkk (2014) dalam Dampak positif perceptee terhadap caring
Inayah (2016) menyatakan bahwa hasil preceptor, yaitu dapat memberikan
pendampingan preceptor dalam bimbingan perasaan diterima, mengembangkan citra
klinik berhubungan signifikan dengan diri yang positif dan rasa aman. Preceptor
perubahan critical thinking, komunikasi, dapat memberikan perceptee harapan,
pengkajian dan pengambilan keputusan. optimisme yang mendorong berbuat lebih
Preceptorship adalah suatu metode baik, lebih percaya diri, pertumbuhan
pengajaran dan pembelajaran bagi perawat pribadi dan profesi, serta motivasi. Ketika
baru dengan menggunakan perawat senior perceptee merasa diperhatikan, kecemasan
sebagai model perannya. berkurang dan memberi energi positif serta
memotivasi (Watson & Leininger, 1990
Hasil penelitian (Caranto. C., 2015) dalam Tomey & Alligood., 2006). Hasil
mengatakan dunia kerja merupakan tempat penelitian (Caranto.C., 2015) bahwa
masa transisi kesuksesan, kegagalan, perceptor yang tidak caring ditandai
kecemasan, depresi, stres. Ketika perawat dengan meningkatnya ketidak pedulian,
baru memasuki dunia kerja akan tidak perhatian dan ketidak pekaan terhadap

Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 71


kebutuhan perceptee dan dirasakan sebagai ini difokuskan pada tiga hal yaitu prinsip
preceptor yang kurang kompetensi. autonomy, beneficence dan keadilan.

METODE Proses pengumpulan data, penulisan

Desain penelitian ini menggunakan metode transkrip, analisa data dan penentuan tema

penelitian kualitatif dengan pendekatan telah dikonsultasikan dengan pembimbing.

fenomenologi (Polit & Beck, 2012; Pada penelitian ini dilakukan uji coba

Creswell, 2013 dalam Susilo, 2015). instrumen di RSU UKI Jakarta dengan

Sampel dalam penelitian dengan melakukan wawancara mendalam terhadap

menggunakan tehnik purposive sampling, dua partisipan yang sesuai dengan kriteria

dengan jumlah 6 partisipan yang telah inklusi. Uji instrumen dilakukan dengan

mendapat pendampingan preceptorship di member check, dengan cara partisipan

Rumah Sakit UKI Jakarta yang telah diminta membaca transkrip yang telah

memenuhi kriteria inklusi. Kriteria Inklusi dibuat oleh peneliti dan partisipan

adalah perawat baru yang telah mendapat menandatangani transkrip tersebut (Susilo.,

pendampingan perceptorship, masa kerja dkk., 2015). Keabsahan data dilakukan

enam bulan sampai satu tahun, bersedia dengan cara peneliti membawa data dalam

berpartisipasi dalam penelitian, latar bentuk transkrip wawancara kepada

belakang pendidikan D3. Bersedia partisipan untuk mengetahui kesesuaian

diwawancarai dan direkam hasil antara apa yang dimaksud partisipan dalam

wawancaranya selama penelitian wawancara dengan data yang terdapat

berlangsung. Kriteria Ekslusi masa kerja ditranskrip. Peneliti bertanya kepada

kurang dari enam bulan, lebih dari satu paritispan, apakah transkrip sudah sesuai,

tahun, pendidikan SPK atau Ners, sedang ataukah ada data yang harus dikurangi dan

sakit, tidak bersedia menjadi partisipan ditambahkan. Setelah disepakati, maka

dalam penelitian. Penelitian dilakukan di partisipan diminta untuk menandatangani.

Rumah Sakit UKI Jakarta pada bulan Juni


Peneliti melakukan wawancara mendalam
sampai Juli 2017. Instrumen utama dalam
dengan pertanyaan semi terstruktur dengan
penelitian adalah peneliti sendiri secara
pertemuan 3 sampai 4 kali, peneliti
personal dengan menggunakan pedoman
menyesuaikan kesediaan waktu partisipan,
wawancara (Polit & Beck., 2012 dalam
lama wawancara antara 45 – 60 menit untuk
Susilo., 2015). Prinsip etik dalam penelitian
mencegah kebosanan. Jika dalam waktu

72 Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017


yang maksimal tersebut data dirasa belum secara objektif, sistematis, dan melakukan
lengkap, wawancara dapat dilakukan pada generalisasi dari isi pesan tersebut.
pertemuan berikutnya dengan terlebih Ditemukan 2 tema pada pengalaman
dahulu mendapatkan persetujuan dari perawat baru yang menjalani program
partisipan. Analisis data dibantu dengan preceptorship di RSU UKI Jakarta adalah
menggunakan software NVIVO 11 Plus percaya diri perawat baru yaitu sebelum
untuk menganalisis tema dan subtema pendampingan dan setelah pendampingan
berdasarkan frekuensinya (Susilo., dkk., dan hubungan interpersonal antar perceptee
2015). dengan preceptor yaitu caring dan tidak
caring. Analisa Tematik pada tema yaitu
HASIL DAN PEMBAHASAN dampak caring preceptor dan metode
Analisis data dilakukan bersamaan dengan preceptorship dalam meningkatkan percaya
waktu pengumpulan data dan menggunakan diri perawat baru di rumah sakit UKI
pendekatan thematic analysis yang dibantu Jakarta. Tema ini didapatkan dari analisa
dengan software Nvivo 11 Plus. Teknik terhadap kategori-kategori yang didapat
analisis isi melihat apa yang tampak dari isi dari ungkapan keseluruhan dari partisipan
pesan yang disampaikan oleh partisipan

Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 73


Gambar 1: Skema Model Tema Utama Dalam Penelitian

Sumber: Data Primer Hasil Olah NVIVO Versi 11 Plus

Percaya Diri Perawat Baru dijelaskan dengan sub tema: Sebelum mendapat pendampingan
preceptor dan Setelah mendapat pendampingan preceptor.

Skema 1: Skema Model Tema Percaya Diri Perawat Baru


Sumber: Data Primer Hasil Olah NVIVO Versi 11 Plus

1. Percaya diri
a. Sub tema sebelum mendapat pendampingan dapat dilihat pada skema berikut:

74 Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017


Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017

Skema 2: Text Search Query Percaya Diri Sebelum Pendampingan


Sumber: Data Primer Hasil Olah NVIVO Versi 11 Plus
75

Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 75


Skema ini menjelaskan peryataan partisipan Hasil penelitian menyatakan bahwa
yang memiliki kata kunci percaya diri pengalaman partisipan tentang percaya diri
sebelum mendapat pendampingan dengan sebelum mendapat pendampingan yakni
bantuan Tools Text Search Query dalam merasa takut, cemas, merasa percaya diri
NVivo 11 Plus, meliputi: drop, keringat dingin, banyak diam, merasa
kaku, stres tinggi, pucat, tidak tahu apa
“…Menurut pengalaman saya sih Bu yang akan dikerjakan, takut salah, takut
……sebelum mendapat pendampingan dikatakan tidak sopan, takut berinteraksi
…Satu bulan pertama saya ditempatkan di kepada pasien, takut berkomunikasi, takut
ruang VIP saya mengalami stres tinggi, salah melakukan tindakan.
cemas, kalau pasien bertanya tentang
penyakitnya, pada hal saya belum paham Percaya diri menurut Bandura (2005)
tentang penyakitnya…disitu saya merasa sebagai suatu keyakinan seseorang yang
takut…..saya merasa belum percaya diri mampu berperilaku sesuai dengan yang
saat melaporkan kondisi pasien kepada diharapkan dan diinginkan untuk
dokter….harap-harap cemas…..”(P6) menyelesaikan tugas yang dipercayakan
kepadanya. Orang yang mempunyai
“….terkadang…tangannya…..gemetar…tak
percaya diri (self confidence) adalah mereka
ut salah bicara kepada pasien dan
yang mampu bekerja secara efektif, dapat
keluarganya, tidak sopan….takut
melaksanakan tugas dengan baik dan
berinteraksi kepasien ….”(P5)
bertanggung jawab serta mempunyai
rencana terhadap masa depannya (Bandura,
“….saya merasa,,,,bingung …tidak tau apa
2005). Hal ini didukung hasil penelitian
yang harus dikerjakan….takut bertanya,
White (2013) mengatakan bahwa perawat
takut salah melakukan
baru didapati merasa tidak percaya diri dan
tindakan,..tegang,lebih, banyak
tidak kompeten selama tahun pertama
diam….”(P4)
melakukan praktek klinik.

“….kurang percaya diri….dalam hal


b. Sub tema Percaya diri setelah mendapat
berkomunikasi …”(P3)
pendampingan dapat dilihat pada skema

“….merasa….drop…kaku…merasa seperti berikut :

mahasiswa disuruh-suruh.”(P2)

76 Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017


Text Search Query – Results Preview
Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017

Skema 3: Text Search Query Percaya Diri Setelah Pendampingan


77

Sumber: Data Primer Hasil Olah NVIVO Versi 11 Plus


Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 77
Skema ini menjelaskan pernyataan “….sudah timbul rasa percaya
partisipan yang memiliki kata kunci diri…stresnya sudah berkurang
percaya diri setelah mendapatkan …..meskipun masih ada sedikit-sedikit…
pendampingan dengan bantuan Text dapat berkomunikasi dengan dokter ,tim
Search Query dalam NVivo Versi 11 kesehatan yang ada dilingkungan kerja
Plus. ….sudah beradaptasi dengan
lingkungan kerja dan perawat
“…. setelah kita di bimbing sama seniornya…. ketika menerima pasien
preceptor….sudah mulai merasa timbul baru ,menjelaskan orientasi ruangan
percaya diri…stresnya sudah berkurang ….hak dan kewajiban pasien…peraturan
….percaya diri untuk melakukan selama pasien dirawat…saya sudah
tindakan kolaborasi kalau diruang anak lebih rileks saat bekerja……”(P5)
pemasangan infus…pengambilan darah
vena mebutuhkan waktu lebih dari empat “….setelah tiga bulan…sudah timbul
bulan ….berkomunikasi dengan dokter percaya diri…stres, rasa takut…..sudah
,tim kesehatan yang ada dilingkungan berkurang …sudah lebih tenang dan
kerja …. ….”(P1) lebih rileks saat bekerja……”(P6)

“…. saya merasakan lebih percaya diri Partisipan mengungkapkan pengalaman


untuk melakukan pekerjaan…dapat nya tentang percaya diri setelah
berkomunikasi dengan baik kepada mendapat pendampingan preceptor yakni
pasien dan tim dilingkungan kerja..… memiliki keyakinan dalam
….(P2) melaksanakan tugas barunya, lebih
tenang, lebih rileks, dapat berkomunikasi
“….sudah mulai percaya diri dengan dengan baik terhadap tim kerja dapat
berkomunikasi efektif…untuk menerima memberikan pelayanan kepada pasien
pasien baru…mempersiapkan pasien sesuai prosedur, lebih fokus bekerja,
pulang….. (P3) merasa berharga, merasa bangga.

“….cara merawat pasien sesuai SOP


Premis ini muncul sesuai dengan hasil
….cara mengatasi kalau ada masalah
penelitian Lewis et al (2015) bahwa
pasien…maupun masalah kerja…sudah
perawat baru setelah mendapatkan
fokus melakukan pekerjaan….“P4)
pengalaman praktek melalui

78 Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017


pengembangan pembimbingan 2. Dampak Caring antar perceptor dengan
preceptorship dapat meningkatkan preceptee dijelaskan dengan tema:
pengetahuan, keterampilan dan percaya Caring dan tidak Caring Interpretasi dan
diri yang berkualitas. Didukung hasil pembahasan hasil analisa data dalam
penelitian bahwa percaya diri penelitian ini dibuat berdasarkan
memainkan peranan penting dalam pedoman wawancara yang dijadikan
pencapaian kinerja perawat baru dan pedoman dalam analisis data.
juga menurunnya turnover (Beecrofet.,
et al (2008), Kovner., et a l(2009).

Skema 4 : Skema Model Tema Hubungan interpersonal Caring perceptor dengan Perawat Baru
Sumber: Data Primer Hasil Olah NVIVO Versi 11 Plus

Tema Hubungan Interpersonal Caring Perceptor dengan Perawat Baru di RSU UKI
Jakarta terdiri dari Dampak Caring, dan Tidak Caring

a. Dampak caring
Sub tema dampak caring dapat dilihat pada skema berikut :

Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 79


80
Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017

Skema 5 : Text Search Query Hubungan Interpersonal Dampak Caring


Sumber: Data Primer Hasil Olah NVIVO Versi 11 Plus

80 Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017


Skema ini menjelaskan pernyataan belajar….agar lebih kompeten dan
partisipan yang memiliki kata kunci percaya diri….jadi kami merasa
Dampak Caring preceptor terhadap nyaman…dan betah…sehingga tidak ada
perawat baru dengan bantuan Tools Text keinginan pindah kerja rumah sakit
Search Query dalam NVivo 11 meliputi: lain…. “(P3)

“…kalau preceptornya caring dengan “…diberikan pengarahan dengan


perawat baru…yah rasanya….kita baik…lebih perduli…diperhatikan….
semangat…untuk kerja…karena kita kami dirangkul….diperlakukan seperti
diperhatikan nggak hanya pekerjaan keluarga sendiri…ya …kita tidak merasa
yang ditanya..”….merasa nyaman stres lagi….. ….jadi kami merasa lebih
….stres nya berkurang …jadi betah nyaman…dan betah…sudah seperti
untuk kerja dirumah sakit ini …… ”(P1) rumah kedua…. “(P4)

“….bertanya kepada perawat baru “….ketika pembimbing caring…..perduli


apakah sudah mampu mandiri …perhatian….bersikap adil…karena
melakukan asuhan keperawatan kepada kita diperhatikan tidak hanya pekerjaan
pasien….diberikan wewenang…..bila yang ditanya..tetapi ditanya juga tentang
kita punya masalah ya….kita dibantu, perasaan kita selama kerja diruangan
bila ada tekanan dalam ini kita merasa…. dihargai …”(P5)
bekerja……..dikasi……..solusinya…ada.
...kebersaman tulus..membimbing… “….Tidak menyalahkan…. minggu lalu

bersedia..mendengarkan keluhan, uneg- saya ditelepon dari HRD rumah sakit

uneg….kita merasa diterima dengan S….untuk panggilan kerja….saya jawab

baik…saling percaya…menghargai satu sudah bekerja di rumah sakit UKI, saya

dengan yang lain….’(P2) memutuskan tidak menerima tawaran


tersebut … ”(P6)
“….Kami perawat baru sangat
membutuhkan pendampingan dan Pernyataan partisipan mengungkapkan

pembimbingan …bersedia memberikan pengalaman hubungan interpersonal

waktunya untuk diskusi…..kami..…diberi caring yang dialami perawat baru selama

kepercayaan…..dirangkul …kita tambah pendampingan preceptor yakni merasa

semangat kerja…..termotivasi untuk nyaman, stresnya berkurang, semangat

Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 81


bekerja, betah, tidak berkeinginan pindah cukup aman untuk membuka dan
rumah sakit, merasa memiliki, dihargai, berbicara kebenaran kepada preceptor
merasa seperti rumah kedua, dirangkul, serta merasa bebas untuk mengajukan
diperlakukan seperti keluarga. Semua pertanyaan mengenai pembelajaran,
partisipan dalam penelitian ini dapat Preceptor memperlakukan semua
mengungkapkan pengalaman caring perceptee sama, Kerja sama menuju
yang dialami. tujuan bersama yaitu pembimbingan
perceptee, Ketika perceptee, akan rotasi
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dan hubungan kerja antara preceptor-
Roach (2002) menyatakan bahwa perceptee berakhir, pada saat itu akan
hubungan interpersonal meliputi dampak terasa hubungan yang sangat kuat.
caring nya preceptor terhadap perawat
baru, menjelaskan adanya rasa saling Interaksi caring antara perceptor dan
percaya adalah dasar yang diperlukan perceptee, dapat membuat perceptee
untuk hubungan kerja preceptor- mengalami pergerakan ke arah
perceptee dan dapat menjadi dasar aktualisasi diri, peningkatan harga diri
perbedaan antara caring dan tidak dan percaya diri serta mengalami
caring. Mengembangkan hubungan kemajuan yang memberikan harapan
profesional kerja preceptor- perceptee , untuk masa depan, juga membuat
tetapi tetap menjaga jarak untuk perceptee merasa lebih baik, bahagia,
dihormati oleh perceptee berani dan bangga (Watson &
. Leininger., 1990 dalam Tomey &
Komunikasi yang efektif, pengakuan Alligood., 2006).
kepribadian berarti baik preceptor-
perceptee menghapus topeng anonimitas b. Dampak tidak Caring
dan mengenali satu sama lain, Intimacy Sub tema dampak tidak caring dapat
profesional, dimana perceptee merasa dilihat pada skema berikut:

82 Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017


Text Search Query – Results Preview

Skema 6: Text Search Query Dampak Tidak Caring


Sumber: Data Primer Hasil Olah NVIVO Versi 11 Plus

Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 83


Skema ini menjelaskan pernyataan “..…janganlah ditegur didepan pasien
partisipan yang memiliki kata kunci …….merasa tidak nyaman…….kami
dampak tidak caring Tools Text Search tidak dituntut bisa bekerja dengan baik
Query dalam NVivo11 Plus, meliputi: dalam waktu yang singkat…..cepat
bekerja dengan kompeten…kami merasa
“….disini banyak orang batak pakailah terbeban…..”(P4)
bahasa Indonesia karena kita kan tidak
mengerti kalo bicara bahasa “….….diperhatikanlah kami perawat
batak..…..kita merasa diomongin yang baru….kami sadar bahwa banyak hal
jelek …pada hal tidak demikian….. yang belum dipahami….belum mengerti,
preceptor harus menguasai proses belum terampil…pengetahuan masih
keperawatan ….karena yang satu kurang , takut…”(P5)
mengatakan boleh yang lain mengatakan
tidak boleh…… supaya perawat baru “….….merasa malu,sedih, terpojok

tidak bingung…diawal kami masuk kerja ,tidak mampu… stress, tidak

diorientasikan lah …..dengan lengkap betah…”(P6)

….untuk membantu kami saat


Pernyataan partisipan mengungkapkan
bekerja…..(P1)
pengalaman tidak caring nya preceptor

“…..agar tidak ada perbedaan ,jangan meliputi berkomunikasi dengan

ada yang ditutup-tutupi, jangan ada menggunakan bahasa daerah yang tidak

pembatas antara perawat baru dengan dipahami oleh perawat baru, bila perawat

senior …di buat setara ,….jangan acuh baru melakukan kesalahan tidak ditegur

…tidak mau tau dengan kemampuan didepan pasien, preceptor agar tidak

perawat baru…”.(P2) membeda-bedakan, tidak pilih kasih,


sikap terbuka, agar memperhatikan
“…..kalau ada kesalahan janganlah kemampuan perawat baru dalam
langsung keatasan…..kalau bisa diatasi melakukan tugas nya, kurang
dulu…dan diberikan jalan keluar, menyediakan waktu untuk diskusi dan
jangan membeda-bedakan…..tidak pilih sharing tentang kasus –kasus penyakit
kasih…..saat membimbing…agar kami pasien yang dirawat, kurang merangkul
perawat baru tidak bertambah dan kurang menghargai perawat baru.
stres….”(P3)

84 Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017


Hasil penelitian Duscher (2008) bahwa ketidak pekaan terhadap kebutuhan
ketika perawat baru memasuki dunia perceptee. Interaksi caring antara
kerja akan menghadapi banyak preceptor dan perceptee dapat membuat
tantangan dalam beradaptasi dengan perceptee mengalami pergerakan ke
lingkungan kerja yang baru sehingga arah aktualisasi diri, peningkatan harga
sering mengalami stres dan kecemasan diri dan percaya diri serta mengalami
sama hal nya dengan pasien.Oleh sebab kemajuan yang memberikan harapan
itu, preceptor dituntut setiap saat untuk untuk masa depan, juga membuat
lebih sensitif dalam berbagai kebutuhan perceptee merasa lebih baik, bahagia,
perceptee karena hampir setiap hari berani dan bangga.
preceptor bekerjasama dengan perceptee
dari berbagai jenis tindakan KESIMPULAN
keperawatan, menghadapi perilaku Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
pasien dan kebiasaan tim kesehatan disimpulkan bahwa pengalaman perawat
lainnya didukung hasil penelitian baru dalam meningkatkan percaya diri
(Caranto.C., 2015). Preceptor dapat penting nya sikap caring dari perceptor
menyampaikan makna otentik caring terhadap perawat baru sehingga tercipta
dengan memberlakukan perceptee sama suasana yang nyaman, mengurangi stres,
dengan cara merawat pasien hai ini ketakutan, kecemasan, sehingga perawat
ditunjang hasil penelitian (Sherwood, baru mempunyai keyakinan, lebih
2010) hanya seorang perawat yang tenang, lebih fokus, bersemangat, dapat
kompeten dan percaya diri dapat berkomunikasi dengan baik dalam
terhindar dari kecemasan, tentang melaksanakan tugas barunya dan merasa
intervensi apa yang harus dilakukan berharga, dan tidak berkeinginan pindah
dalam memberikan terapi kepada pasien. rumah sakit lain. Sikap berbagi dan
peduli dapat dirasakan orang lain dalam
Premis ini muncul sesuai dengan hasil bentuk empati, dan tercermin dalam
penelitian Caranto (2015), Duscher perilaku yang bersedia untuk mendengar,
(2008), (Sherwood, 2010), ada hubungan menghargai orang lain, penuh
yang signifikan antara caring dan tidak pengertian, murah hati, bersedia
caring perceptor terhadap perawat baru, memberikan waktu dan perhatian, dan
ketidak pedulian, tidak perhatian dan

Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 85


bersedia memberi informasi yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai
diperlukan. bahasa pengantar, menciptakan suasana
yang kondusif dan caring selama proses
REKOMENDASI pembimbingan juga memberikan umpan

Rekomendasi bagi Pimpinan Rumah yang positif bila perawat baru dapat

Sakit untuk mendukung dan melakukan tugasnya dengan baik. Hasil

memfasilitasi program preceptorship, penelitian ini dapat dijadikan rujukan

dengan memilih dan menetapkan bagi peneliti selanjutnya penting nya

seorang perawat yang kompeten sebagai melakukan penelitian kualitatif maupun

preceptor. Melakukan evaluasi terhadap kuantitatif demi peningkatan ilmu

program preceptorship yang telah keperawatan, pelayanan dan kompetensi

berjalan. Bagi Preceptor, menjadi role preceptor.

model dalam bersikap, berkomunikasi

REFERENSI

Bandura.A. (2005) Theories of Personality, Six Edition. Social cognitive theory.The Mc


Graw-Hill.Companies

Bandur .A. (2014) Penelitian Kualitatif Metodologi, Desain, dan Tehnik Analisis Data
dengan Nvivo 10. Jakarta : Mitra Wacana Media

Beecorft, P.C,Dorey F,Wenten M.(2008) Turnover intension innew graduate nurses:


Journal of Advanced nursing.

Caranto. (2015) Coalescing the Theory of Roach and Other Truth-Seekers .International
Journal of Nursing Science 2015, 5(1):1-4

Duchscher JB. (2008) Transition shock: the initial of role adaptation for newly graduated
registered nurses. Journal of Advanced Nursing 65,5,1103-1113

Darmawan dkk (2012) Mentorship dan Preceptorship dalam Keperawatan , Jurnal Akper
Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo.

Department of Health, C. D. (2010). Preceptorship Framework for Newly Registered


Nurses, Midwives and Allied Health Professionals. London: COI.

Fox. C Kathy ( 2010) Mentor program Boots New Nurses’ Statisfaction and lower Turnover
Rate. The journal of Continuing Education in Nursing .Vol 41,No 7.

86 Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017


Godkin & Godkin (2004) Caring behaviors among nurses: fostering coversation of gestures
Journal Health Care Management 29 (3) 258-267.

Halfer, D. (2007).A magtic strategy for new gradúate nurses. Nursing economic journal 25
(1),6-12. Article.

Inayah.I. (2016) Metoda dan Kerangka Acuan PreceptorMentorship dalam Pencapaian


Target Kompetensi Praktikan. Bogor :IN MEDIA.

Kuntoro .A.( 2010 ).Buku ajar manajemen keperawatan.Yogyakarta. Penerbit Nuha Medika

Kovner, C.T, Brewer, C. S; Fair child.SPoornima, S;Kim, H; Djuki, M (2007) Newly


licensed RN’s characteristic, work attitudes, and intension to work .Ameican Journal
of Nursing , 107(9),60-72

Lewis and Mc Gowan (2015) Newly qualified nurses’ experiences of a preceptorship.


British Journal of Nursing ,2015,Vol 24.N0 1.

Mc Cusker C.(2013) Preceptorship : professional development and support for newly


registered practitioners .J Perioper Pract 23(12) : 283-7

Owens .G Nancy.(2013) New Graduate nurse preceptor program : A Colaborative


approach with academia . Journal of Nursing Education and Practice ,Vol.3.N0.12.

Roach, M.S. (2002) Caring : The Human Mode of Being ( 2nd ed ) Ottawa, Ontario : CHA
Press

Sherwood,G. (2010). The power of nurse –client encounters : Interpreting spiritual themes.
Journal of Holistic Nursing, 75(2), 159- 175.

Sung-Hung Cho., et all. (2012) Turnover of New Graduate Nurses in Their Frist Job Using
Survival Anlysis. Journal Nursing Sholarship.44:1,63-70.

Susilo. (2015) Riset Kualitatif dan Aplikasi Penelitian Ilmu Keperawatan: Penerbit Trans
Info Media, Jakarta.

Tomey, MA; Alligood, MR (2006 ) Nursing Theoritist and Their Work. United States of
America: Elsevier.

White. H.K., et al. (2013) Preceptorship: ensuring the best possible start for new nurses.
Art& Scince professional issues.Volume 25,Number 1, work attitudes, and intension.

Nursing Current Vol. 5 No. 2, Juli 2017 – Desember 2017 87

Anda mungkin juga menyukai