Literature Review 2 Jurnal
Literature Review 2 Jurnal
Berdasarkan Gambar 2 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat kemiringan pada garis
regresi yang artinya terdapat pengaruh ∆x - ∆t yaitu semakin panjang lintasan yang
ditempuh maka waktu beban bergerak semakin lama. Jika dilihat dari nilai korelasi R2 =
0,999 maka hal ini bermakna bahwa terdapat pengaruh sebesar 99,9% antara ∆x - ∆t.
Tabel 2. Data penelitian untuk beban 400,46 g
Jarak (cm) Waktu (sekon) Kecepatan (m/s)
30 7,22 0,04155
40 8,34 0,04796
50 9,46 0,05285
60 10,54 0,05693
70 11,70 0,05983
80 12,86 0,06221
90 13,96 0,06447
100 15,06 0,06640
Berdasarkan Gambar 3 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat kemiringan pada garis
regresi yang artinya terdapat pengaruh ∆x - ∆t yaitu semakin panjang lintasan yang
ditempuh maka waktu beban bergerak semakin lama. Jika dilihat dari nilai korelasi R2 =
0,999 maka hal ini bermakna bahwa terdapat pengaruh sebesar 99,9% antara ∆x - ∆t.
(a) (b)
Gambar 4. Grafik hubungan antara ∆v dan ∆t pada beban (a) 128 g dan (b) 400,46 g
Berdasarkan Gambar 4 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat kemiringan pada garis
regresi yang artinya terdapat pengaruh ∆v - ∆t yaitu semakin besar kecepatannya maka
waktu beban bergerak semakin lama, begitu pula sebaliknya. Jika dilihat dari nilai
korelasi R2 = 0,962 maka hal ini bermakna bahwa terdapat pengaruh sebesar 96,2%
antara ∆v - ∆t pada Gambar 4(a) dan nilai korelasi R2 = 0,954 yang bermakna bahwa
terdapat pengaruh sebesar 95,4% antara ∆v - ∆t pada Gambar 4(b). Hal tersebut terbukti
berdasarkan hukum II Newton yaitu:
Fm.a
F t/m
v
Pada perhitungan dengan metode manual didapatkan nilai dari kecepatan rata-rata
dari massa beban 128 dan 400,46 g masing-masing adalah sebesar 0,062 dan 0,056 m/s.
Nilai dari metode perhitungan secara grafik dan manual menunjukkan bahwa kecepatan
massa beban 128 g lebih besar dari kecepatan massa beban 400,46 g. Hal tersebut terbukti
berdasarkan Hukum II Newton yaitu kecepatan berbanding terbalik dengan massa,
artinya semakin besar beban benda maka kecepatan benda akan semakin kecil, begitu
pula sebaliknya.
(a) (b)
Gambar 5. Grafik hubungan antara ∆a dan ∆t pada beban (a) 128 g dan (b)
400,46 g
Berdasarkan Gambar 5 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat kemiringan pada garis
regresi yang artinya terdapat pengaruh ∆a - ∆t yaitu semakin besar percepatannya
maka waktu beban bergerak semakin lama, begitu pula sebaliknya. Jika dilihat dari
nilai korelasi R2 = 0,995 maka hal ini bermakna bahwa terdapat pengaruh sebesar
99,5% antara ∆a - ∆t pada Gambar 5(a) dan
nilai korelasi R2 = 0,972 pada Gambar 5(b) yang bermakna bahwa terdapat pengaruh
sebesar
97,2% antara ∆a - ∆t. Hal tersebut terbukti berdasarkan persamaan a = s/t artinya
percepatan berbanding terbalik terhadap waktu.
Pada perhitungan dengan metode manual didapatkan nilai dari percepatan dari
massa beban 128 dan 400,46 g masing-masing adalah sebesar 0,00625 dan 0,0518 m/s2.
Nilai dari metode perhitungan secara grafik dan manual menunjukkan bahwa percepatan
massa beban 128 g lebih besar dari percepatan massa beban 400,46 g. Hal tersebut
terbukti berdasarkan Hukum II Newton yaitu percepatan berbanding terbalik dengan
massa, artinya semakin besar beban benda maka percepatan benda akan semakin kecil,
begitu pula sebaliknya.
Fma
F
a
m
Sesuai dengan hukum II Newton, di mana besar gaya akan sebanding dengan massa
benda. Artinya semakin besar beban benda maka gaya yang akan dihasilkan akan
semakin besar. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan ini, yaitu benda
yang memiliki massa lebih besar mengalami gaya yang lebih besar dibanding dengan
massa benda yang lebih ringan (kecil).
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh jarak terhadap waktu yang dapat
dilihat dari nilai koefisien korelasinya R2 = 0,999 untuk massa 128 dan 400,46 g yang bermakna
bahwa terdapat pengaruh sebesar 99,9%. Serta terdapat pengaruh massa terhadap kecepatan dan
percepatan yaitu kecepatan dan percepatan massa beban 128 g masing-masing adalah sebesar
0,062 m/s dan 0,00625 m/s2 lebih besar dari kecepatan dan percepatan dengan massa beban
400,46 g yaitu masing-masing sebesar 0,056 m/s dan 0,0518 m/s2. Hal tersebut bersesuaian
dengan Hukum II Newton yaitu kecepatan dan percepatan berbanding terbalik dengan massa,
artinya semakin besar beban benda maka kecepatan dan percepatan benda akan semakin kecil
begitu sebaliknya.
Kekuatan Penelitian
1. Jurnal ini disampaikan secara detail, ada beberapa poin yang mudah untuk dipahami ,
sehingga kesimpulan dalam jurnal di jelaskan secara baik
2. Bahasa yang digunakan dalam jurnal ini disampaikan dengan baik
Kelemahan Penelitian
1. Hasil dari penelitian yang disampaikan oleh jurnal ini tidak dijelaskan secara detail
sehingga pembaca ditekankan untuk terlebih dahulu mencari sumber-sumber rumus yang
dipakai
Literature Review 2
Penulis Eli Trisnowati, Rifki Niza, Ismyatun F.
Jurnal
Judul Analisis Kesetimbangan Benda dengan Hukum I Newton
Jurnal
Halama 8
n Jurnal
Teori Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan resultan gaya dan resultan
momen gaya sama dengan nol. Ada dua kondisi yang harus dipenuhi oleh sebuah
benda untuk dapat mencapai keadaan kesetimbangan statis. Pertama benda tersebut
harus dalam kesetimbangan translasi yang berarti bahwa vektor resultan dari semua
gaya yang bekerja pada benda harus sama dengan nol. Kondisi yang lain adalah
harus dalam kesetimbangan rotasi yang berarti bahwa jumlah torka arah jarum jam
sekitar sumbu putarnya harus sama dengan jumlah torka yang berlawanan arah
dengan jarum jam sekitar sumbu putar. Torka didefinisikan sebagai efek putaran
sekitar sumbu putar oleh akibat beberapa gaya. Jarak tegak lurus dari pusat putaran
terhadap garis gaya aksi disebut dengan lengan gaya. Torka disefenisikan sebagai:6
Torka = gaya x lengan gaya
Kesetimbangan sebuah benda diklasifikasikan menurut tiga kategori, yaitu stabil,
tak stabil, dan netral. Kesetimbangan stabil merupakan kesetimbangan gaya yang
terjadi bila torsi atau gaya yang muncul karena perpindahan kecil dari benda yang
memaksa benda itu kembali kearah posisi kesetimbangannya. Kesetimbangan tak
stabil adalah kesetimbangan gaya yang terjadi bila gaya-gaya atau torsi yang muncul
karena perpindahan kecil dari benda memaksa benda menjauhi posisi
kesetimbangannya. Kesetimbangan netral merupakan kesetimbangan gaya terjadi
bila tidak ada torsi atau gaya yang yang bekerja sehingga tidak memaksa untuk
menjauh dan netral jika tidak ada torsi atau gaya yang menggerakkan ke salah satu
arah, karena sedikit diganggu. Pada umumnya kita akan berhubungan dengan gaya-
gaya yang bekerja pada bidang, sehingga kita biasanya memerlukan komponen x
dan y.
Kesetimbangan biasa terjadi pada benda yang diam (statik), contoh: semua
bangunan gedung, jembatan, pelabuhan, dan lain-lain.b) Benda yang bergerak lurus
beraturan (dinamik), contoh: gerak meteor di ruang hampa, gerak kereta api di luar
kota, elektron mengelilingi inti atom, dan lain-lain. Benda tegar adalah benda yang
tidak berubah bentuknya karena pengaruh gaya dari luar. Partikel adalah benda yang
ukurannya dapat diabaikan dan hanya mengalami gerak translasi (tidak mengalami
gerak rotasi).Syarat kesetimbangan partikel.
Momen gaya merupakan besaran vektor yang nilainya sama dengan hasil kali antara
gaya dengan jarak dari titik poros arah tegak lurus garis kerja gaya.Dirumuskan: Fd
. Putaranmomen gaya yang searah dengan putaran jarum jam disebut momen
gaya positif, sedang yang berlawanan putaran jarum jam disebut momen gaya
negatif. Momen kopel adalah momen gaya yang diakibatkan pasangan dua gaya
yang sama besarnya dan arahnya berlawanan tetapi tidak segaris kerja.Benda yang
dikenai momen kopel akan bergerak rotasi terus menerus.Jika pada suatu benda
bekerja hanya satu gaya, maka benda akan dipercepatsearah dengan arah gaya yang
bekerja. Jika dua buah gaya bekerja pada sebuah bendatanpa mengalami percepatan
maka dikatakan bahwa gaya berada dalam kesetimbangan. Dua gaya yang berada
dalam kesetimbangan harus memenubi tiga persyaratan, yaitu: (1) harus mempunyai
ukuran yang sama, (2) bekerja dalam arah yang berlawanan, dan (3) garis aksi kedua
gaya tersebut harus melewati satu titik. Dua buah gaya tersebut dikatakan
concurrent.
Tiga buah gaya bekerja pada benda dikatakan dalam kesetimbangan (equilibrium)
jika memenuhi sejumlah kondisi, yaitu: (1) gaya harus berada pada bidangyang sama
- coplanar, (2) garis aksi gaya melalui satu titik - concurrent, dan (3) jika arah gaya
dinyatakan dengan arah panah dan besar gaya dinyatakan dengan panjang garis,
maka gaya-gaya tersebut harus membentuk segitiga gaya – triangle. Jika sebuah
sistem gaya melalui satu titik berada dalarn bidang yang sama(coplanar concurrent
force system),maka jumlah aljabar komponen vertikal dan horizontal gaya masing-
masing harus sama dengan nol. Ini dinyatakan dengan persamaan:
Prinsip kerja sistem dalam kesetimbangan bila memenuhi syarat semua jumlah
gaya-gaya yang bekerja pada sistem tersebut ∑F = 0. Sistem memiliki dua
kemungkinan yang pertama adalah diam, yang kedua bergerak lurus atau bergerak
dengan kecepatan tetap.Dalam keadaan diam di namakan kesetimbangan statis,
sedangkan dalam keadaan bergerak di namakan kesetimbangan dinamis. Perubahan
besar massa akan mempengaruhi α dan β .
Langkah Percobaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.1) Menyiapkan
semua peralatan seperti yang tercantum dalam daftar peralatan dan bahan.2)
Merangkai alat dan bahan sesuai dengan gambar desain percobaan. 3) Memberi
beban 100 gr pada m1, m2, dan m3. 4) Melihat sampai posisi setimbang
menggunakan busur derajad. 5) Mengukur sudut α dan β . 6) Mengulangi langkah
no. 3-4 dengan penambahan beban pada m1 menggunakan beban koin (30 gr, 40 gr
dan 50 gr). 7) Mengulang langkah no. 5 dengan perubahan jarak yang berbeda. 8)
Mengulangi langkah no. 3-4dengan penambahan beban padam menggunakan beban
koin (30gr, 50gr, dan 100gr). Penelitian ini menggunakan teknik pengukuran
berulang. Analisis dilakukan secara deskriptif informatif yaitu menjelaskan
kesetimbangan gaya. Kemudian kita olah menggunakan analisis data kuantitatif
digunakan untuk meneliti apakah percobaan yang telah dilakukan telah sesuai
dengan teori yang ada.
Hasil Dari percobaan yang kami lakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
Penelitia
n
0,13 kg
0,14 kg
0,15 kg
0,13 kg
0,18 kg
0,2 kg
Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbandingan antara αdan β dengan teori.
Kekuatan Penelitian
1. Jurnal ini disampaikan dengan detail, terutama di bagian landasan teori sehingga
pembaca dapat mudah mengetahui asal-usul menggunakan rumus yang dipakai
Kelemahan Penelitian
1. Masih banyak terdapat kesalahan pengetikkan, terutama di bagian spasi sehingga pembaca
terkadang bingung dalam membaca jurnal tersebut
2. Dalam hasil penelitian jurnal tersebut ada beberapa rumus yang harus dicari lagi oleh pembaca
untuk mengetahui rumus yang dipakai