Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KAUM MILENIAL DALAM KETAHANAN NASIONAL

Oleh :

I Gusti Made Putra Ambarajaya ( 1911011034 )

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU

FAKULTAS DHARMA ACARYA

INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR

TAHUN 2019/2020
Kata Pengantar

Om Swastyastu

Puja dan Puji Syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahanNya lah makalah yang berjudul
“KAUM MILENIAL DALAM KETAHANAN NASIONAL ” yang mebahasas peranan para
generasi muda khususnya generasi milenial dalam menjaga ketahanan nasional dapat
terselesaikan.

Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.

Semoga makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat dan berguna untuk para
pembaca.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar , 21 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................................... i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 1
1.1 Latar belakang ..................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 3
2.1 Pengertian Generasi Muda Milenial ......................................................................................... 3
2.2 Ciri – Ciri Generasi Milenial .................................................................................................... 4
2.3 Pemahaman Ketahanan Nasional .............................................................................................. 7
2.4 Peranan Generasi Milenial dalam Menjaga Ketahanan Nasional. .......................................... 11
BAB III ................................................................................................................................................. 14
PENUTUP ........................................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Pada jaman sekarang pemuda merupakan generasi harapan bangsa. Maju tidaknya suatu bangsa
bisa dilihat dari pemudanya sehingga pemuda mempunyai tuntutan supaya berkualitas dan cerdas.
Semakin banyaknya pemuda yang berkualitas dan cerdas akan menjadi investasi besar bagi
perkembangan dan kemajuan bangsa. Harapan akan bangkitnya bangsa Indonesia akan mulai terbuka
lebar jika para pemudanya mau bergerak serentak membangun bangsa tanpa ada tekanan dan ancaman
dari pemerintah, justru pemerintah harusnya mendukung dan memfasilitasi para pmuda yang ingin
menjadi pejuang bangsa.

Berbagai cara bisa dilakukan oleh siapapun, baik dari kalangan pemerintah, swasta ataupun
individu pribadi untuk menjadikan para pemuda bangsa ini menjadi kunci kemajuan suatu bangsa.
Sebagai kunci kemajuan suatu bangsa pemuda harus dapat menjadi seorang pemimpin atau berjiwa
pemimpin. Dalam buku John C. Maxwell dikatakan bahwa seorang pemimpin yang ideal adalah
pemimpin yang berada pada level tengah sehingga dia melakukan proses kepemimpinan ke atas, ke
samping dan ke bawah. Kalau pandangan Maxwell ini diterapkan pada jiwa pemuda Indonesia, maka
akan tercipta pemimpin-pemimpin yang hebat untuk masa depan bangsa Indonesia.

Salah satu langkah sederhana yang dapat dimulai oleh para pemuda untuk menjadi harapan
bangsa adalah dengan membudayakan membaca. Dengan membaca, setiap pemuda akan semakin
terasah pemikirannya sehingga akan meningkatkan kemampuan dalam bidang yang ditekuni. Misalnya,
seorang pemuda yang suka politik bisa mulai dengan membaca sistem dan sejarah perpolitikan
Indonesia. Pemuda yang menyukai bidang hukum dapat membaca dan membahas buku tentang hukum
positif di Indonesia, begitu pula dengan yang lainnya. Kemampuan pemuda masa kini akan menjadi
penentu Indonesia tiga puluh tahun mendatang.

Pemuda juga perlu diajak untuk tidak memikirkan dirinya sendiri. Seperti apa yang dijelaskan
dalam buku Maxwell bahwa pemimpin itu dia bisa memimpin atau mempengaruhi ke atas, ke samping
dan ke atas. Ini artinya sebagai seorang pemimpin, pemuda harus peduli pada lingkungan sekitarnya
atau minimal bisa mengenal dengan baik orang-orang di sekitarnya. Banyaknya persoalan yang
membutuhkan sumbangsih pemuda, terlebih pada persoalan sosial-politik, menjadi pemuda memiliki
peran penting bagi suatu bangsa. Pemuda yang hebat dan potensial menjadi investasi besar bagi
ketahanan nasional suatu bangsa. Ketahanan nasional itu sendiri, menurut Wan Usman adalah aspek
dinamis suatu bangsa, meliputi semua aspek kehidupan untuk tetap jaya di tengah keteraturan dan
perubahan yang selalu ada.

1
1.2 Rumusan masalah
1. Siapakah yang disebut generasi muda milenial ?
2. Bagaimakah ciri – ciri generasi milenial ?
3. Apakah pemahaman dari ketahanan nasional ?
4. Apa dan bagaimana peranan yang dapat diambil generasi milenial dalam menjaga ketahanan
nasional ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahi pengertian generasi muda milenial.
2. Mengetahui ciri – ciri generasi milenial.
3. Mengetahui pemahaman dari ketahanan nasional.
4. Mengetahui peranan yang dapat diambil generasi milenial dalam menjaga ketahanan nasional.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Generasi Muda Milenial


Istilah generasi milenial belakangan ini sedang booming dan akrab terdengar. Istilah
tersebut berasal dari millenials yang diciptakan oleh dua pakar sejarah dan penulis Amerika
yaitu, “William Strauss dan Neil Howe” dalam beberapa bukunya.

Millenial generation atau generasi Y, yang akrab disebut generation me atau echo
boomers. Secara harfiah memang tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok
generasi yang satu ini. Para pakar menggolongkannya berdasarkan tahun awal dan akhir.
Penggolongan generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada tahun 1980 – 1990, atau pada
awal 2000 dan seterusnya.Penulis Elwood Carlson di dalam bukunya The Lucky Few :
Between the Greatest Generation and the Baby Boom yang terbit di tahun 2008,
mendefinisikan bahwa Millenial lahir di antara tahun 1983 – 2001 berdasarkan lonjakan
kelahiran setelah tahun 1983 dan berakhir dengan perubahan politik dan sosial yang terjadi
setelah peristiwa 11 September. Pada tahun 2016, lembaga U.S Pirg mendefinisikan Millenial
sebagai orang yang lahir antara tahun 1983 dan 2000.

William Strauss dan Neil Howe percaya bahwa setiap generasi mempunyai
karakteristik umum yang akan menjadi karakter generasi itu, dengan 4 pola yang berulang.
Menurut hipotesa mereka, Millenial akan mirip dengan generasi yang lebih berwawasan sipil
dengan empati yang kuat terhadap komunitas lokal dan global. Strauss dan Neil Howe
menjelaskan, ada tujuh karakter Millenial yaitu : Spesial, terlindungi, percaya diri, berwawasan
kelompok,konvensional, tahan tekanan dan mengejar pencapaian.

Di “Zaman Now “ peran generasi millenial sangatlah diharapkan, untuk menjadi agen
perubahan ( Agent of Change ). Mengingat ide idenya yang selalu segar, pemikirannya yang
kreatif dan inovatif yang diyakini akan mampu mendorong terjadinya transformasi dunia ini
ke arah yang lebih baik lagi, melalui perubahan dan pengembangan.

Menurut Lancaster dan Stillman (2002), dalam risetnya menyimpulkan bahwa generasi Y
dikenal dengan sebutan generasi Millenial atau Milenium, adalah generasi yang tahun
kelahirannya antara : 1980 – 1995.

3
Generasi millenial ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan, seperti ; email, SMS,
media sosial ( Facebook, twetter dll ). Atau dengan kata lain bahwa generasi Y adalah generasi
yang tumbuh pada era internet booming (Lyons, 2004).

Mereka sangat mahir dalam teknologi dan insfrastruktur yang ada serta memiliki banyak
peluang untuk bisa berada jauh di depan, dibandingkan generasi sebelumnya. Selain itu,
mampu dan berusaha menjadi bijak terutama dalam menggunakan media sosial.

Menurut Data BPS ( Biro Pusat Statistik ) tahun 2018 mencatat, bahwa populasi generasi
millenial adalah sekitar 90 juta orang. Kajian menyebut, rata-rata fokus perhatian dari generasi
millenial hanya sekitar 12 detik. Bahkan untuk generasi Z (Pasca Millenial ) bisa hanya sekitar
8 detik.

Jumlah penduduk Indonesia usia 20-40 tahun di tahun 2020 diduga berjumlah 83 juta jiwa atau
34% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 271 juta penduduk. Jumlah tersebut lebih
besar dari jumlah geneasi X yang 53 juta jiwa atau 20% ataupun generasi baby boomer yang
hanya tinggal 35 juta jiwa atau hanya 13%. Hal ini membuktikan dengan jumlah populasi yang
banyak, besar potensi yang dapat dihasilkan oleh generasi millenial atau generasi Y tentunya
untuk kemajuan bangsa

Untuk itu, hal penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana dapat menyajikan data yang
menarik dan akurat bagi kalangan millenial agar mereka mampu untuk menjabarkan dan
menyampaikannya kepada generasi berikutnya (Generasi Z). Berbanggalah kamu yang terlahir
pada masa milenium ini, karena kalian sedang menjadi perbincangan di manapun tempat, sebab
kalian disebut akan membawa gaya kehidupan yang unik dan terbarukan. Nggak
mengherankan, lahir dalam era pergantian abad tentu menyebabkan banyaknya sistem
kehidupan yang bertransformasi.

2.2 Ciri – Ciri Generasi Milenial


Saat ini kaum milenium menganggap kehidupan sosial sebagai aspek yang penting. Berbagai
kemajuan teknologi, dan perilaku konsumtif memang lekat sebagai karakteristik era milenium
ini.

4
Berikut beberapa karakteristik dasar yang katanya sih millenials banget.

1. Gampang bosan pada barang yang dibeli

Millenials memang punya jurus kalap dan gercep alias gerak cepat kalau sedang keluar
produk baru. Dengan mudahnya mengakses internet, tinggal pencet, dan dapatlah akhirnya
barang yang diidam-idamkan.Eits, tapi di balik itu, ternyata kaum millennial mudah bosan
dengan barang yang mereka miliki lho! Makannya gak heran, barang-barang mereka biasanya
berakhir di situs jual beli online.

2. 'No Gadget No Life'

Gak perduli tua atau muda, rasanya gadget saat ini menjadi separuh jiwa mereka. Memang,
kemudahan-kemudahan yang ditawarkan, ditambah dengan akses internet tak terbatas
membuat para milenial betah berselancar dengan gadgetnya. Bukan itu saja, dalam pendidikan
dan dunia kerja saat ini pun rasanya tak lengkap jika tak memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Nggak heran, kalau masyarakat khususnya kaum milenium nggak bisa melepas gadget dari
genggaman.

3. Hobi melakukan pembayaran non-cash

Kecanggihan teknologi gak cuma ada pada ponsel pintar atau gadget lainnya. Bahkan saat ini
pun dalam melakukan transaksi juga makin modern. Berkembangnya model non-tunai dalam
bertransaksi ternyata nggak disia-siakan oleh kaum penggandrung ke-instan-an.Bahkan,
kabarnya lebih dari separuh generasi millennial lebih suka bertransaksi non-cash.

4. Suka dengan yang serba cepat dan instan

Sekali lagi, perkembangan teknologi telah mempengaruhi para millennial untuk mendapatkan
hal yang diingin tanpa menunggu lama. Selain itu, mobilitas yang padat semakin membuat
mereka memilih yang serba instan dan tak merepotkan. Mau makan? Tinggal pencet. Mau
jalan-jalan? Tinggal pencet juga. Walaupun begitu, bagi orang yang jeli ternyata keadaan ini
bisa jadi peluang yang menguntungkan, misalnya saja berbisnis jasa titip barang.

5. Memilih pengalaman daripada aset

Ciri yang menggambarkan generasi millennial selanjutnya adalah, mereka lebih suka
menghabiskan uang untuk menapat pengalaman tertentu dibanding menabung untuk
menambah aset. Tentu saja, umumnya millennial lebih memilih jalan-jalan keliling Indonesia
dna dunia

5
6. Berbeda perilaku dalam grup satu dan yang lain

Sekarang ngobrol rame-rame nggak cuma bisa dilakukan saat nongkrong aja. Berkat
menjamurnya aplikasi berbasis chat, semua orang pun bisa ngobrol dengan banyak teman
sekaligus dalam fitur group chat.Entah sadar atau enggak, kebanyakan millennials punya
'wajah' atau pembawaan yang berbeda antara ketika ia dengan grup satu dengan ketika berada
di grup yang lain. Bener gak nih?

7. Jago multitasking

Millennials ternyata sangat jago kalau disuruh melakukan beberapa tugas bersamaan. Mobilitas
serta aktivitas yang tinggi membuat mereka terbiasa melakukan banyak hal dengan cepat.
Ngaku deh, siapa yang gak pernah makan sambil bales chat temen?

8. Kritis terhadap fenomena sosial

Bagaimana tidak, generasi muda menghabiskan banyak waktu untuk berselancar di dunia maya
dengan perangkat pintarnya. Dari situlah mereka dihujani banyak informasi di seluruh dunia.
Nah, tak heran kalau millennials sekarang lebih aktif untuk beropini di media sosial mengenai
berita yang sedang hangat dibicarakan.

9. Dikit-dikit posting

Nah, satu ini ciri-ciri millennials Indonesia banget nih! Emang tangan paling gatel kalo ngeliat
yang instagram-able dikit, bawaannya pengen cepet-cepet posting aja. Mau makanan, sepatu
branded, cafe baru, sampe temen kesandung pun masih sempet-sempetnya diposting di
sosmed!

10. Tapi, bagi millennial 'sharing is cool'

Ya, ciri kaum millenials yang terakhir adalah mereka suka banget berbagi apapun itu. Gak
peduli sekedar hal kecil, pada siapa pun dan di mana pun mereka pasti lebih bangga jika bisa
berbagi. Yang ini bener banget pasti, kan

Perbedaan yang menjadi ciri khas kaum millenial dengan generasi sebelumnya
diantaranya bahwa perkembangan teknologi sekarang ini telah
menjadikan para millenial masuk ke dalam dunia digital. Inilah salah satu letak perubahan
tantangan generasi muda “zaman now “ sebutan bagi kaum millenial untuk menggambarkan
masa kini. Setidaknya ada tiga peran pemuda di era millennials, yaitu sebagai agent of
change, innovator, dan promoter bangsa.

6
2.3 Pemahaman Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus
senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus secara sinergi. Dengan singkat dapat
dikatakan bahwa ketahanan nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara. Hakekat
Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemempuan menggambarkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

Konsep Ketahanan Nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh kekuatan apa yang ada
pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya
meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun
dari luar. Ketahanan (kemajuan) suatu bangsa untuk tetap jaya, mengandung makna
keteraturan (regular) dan stabilitas yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya
perubahan (the stability idea of changes).

Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang
dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat
membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar
dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara
agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki
kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak
statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu
ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman
yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan
nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang
didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan
nasional.

7
Di Indonesia aspek – aspek ketahanan nasional dikenal dengan istilah “Asta Gatra” yang
berarti delapan aspek. Dari delapan gatra yang menjadi aspek ketahanan nasional, tiga aspek
diantaranya digolongkan menjadi aspek alamiah dan lima aspek lagi digolongkan sebagai
aspek sosial. Aspek alamiah biasa juga disebut “Tri Gatra” dapat dilihat sebagai aspek – aspek
yang relative tetap karena sifat alamiahnya. Aspek sosial biasa disebut “Panca Gatra” dan
berikut ini adalah penjelasnya :

1. Gatra geografi
Geografi turut menentukan sejauh mana kekuatan nasional dari sebuah negara. Hal yang
berkaitan dengan wilayah Negara meliputi ;
a. Bentuk wilayah Negara (dapat berupa negara pantai, negara kepulauan atau negara
continental).
b. Luas wilayah negara,
Luas wilayah negara juge merupakan salah satu unsur dari gatra geografi. Hal ini dikarenakan
ada negara dengan wilayah luas dan ada negara dengan wilayah sempit (kecil). Semakin luas
suatu negara maka semakin kuat juga ketahanan nasional yang harus dimiliki negara tersebut.
Indonesia berada diurutan 15 pada luas wilayah sedunia.
c. Posisi geografis, astronomis, dan geologis Negara
d. Daya dukung wilayah Negara, ada Negara yang habitable dan ada Negara
yang unhabitable. Dalam kaitannya dengan wilayah Negara, pada masa sekarang ini perlu
dipertimbangkan adanya kemajuan teknologi, kemajuan informasi dan komunikasi. Suatu
wilayah pada awalnya sama sekali tidak mendukung kekuatan nasional, karena penggunaan
teknologi maka wilayah itu kemudian menjadi unsure kekuatan nasional Negara.

2. Gatra demografi
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara yang
bersangkutan. Faktor berkaitan dengan penduduk negara meliputi dua hal berikut :
a. Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
b. Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan,
dan perimbangan penduduk ditiap wilayah negara.

8
3. Gatra Sumber Daya Alam

Dewasa ini, kemampuan melakukan kontrol atas sunber daya alam menjadi semakinmpenting
bagi ketahanan nasional dan kemajuan suatu negara. Banyak negara yang kaya akan sember
daya alam seperti minyak di negara afrika, tetapi negara tersebut tetaplah miskin. Negara-
negara tersebut belum mampu melakukan kontrol atas sumber daya alam yang berasal dari
miliknya. Justru negara-negara yang tidak memiliki sumber daya alam seperti Singapura dan
Jepang bisa maju oleh karena mampu melakukan kendali atas jalur perdagangan sumberdaya
alam dunia.

4. Gatra di Bidang Ideologi


Pengertian ideology secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan,ide-ide,
keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Maka
ideology Negara dalam arti cita-cita Negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori
atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan untuk;

a. Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
b. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan
hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipeihara, dikembangkan dan dilestarikan kepada
generasi-generasi berikunya.

5. Gatra Politik.
Perubahan konstelasi politik suatu negara sangat mempengaruhi ketahanan nasional dari
negara tersebut. Istilah politik memiliki makna yang bermacam-macam, dan semua itu dapat
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Pertama : politik sebagai sarana atau usaha untuk
memperoleh kekuatan dan dukungan dari masyarakat dalam kekuatan kehidupan bersama.
Dengan demikian polotik dapat dikatakan menyangkut kekuasaan hubungan ( power
relationship). Dengan kata lain, polotik mengandung makna usaha dalammemperoleh,
memperbesar, ,emperluas, serta mempertahankan kekuasaan yang dalam bahsa inggrisnta
dikenal dengan istilah politic. Kedua; politik dipergunakan dipergunakan untuk menunjukkan
kepada suatu rangkain kegiatan atau cara-cara yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
yang dianggap baik.

9
6. Gatra Ekonomi
Bidang ekonomi tidak bisa dilepaskan dengan faktor-faktor lainnya yang saling berkaitan.
Perekonomian selain berkaitan dengan wilayah geografi suatu negara, juga sumber kekayaan
alam, sumber daya manusia, cita-cita masyarakat yang lazimnya di sebut ideology, akumulasi
kekuatan, kekuasaan, serta kebijaksanaan yang akan diterapkan dalam kegiatan produksi dan
distribusi, nilai sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan yang memberikan jaminan
lancarnya roda kegiatan ekonomi suatu bangsa.
Tingkat kemandirian suatu bangsa dalam hal perekonomian juga mempengaruhi ketahanan
nasional dari bangsa tersebut. Jika suatu bangsa tidak bisa mandiri secara ekonomi dan masih
sangat bergantung pada negara lain dalam hal ekonomi maka ketahanan bangsanya bisa
terancam. Negara lain akan dengan sangat mudah mengintervensi bangsa tersebut. Dengan
demikian dapat dikatakan negara tersebut memiliki ketahanan nasional yang kurang kuat.

7. Gatra Sosial Budaya


Tidak dapat dipungkiri bangsa indonesia yang memiliki beragam budaya sangat rentan dengan
perpecahan. Isu SARA sering dipakai untuk memecah belah kekuatan bangsa kita. Bangsa
Indonesia yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub etnis , yang masing-masing memiliki
kebudayaannya sendiri. Karena suku bangsa tersebut mendiami daerah tertentu, daerah tertentu
itu disebut kebudayaan daerah. Dalam setiap budaya daerah terdapat nilai budaya yang tidak
dapat dipengaruhi budaya asing, yang sering disebut local wisdom. Oleh karena itu kebudayan
nasional adalah merupakan hasil interaksi kebudayaan-kebudayaan suku bangsa yang masing-
masing memiliki kebudayaan daerah, yang kemudian di terima sebagai nilai bersama dan
sebagai suatu identitas bersama sebagai suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia. Oleh karena itu
berdasarkan fungsinya kebudayaah nasional memiliki dua pengertian. Pertama, sebagai suatu
sistem gagasan dan perlambang yang member identitas kepada warga Negara Indonesia.
Kedua, sebagai suatu sistem gagasan dan perlambang yang dapat dipakai oleh semua warga
Negara Indonesia yang bhineka itu, untuk saling berkomunikasi dan dengan demikian untuk
dapat memperkuat solidaritas.
8. Gatra Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur pokok terutama dalam menghadapi
ancaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsure utama pertahanan keamanan berada di
tangan tentara (militer). Pertahanan keamanan negara juga merupakan salah satu fungsi
pemerintahan negara. Negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara
sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara dalam membela negara.

10
Upaya melibatkan rakyat menggunakan cara yang berbeda-beda sesuai dengan system dan
polotik pertahanan yang di anut oleh negara. Politik pertahanan negara disesuaikan dengan
nilai filosofis bangsa, kepentingan nasional dan kontek zamannya.

2.4 Peranan Generasi Milenial dalam Menjaga Ketahanan Nasional.

Potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda ternyata sudah disadari oleh Presiden
RI Pertama, Bapak Ir. Soekarno sejak era kemerdekaan RI. Kutipan pidato Presiden ini,
menyiratkan pesan yang sangat kuat bagaimana pemuda bisa menciptakan perubahan.

( “Beri Aku 10 Pemuda, Niscaya Akan Ku Guncangkan Dunia”. ).

Dalam konteks kemerdekaan, peran generasi pemuda sangat diperlukan untuk


bertempur melawan penjajah dengan sekuat tenaga, cucuran darah, dan keringat.
Kekuatan yang dimiliki generasi muda dibutuhkan untuk mempertaruhkan nyawa demi
merebut NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ) dari tangan penjajah. Sejarah
membuktikan, bahwa gerakan generasi muda membawa Indonesia masuk ke Gerbang Pintu
Kemerdekaan Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Di zaman millenial yang lekat dengan kecanggihan teknologi, telah mengubah tren Peran dan
Tantangan generasi muda. Pemuda di zaman millenial ini, memiliki peran sebagai pengisi
kemerdekaan NKRI dengan menjadi agent of change, innovator, dan promoter bangsa.
Tantangan yang dahulu bersifat kolonialisme, kini telah berevolusi menjadi kompetisi global.
Musuh generasi muda yang harus diperangi bukan lagi penjajah bersenjata, melainkan
ketidakmampuan dalam menyaingi cepatnya arus perkembangan zaman.

Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara Forum
Indonesia Millenial Movement yang berlangsung tanggal 9 – 13 November 2018 di Kota Tua
Jakarta, Presiden meminta para generasi muda dari berbagai daerah untuk beralih dari
kebiasaan menebar ujaran-ujaran kebencian ke pernyataan-pernyataan positif yang menjaga
persatuan dan optimisme bangsa. Istilah peralihan kebiasaan tersebut, disebut Presiden Jokowi
sebagai ‘hijrah’. Presiden meminta generasi milenial hijrah dalam berbagai hal. Antara lain,
dari ujaran kebencian ke ujaran kebenaran, dari pesimisme ke optimisme dan dari kegaduhan

11
ke persatuan. Indonesia Millenial Movement merupakan sebuah forum yang dibentuk
organisasi Ma&rsquo Institute yang mempertemukan 100 anak muda dari berbagai daerah
untuk merumuskan usaha perdamaian, pencegahan ekstremisme dan perdamaian.Kemunculan
generasi Y (sebutan lain dari generasi millenial) sebagai agen pembawa perubahan akan sangat
mempengaruhi pasar, baik politik maupun ekonomi Indonesia dalam kurun 5 – 10 tahun ke
depan. Hal ini disampaikan Presiden untuk menyadarkan kepada semua bahwa perubahan
global, betul betul ada, dan sudah nyata.

Agen Perubahan

Sebagai agent of change, mahasiswa atau pemuda harus mengambil peran dalam memajukan
bangsa dan meningkatkan ketahanan nasional. Banyak hal bisa dilakukan sebagai wujud
kontribusi. Salah satu hal pokok yang terkait dengan hal itu adalah tentang pandangan politik.
Politik sangat mempengaruhi berjalannya kebijakan-kebijakan publik. Dalam lingkup yang
lebih kecil, bagaimana supaya para pemuda menjadi penggerak perubahan ke arah yang lebih
baik bagi sesama pemuda lainnya. Perkembangan zaman telah sama-sama kita saksikan, ribuan
pemuda terlena dalam kemudahan, membuat sebagian menyukai proses instant tanpa
memperdulikan pembelajaran yang didapatkan dari suatu peristiwa hidup.

Pemikir dan Berkontribusi

Pandangan atau pemikiran seorang pemuda itu memiliki peran yang sangat penting dalam
proses kontribusi. Ketika seorang pemuda ingin bertindak dan beraktivitas pasti akan
mempertimbangkan segala kemungkinannya dari apa yang dilakukan. Dengan pandangan yang
luas dan pemikiran yang positif dari hasil proses belajar menjadikan para pemuda itu cerdas
dalam bertindak dan beraktivitas sehingga apa saja yang dilakukan harus bisa memberikan
manfaat bagi banyak orang terutama bagi bangsanya atau minimal bagi dirinya sendiri.

Bila melihat pada sejarah perjalanan bangsa Indonesia, kiprah kaum muda selalu mengikuti
setiap tapak-tapak penting sejarah. Pemuda selalu menjadi kekuatan utama dalam proses
modernisasi dan perubahan. Dan biasanya pula pemuda jenis ini adalah para pemuda yang
terdidik. Mereka mempunyai kelebihan dalam pemikiran ilmiah, selain semangat mudanya,
sifat kritisnya, kematangan logikanya dan kebersihannya dari noda orde masanya.

12
Garda terdepan pembangunan nasional

Peran pemuda dalam ketahanan nasional ini sangat penting. Pemuda sebagai bagian dari
potensi pembangunan harus berdaya agar mampu berkiprah dalam menghadapi tantangan
global. Jumlah pemuda yang mencapai 80 juta orang merupakan potensi yang sangat besar.
Keberdayaan pemuda sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya pemuda dilakukan
melalui dorongan, bimbingan, kesempatan, pendidikan, pelatihan dan panduan sehingga
mempunyai kesempatan untuk tumbuh sehat, dinamis, maju, mandiri, berjiwa wirausaha,
tangguh, unggul, berdaya saing, demokratis, dan bertanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Selain itu sebagai generasi harapan bangsa, pemuda itu diharapkan mampu memahami konsep
Wawasan Nusantara. Dalam konteks Indonesia Wawasan Nusantara merupakan wawasan
nasional Indonesia (Indonesia national outlook) yang dikembangkan dan dirumuskan dalam
rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasional dengan mempertimbangkan pandangan
geopolitik Indonesia, sejarah perjuangan dan kondisi sosial budaya bangsa. Bagi Indonesia,
Wawasan Nusantara merupakan pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara menuju perwujudan Indonesia sebagai satu kesatuan politik, satu
kesatuan ekonomi, satu kesatuan sosial budaya, dan satu kesatuan pertahanan keamanan.

Pemuda, sebagai bagian dari bangsa, harus mampu memahami wawasan ini, sehingga dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, peran pemuda tetap sebagai garda depan pembangunan.
Dengan memahami konsep tersebut maka pemuda harapan bangsa itu dapat mengetahui lebih
mendalam peran pemuda dalam ketahanan nasional. Bahwa untuk memajukan bangsa itu butuh
pemuda-pemuda yang berkualitas dan memahami konsep-konsep dalam suatu bangsa sehingga
akan lebih menjiwai dan menjalankan perannya dengan baik.

Generasi muda harus mencoba untuk tidak selalu menjadi “buruh” di negara lain. Sudah
waktunya generasi muda berkarya untuk negeri. Membuat sesuatu dengan ciri khas Indonesia.
Generasi muda harus tahu apa yang dikerjakan, kita juga harus cerdas dan yang paling penting
adalah bisa bekerja sama dalam perbedaan, karena Indonesia adalah keberagaman dan kesatuan
demi menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia yang dicintai.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa peran pemuda atau kaum
muda dalam ketahanan nasional itu penting. Dengan pemahaman pada konsep-konsep dan semangat
yang tinggi dalam setiap pejuangan, pemuda merupakan agent of change bagi suatu bangsa. Pembawaan
pemuda yang berpikir kritis dan jauh memandang ke masa depan menjadi modal dalam menjalankan
kontribusinya bagi kemajuan suatu bangsa demi terwujudnya ketahanan nasional.

Berdasarkan semua proses tersebut, dapat diartikan bahwa pemuda atau kaum muda itu memiliki peran
yang besar bagi suatu bangsa terutama terkait ketahanan nasional karena pemuda atau kaum muda itu
mempunyai peran yang cukup besar dalam aspek kemasyarakatan. Pemuda atau kaum muda yang
menjadi agent of change ini juga banyak yang turun secara langsung ke dalam lingkungan masyarakat.
Mereka mempelajari, mendalami dan berusaha memperjuangkan nasib rakyat yang tertindas. Hal ini
juga berkaitan erat dengan daya tahan bangsa karena sudah mencakup banyak elemen sosial atau
kemasyarakatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://khairulchaniago.wordpress.com/pengertian-arti-definisi-ketahanan-nasional-bangsa-
negara-indonesia/

http://rumahmillennials.com/siapa-itu-generasi-millenials/#.Xd-tl5MzbIU

https://www.timesindonesia.co.id/read/news/159305/generasi-pemuda-berperan-penting-
jaga-ketahanan-nasional

https://nusantaranews.co/memahami-peran-pemuda-dalam-perspektif-ketahanan-nasional/

https://nasional.sindonews.com/read/1364422/12/berbagai-cara-bisa-dilakukan-milenial-
untuk-bela-negara-1545294823

https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2018/11/wiraedisikhusus1.pdf

https://www.quipper.com/id/blog/tips-trick/generasi-milenial-x-dan-z/

15

Anda mungkin juga menyukai