Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN

PRAKTIK MATA PELAJARAN SENI BUDAYA


MATERI PENATAAN KARYA TARI KREASI JAWA TIMURAN
(KECANTIKAN KENDEDES MEMBAWA PETAKA)

OLEH
KELAS XI IPS 2 KELOMPOK 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 MALANG
Jl. Danau Grati No.1 Telp. (0341) 719300 Fax. (0341) 717300; e-mail: sman10malang@yahoo.com
MALANG 2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Mata Pelajaran Seni Budaya

Materi PENATAAN KARYA TARI kelas XI IPS 2,

Sekolah Menengah Atas 10 Malang,

Telah diperiksa dan dipagelarkan di : Kelas XI IPS 3 SMAN 10 Malang

Malang, 10 Desember 2019

Guru Mata Pelajaran

Agus Eko Suryanto, S.Pd

1
Mengetahui,

Wali Kelas XI IPS 2

M.Erfan Maulidin, S.Pd

NIK.

Kepala SMA 10 Malang

Dr. Husnul Chotimah, M.Pd

2
PEMBINA UTAMA MUDA

NIK. 19671116 199103 2 009

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayahNya.
Sehingga penulis dapat menulis dan menyelesaikan karya dengan judul “Karya Tari
Kecantikan Kendedes membawa petaka Bersumber Pada Kerajaan Tumapel (singhasari),
Jawa

Karya ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Seni
Budaya kelas XI Semester Ganjil di Sekolah Menengah Atas 10 Malang. Penyusunan karya
ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak dalam bentuk apapun, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini
ucapan terimakasih yang dalam dan tulus kami haturkan kepada:

1. Kepala sekolah : Dr. Husnul Chotimah

2. Wali Kelas : M. Erfan Maulidin,S. Pd

3. Guru Pengampu Mata Pelajaran (Agus Eko Suryanto, S.Pd) yang telah Membimbing
dan mengarahkan kami dalam melaksanakan praktik penataan karya tari

4. Dll,

3
4
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................1

B. Tujuan Penciptaan......................................................................................................................4

C. Manfaat......................................................................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................................................5

A. Tari............................................................................................................................................5

B. Kelokalan Daerah (Kabupaten atau kota)..................................................................................5

C. Potensi Daerah (Kabupaten atau kota).......................................................................................5

D. Tarian yang Berkembang pada daerah.......................................................................................5

E. Pengkaryaan Tari.......................................................................................................................5

BAB III HASIL KARYA.....................................................................................................................6

A. Konsep Karya............................................................................................................................6

5
B. Kepanitiaan................................................................................................................................6

C. Hasil Karya................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut Aristoteles, tari adalah suatu gerak ritmis yang dapat menghadirkan karakter
manusia saat mereka bertindak.
Menurut C. Sachs, tari adalah pelafalan jiwa manusia melalui gerak berirama yang
memiliki nilai estetika.
Menurut Cooric Hartong, tari adalah gerak-gerak badan yang diberi nuansa ritmis dan
dilakukan dalam suatu ruang.
Menurut Bagong Sudito, tari adalah suatu seni yang berupa gerak ritmis yang menjadi alat
ekspresi manusia.
Menurut Drs. I Gede Ardika, tari adalah sesuatu yang dapat menyatukan banyak hal
hingga semua orang bisa menyesuaikan diri atau menyelaraskan geraknya menurut
caranya masing-masing.
Menurut Haukins, tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah menjadi gerak oleh
imajinasi si penciptanya.
Menurut Irmgrad Bartenieff dan Forrestine Paulay, tari adalah bentuk seni
ekspresionostis yang menggambarkan reaksi jiwa seseorang terhadap konflik dan masalah
di dunia modern. Menurut Judith Lynne Hanna, tari adalahseni plastis dari gerak yang
visual terlihat sepintas.
Menurut K.M.A. Theodora Retno Maruh, tari adalah suatu karya seni yang tidak akan
pernah bersifat kontemporer.
Menurut Kamala Devi Chattopadhyaya, tari adalah suatu insting atau desakan emosi di
dalam diri manusia yang mendorong seseorang untuk menemukan ekspresi pada gerak-
gerak ritmis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tari adalah gerakan badan (tangan, kaki, kepala
dan sebagainya) yang berirama, biasanya diiringi bunyi-bunyian seperti musik, gamelan
dan sebagainya.
Menurut La Mery, tari adalah ekspresi simbolis dalam wujud lebih tinggi yang harus
diinternalisasikan untuk menjadi bentuk yang nyata.
Menurut M. Jazuli, tari adalah gerak-gerak tubuh yang selaras dan seirama dengan bunyi
musik yang dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan tertentu.

1
Di Indonesia setiap daerah memiliki keragaman tari yang bermacam – macam. Hal ini
dipengaruhi kareana adanya keadaan alam, sosial , budaya daerah tersebut. Dalam karya
tari kami, kami mengangkat cerita dari daerah Jawa Timur. Tepat nya di daerah Singosari.
Kami mengangkat cerita kendedes dan ke arok , jika ditanya mengapa kami mengangkat
cerita tersebut?jawabannya adalah karena cerita tersebut dekat dengan daerah yang kami
tinggali,dan cerita tersebut penuh dengan drama.
Dalam cerita ini memiliki unsur drama yang sangat kental terdapat peristiwa peristiwa
dramatis di dalam alurnya.contohnya perebutan seorang wanita, penghianatan dan
percintaan 2 insan manusia.
Kisah Ken arok dan Kendedes terdapat dalam kitab Pararaton, yang merupakan kitab
naskah sastra Jawa pertengahan, yang digubah dalam bahasa jawa kawi. Kitab ini juga
dikenal dengan nama ‘Pustaka Raja’ yang dalam bahasa sansekerta berarti kitab raja –
raja.
Kendedes adalah nama permaisuri dari Ken arok pendiri Kerajaan Tumapel (Singhasari).
Sebelumnya kendedes adalah istri dari Tunggul Ametung. Ia kemudian dianggap sebagai
leluhur raja – raja yang berkuasa di Jawa, nenek moyang wangsa Rajasa yang berkuasa di
Singhasari dan Majapahit. Tradisi lokal menyebutkan ia sebagai perempuan yang
memiliki kecantikan luar biasa, perwujudan kecantikan yang sempurna.
Dalam pernikahan pertama nya dengan Tunggul Ametung. Kendedes dipaksa oleh
Tunggul ametung, Pada awalnya sebenarnya, kendedes meminta agar tunggul ametung
bersabar sampai ayahnya datang, tetapi tunggul ametung tidak sabar dan membawa
kendedes pulang dengan paksa ke Tumapel. Ketika Mpu Purwa (ayah kendedes ) pulang
ke rumah, Ia marah mendapati Putrinya di culik. Ia pun mengutuk barangsiapa yang telah
menculik putrinya, maka ia akan mati akibat kecantikan kendedes.
Dalam pernikahan Kedua pada awalnya Ken arok melihat kain kendedes yang tersingkap
sehingga auratnya bersinar ,karena hal itu ken arok semakin berhasrat untuk
menyingkirkan tunggul ametung dan menikahi kendedes. Maka, dengan menggunakan
keris buatan Mpu Gandring, Ken arok berhasil membunuh Tunggul Ametung sewaktu
tidur dipangkuas kendedes, kendedes pun membiarkan Tunggul Ametung dibunuh oleh
Ken Arok, Karena Kendedes tidak mencintai Tunggul Ametung. Kutukan yang diberikan
oleh ayah Kendedes akhirnya terjadi. Sesudah Ken Arok membunuh Tunggul Ametung,
Ken Arok berusaha merayu Kendedes , pada akhirnya Kendedes mau menerima Ken
Arok.
Meskipun cerita ini dari Jawa Timur , tetapi ragam gerak tari kelompok kami mengambil
ragam Jawa Tengah. Perbedaan dari keduanya berada di irama musik, gerak tari, kostum.

2
Dalam pembuatan karya tari ini, Kami juga menggunakan benyak referensi. Dan dari
referensi referensi itulah kami dapat menghasilkan sebuah karya tari yang berjudul
Kecantikan Kendedes membawa petaka.

3
B. Tujuan Penciptaan

Berdasarkan data diatas maka dapat ditarik beberapa tujuan penciptaan karya tari
yaitu :

1. Karya ini bertujuan untuk mengangkat kambali kisah sejarah kebudayaan Jawa Timur
yang sudah mulai sedikit dilupakan karena perkembangan zaman yang tidak bisa
bendung.

2. Menjadikan kisah pada jaman dahulu sebagai cerminan diri untuk menjadi insan yang
baik dan berahlak.

3. Menambah wawasan diri terhadap budaya daerah dan peristiwa sejarah yang pernah
terjadi di daerah tersebut.

C. Manfaat
Penciptaan karya karya tari ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:

1. Bagi pencipta
Bagi pencipta salah satunya adalah memberikan wawasan lebih kepada
pencipta terhadap sejarah daerah lokal dengan mengangkat tarian sebagai
media untuk mengangkat sejarah.

2. Bagi siswa

Bagi siswa salah satunya adalah memberikan pemahaman lebih tantang sejarah
daerah lokal dan menambah wawasan lebih terhadap tarian daerah.

3. Bagi para penikmat seni tari

4
Bagi penikmat seni salah satunya adalah dapat dijadikan sumber apresiasi dan
sarana penghibur diri.

4. Bagi sekolah

Bagi sekolah salah satunya adalah ddapta sebagai sarana para siswa untuk
menyalurkan bakat seni dan mengangkat nama sekolah.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tari

Soedarsono : “Tari adalah sebuah ungkapan dari dalam jiwa manusia yang di ekspresikan
melalui gerakan ritmis yang indah (estetis)”. Maksud dari Dr. Soedarnoso ungkapan rasa
adalah keinginan dari dalam diri seorang yang melimpahkan atau menujukan rasa dan
emosional seorang tersebut. Sedangkan gerakan ritmis yang indah adalah gerakan tubuh yang
disesuaikan dengan irama nada yang mengiringinya, sehingga menciptakan daya pesona yang
memikat bagi yang melihatnya”.

Corrie Hartong : “Tari adalah perasaan yang mendesak dari dalam diri manusia, yang
mendorong untuk mencari ungkapan yang berbentuk gerakan yang ritmis”. Jadi maksudnya
adalah dikatakan tari jika gerakan itu ritmis”.
B. Kelokalan Daerah (Kabupaten atau kota)

Malang memiliki kebudayaan yang beragam , oleh karena itu banyak sekali wisatawan
mancanegara maupun lokal yang berkunjung ke daerah ini karena keberagaman
kebudayaannya contohnya keanekaragaman kebudayaan tari.

Dengan Adanya keanekaragaman kebudayaan tari ini , ada beberapa tarian yang kami
ambil untuk menjadi referensi dalam karya penataan tari contohnya adalah tari remo
beskalan. Tarian remo beskalan ini, kami jadikan sebagai referensi untuk tari kendedes.

5
C. Potensi Daerah (Kabupaten atau kota)

Berdasarkan potensi daerah , kelompok kami mengambil dari daerah Jawa tengah dan
Jawa timur. Karena kedua daerah tersebut sama – sama memiliki keanekaragaman
kebudayaan tarian. Kedua daerah tersebut dalam tarian nya juga terdapat unsur sejarah.
Oleh karena itu, kedua daerah tersebut kami jadikan referensi karena cocok dengan tema
dari karya kami yaitu sejarah. Di Jawa timur kami mengambil daerah malang karena
sesuai dengan alur dan tempat terjadinya cerita Kendedes dan Ken Arok yaitu (kerajaan
singosari). Kami juga menyesuaikan iringan musik yaitu gending Jawa Tengah. Jadi ,
meskipun ceritannya dari Jawa Timur tapi gaya tari an nya tetap dari Jawa Tengah.
D. Tarian yang Berkembang pada daerah tersebut

Tarian yang berkembang di daerah Malang, salah satunya adalah tari remo beskalan.yang
dimana dalam gerakan tari an ini menggambarkan kecantikan seorang wanita. Dan itu ada
di dalam diri Kendedes. Kendedes memiliki penampilan dan wajah yang cantik , yang
sehingga karena kecantikannya itu membuat banyak lelaki yang mendekati nya dan ingin
mempersuntingnya. Selain itu Tari gambyong menggambarkan keelokan seorang
perempuan. Jadi tarian yang diambil untuk Kendedes itu serapan dari 2 tari. Tari Remo
juga melambangkan kegagahan seorang Tunggul Ametung, dan gaya tari jayanti lambang
kebringasan seorang Ken Arok
E. Pengkaryaan Tari yang akan dibuat

Kelompok kami menggunakan berbagai macam tarian dari Jawa timur dan Jawa tengah
untuk variasi penggabungan gerakan dalam cerita kendedes dan ken arok. Kami membuat
tarian mix etnik Jawa Tengah dan Jawa timur. Bisa dilihat dari iringan dan gaya tari(Jawa
Tengah), sedangkan ceritanya dan beberapa tari serapan dari Jawa timur.

BAB III

HASIL KARYA

A. Konsep Karya
Dalam karya tari ini kami menggunakan tarian yang berpasangan yang dimana
terdapat 3 pasangan , yang pemeran utama adalah Ken Arok dan Kendedes. Didalam karya
tari kami juga terdapat bagian yang menegangkan yang terdapat dalam aksi Ken arok yang
berusaha mendapatkan kendedes dengan cara membunuh Tunggul Ametung.

6
B. Kepanitiaan

A. Ketua

1. Hudan Ezra’ Alana Praja (17)

Jobdisc :

a. Menyusun time table kegiatan dan rancangan karya yang akan dibuat

b. Membuat pembagian tugas per sie

c. Membuat target dan deadline per sie

d. Memantau progres yang dikerjakan per sie

e. Memantau setiap latihan penari

f. Mengadakan rapat dan menerima laporan progres per sie

g. Mengevaluasi kekurangan

h. Finising/ penyelesian akhir

I. Laporan pertanggung jawaban si

B. Sekretaris

1. Az – Zahra Rahma Prasetyo (10)

Jobdisc :

7
a. Menyusun time table kegiatan

b. Membuat jadwal latihan dan rapat

c. Mendata Jadwal hadir anggota dan mencatat nya

d. Mengamati serta mencatat kegiatan disetiap sie dengan melihat perkembangannya

e. Membuat laporan kelompok penataan karya tari pada akhir kegiatan

f. Laporan pertanggung jawaban sie

C. Bendahara

1. Annisa Putri Rachmadianti (07)

Jobdisc :

a. Menyusun time table kegiatan

b. Menyusun anggaran dana awal

c. Merencanakan dana sie kostum

d. Merencanakan dana sie properti

e. Merencanakan dana sie make up

f. Merencankan dana sie konsumsi

8
D. Sie Kostum

1. Ramadhania Safitri (30)

2. Nabila Olivia (25)

Jobdisc :

a. Menyusun time table kegiatan

b. Menyusun data kebutuhan penyaji karya tari

c. Mencari refrensi persewaan kostum dan refrensi look make up untuk penyaji karya
tari

d. Mensurvei tempat persewaan

e. Berdiskusi dengan pimpinan produksi dan penyaji karya tari

f. Menyewa kostum yang disepakati oleh seluruh anggota kelompok

g. Membuat sketsa kostum dan look make up

h. Laporan pertanggung jawaban sie

E. Sie Komposer

1. Athara Taqi Arlinasyah (09)

9
2. M. Aqil Arya Satya Darmawan (21)

Jobdisc :

a. Menyusun time table kegiatan

b. Mencari referensi musik

c. Menggabungkan musik

d. Finishing

e. Laporan pertanggung jawaban sie

F. Sie Property

1. Chatalina Eka Putri (11)

2. Devianto Vivan Listiyono (12)

3. Luis Fardan Malikulhaq (20)

Jobdisc :

a. Mengidentifikasi peralatan yang digunakan ketika kerja kelompok

b. Membagi tugas untuk property yang akan dikerjakan

c. Membeli peralatan dan alat untuk property yang akan dikerjakan

10
d. Membuat sketsa gambar

e. Mulai mengerjakan property yang akan digunakan

f. Menggunting dan mengecat properti berupa keris

g. Finising

H. Laporan pertanggung jawaban sie

G. Sie Pupdok

1. Mohammad Ridsal (23)

2. Octavina Putri Andika (28)

Jobdisc :

a. Menyusun time table kegiatan

b. Membuat poster

c. Pengambilan video

d. Editing

e. Finising

f. Laporan pertanggung jawaban sie

11
H. Penari

1. Achmad Mursyidan Azizi (02)

2. Ferdyansyah (13)

3. Halimah Nur Aisyah (15)

4. Muhammad Rafly Zamrota Yahya (24)

5. Ninic Solihati Hidayat (26)

6. Nurramirah Ramadhanina (27)

I. Sie Konsumsi

1. Chatina Eka putri (11)

a. Pembelian konsumsi hari H

b. Laporan pertanggung jawaban sie

C. Hasil Karya

1. Kecantikan Kendedes Membawa Petaka


Penataan karya Tari ini awal mulanya terinspirasi dari kutukan ayah kendedes kepada
Tunggul Ametung yang dimana siapapun yang meenculik putrinya akan mati karena
kecantikan Kendedes. Kutukan tersebut terwujud Tunggul Ametung dibunuh oleh ken
arok. Dan pada akhirnya Ken Arok dibunuh oleh Putra Tunggul Ametung menggunakan
keris yang sama yang saat digunakan untuk membunuh tunggul Ametung dahulu, sejalan
dengan kutukan empu sendok saat dibunuh Ken arok, saat membuat keris.

12
2. Konsep

Sumber materi gerak yang diperoleh oleh koreografer pada gerakan perempuan saat
singget ada penambahan seblak ke depan dan seblak ke belakang yang menggambarkan
keluwesan seorang wanita layaknya Dewi Sekartaji. Sedangkan pada gerakan laki – laki
koreografer mengambil gerakan dari Tari Jayanti, tarian tersebut yang diambil dari
gerakan berputar 360 derajat dengan tangan bergerak ke kanan dan ke kiri dan kepala
mengikuti tangan , menggambarkan kebringasan seorang laki – laki.

3. Sumber Etnik

mengadopsi dari etnik Tarian Gambyong (tari Jawa klasik dari Surakarta), Sealin itu juga
mengadopsi dari tarian Bambang Cakil (Jawa tengah), Tari UM (Dewi Sekartaji dan
Panji), dan Gebrek Sabrang (Jawa Timur), Tari Jayanti , Tari Emprak (Jepara, Jawa
Tengah), dan Tari Remo Beskalan (Jawa Timur).

2. Ragam Gerak :
No Nama Ragam Bentuk Hitungan Pola Lantai

1 Ngadeg Berdiri tegak 2 x 8 (Sambil


Melangkah
maju)

2 Ngacung Miring dengan 2 x 4 (diam di


Senjata tangan kiri di tempat)
perut (menekuk)
dan kanan kanan

13
di atas (lurus)

3 Nyatu Berpasangan 1 x 8 (di putar)


(Saling hadap) ,
tangan Disatukan
(lurus)

4 Mlampah sareng Berdiri tegak 1 x 8 (Maju)


(berpasangan)
1 x 8 (Mundur )

5 Ngaca Bersimpuh , 1 x 4 (tangan


Tangannya kanan)
seperti kaca
1 x 4 (tangan
kiri)

3. Susunan Cerita/Adegan
NO BABAK ADEGAN SUASANA Ket

1 Satu Kendedes dan Gembira dan


dayang dayang ceria
berias diri

2 Dua Kendedes bertemu Tidak nyaman,


tunggul ametung susah
beserta pengawalnya

3 Tiga Ken arok berusaha Tegang,


mengambil kendedes
dari tunggul
ametung

4 Empat Ken Arok bersatu Bahagia,


dengan Kendedes Senang

14
4. Properti dan Setting
Properti yang digunakan dalam karya tari Kecantikan Kendedes membawa petaka adalah
keris . Yang difungsikan sebagai alat untuk membunuh Tunggul Ametung ketika tertidur di
Pangkuan Kendedes, yang dimana yang membunuh adalah Ken Arok. Menggunakan
setting di dalam ruangan , menggunakan pencahayaan dari cahaya matahari , dengan
iringan lagu dari speaker.

5. Busana dan Tata Rias


Penentuan busana tari Kecantikan kendedes membawa petaka menggunakan pendekatan
cerita atau tema. Tata busana di desain dengan perkembangan dari konsep tradisi yang
menggunakan sampur yang bewarna kuning , dan untuk laki – laki dibagian pergelangan
kaki , tim kostum menyewa kan gongseng, agar terdapat kesan yang mencolok di badan
laki – laki.

15
6. Konsep Iringan
Dalam Karya tari ini menggunakan iringan yang terdapat dalam sound, yang dimana
iringan musik tersebut telah disusun oleh tim komposer mulai awal tari mulai sampai
akhir tari. Musik yang dipilih komposer kebanyakan diambil dari musik – musik
tradisional.

7. Konsep Tata Pentas


Panggung adalah tempat berlangsungnya sebuah pertunjukkan dimana interaksi antara
penari ditampilkan dihadapan penonton. Di atas panggung inilah semua laku penari
disajikan dengan maksud agar penonton menangkap maksud cerita yang ditampilkan.
Dalam karya ini panggung yang digunakan adalah ruang kelas, dengan arah penonton
satu arah , sehingga berbentuk panggung prosenium.

8. Konsep Tata lampu

Tata lampu adalah segala perlengkapan perlampuan baik tradisional maupun modern yang
digunakan untuk keperluan penerangan dan penyinaran dalam seni pertunjukkan. Dalam
karya ini tata cahaya yang dipakai adalah cahaya alami dari penerangan sinar matahari
yang masuk melalui fentilasi ruangan kelas.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://youtu.be/RgDuxxhYw-M

https://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/19-pengertian-tari-menurut-para-ahli.html

https://daerah.sindonews.com/read/1095951/29/rahasia-ken-dedes-leluhur-raja-raja-jawa-
1458985978

http://www.wartainfo.com/2013/12/ken-arok-dan-ken-dedes-kisah-legenda.html

https://youtu.be/ghC5neCgV18

17
LAMPIRAN LAMPIRAN UMUM

18
19

Anda mungkin juga menyukai