0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan3 halaman
Keluarga sebagai klien dalam keperawatan komunitas didefinisikan sebagai sistem yang berinteraksi, bukan hanya jumlah anggotanya. Pendekatan keperawatan keluarga melihat dinamika hubungan internal dan saling ketergantungan antar anggota keluarga, serta hubungan keluarga dengan lingkungan. Keluarga dipandang memiliki cara unik dalam menghadapi masalah kesehatan,
Keluarga sebagai klien dalam keperawatan komunitas didefinisikan sebagai sistem yang berinteraksi, bukan hanya jumlah anggotanya. Pendekatan keperawatan keluarga melihat dinamika hubungan internal dan saling ketergantungan antar anggota keluarga, serta hubungan keluarga dengan lingkungan. Keluarga dipandang memiliki cara unik dalam menghadapi masalah kesehatan,
Keluarga sebagai klien dalam keperawatan komunitas didefinisikan sebagai sistem yang berinteraksi, bukan hanya jumlah anggotanya. Pendekatan keperawatan keluarga melihat dinamika hubungan internal dan saling ketergantungan antar anggota keluarga, serta hubungan keluarga dengan lingkungan. Keluarga dipandang memiliki cara unik dalam menghadapi masalah kesehatan,
Dosen pengampu: Ns. Shofia Rhosma Dewi , S. Kep., M. Kep.
Disusun oleh:
Eva Andayani (1911012001)
Veliyana Sukarji (1911012010) M. Davit Hidayat (1911012014) Ira Ardhiana (1911012016) Bayu Pitoto (1911012029) M. Fuad Afiqullah (1911012057)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2019 Pendekatan Keluarga Sebagai Klien
A. Pengertian Keluarga Sebagai Klien
Keluarga bersama individu, kelompok, komunitas, adalah klien atau resipien keperawatan. Keluarga dalam hal ini tidak dipandang dari jumlah anggotanya, tetapi kesatuannya yang unik dalam menghadapi masalah (Ali, 2009). Dalam tingkatan ini, keluarga sebagai klien atau fokus utama pengkajian keperawatan, keluarga dipandang sebagai sistem yang berinteraksi, dimana fokusnya adalah dinamika dan hubungan internal keluarga, struktur dan fungsi keluarga, serta saling ketergantungan sub sistem keluarga dengan kesehatan, dan keluarga dengan lingkungan. (Harnilawati, 2013). Hubungan antara penyakit dan individu dalam keluarga dianalisa dan dimasukkan dalam rencana keperawatan (Wright dan Leahey, 1998 dalam Ali, 2009). Fokus dari tingkat 3 ini adalah keterampilan pengkajian dan intervensi klinis yang lebih maju berdasarkan integrasi keperawatan, tetapi keluarga, dan teori sistem. (Harnilawati, 2013). Disini terjadi interaksi timbal balik antara fungsi keluarga dan kesehatan/penyakit (Wright dan Leahey, 1998 dalam Ali, 2009).
Gambar 1: Tingkat praktik keperawatan keluarga (Ali, 2009).
B. Cara Melihat Keluarga Sebagai Klien Dalam melihat keluarga sebagai klien ada beberap karakteristik yang perlu diperhatikan oleh perawat: 1. Setiap keluarga mempunyai cara yang uni dalam menghadapi masalah kesehatan pada anggotanya 2. Memperhatikan perbedaan dari tiap anggota keluarga dari berbagai segi, yaitu pola komunikasi, mengambil keputusan, sikap, nilai, cita-cita, hubungan dengan masyarakat luas dan gaya hidup yang tidak sama antara satu kelurga dan keluarga lainnya. Menurut Stanhope & Lancaster (2004) pendekatan dalam keperawatan keluarga sebagai klien mempunyai karakteristik pendekatan sebagai berikut: 1. Perhatian utama pada keluarga sedangkan individu kedua 2. Keluarga dilihat sebagai penjumlahan dari individu-individu anggota keluarga 3. Perhatian dikonsentrasikan bagaimana kesehatan individu berdampak pada keluarga secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, H Zaidin. 2009. Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Harnilawati. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi selatan: Pustaka As Salam.