Anda di halaman 1dari 2

Nama : Diah Rohmatutsani

NIM : I4C019015
TUGAS RKO

1. Susun rencana anggaran kebutuhan obat tahun 2020, dengan menggunakan data riwayat
konsumsi / mutasi obat dari gudang farmasi. Data diperoleh dari sistem aplikasi persediaan
di gudang perbekalan farmasi periode 01 Januari sd 16 Desember 2019.

Rumus :
CT = (CA x T) + SS – Sisa stok
CT = kebutuhan per periode waktu
CA = kebutuhan rata2 waktu (bulan)
T = lama kebutuhan (bulan/tahun)
SS = safety stock
Rumus :
SS = Lead time x CA
jumlah hari / bulan

(Note: Lead time pemesanan produk ekatalog ~ 30hari)

 Berapa rupiah besaran anggaran yang dapat kita perkirakan?


 Komponen apa saja yang harus diperhatikan dalam perencanaan menggunakan metode
konsumsi ini?
 Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ketimpangan/ketidaksesuaian perencanaan
dengan realita peresepan di pelayanan?

Jawaban :
1. Rencana Anggaran kebutuhan Obat tahun 2020 adalah Rp. 6.579.077.199.
2. Komponen yang harus diperhatikan dalam perencanaan menggunakan metode konsumsi
adalah sebagai berikut :
a. Data yang diperlukan
1. Buku defakta (buku catatan logistik yang tidak dapat dipenuhi)
2. Permintaan dari bagian
3. Standar (Formularium)
4. Catatan jumlah kunjungan pasien minimal 2 periode sebelumnya
5. Catatan lead time (waktu pemesanan dibandingkan dengan waktu barang datang)
6. Catatan barang rusak
7. Catatan barang yang kadaluarsa
8. Catatan safety stock
b. Jumlah dan frekuensi pemesanan
Penentuan jumlah obat untuk setiap pemesanan dan frekuensi pemesanan yaitu
disesuaikan dengan kebutuhan yang didasarkan pada pemakaian sebelumnya dan
disesuaikan dengan anggaran yang tersedia.
3. Faktor yang mempengaruhi ketidaksesuaian perencanaan dengan realita peresepan di
pelayanan :
a. Biaya
Biaya perencanaan obat yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pola peresepan dokter
sehingga terjadi kekosongan obat.
b. Ketidaksesuaian peresepan terhadap formularium
Ketidaksesuaian dokter dalam menulis resep sesuai formularium rumah sakit akan
berdampak terhadap (Manalu, 2012) :
1) Adanya kekosongan, kekurangan, dan obat yang berlebih sehingga mempengaruhi
persediaan obat.
2) Perlunya investasi yang lebih besar untuk memenuhi jenis obat yang lebih banyak.
3) Mutu pelayanan akan terpengaruh karena stok obat kosong, waktu pelayanan obat
menjadi lama, adanya penggantian obat, dan akan mempengaruhi harga obat.
4) Mutu pengobatan menjadi rendah.

Anda mungkin juga menyukai