Anda di halaman 1dari 15

EVALUASI PERENCANAAN OBAT DAN BMHP RS DR.

Ir IWAN
BOKINGS TRIWULAN 1

TAHUN 2022

Penulis Dokumen : apt.Geby Aprilianingsih


Ali, S.Si Tanggal : Januari 2022
Halaman :10
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatu

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan nikmat dan karuniaNYa sehingga evaluasi
terhadap perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi dan
BMHP triwulan I tahun 2022 rumah sakit Dr Ir. Iwan Bokings
ini dapat terselesaikan dengan baik.
Evaluasi terhadap perencanaan dan pengadaan sediaan
farmasi dan BMHP triwulan I tahun 2022 ini merupakan
pertanggungjawaban yang menggambarkan standar pelayanan
kefarmasian dirumah sakit khususnya terkait dengan
pengelolaan dengan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai. Semua tidak terlepas dari hasil kerjasama
seluruh staf instalasi farmasi dan unit terkait di rumah sakit Dr
Ir. Iwan Bokings.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya atas semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan evaluasi terhadap perencanaan dan
pengadaan sediaan farmasi dan BMHP Triwilan 1 tahun 2022,
Khususnya kepada apoiteker pembelian dan tenaga tekhnis
kefarmasian atas kerja sama dan supportnya. Tentunya kita
semua berharap pelaksanaan standar kefarmasian dapat
terwujud dengan sebaik-baiknya dan membawa perubahan
yang lebih baik lagi untuk kemajuan rumah sakit Dr Ir. Iwan
Bokings.Semoga evaluasi terhadap perencanaan dan pengadaan
sediaan farmasi dan BMHP triwulan I tahun 2022 ini dapat
memberikan informasi dan gambaran terhadap perencanaan
dan pengadaan sediaan farmasi dan BMHP dan dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi yang objektif dalam rangka
kinerja selanjutnya.
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatu.

Paguyaman, Desember 2022


Kepala Instalasi Farmasi

Apt. Geby Aprilianingsih Ali, S.Si


BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi individu. Selain pelayanan
kesehatan bagi pasien, institusi rumah sakit juga mempunyai fungsi lain
yaitu, pengelolaan obat. Dalam pelayanan kesehatan dirumah sakit, obat
menjadi hal penting sebagai sarana, bahan (terapi) utama bagi tenaga
medis dalam pelayanan kesehatan pasien (Depkes RI, 2016).

Dalam hal pengelolaan obat pada prinsipnya sebuah rumah sakit


harus melewati beberapa tahap pengelolaan obat. Pada tahap perencanaan
sangat berpengaruh pada ketersediaan obat maupun segi ekonomi rumah
sakit. Perencanaan obat merupakan tahap awal pengelolaan obat yang
bertujuan untuk menetapkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang
sesuai dengan pola penyakit dan kebutuhan pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Untuk menetapkan beberapa jenis obat yang harus
direncanakan, diperlukan kebijakan dari pihak rumah sakit agar jenis
obat dapat dibatasi (Pratiwi, 2011).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan obat adalah


alokasi dana yang tersedia, harga per item obat dan penentuan berapa
besar serta kapan pemesanan harus dilakukan. Apabila hal ini tidak
sesuai, maka perencanaan obat belum bisa dikatakan efektif. Menurut
Anshari (2009), efektif yang dimaksud adalah perencanaan yang
mendapatkan jenis dan jumlah obat yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan, namun jika dalam perencanaan tidak efektif maka dapat
menyebabkan beberapa masalah seperti kekurangan atau kelebihan obat
karena ketidaktepatan dalam perencanaan. Selain itu alokasi dana yang
tidak sesuai dapat menyebabkan kerugian dalam hal ekonomi dan dapat
menghambat pelayanan secara efektif bagi pasien.

Perencanaan dilakukan sesuai standar pelayanan kefarmasian,


sehingga memastikan obat tersedia dan digunakan sesuai dengan tujuan
penggunaanya serta meningkatkan akurasi tahap perkiraan dari proses
perencanaan. Proses perencanaan yang tidak sesuai standar akan
menghasilkan masalah validitas hasil perkiraan dalam proses
perencanaan, sehingga menyebabkan terjadinya stok berlebih, barang
kadaluarsa atau kekosongan obat.

Sesuai Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan BMHP di rumah sakit dilakukan oleh instalasi farmasi
rumah sakit (IFRS) dengan sistem satu pintu. Apoteker di IFRS memiliki
tanggung jawab dalam pengeloaan dan rantai suplai obat di rumah sakit.
BAB II

METODE PERHITUNGAN KEBUTUHAN OBAT DAN BMHP

Menentukan kebutuhan obat merupakan salah satu pekerjaan


kefarmasian yang harus dilakukan oleh apoteker di rumah sakit.
Dengan koordinasi dan proses perencanaan untuk pengadaan obat
secara terpadu dan satu pintu, maka diharapkan obat yang
direncanakan dapat tepat jenis, jumlah dan waktu serta mutu
terjamin.

Metode dan strategi perencanaan dapat ditujukan untuk


menyiapkan dan menyesuaikan biaya untuk program baru dan
pengembangan program. Metode perencanaan dapat menentukan
prioritas masalah kesehatan yang akan diatasi dan yang memiliki
pendekatan yang paling baik secara analisis efektivitas biaya,
kebutuhan darurat untuk epidemi atau kasus pasca-bencana,
menyuplai ulang yang berkurang, dan membandingkan
konsumsi/permintaan obat saat ini dengan prioritas kesehatan
masyarakat dan penggunaan di sistem kesehatan lain.

Pemilihan metode perhitungan kebutuhan didasarkan pada


penggunaan sumber daya dan data yang ada. Metode tersebut adalah
metode konsumsi.

2.1 Metode Konsumsi

Perhitungan dengan metode konsumsi didasarkan atas analisa


data konsumsi sediaan farmasi periode sebelumnya ditambah stok
penyangga (buffer stock), stok waktu tunggu (lead time) dan
memperhatikan sisa stok. Buffer stock dapat mempertimbangkan
kemungkinan perubahan pola penyakit dan kenaikan jumlah
kunjungan (misal: adanya Kejadian Luar Biasa).
Rumus :

A= {B+C+D} - E
A = Rencana Kebutuhan
B = Stok Kerja (Pemakaian
rata-rata x 3 bulan) C =
Buffer stock
D = Lead Time Stock (Lead time x
pemakaian rata-rata) E = Sisa stok
Keterangan :
• Stok Kerja adalah kebutuhan obat untuk pelayanan kefarmasian
selama 3 bulan.
• Buffer stock adalah stok pengaman (10%)
• Lead time stock adalah lamanya waktu antara pemesanan obat
sampai dengan obat diterima (3 hari)
• Lead stock adalah jumlah obat yang dibutuhkan selama waktu tunggu
(lead time).

Untuk hasil perencanaan obat dan BMHP rumah Sakit DR. Ir. Iwan
Bokings dengan menggunakan metode konsumsi triwulan 1 tahun 2022
bisa dilihat di halaman lampiran.
BAB III
EVALUASI RENCANA KEBUTUHAN

3.1 Analisis ABC


ABC bukanlah singkatan, melainkan suatu penamaan yang
menunjukkan peringkat/rangking dimana urutan dimulai dengan
yang terbaik/terbanyak. Analisis ABC mengelompokkan item obat
berdasarkan kebutuhan dananya, yaitu:
a. Kelompok A:
Adalah kelompok jenis obat dengan jumlah nilai rencana
pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 70% dari
jumlah dana obat keseluruhan.
b. Kelompok B:
Adalah kelompok jenis obat dengan jumlah nilai rencana
pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 20%.
c. Kelompok C:
Adalah kelompok jenis obat dengan jumlah nilai rencana
pengadaannya menunjukkan penyerapan dana sekitar 10% dari
jumlah dana obat keseluruhan.
Langkah-langkah untuk menentukan Kelompok A, B dan C
dalam melakukan analisa ABC, yaitu:
1) Hitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk masing-masing
obat dengan cara mengalikan jumlah obat dengan harga obat.
2) Tentukan peringkat mulai dari yang terbesar dananya sampai yang
terkecil.
3) Hitung persentasenya terhadap total dana yang dibutuhkan.
4) Hitung akumulasi persennya.
5) Obat kelompok A termasuk dalam akumulasi 70% (menyerap dana ±
70%)
6) Obat kelompok B termasuk dalam akumulasi >70% s/d 90%
(menyerap dana ± 20%)
7) Obat kelompok C termasuk dalam akumulasi >90% s/d 100%
(menyerap dana ± 10%).
Untuk evaluasi perencanaan triwulan 1 tahun 2022 dengan
metode analisis ABC Rumah Sakit DR. Ir. Iwan Bokings bisa
dilihat dihalaman lampiran.
BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan status pesanan


Pemantauan status pesanan bertujuan untuk :
a. Mempercepat pengiriman sehingga efisiensi dapat ditingkatkan.
b. Mengevaluasi kinerja penyedia
Apoteker memantau status pesanan obat secara berkala.
Pemantauan dapat dilakukan berdasarkan kepada sistem VEN.
Pemantauan dan evaluasi pesanan harus dilakukan dengan
memperhatikan :
1) Nama obat
2) Satuan kemasan
3) Jumlah obat diadakan
4) Obat yang sudah diterima
5) Obat yang belum diterima
PERENCANAAN OBAT DAN BMHP (METODE KONSUMSI) DAN EVALUASI PERENCANAAN (ANALISIS ABC) RS DR. Ir. Iwan Bokings
TRIWULAN 1 TAHUN 2022

:I
TRIWULAN (Satu)
JUMLAH
HARGA
SATUA SISA PEMAKAIA KEBUTUHA JUMLAH HARGA perse
NO URAIAN SATUA DIPESA total
N STOK C N PER BLN N MARET ( Rp. ) n
N NA
E B s/d SEPT
2022 D
I OBAT
A OBAT CAIR

1 Aquadest btl 2,650 220 22 220 1,320 1,342 3,556,300.00

2 Apecur btl 33,000 - - - - - -

3 Cetrizin btl 11,550 - - - - - -

4 Diazepam amp 8,761 - 1 10 60 71 622,031.00

5 Farbion inj amp 5,470 100 5 50 300 255 1,394,850.00

6 Sucralfate sirup btl 7,800 95 3 28 168 104 809,640.00

7 Asering btl 10,551 - - - - - -

8 Ketorolac 10 % amp 1,240 - - - - - -

9
9 Kaen 3 b btl 11,600 - 6 64 384 454 5,271,040.00

10 curvit syr btl 22,000 - - - - - -

11 Maxprinol syr btl 75,000 - - - - - -

12 Nocandis btl 22,500 - - - - - -


Natrium Chlorida
13 0.9 % btl 7,596 340 16 160 960 796 6,046,416.00

14 Neurosanbe amp 5,470 100 5 50 300 255 1,394,850.00

15 Nystatin drops btl 8,000 - 1 10 60 71 568,000.00


Ondansentron 4 mg
16 inj amp 3,500 - 10 100 600 710 2,485,000.00
Ondansentron 8 mg
17 inj amp 18,480 - 50 495 2,970 3,515 64,947,960.00

18 Omeprazole vial 12,650 100 20 200 1,200 1,320 16,698,000.00

19 Ranitidin/ acran amp 9,600 - 173 1,725 10,350 12,248 117,576,000.00

20 Ringer laktat btl 7,000 460 20 200 1,200 960 6,720,000.00

21 Phytomenadion inj amp 6,600 - - - - - -

22 Dextrosa 5 % btl 6,627 60 2 20 120 82 543,414.00

23 Dextrosa 10 % btl 7,200 60 2 20 120 82 590,400.00

24 Sodium valproat btl 66,350 - 1 10 60 71 4,710,850.00


JUMLAH OBAT
3,362 20,172
CAIR 1,535 22,335 233,934,751
10
B OBAT PADAT

1 Asam Mefenamat tab 243 1,000 80 800 4,800 4,680 1,137,240.00

2 Gliceryl Guaikolat tab - -

3 Aspar-K tab 273 - - - - - -

4 Codein tab tab 650 200 10 100 400 310 201,500.00

5 Stesolid 5 Supp 25,542 - - - - - -

6 Recolfar tab 5,300 - - - - - -

7 Furosemid tab 321 - - - - - -

8 INH 300 tab tab 262 - 28 276 1,656 1,960 513,415.20

9 Propilthiouracil tab 700 - - - - - -

10 Paracetamol tab 235 3,400 100 1,000 2,600 300 70,500.00

11 Propanolol tab 1400 - - - -

12 Pro tb kid tab 4,675 - 8 84 504 596 2,788,170.00

13 pyrexin supp 8,000 - - - - - -

14 Ursodeoxyholic Acid tab 2,530 - 10 100 600 710 1,796,300.00

15 Maltiron plus tab 2,062 - 10 100 600 710 1,464,020.00

16 Maxbiotik Sach 7,000 60 6 60 300 306 2,142,000.00


11
JUMLAH OBAT
2,520 11,460
PADAT 4,660 9,572 10,113,145

C OBAT GEL/SALEP

1 Ketokonazol 6050 0 25 150 25


tube 151,250

JUMLAH OBAT
150
GEL / SALEP - 25 25 151,250

JUMLAH OBAT 5,907 31,782


6,195 31,932 244,199,146
II BMHP

1 Alkohol 70 % btl 37,638 30 1 7 42 20 741,468.60

2 Abocath 20 pcs 6,050 400 150 500 250 1,512,500.00

3 Dispo 3 cc pcs 990 2,400 1,000 3,600 2,200 2,178,000.00

110,00
4 Kain Kasa 40 x 80 roll 0 - - - - -

ECG paper cardio 165,00


5 care lebar 11cm roll 0 - - - - -

ECG Elektora 105,00


6 dewasa pack 0 - - - - -

264,00
7 Handsanityzer 5 L gln 0 6 2 6 2 528,000.00

8 Handscoon on M pcs 1,418 4,000 4,000 20,000 20,000 28,360,000.00


12
9 Leukoplast 7,5 x 4,5 pcs 88,000 10 10 50 50 4,400,000.00

11 Novotwist pcs 1,894 - - - - -

12 Nitril save gloves pcs 1,000 200 100 400 300 300,000.00
Nasal Oxygen
13 Canula Adult pcs 6,609 - - - - -
Oxygen mask O2
14 Dewasa pcs 15,000 - - - - -
Oxygen mask O2
15 Anak Pcs 15,000 - - - - -

16 Plastik obat sedang pak 60,000 1 9 53 61 3,660,000.00


Handscoon steril
17 pendek pcs 3,000 - 500 3,000 3,500 10,500,000.00

18 Suction Cath no.12 pcs 7,920 - 50 300 350 2,772,000.00

19 Suction Cath no.18 pcs 8,640 - 50 300 350 3,024,000.00


Strip Autocheck
20 glukosa pcs 4,000 750 225 600 75 300,000.00

21 Tes Kehamilan pcs 500 - 50 300 350 175,000.00


JUMLAH BMHP 6,153 29,151
7,797 27,508 58,450,969

JUMLAH OBAT
13,99 12,060 60,933 302,650,115
DAN BMHP 59,440
2

13
14

Anda mungkin juga menyukai