Budgeting atau anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang disusun
berdasarkan program atau kegiatan yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (Bastian 2006). Anggaran adalah salah satu komponen dalam penyelenggaraan makanan. Perencanaan atau penyusunan anggaran belanja dalam penyelenggaraan makanan adalah suatu kegiatan penyusunan anggaran biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi konsumen atau pasien yang dilayani. Adapun tujuan dari perencanaan anggaran belanja yaitu agar tersedianya taksiran anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan bagi konsumen atau pasien yang dilayani sesuai dengan standar kecukupan gizi. Menurut Depkes (2013), terdapat 3 bagian dalam menghitung total biaya pelayanan makanan di rumah sakit yang merupakan hal dasar yang perlu dipersiapkan yaitu biaya bahan baku atau bahan dasar, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Instalasi Gizi Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi, perencanaan anggaran belanja dilakukan per tahun. Rangkaian kegiatan perhitungan anggaran berdasarkan laporan penggunaan anggaran sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah ruang perawatan dan kelas perawatan, perkiraan jumlah pasien, kapasitas, Indeks harga makan/ orang/hari, rencana jumlah tempat tidur terisi, jumlah hari dalam 1 tahun. Sedangkan anggaran belanja per orang per hari di buat berdasarkan bentuk, jenis diet dan kelas perawatan. Perencanaan anggaran belanja untuk peralatan instalasi gizi diajukan pada pihak rumah sakit setiap tahun, anggaranya meliputi, peralatan, persiapan, pemasakan, dan lain – lain. Penyusunan ini mempertimbangkan fluktuasi harga, konsumen dan tren penyakit yang didasarkan pada tahun sebelumnya. Penentuan biaya kebutuhan bahan pangan dan nonpangan biasanya didasarkan pada hasil survei pasar. Selanjutnya, diambil harga rata-rata hasil survey tersebut dan ditetapkan sebagai standar harga bahan pangan dan nonpangan. Prosedur dalam penyusunan rancangan anggaran pangan di instalasi gizi yang pertama dilakukan adalah menetapkan menu. Lalu, memperkirakan jumlah pasien dalam satu tahun. Sedangkan untuk penyusunan rancangan anggaran nonpangan yaitu membuat rincian jenis dan jumlah barang-barang yang diperlukan. Sehingga dapat ditetapkan total rencana anggaran di instalasi gizi dengan menambahkan rencana anggaran pangan dan non pangan dalam satu tahun. Standar harga tergantung kelas pasien. Pada pasien umum terbagi atas kelas VIP, I, II, dan III dengan standar harga porsi menu secara berurutan yaitu Rp 78.254, Rp 47.960, Rp 39.820, Rp 36.795. Pada pasien psikiatri hanya terbagi menjadi kelas I, II, dan III dengan standar harga menu berturut-turut yakni Rp 44.605, Rp 38.137, dan Rp 38.137. berbeda dengan pasien umum dan psikiatri, pada pasien napza semuanya termasuk kelas 2 dengan standar harga menu Rp 38.000
Bastian I. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Daerah Indonesia. Jakarta : Salemba Empat Kemenkes. 2013. Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta (ID): Departemen Kesehatan Republik Indonesia.