Anda di halaman 1dari 33

UPTD Puskesmas Cipamokolan

ALUR PELAYANAN UPTD PUSKESMAS CIPAMOKOLAN

UPTD Puskesmas Cipamokolan

Poli GIGI
Poli :
L - Tindakan
O - Umum 1
Pasien K N - Umum 2 APOTEK PULANG
E S - Lansia
- DOTS
T - MTBS
Poli KIA & KB
Pasien
DASAR HUKUM

PP No.72 Thn 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Undang-Undang No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan

PP No. 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian

PMK No.46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas

PMK No.43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas

Permenkes No.26 Tahun 2020 Perubahan PMK. No. 74 tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

Menpan No.13 Tahun 2021 Tentang Jabatan Funsional Apoteker di Puskesmas


Permenkes 74 tahun 2016 / Permenkes 26 tahun 2020

MANAJEMEN
PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI,BMHP
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Di UPTD Puskesmas Cipamokolan
TUGAS DAN FUNGSI
4 PILAR : Promotive, Preventif, Kuratif dan Rehabilitasi
Peningkatan,Pencegahan,Penyembuhan,Pemulihan

UU No 36 Tahun 2009 PP No.51 Tahun 2009

RUANG FARMASI
PMK No.26 Tahun 2020 JAFUNG APOTEKER
PMK No.74 Tahun 2016 Mempan 13 Tahun 2021

Apoteker TTK

Penyusunan Rencana Praktik Kefarmasian


Pengelolaan Sediaan Farmasi,BMHP,Alkes
Pengeloalan Sediaan Farmasi, BMHP Alkes Pelayanan Farmasi Klinik
Pelayanan Farmasi Khusus
Pelayanan Farmasi mKlinik Sterilisasi sentral
Penerapan Kajian Farmakoekonomi
Penerapan Uji Klinik
PERBEKALAN FARMASI

SEDIAAN FARMASI BAHAN MEDIS


ALAT KESEHATAN HABIS PAKAI
Permintaan /
Perencanaan Penerimaan
Pengadaan

Pengendalian Obat
Pendistribusian Penyimpanan
dan BMHP

Pencatatan dan Monitoring dan Pemusnahan


Pelaporan evaluasi
Perencanaan
kegiatan seleksi untuk menentukan jenis dan jumlah obat dan BMHP dalam
rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas untuk menjamin terpenuhinya kriteria
tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.

Acuan Sumber Dana Perencanaan

APBD BLUD RKO LPLPO


FORNAS DOEN

Dikelola Dikelola UPTD Perencanaan Perencanaan


DINKES Puskesmas tahunan bulanan
Cipamokolan
Perencanaan
◉ Tahunan :
a. Instrumen : RKO (Rencana Kebutuhan Obat) Dinkes & Puskesmas
b. Metode : Konsumsi
c. Sumber anggaran :
- DAK,APBD I, APBD II (dikelola Dinas Kesehatan Kota bdg)
- BLUD : Kapitasi,Retribusi,Haji dll (dikekelola Puskesmas)
◉ Bulanan :
a. Instrumen :
- LPLPO (Dinas Kesehatan Kota Bandung)
- LPLPO (BLUD)
- LPLPO Subunit terverifikasi
b. Metode : Konsumsi
c. Sumber anggaran :
- DAK,APBD I, APBD II (dikelola Dinas Kesehatan Kota bdg)
- BLUD : Kapitasi,Retribusi,Haji dll (dikekelola Puskesmas)
Perencanaan

Perhitungan kebutuhan Rumus metode konsumsi :


Metode obat berdasarkan A = (B + C + D) - E
Konsumsi analisa data konsumsi
obat dari tahun Keterangan:
sebelumnya A = Rencana Pengadaan
B = Pemakaian rata-rata x 12 bulan
C = Stok pengaman (10-20%)
D = Waktu tunggu/ Lead Time (3-6 bulan)
E = Sisa Stok
Perhitungan kebutuhan
Metode obat berdasarkan pola
Morbiditas penyakit
Metode Konsumsi Metode Morbiditas
Data yang perlu dipersiapkan untuk
metode konsumsi Langkah-langkah perhitungan
a. Daftar nama obat a. Menentukan jumlah penduduk yang
b. Stok awal akan dilayani.
c. Penerimaan selama satu tahun b. Menentukan jumlah kunjungan kasus
d. Pengeluaran selama satu tahun berdasarkan prekognisi penyakit.
e. Sisa stok c. Menghitung kebutuhan obat.
f. Obat hilang d. Memanfaatkan pedoman pengobatan.
g. Obat rusak
h. Obat kadaluarsa
i. Kekosongan obat
j. Pemakaian rata-rata obat per-tahun
k. Waktu tunggu atau lead time
l. Stok pengaman
m.Pola kunjungan pasien
PERENCANAAN TAHUNAN
CONTO FORM RKO Dinkes (Rencana Kebutuhan Obat)
Dikerjakan setiap akhir tahun ke Dinas Kesehatan Kota Bandung
RENCANA KEBUTUHAN OBAT PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) TAHUN 2023

SATUAN KERJA : Puskesmas Cipamokolan

SISA STOK PER PREDIKSI PEMAKAIAN RATA- JUMLAH RENCANA RENCANA RENCANA REALISASI
PREDIKSI SISA STOK
NO NAMA OBAT SATUAN 31 DESEMBER PENGADAAN RATA PER BULAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN PENGADAAN PENGADAAN PENGADAAN KETERANGAN
31 DESEMBER 2022
2021 TAHUN 2022 SELAMA 2021 TAHUN 2023 TAHUN 2023 TAHUN 2023 TAHUN 2022 TAHUN 2021

(a) (b) (c) (d) = (a)+(b)-(12x(c)) (e) = (c) x 18 (f) = (e) - (d) (g) (h) (i) (j)
1 Abacavir 300 mg Tablet/kaplet/kapsul - - - - - - - - -
2 Air untuk injeksi Botol 100 ml - 5 - 5 - (5) - - -
3 Air untuk injeksi Botol 250 ml - - - - - - - - -
4 Air untuk injeksi ampul/vial/botol 10 mL - - - - - - - - -
5 Air untuk injeksi amp 20 ml ampul/vial/botol - 18 - 18 - (18) - - -
6 Air untuk injeksi amp 25 ml ampul/vial/botol 25 mL - - - - - - - - -
7 Albendazol susp 200 mg/5 ml Botol 13 300 - 313 - (313) - - -
8 Albendazol tab 400 mg tablet/kapsul/kaplet 40 3,800 - 3,840 - (3,840) - - -
9 Alopurinol tab 100 mg Tab 575 1,200 53 1,139 954 (185) - - -
10 Alopurinol tab 300 mg tablet/kapsul/kaplet - 500 - 500 - (500) - - -
11 Aminofilin inj 24 mg/ml ampul/vial 10 ml - - - - - - - - -
12 Aminofilin tab 150 mg tablet/kapsul/kaplet - - - - - - - -
13 Aminofilin Tab 200 mg tablet/kapsul/kaplet - - - - - - - - -
14 Amitriptilin tab sal 25 mg tablet/kapsul/kaplet - - 5 - 90 90 - - -
15 Amlodipin tab 10 mg tablet/kapsul/kaplet 3,170 15,000 950 6,770 17,100 10,330 - - -
PERENCANAAN BULANAN
CONTO FORM LPLPO Dinkes (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat)
Dikerjakan setiap akhir Bulan ke Dinas Kesehatan Kota Bandung
LAPORAN PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT (LPLPO)
PUSKESMAS : UPTD CIPAMOKOLAN NO DOKUMEN :
KECAMATAN : BUAH BATU PELAPORAN BULAN : JULI 2020. :
WILAYAH : GEDE BAGE PERMINTAAN BULAN : AGUSTUS 2020. :
KOTA : BANDUNG :

HARGA
STOK PENERI PERSEDI PEMA SISA HARGA NO TGL SUMBER
NO NAMA OBAT SATUAN SAT UAN + EXP DATE
AWAL MAAN AAN KAIAN AKHIR SAT UAN BACTH FAKTUR PBF
PPN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15
ANTIINFEKSI
1 Acyclovi r tab 400 mg Table t - - - - - - - - -
2 Amoksi li n Kap.500 mg Table t 9,045 - 9,045 1,425 7,620 - - - -
3 Amoksi li n syr ke ri ng 250 mg/ ml Botol - - - - - - - - -
4 Amoksi li n syr ke ri ng 125 mg/ ml Botol - - - - - - - - -
5 Ci profloxaci n 500 mg Table t - - - - - - - - -
6 Doxyci cli n 100 mg Table t - - - - - - - - -
7 Kli ndami si n 300 mg Capsul - 2,000 2,000 410 1,590 - - - -
8 Me troni dazole 500 mg Table t - 1,000 1,000 28 972 - - - -
SALURAN PERNAPASAN - - - - - - - - -
9 Ambroxol tab 30 mg Table t - - - - - - - - -
10 Ambroxol Syrup 15 mg Botol - - - - - - - - -
11 Gli se ri l Guayakolat 100 mg Table t - - - - - - - - -
12 Obat Batuk Flu Anak Syrup Botol - - - - - - - - -
13 Obat Batuk Anak Syrup Daganak Botol - - - - - - - - -
14 OBH SYR Botol - - - - - - - - -
ANALGETIK,ANTIPIRETIK,ANTINFLAM ASI,AINS - - - - - - - - -
15 Asam Me fe namat 500 mg Table t 1,450 - 1,450 - 1,450 - - - -
16 Be tahi sti ne mysi lat 6 mg Table t - - - - - - - - -
17 Na.Di klofe nak 50 mg Table t 1,700 - 1,700 - 1,700 - - - -
18 Parase tamol tts 60 mg / 0.6 ml Botol - - - - - - - - -
19 Parase tamol 500 mg Table t 2,000 - 2,000 1,576 424 - - - -
20 Ibuprofe n 400 mg Table t 850 1,500 2,350 1,367 983 - - - -
21 Me loxi cam 7,5 mg Table t 77 - 77 77 - - - - -
22 Me loxi cam 15 mg Table t - - - - - - - - -
SISTEM PENCERNAAN - - - - - - - - -
PEBGADAAN
Pengadaan Narkotik,
Psikotropika, Perkusor di
Puskesmas harus Berdasarkan
LPLPO yang ditandatangi oleh
Apoteker APJ dan ditandatangi
oleh Ka UPTD Puskesmas
(Per BPOM No. 24 Thn 2021)

e-Purchasing
OBAT e-Catalog

PBF
Pedagang Besar Farmasi

Baerdasarkan Perpres 16/2018


Pengadaan Barang Jasa
Pemerintah dan Perubahannya
(Perpres No.12 thn 2021)
Pengadaan
Pengadaan → kegiatan untuk memenuhi kebutuhan obat dan BMHP sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat pada RKO.

Dinkes
APBD Kab/Kota
e-purchasing

Berdasarkan
FORNAS

Tim Distributor/
BLUD Puskesmas PBF
Dikelola oleh Pemesanan

Pada BLUD, Tugas Apoteker merencanakan kebutuhan obat yang akan dipesan ke PBF/Distributor.
Pengadaan dilakukan oleh TIM Pengadaan puskesmas, dibantu oleh seorang Apoteker / Tim Farmasi.
Penerimaan
Tujuan → agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan
oleh pihak Puskesmas.
Cek kesesuaian → jenis dan jumlah barang, keadaan mutu, tanggal penyerahan, tanggal
penerimaan, spesifikasi obat, waktu kadaluarsa, dan nomor batch.

Menerima obat dan BMHP dari Dinas Kesehatan Kota Bandung sesuai permintaan yang telah diajukan
melalui LPLPO.
Dokumen yang harus disertakan:
APBD ● BEND 35: Perintah pengeluaran barang kepada pemegang barang khusus obat di gudang Dinas
Kesehatan Kota untuk mengeluarkan kepada Puskesmas yang ditandatangani oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kota Bandung.
● BEND 29: bukti barang dari Dinas Kesehatan kepada Puskesmas, berisi tanda tangan pihak yang
menerima, menyerahkan dan kuasa barang (Kepala Dinas Kesehatan).
● Berita Acara Serah Terima ditandatangani oleh yang menerima dan menyerahkan barang.

Menerima obat dan BMHP dari hasil pengadaan Puskesmas secara mandiri sesuai dengan
BLUD permintaan/pesanan yang telah diajukan ke distributor atau PBF melalui faktur pesanan
BLUD Faktur dari PBF
PENYIMPANAN
Kegiatan pengaturan terhadap obat yang diterima agar aman (tidak hilang),
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan.

Penyusunan obat yang harus diperhatkan dalam Penyimpanan


Obat disusun berdasarkan bentuk sediaan, kelas terapi, sumber anggaran, dan alfabetis.
Untuk memudahkan pengendalian stok, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• Menggunakan prinsip First In First Out (FIFO) atau First Expired First Out (FEFO). Obat
yang masa kadaluarsanya lebih awal atau yang diterima lebih awal harus digunakan lebih
awal karena biasanya obat yang datang lebih awal juga diproduksi lebih awal dan masa
kadaluarsanya relatif lebih awal.
• Obat berkemasan kecil yang tidak berat diletakkan di rak, sedangkan obat berukuran
besar diletakkan di atas palet secara teratur.
• Pisahkan obat dalam dan obat untuk pemakaian luar dengan memperhatikan
keseragaman nomor batch.
• Cantumkan nama masing-masing obat dan kartu stok obat pada rak.
• Gunakan lemari khusus untuk menyimpan narkotika dan psikotropika.
• Obat yang stabilitasnya dapat dipengaruhi oleh temperatur, udara, cahaya dan
kontaminasi bakteri disimpan pada tempat yang sesuai.
Penyimpanan
Tujuan → untuk memelihara mutu obat, menghindari penyalahgunaan dan penggunaan yang salah,
menjaga ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan pengawasan.
Penempatan obat dan BMHP dipisahkan berdasarkan:.

Farmakologi atau
Sumber Dana Alfabetis
kelas terapi
Penyimpanan mempertimbangkan:

Bentuk dan jenis Kondisi yang dipersyaratkan Narkotika dan Obat dengan kondisi
sediaan mis. suhu penyimpanan, cahaya, psikotropika disimpan penyimpanan
sesuai peraturan khusus, mis. Vaksin
kelembaban, mudah/tidak mudah
perundang-undangan dilindungi dari
Obat high alert terbakar
kegagalan listrik
disimpan pada
tempat yang Sistem FEFO dan
terpisah dan Bahan mudah Obat LASA FIFO
diberi
Tersedia
terbakar tidak saling
penandaan mis. Alkohol APAR
berdekatan
disimpan ditempat dan diberi label Tidak menyimpan
terpisah barang lain
PENYIMPANAN • PMK No.3 tahun 2015 Narkotika & Psikotropika
• Stabilitas obat
• Sifat Sediaan :
Obat High Alert
Obat LASA (Look Alike Sound Alike)
Bahan berbahaya dan beracun (B3)
• Bentuk sediaan
• Alfabet
• Sistem FIFO dan FEFO

Memudahkan dalam pencarian


Barang untuk mempercepat
pelayanan
PENYIMPANAN UMUM
PENYIMPANAN B3

PENGEKOMPOKAN
GUDANG OBAT UPTD PKM CIPAMOKOLAN
Penyimpanan di Ruang Pelayanan Farmasi
PENDISTRIBUSIAN Ruang Pelayanan Farmasi

Poli Umum,Gigi,Tindakan,KIA/KB.
MTBS.Lansia,TB,Poned, Laboratorium
DOKUMEN SERAH TERIMA
Gudang Farmasi
➢ Ditandatangi Oleh Petugas UPTD Puskesmas Program UKM,Vaksin,UKS,
Cipamokolan Kesling,Gizi.Kestrad,Jiwa dll
➢ Cantumkan No Bact & ED Puskesmas Keliling Ambulance
➢ Perhatkan Suhu Obat
Pelayanan Luar Gedung : KLB
➢ Khusus Vaksin Perhatikan
DBD,Baksos, Bantuan Kesehatan
VVM
Lapangan, Germas
➢ Distribusi Vaksin harus atas
Ruang Pelayanan
persetujuan PJ Program Klinik,dr Praktek mandiri,
Farmasi Bidan Praktek, Hatra
UPTD Puskesmas Posyandu,Posbindu
Cipamokolan
PENGENDALIAN

PENGENDALIAN
1.Pengendalian 2. Pengendalian Penggunaan 3. Penanganan Obat
Persediaan Hilang, Rusak dan Kadaluarsa

Untuk mencegah Untuk mengetahui jumlah Beri penandaan yang jelas


kekosongan jadwal dan penerimaan dan pemekaian untuk obat yang
jumlah pengadaan obat sehingga dapat kedaluarsa/rusak
memastikan jumlah kebutuhan (tanda khusus X) Dukumentasi
obat dalam satu periode berita acara pemusnahan
Untuk mengatasi
kekurangan/ke kosongan
substitusi obat
PENCATATAN
PELAPORAN

DINAS
KESEHATAN
PENCATATAN
PELAPORAN
PEMANTAUAN
Pemantauan – Pengukuran
Indikator Kinerja dengan
membandingkan Capaian
terhadap Target yang telah
➢ Pemantauan dan Evaluasi ditetapkan diawal Periode
dilakukan secara periodic untuk
memastikan kegiatan terlaksana
sesuai SOP, menilai capaian
Evaluasi – dilakukan terhadap hasil
kinerja pengelolaan
Pemantauan Menilai dan memperoleh
➢ Supervisi Jaringan Puskesmas informasi tentang keberhasilan
➢ Perbaikan Berkesinambungan pengelolaan obat dan BMHP atau
Ketika terjadi penyimpangan/tidak
mencapai target, agar dapat
dibuat solusi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai