PENDAHULUAN
satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan yang
industri di berbagai instansi akan sangat berguna bagi siswa untuk mendapatkan
merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional di SMKS Kesehatan
Rambah Samo. Melalui praktik kerja industri siswa akan mendapat kesempatan
untuk mengembangkan cara berpikir, menambah ide-ide yang berguna dan dapat
puskesmas
farmasi di puskesmas
dan Narkotika.
telah dilakukan
Kegiatan praktik kerja industri ini dilakukan pada tanggal 02 januari sampai
BAB II
PEMBAHASAN
habis pakai secara efisien, efektif, dan rasional, meningkatkan kemampuan tenaga
meliputi :
2.1.1 Perencanaan
Perencanaan adalah salah satu proses kegiatan seleksi sediaan farmasi dan
BMHP untuk menentukan jenis dan jumlah sediaan farmasi dalam rangka
mendapatkan :
mendekati kebutuhan
kebutuhan bahan medis habis pakai yang tepat sesuai dengan kebutuhan
Kelebihan metode ini adalah data yang diperoleh akurat, metode paling murah dan
nya adalah tidak dapat untuk mengetahui penggunaan obat dalam perbaikan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi dan bahan
media habis pakai sesuai dengan kebutuhan. Proses pemilihan obat di puskesmas
atau sering disebut dengan lembar RKO. Dibawah ini contoh lembar Rencana
2.1.2 Pengadaan
obat menggunakan laporan pemakaian lembar permintaan obat atau sering disebut
obat yang dibutuhkan dengan mutu yang baik dan agar tersedianya obat dengan
a) Permintaan
format LPLPO. Permintaan Obat Dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
1) Permintaan rutin
kesehatan/kota.
2) Permintaan khusus
b) Pengadaan mandiri
2.1.3 Penerimaan
Penerimaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah suatu
kegiatan dalam menerima sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai dari dinas
dengan permintaan yang telah di ajukan, tujuannya adalah agar sediaan farmasi
oleh puskesmas. Setelah penerimaan obat beserta dengan bukti penerimaan barang
Setelah obat diterima harus dicatat jenis, jumlah, nomor batch, dan tanggal
dalam LPLPO dan kartu stok obat, dan apabila ada barang yang rusak atau nomor
batch-nya tidak sama maka petugas yang menerima dapat menolak atau
mengembalikan barang, setiap penambahan obat yang masuk wajib di catat dan di
bukukan pada lembar LPLPO dan kartu stok. Langkah-langkah penerimaan obat
b) Jika ada obat yang tidak sesuai maka petugas gudang obat puskesmas
kabupaten.
selanjutnya menyusun obat di rak-rak obat sesuai dengan jenis obat, dan
2.1.4 Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah suatu
kegiatan pengaturan terhadap sediaan farmasi yang diterima agar aman terhindar
dari kerusakan fisik dan mutunya tetap terjamin sesuai dengan persyaratan yang di
tetapkan, penyimpanan sediaan farmasi dengan cara menempatkan obat yang telah
diterima pada tempat atau rak yang tersedia dan disusun menurut abjad atau
bentuk sediaan-nya.
kotoran.
salep.
Obat high alert adalah obat yang perlu diwaspadai karena dapat
Obat resiko tinggi, yaitu obat yang bila terjadi kesalahan dapat
(look like) dan bunyi ucapan sama (sound alike) biasa disebut
lasa, atau disebut juga nama obat dan rupa mirip. Contohnya
a) Obat Narkotika
yang berbeda
gudang
umum
dipercaya.
b) Obat psikotropika
psikotropika.
2.1.5 Pendistribusian
sediaan farmasi dan BMHP secara merata untuk memenuhi kebutuhan pada
b) Apotek
c) Posyandu
e) Puskesmas Pembantu(pustu)
f) Bidan desa
ada di wilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah, dan tepat waktu.
meliputi :
kegiatan dalam rangka penataan sediaan farmasi dan BMHP yang ada di
puskesmas secara tertib, baik sediaan farmasi dan BMHP yang diterima,
disimpan, dan digunakan di puskesmas dan dari unit pelayanan lainnya. Dapat
dilihat dibawah ini tujuan dari pencatatan dan pelaporan adalah sebagai bukti
bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan dan Sumber data untuk pembuat
laporan LPLPO.
adalah laporan pemakaian dan lembar permintaan obat atau sering disebut dengan
kartu stok dan LPLPO. Dibawah ini termasuk salah satu fungsi serta kegiatan
kesehatan)
1) Fungsi LPLPO
2.1.7 Pemusnahan
musnahkan, pemusnahan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) yang
petugas
b) Pemusnahan resep
cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan dengan berita acara
kabupaten/kota
2.1.8 Administrasi
pengarsipan dalam rangka mengatur pelayanan agar tertib untuk sediaan obat di
rambah hilir I, hal pertama kali dilakukan adalah melakukan pengecekan suhu
hari di pagi hari dan waktu mau pulang, setelah itu petugas apotek melakukan
pengecekan terhadap obat-obat yang kosong di rak obat apotek dan membuat
kosong
khusus mulai dari obat dan jumlah yang diminta, kemudian petugas
d) Petugas apotek menyusun obat yang diterima di rak obat apotek sesuai
dengan urutan alfabetis dan sistem first in first out (FIFO) dan first
terletak di ruangan gudang yang mana ditempat yang aman dan tidak
diketahui oleh umum tetapi dapat diawasi langsung oleh apoteker dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan,
kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien sesuai
yang meliputi aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan mulai dari
Pelayanan Informasi Obat (PIO), dan setelah ketiga syarat itu sudah terpenuhi
maka tahap terakhir adalah kita melakukan pencatatan pada kartu stok agar dapat
mengetahui mutasi dari suatu barang obat. dibawah ini adalah penjelasan rinci
A. Persyaratan Administrasi
B. Kesesuaian farmasetik
Setiap resep yang datang ke apotek harus dibaca dengan baik serta di
analisa terlebih dahulu oleh petugas apoteker sebelum obat disiapkan dan
1) Membaca resep
oleh petugas apotek antara lain adalah dosis obat, nama pasien,
lengkap adalah
(subscription)
sampai homogen
R/ amoxicillin No III
Parasetamol No III
Vitamin c No III
Mf pulv No.X
S3ddp1
Pro : dinda
lainnya.
Dan setiap satu obat berbeda pula kartu stok-nya. Fungsi kartu stok apotek
adalah untuk salah satu data penyusunan laporan dan sebagai daftar mutasi
obat yang masuk dan keluar setiap harinya. Dan itu biasanya dilakukan
setelah jam pelayanan selesai atau sudah tidak ada lagi resep yang harus
Obat adalah kumpulan dari berbagai zat yang dikemas dalam berbagai
A. Obat bebas
Obat bebas adalah obat yang dapat dijual bebas kepada masyarakat
Obat Keras, Dan Obat Bebas Terbatas, dan sudah terdaftar di Departemen
Apotek, Toko obat berizin. Cara mengenali obat bebas adalah terdapat tanda
logo lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam pada
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapi masih dapat dijual dan dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai
dengan tanda peringatan. Obat bebas terbatas atau obat yang termasuk
Obat Bebas Terbatas adalah obat yang diperoleh tanpa resep dokter,
tanda logo lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam pada
C. Obat keras
Obat keras disebut juga obat daftar “G”, yang diambil dari bahasa
Obat keras adalah jenis obat yang hanya biasa diperoleh dengan
memiliki tanda logo lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam dan
Biotik).
Obat Narkotika adalah jenis obat yang paling berbahaya karena jenis
Narkotika adalah seperti tanda plus berwarna merah dalam lingkaran warna
putih dengan garis tepi warna merah. Contoh dari jenis obat Narkotika
E. Obat psikotropika
Obat psikotropika adalah jenis obat yang hampir sama dengan obat
obat psikotropika adalah dengan logo seperti sediaan obat keras yaitu
lingkaran berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dan terdapat
aktifitas mental dan perilaku. Dibawah ini salah satu Contoh sediaan obat-
obat tertentu :
Triheksifenidil
Chlorpromazine
Haloperidol
kejiwaan.
Obat LASA (Look Alike Sound Alike), yaitu obat yang terlihat sama
dan terdengar sama atau obat yang memliki kemiripan baik itu cara
pengucapan nama yang terdengar sama dan kemasan yang terlihat sama
A. Pengadaan
puskesmas.
B. Penerimaan
Kondisi kemasan
diterima
permintaan obat.
kemasan tidak baik, maka obat bisa segera dikembalikan dan jika pada hasil
Kab/kota.
E. Penyerahan
F. Pelaporan
1) Pemantauan
2) Pemusnahan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kurang 100 hari di Puskesmas Rambah Hilir I yang beralamat di jalan jendral
4) Masuk dan keluarnya obat dari lemari penyimpanan obat harus tercatat
di kartu stok obat dan setiap akhir bulan dilakukan stock opname untuk
mengecek kesesuaian data obat dilaporkan kartu stok dan fisik obat.
ruangan kesehatan tertentu misalnya dari ruangan kia ataupun yang lain
dan diberikan dalam obat jadi dan obat racikan, dikemas dalam plastik
obat dengan etiket dan pemberian informasi yang jelas mengenai aturan
pemakaian obat
3.2 Saran
kurang 100 hari di Puskesmas Rambah Hilir I yang beralamat di jalan jendral
3) Alat yang menunjang dalam pelayanan agar lebih lengkap lagi supaya
DAFTAR PUSTAKA
Dina Sintia Pamela, Sri Suratini. Dkk. 2019. Petunjuk teknis standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas. Jakarta: Kemenkes Rl.
LAMPIRAN