Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBUTUHAN


OBAT DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG


TAHUN 2021

1
2
Kata Pengantar

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Hj. Raden Dewi Setiani.Amd.Keb.,S.Sos.MA,


menjelaskan bahwa perencanaan kebutuhan dan pengendalian persediaan obat yang dilakukan
dengan baik oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang dapat menjamin ketersediaan obat dan
menghindari permasalahan kekosongan atau stok obat berlebih di Puskesmas , serta
meningkatkan efektivitas dan efisiensi biaya kesehatan.

Perencanaan kebutuhan obat yang baik dilakukan dengan menggunakan metodologi dan analisa
kebutuhan yang sesuai serta menggunakan data-data pendukung agar validitas hasil perencanaan
dapat mendekati ketepatan kebutuhan. Selain perencanaan yang baik, upaya untuk menjamin
ketersediaan obat di Puskesmas juga dilakukan dengan pengendalian persediaan obat, serta
mitigasi jika terjadi permasalahan dalam ketersediaan obat.

Pedoman Penyusunan Rencana Kebutuhan Obat dan Pengendalian Persediaan Obat di Dinas
Kesehatan Kabupaten Pandeglang ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Seksi Farmasi dalam
merencanakan kebutuhan dan mengendalikan persediaan obat serta dapat dipergunakan oleh
Puskesmas Sekabupaten Pandeglang dalam pengendalian biaya obat dan pemenuhan kebutuhan
obat.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada para
kontributor, tim TPOT Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, dan seluruh pihak yang telah
menyumbangkan ide dan pemikirannya, hingga tersusunnya pedoman ini.

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan mengoptimalkan kesehatan,
bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan
diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan (Promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitative) yang dilaksanakan menyeluruh, erpadu, serta berkesinambungan. Adanya
perubahan sistem pelayanan kesehatan di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menuntut
Dinas Kesehatan Kabupaten Pandegang untuk bisa beradaptasi dengan peraturan yang berlaku
dalam membuat perencanaan dan pengelolaan obat sehingga dapat menjamin ketersediaan obat
di Puskesmas.

Mengingat pentingnya obat dalam upaya kesehatan, mulai dari upaya diagostis,profilaksis,terapi
dan rehabilitasi maka ketersediaannya harus terjamin terutama obat esensial di sarana pelayanan
kesehatan pemerintah terlebih puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer (DOEN,
2013). Guna menjamin ketersediaan obat tersebut maka diperlukan serangkaian kegiatan
pengelolaan obat publik. Agar pengelolaan obat publik dapat berjalan dengan baik maka diantara
semua yang terlibat dalam pengelolaan sebaiknya ada pembagian tugas dan peran (Depkes RI,
2004).

Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Dimana salah satu bidangnya adalah Bidang Sumber
Daya Manusia Kesehatan (SDMK). Dibidang inilah awalnya pengelolaan obat Kabupaten
Pandeglang dilaksanakan. Pada Tahun 2017, dengan semakin besarnya jumlah obat dan juga
reagen serta perbekalan kesehatan yang harus dikelola ditingkat kabupaten maka Bupati
membentuk Seksi Kefarmasian di Lingkungan Dinas Kesehatan untuk melaksanakan
pengelolaan obat publik, reagen dan perbekalan kesehatan daerah. Tujuan manajemen obat yang
diselenggarakan seksi kefarmasian adalah untuk menjamin tersedianya obat di seluruh
puskesmas dan jaringannya setiap saat dibutuhkan baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas
secara efisien

4
Anggaran belanja Obat dan Bahan Medis Habis Pakai ( BMHP ) di Dinas Kesehatan Kabupaten
Pandeglang Tahun 2021 yakni bersumber dari anggaran DAK Fisik Kefarmasian dan ABPD
Kabupaten Pandeglang. Biaya tersebut dikelola dengan efektif dan efisien, untuk memenuhi
pembelian kebutuhan Obat dan BMHP 36 Puskesmas Sekabupaten Pandeglang Tahun 2021.

Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang membutuhkan data rencana kebutuhan
obat (RKO) seluruh Puskesmas yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang sebagai
dasar untuk perencanaan kebutuhan obat Tahun 2021.

Perencanaan kebutuhan obat di Dinas Kesehatan yang baik akan mendorong perencanaan
kebutuhan obat di Puskesmas yang baik pula, sehingga mengoptimalkan ketersediaan obat baik
di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai

Perencanaan kebutuhan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai adalah proses seleksi Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah obat dalam rangka pemenuhan
kebutuhan Puskesmas. Perencanaan kebutuhan obat di Dinas Kesehatan yang baik akan
mendorong perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas yang baik pula, sehingga
mengoptimalkan ketersediaan obat baik di Dinas Kesehta maupun di Puskesmas.

Perencanaan kebutuhan obat di Dinas Kesehatan Pandeglang merupakan bagian dari rantai tata
kelola pengelolaan obat yang meliputi pemilihan, perencanaan kebutuhan obat, pengadaan,
penerimaan, pendistribusian, pemusnahan, penarikan, administrasi, pemantauan dan evaluasi.

Proses perencanaan obat di Kabupaten Pandeglang dilakukan oleh Tim Perencanaan Obat
Terpadu (TPOT) yang telah ditunjuk dengan Surat Keputusan Bupati dimana seksi farmasi
sebagai leading sector. TPOT melakukan proses perencanaan di awal tahun berdasarkan data-
data dari seluruh puskesmas berupa rekapitulasi pemakaian obat tahun sebelumnya; Rencana
Kebutuhan Obat, perbekalan kesehatan dan reagen (RKO) tahun berjalan dan sisa stok per 31
Desember tahun sebelumnya. Selanjutnya data-data tersebut direkapitulasi dan dibahas bersama
untuk menjadi RKO tingkat Kabupaten dengan memperhitungkan seluruh sumber anggaran yang
tersedia. Dimana RKO dihitung dengan membangun ketersediaan untuk 18 bulan dengan
mempertimbangkan sisa stok per 31 Desember tahun sebelumnya. Dalam hal ini data-data yang
diberikan seluruh puskesmas sangat menentukan dalam ketepatan perencanaan obat di tingkat
kabupaten.

Dalam menyusun kebutuhan obat kabupaten, TPOT melaksanakan tahapan seleksi jenis obat
dengan mengacu pada:

 Surat Keputusan Menteri Kesehatan nomor 312/Menkes/SK/IX/2013 tentang Daftar Obat


Esensial Nasional (DOEN).

6
 Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 328/Menkes/SK/IX/2013 tentang
Formularium Nasional (FORNAS) yang diubah dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 159/Menkes/SK/V/2014. 4
 Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan perihal Daftar
Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar

2.2 Kegiatan dan Tugas Tim Perencanaan Obat dan BMHP Terpadu Dinas Kesehatan
Pandeglang Tahun 2021

Kegiatan dan tugas yang akan dilaksanakan oleh tim perencanaan obat dan perbekes terpadu
Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2021 tertuang dalam Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Nomor : 800 /Kep. 306 –Dinkes/2021 Tanggal 11
Januari 2021 yakni :

a. Melakukan Penyusunan RKO dan BMHP Puskesmas


b. Melakukan Asistensi RKO dan BMHP Puskesmas
c. Melakukan Evaluasi dan Sinkronisasi RKO Puskesmas
d. Melakukan Penyusuna daftar kebutuhan obat dan BMHP Puskesmas Tahun 2021.

Dengan demikian Tim Perencanaan Obat dan Perbekes Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang
dapat merencanakan perencanaan obat dan BMHP yang baik sehingga menjamin terpenuhinya
kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

7
BAB IV

PENUTUP

8
Rencana Kebutuhan Obat dan BMHP Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2021 yang telah
disusun dan disepakati oleh Tim TPOT dan di tetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Pandeglang sebagai dasar kegiatan pengadaan obat dan BMHP di Dinas Kesehatan Kabuaten Pandeglang
Tahun 2021 menggunakan Sistem E-Catalog berdasarkan daftar obat yang ada di Fornas. Untuk
keberhasilian dalam perencanaan obat dan BMHP di Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun
2021 diperlukan komitmen dan kerjasama semua pemangku kepentingan baik dari Program di Dinas
Kesehatan maupun di Puskesmas sehingga keberhasilan dalam perencanaan bisa optimal dan
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien.

LAMPIRAN - LAMPIRAN

9
10

Anda mungkin juga menyukai