Senyawa Kompleks Gadolinium Dietilentria PDF
Senyawa Kompleks Gadolinium Dietilentria PDF
NIM.4311411023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur-unsur tanah jarang semakin luas pemanfaatannya, salah satu yang
cukup populer saat ini adalah penggunaan gadolinium sebagai senyawa
pengontras MRI yang dapat memperjelas visualisasi jaringan tubuh. Gadolinium (Gd)
digunakan sebagai senyawa pengontras karena memiliki sifat paramagnetik yang tinggi,
hal ini disebabkan oleh adanya 7 elektron tidak berpasangan dalam konfigurasi atomnya
(Volkov, 1997).
Senyawa kompleks gadolinium-dietilentriaminpentaasetato (GdDTPA) secara in
vivo telah digunakan dalam bidang kesehatan sebagai senyawa pengontras MRI untuk
diagnosa berbagai penyakit. Senyawa kompleks GdDTPA memiliki kestabilan
termodinamika (log KML > 20) dan kestabilan kinetika yang cukup tinggi (log
Ksel>7). Oleh karena itu senyawa kompleks GdDTPA dapat memenuhi persyaratan
keselamatan, sehingga FDA (Food And Drug Agency) merekomendasikan
penggunaannya untuk tujuan klinis rutin. Maka, pembagasan senyawa gadolinium
dietientriaminpentaasetat atau GdDTPA perlu dilakukan.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan artikel yang membahas tentang Senyawa kompleks
gadolinium-dietilentriaminpentaasetato (GdDTPA) dibidang kesehatan adalah untuk
membahas lebih rinci mengenai senyawa tersebut, agar dikemudian hari
penggunaannya dapat lebih maksimal di berbagai bidang.
C. Manfaat
Memberikan informasi mengenai Senyawa kompleks gadolinium-
dietilentriaminpentaasetat (GdDTPA) dibidang kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Logam Gadolinium
Gadolinium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik unsur yang memiliki
lambang Gd dan nomor atom 64. Unsur logam radioaktif yang langka ini didapatkan dari
mineral gadolinit. Gadolinia, yang merupakan oksida dari gadolinium, telah dipisahkan
oleh Marignac pada tahun 1880 dan Lecoq de Boisbaudran, secara terpisah telah
memisahkannya dari mineral yttria, yang ditemukan oleh Mosander, pada tahun 1886.
Gadolinium (Gd) merupakan salah satu unsur paramagnetik sangat kuat yang
merupakan persyaratan penting untuk senyawa kontras dan mempunyai kemampuan
Isotop
Gadolinium yang terdapat di alam adalah campuran dari tujuh isotop, tetapi ada 17
155
isotop gadolinium lainnya yang telah dikenali. Dua di antaranya, yakni Gd dan 157Gd,
memiliki karakteristik penangkapan yang sempurna, namun keduanya terdapat di alam
dalam konsentrasi yang rendah. Sebagai akibatnya, gadolium memiliki kecepatan terbakar
yang sangat tinggi dan terbatas dalam penggunaannnya sebagai bahan batangan
pengontrol nuklir.
Sifat-sifat
Sebagaimana unsur radioaktif lainnya, gadolinium memiliki warna putih keperakan,
berkilau seperti logam, dan mudah ditempa. Pada suhu kamar, gadolinium mengkristal
dalam bentuk heksagonal, atau bentuk alfa dengan kerangka tertutup. Selama
pemanasan hingga 1235 oC, gadolinium alfa berubah menjadi bentuk beta yang memiliki
struktur kubus berpusat badan.
Logam ini relatif stabil di udara kering, tapi mudah kusam di udara lembab dan
membentuk lapisan oksida yang menempel dengan lemah. Lapisan oksida ini mudah
mengelupas dan akhirnya membuka lapisan berikutnya yang terpapar terhadap oksidasi.
Logam ini bereaksi lambat dengan air dan mudah larut dalam asam encer. Gadolinium
memiliki daya tangkap neutron termal tertinggi dari semua unsur (49000 barn).
(Y Bentor : 2006)
tersebut perbandingan mol reaksi antara ion logam Gd3+ dengan ligan DTPA adalah 1:2.
Karena pada reaksi pengompleksan suatu ion logam, konsentrasi ligan yang
ditambahkan harus lebih besar daripada konsentrasi logam, yang dimaksudkan supaya
ion logam yang tidak membentuk kompleks sesedikit mungkin Senyawa kompleks
GdDTPA hasil sintesis ini dapat larut dalam air dan memiliki tititk leleh 287oC.
1. Hasil Analisis Spektrofotometer Ultraviolet
Dari Gambar 1. ditemukan adanya serapan maksimum pada panjang gelombang 205,2 nm.
Serapan pada panjang gelombang tersebut diduga berasal dari transisi elektron orbital
* yang disebabkan oleh adanya ikatan rangkap pada C=O. Sedangkan transisi elektron
dari orbital n * tidak muncul. Hal ini diduga karena terjadinya overlap (transisi elektron
* lebih dominan dari transisi elektron n *). Pada Gambar 2. ditemukan
adanya serapan maksimum pada panjang gelombang 214,7 nm. Pergeseran diduga berasal
dari adanya perpanjangan konjugasi atau delokalisasi elektron π pada struktur
senyawa yang terbentuk. (Irfan Maulana,dkk)
2. Hasil Analisis Spektrofotometer Inframerah
(cm-1)
3400-2500 Lebar kuat regang -OH karboksilat
1600-1590 Tajam kuat regang anion karboksilat asimetri
1407 Tajam kuat regang anion karboksilat simetri
1330 Tajam sedang regang C-O
1261 Tajam rendah regang C-O
1090 Tajam rendah regang C-N
727,5 Lebar rendah lentur (-CH2-)n
640,3 Lebar sedang regang O-C=O karboksilat
(cm-1)
3397 lebar kuat regang -OH
2915 tajam kuat regang CH alifatik
1594 tajam kuat regang anion karboksilat asimetri
1407 tajam sedang regang anion karboksilat simetri
1322 tajam rendah regang C-O
1091,6 tajam rendah regang C-N
998 lebar rendah lentur (-CH2-)n
925 lebar sedang lentur (-CH2-)n
Logam : gadolinium
Ligan :
dietilentriaminpentaasetat
Tabel 4. Uji biodistribusi 153Gd dan kompleks 153 Gd-DTPA pada mencit 1 , 2
dan 48 jam setelah penyuntikan.
% aktivitas
Nama
1 jam p.I 2 jam p.I 48 jam p.I
Organ
Gd-153 Gd-DTPA Gd-153 Gd-DTPA Gd-153 Gd-DTPA
neutron paling tinggi (4.9 x 104 barns). Radioisotop Gd merupakan unsur yang
toksis, sehingga dalam penelitian ini selain melihat karakteristik kompleks
153Gd-DTPA terutama mengenai ekskresinya dari tubuh hewan percobaan, juga
tetap tinggal pada titik penotolan. Kemurnian radiokimia dari pengukuran ini
hati, tulang, jantung dan otot. Hasil pengujian biodistribusi radionuklida 153Gd
sudah mengalami ekskresi lewat ginjal. Konsentrasi 153 Gd-DTPA pada 2 dan
48 jam setelah penyuntikan dalam organ lain termasuk darah sudah sangat
kecil sekali (<0,1%) , konsentrasi yang terlihat agak tinggi pada ginjal
Gambar 8. Laju ekskresi kompleks 153Gd-DTPA pada urin dan feces tikus
putih menggunakan alat metabolic cage.
A. Simpulan
1. Hasil analisis spektrofotometer ultraviolet menunjukkan bahwa ligan DTPA
mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 205,2 nm sedangkan
pada senyawa GdDTPA mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang
214,7 nm. Perbandingan antara spektrum inframerah ligan DTPA dengan spektrum
inframerah senyawa kompleks GdDTPA terjadi perubahan gugus-gugus penting,
yaitu pada senyawa kompleks GdDTPA yang terbentuk, puncak gugus –OH
karboksilat serta pita lebar pada sidik jari hilang dan tergantikan dengan
munculnya puncak yang tajam dari gugus –OH dan pada daerah sidik jari muncul
pita-pita tajam. Terjadinya perubahan gugus-gugus penting ini dapat dijadikan
petunjuk telah terjadi ikatan kovalen koordinasi antara logam dengan ligan.
2. Dari hasil perhitungan MSB, diperoleh harga momen magnet senyawa kompleks
GdDTPA adalah 8,069 BM yang menunjukkan bahwa senyawa yang
terbentuk bersifat paramagnetik.
B. Saran