Jurnal (PERENCANAAN KOLAM RETENSI DI SUNGAI KLASULUK KABUPATEN SORONG) PDF
Jurnal (PERENCANAAN KOLAM RETENSI DI SUNGAI KLASULUK KABUPATEN SORONG) PDF
SORONG
Azwar Rahmatullah1)
Program Studi Teknik Sipil Uncersitas Muhammadiyah Sorong
Jalan Pendidikan No. 27 Kota Sorong. Propinsi Papua Barat
Email : tekniksipilsorong@gmail.com
ABSTRAK
Kali Klasuluk merupakan salah satu kali di wilayah Kecamatan Mariat, Kabupaten Sorong.
Daerah aliran Kali Klasuluk meliputi hulunya di SP 1 Kabupaten Sorong hingga ke hilir di
SP 2 yang bertemu dengan Sungai Mariat. Daerah aliran Kali Klasuluk secara keseluruhan
memiliki luas 0,744 Km2. Kali Klasuluk yang berada pada Sub DAS Kabupaten Sorong
hampir setiap musim hujan mengalami banjir. Penyebab banjir tersebut dikarenakan oleh
hujan lokal yang tak mampu ditampung oleh sungai pada daerah tersebut. Hal tersebut
dikarenakan adanya tumpukan sampah dan sedimentasi yang terjadi pada saluran
sungainya sehingga menyebabkan saluran tersebut melimpas apabila hujan turun dengan
intensitas yang besar dan dalam waktu yang agak lama, sehingga dapat menimbulkan
genangan dengan kedalaman antara 20 – 50 cm selama ±1 – 2 hari pada daerah seluas ±1,57
ha. Genangan tersebut mengakibatkan beberapa aktivitas vital masyarakat daerah tersebut
atau masyarakat yang ingin melalui kawasan tersebut menjadi terganggu.
PENDAHULUAN
.............. (6)
Dimana : .............. (7)
Xi : data dalam sampel 2. Menentukan harga
X : nilai rata – rata hitung penyimpangan standard (Sx) :
n : jumlah pengamatan ∑(𝑅𝑖 −𝑅)2
𝑆𝑋 = 𝑛−1
Dari hasil diatas kita dapat melihat
parameter karakteristik yang
.............. (8)
memenuhi syarat yang ada dibawah
3. Menentukan faktor frekuensi
ini :
(K) :
- Distribusi Gumbel tipe 1, 𝑌𝑡 −𝑌𝑛
𝐾=
harga Cs = 1,139 dan Ck = 𝑆𝑛
5,402.
.............. (9)
hujan, intensitas curah hujan, dan
dimana : luas daerah pengaliran.
K = faktor frekuensi 1. Metode Modifikasi Rasional
Yt = Reduced Variable Disebut dengan Rasional
(lampiran 4) adalah : Perhitungan
Yn = Reduced Mean menggunakan metode yang
(lampiran 2) sederhana praktis. Bentuk
Sn = Reduced Standard hydrograph banjir dan waktu
Deviation (lampiran 3) terjadinya, tidak di perlukan
Ri = Curah hujan dalam bentuk perencanaan.
n = Jumlah data Yang di perlukan hanya
4. Menentukan curah hujan faktor curah hujan, keadaan
rencana dengan waktu ulang keadaan fisik dan sifat - sifat
yang dipilih, dengan rumus : hidrolika daerah aliran. Pada
𝑅𝑡 = 𝑅 + 𝐾. 𝑆𝑥 umumnya metode ini di terapkan
2.5.4 Debit Rencana pada daerah perkotaan.
Metode yang biasa digunakan Rumus dasar:
1
untuk menghitung debit banjir 𝑄 3,6 . 𝐶 . 𝐼 . 𝐴
rencana umumnya menggunakan
............................ (10)
metode rasional dan metode
Dimana :
Haspers. Metode rasional
Q = Debit Maks. ( nrV dot )
diperuntukkan untuk DAS-DAS
C = koef. Run Off
dengan ukuran kecil, yaitu kurang
I = Intensitas curah hujan
dari 300 ha. Metode rasional
selama waktu konsentrasi ( mm )
dikembangkan berdasarkan asumsi
A = Luas daerah aliran sungai
bahwa hujan yang terjadi
( km )
mempunyai intensitas seragam dan
2. Metode Modifikasi Rasional
merata di seluruh DAS selama
Saluran yang dengan rumus
paling sedikit sama dengan waktu
Rasional yang dimodifikasi.
konsentrasi. Sedangkan
Debit saluran yang akan
perhitungan debit banjir dengan
diperiksa kapasitasnya, dihitung
metode Haspers diberikan sebagai
sebagai berikut:
persamaan yang merupakan fungsi
dari koefisien pengaliran, distribusi
𝑄𝑡 = 0,0278 . 𝐶 . 𝐼 . 𝐴 Dimana :
............................ (11) T = waktu konsentrasi
2𝑡𝑐 L = Panjang sungai/saluran
𝐶𝑆 = 2𝑡
𝑐 +𝑡𝑑
dari hulu sampai titik yang
............................ (12)
diambil debitnya(m)
𝑡𝑐 = 𝑡0 + 𝑡𝑑
S = Kemiringan dasar
............................ (13)
saluran = H/L
Dimana :
2.5.6 Perhitungan Hujan Jam – Jaman
Q = Debit banjir rencana
Untuk menentukan debit banjir
(m3/dtk)
rencana (design flood) perlu
C = Koefisien Saluran
didapatkan harga suatu intensitas
Cs = Koefisien Penyimpangan
curah hujan terutama bila
I = Intensitas Hujan
digunakan metode rasional.
(mm/jam)
Intensitas curah hujan adalah
A = Luas Daerah Aliran
ketinggian curah hujan yang terjadi
Tc = Waktu Konsentrasi
pada suatu kurun waktu di mana air
T0 = Waktu yang diperlukan air
tersebut berkonsentrasi.
untuk mengalir ke saluran
Analisis intensitas curah hujan
terdekat
ini dapat diproses dari data curah
Td = Waktu yang diperlukan
hujan yang telah terjadi pada masa
air untuk mengalir ke
lampau. Untuk menghitung
tempat
intensitas curah hujan dapat
yang direncanakan
digunakan beberapa rumus empiris
2.5.5 Waktu Konsentrasi
seperti rumus Talbot, rumus
Waktu konsentrasi adalah
Sherman, rumus Ishiguro, dan
waktu yang diperlukan oleh air
rumus Mononobe.
untuk mengalir dari titik yang
terjauh ke titik yang akan dihitung
debitnya. Metode Kirpich
1. Menggunakan Metode
merupakan metode yang biasa
Mononobe
digunakan untuk menghitung
Pengamatan sebaran hujan jam -
waktu.
jaman ini perhitungannya
𝐿 0.77
𝑡 = (𝑆) menggunakan rumus sebagai
............................ (14) berikut:
2
𝑹 24 ⁄𝟑 Secara geografis, Kabupaten
𝑹𝒕 = ( 24𝒕 . 𝒕 )
Sorong terletak pada 00° 33' 42" -
............................ (15)
01° 35' 29" lintang selatan dan 130°
dimana:
40' 49" - 132° 13' 48" bujur timur.
RT = Rata - rata hujan pada jam
Secara administrasi berbatasan
ke - n ( mm)
dengan Samudra Pasifik dan Selat
R24 = Curah hujan efektif dalam
Dampir di sebelah Utara, sebelah
1 hari ( mm )
Selatan berbatasan dengan Laut
t = Waktu hujan (jam )
Seram. Sedangkan di sebelah timur
2.5.7 Persamaan unit Hydrograf
berbatasan dengan Kabupaten
1. Pada kurva naik ( 0 <t <tp )
Tambrauw dan Kabupaten Sorong
𝑡
𝑄𝑝 = (𝑇𝑝) 𝑥2 Selatan serta di sebelah barat
............................ (16) berbatasan dengan Kota Sorong,
2. Pada kurva turun Kabupaten Raja Ampat dan Laut
( Tp < t < Tp + T0,3) Seram.
𝐼
𝑄𝑡 = 0,0278 . 𝐶 . .𝐴
𝑡∗60
............................ (17)
3. METODOLOGI PENELITIAN