Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Sains Terapan Pariwisata

Vol.3, No. 2,p.253-268


@STPS 2018, All Rights Reserved

ANALISA KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK KATERING


DI IBU DJOKO CATERING

FX Setiyo Wibowo1,
Yogi Bachtiart2
12
Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Ibu Djoko Catering Jakarta yang beralamat di Jalan Raya Cilandak
Kko No.41, RT.13/RW.5, Ragunan, Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 12550. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan pelanggan
pada Ibu Djoko Catering dan untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan terhadap
kepuasan pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan menggunakan
sampel yang berasal dari konsumen Ibu Djoko Catering yang berjumlah 50 orang dengan
menggunakan metode pneelitian kualitatif, menggunakan purposive sampling dengan skala Likert
sebagai skala pengukuran dan metode analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat kepuasan pelanggan pada variabel kualitas produk dan kualitas pelayanan di Ibu
Djoko Catering. Hal ini dibuktikan dengan jumlah bobot Puas sebanyak 378, Sangat Puas sebanyak
138, Cukup Puas sebanyak 288, Tidak Puas sebanyak 8 dan Sangat Tidak Puas sebanyak 2 poin.
Rekomendasi yang dapat penulis gunakan adalah untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggan
hendaknya pihak perusahaan dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Adanya pelayanan yang memuaskan , kemudahan, kecepatan pelayanan, keramahan, dan akan
membuat konsumen merasa lebih puas. Untuk itu diharapkan Ibu Djoko Catering memperhatikan
hal ini dengan baik.
Kata Kunci : Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan, Produk Katering

Riwayat Artikel : berkembangnya industri makanan


menimbulkan minat pengusaha untuk
Diajukan: 10 Maret 2018
menggarap bisnis makanan. Bukan hanya
Direvisi: 22 Mei 2018 restoran dan kafe yang banyak
bermunculan. Namun, bisnis rumahan
Diterima: 17 Juni 2018
seperti bisnis katering pun saat ini banyak
bermunculan dan bersaing di pasaran.
Karena tingginya tingkat kebutuhan pasar,
PENDAHULUAN usaha ini menjadi bisnis yang cukup
menjanjikan, khususnya di daerah DKI
Industri makanan merupakan usaha Jakarta. Seperti data yang ditampilkan pada
yang prospektif di Indonesia, karena tabel berikut dibawah ini :
makanan merupakan suatu kebutuhan
mendasar bagi manusia. Semakin

253 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

Tabel 1.
Jumlah Katering di Jakarta Tahun 2017
No Wilayah Jumlah catering
1 Jakarta pusat 86
2 Jakarta barat 70
3 Jakarta selatan 120
4 Jakarta utara 85
Total 361
Sumber : data yang diolah Tahun 2017

Semakin banyaknya bisnis makanan makanan, karena berasal dari negeri sendiri
yang berkembang, khususnya bisnis yang bisa terkontrol kualitas bahan
katering, tidak semuanya mampu bertahan makananya, supaya mendapatkan produk
lama. Sebagian besar bisnis tersebut jatuh makanan yang terbaik (
atau bangkrut karena beberapa faktor, www.ibudjokocatering.com ).
antara lain faktor manajemen yang masih Tujuan dari penelitian ini adalah 1)
sederhana, kekurangan modal usaha, Mengetahui apakah konsumen Ibu Djoko
kurangnya strategi pemasaran, dan Catering merasa puas; dan 2) Faktor apa saja
berpindahnya konsumen untuk mencari yang mempengaruhi kepuasan para
alternatif produsen lain dikarenakan kurang konsumen
nya pelayanan yang diberikan. Dalam
pemasaran hal yang sulit adalah TINJAUAN PUSTAKA
mempertahankan konsumen untuk menjadi
pelanggan. seperti yang terjadi pada Ibu Pengertian Usaha
Djoko Catering & party service. Membangun sebuah usaha hingga
Ibu Djoko Catering & Party sukses tidaklah mudah, adanya hambatan
Service didirikan pada tahun 1975 dengan serta resiko kegagalan hampir selalu
tujuan utama memberikan pelayanan membayangi setiap usaha. Untuk itu harus
terbaik dan menjadi mitra dalam selalu dikedepankan pikiran positif terhadap
penyelenggaraan pesta. dengan pengalaman hambatan serta kegagalan yang ada, karena
di bidang jasa boga selama lebih dari 30 dalam tiap kesulitan akan ada kemudahan
tahun, dengan didukung oleh tenaga-tenaga dengan tetap bekerja keras dan berusaha
profesional dibidangnya, mutu terjamin dan semaksimal mungkin. Dalam keadaan
kualitas produk yang prima, kualitas kontrol terdesak biasanya kreativitas seseorang akan
yang ketat, serta pelayanan berkelas hotel meningkat untuk mencari solusi dari
berbintang adalah ciri khas Ibu Djoko masalah yang ada. Hambatan yang di hadapi
Catering & Party Service. akan menguatkan mental dan menambah
Terdapat banyak pilihan menu kemampuan kita dalam membangun usaha.
untuk konsumen baik cita rasa indonesia Kunci kesuksesan memulai usaha
maupun mancanegara dan dapat disajikan adalah berani menjadikan mimpi kita
kedalam berbagai tema pesta, penampilan menjadi ide bisnis yang nyata. Usaha
dan penyajian yang terbaik adalah standar katering menjadi sebuah usaha yang cukup
pelayanan kami,untuk memberikan kesan – menarik dan menguntungkan apabila
kesan yang tidak terlupakan. dikelola secara baik. Kini, persaingan usaha
Konsep utama Ibu Djoko Catering jasa katering semakin ketat. Usaha jasa
& party Service adalah segar, bersih dan katering semakin banyak di mana – mana
higienis dalam pemilihan bahan dasar khususnya di DKI Jakarta. Usaha yang

254 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

terbukti prospektif maka akan dikerjakan (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
atau diikuti banyak orang. kinerja (hasil) yang diharapkan”. Bagi
Davis dan Store dalam Kardigantara perusahaan yang berfokus pada konsumen,
(2006:4), kepuasan konsumen adalah sasaran dan
”jasa boga (katering) termasuk dalam sekaligus alat pemasaran. Tingkat kepuasan
industri Commercial Catering yaitu maksud antara konsumen yang satu dengan yang lain
dan tujuan dari perusahaannya adalah untuk memang cenderung berbeda. Hal ini terjadi
mendapatkan profit melalui jasa layanan karena adanya beberapa faktor seperti
katering yang bertujuan memenuhi dan umur, pekerjaan, pendapatan, pendidikan,
memuaskan kebutuhan konsumen melalui jenis kelamin, kedudukan sosial, tingkat
produk (jasa) yang disediakan. Produk ekonomi, budaya, sikap mental dan
katering yaitu makanan merupakan tolok kepribadian. Jadi tingkat kepuasan
ukur kepuasan konsumen yang disesuaikan merupakan fungsi dari perbedaan antara
dengan kebiasaan dan pengalaman dari kinerja yang dirasakan dengan
konsumen tersebut yang menikmati produk harapan.Wilkie dalam Dinarty SH
tersebut”. Manurung, (2009) membagi kepuasan
Pemasaran konsumen kedalam lima elemen, yaitu:
”Pemasaran adalah proses sosial dan Expectations
manajerial dimana individu atau kelompok Pemahaman mengenai kepuasan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan konsumen dibangun selama fase pra-
dan inginkan melalui penciptaan, pembelian melalui proses pengambilan
pewarnaan, dan pertukaran segala sesuatu keputusan yang dilakukan oleh konsumen.
yang bernilai dengan orang atau kelompok Sebelum melakukan pembelian, konsumen
lain”. (Tjiptono, 2008) mengembangkan expectation (pengharapan)
Berhasil atau tidaknya perusahaan atau keyakinan mengenai apa yang mereka
mencapai tujuan utamanya tergantung dari harapkan dari suatu produk ketika mereka
caranya melakukan kegiatan pemasaran. menggunakan suatu produk tersebut.
Dalam pemasaran, perusahaan berusaha Harapan ini akan dilanjutkan kepada fase
mempelajari dan memahami kebutuhan pasca pembelian, ketika mereka secara aktif
serta keinginan pelanggan dengan tujuan mengkonsumsi kembali produk tersebut.
untuk memperoleh pelanggan baru  Performance
sekaligus mempertahankan pelanggan lama. Selama mengkonsumsi suatu produk,
Sehingga konsep manajemen pemasaran konsumen menyadari kegunaan
yang dikemukakan oleh Kotler dan produk aktual dan menerima kinerja
Amstrong (2013), yang mengatakan bahwa : produk tersebut sebagai dimensi yang
“Mengenai manajemen pemasaran penting bagi konsumen.
adalah sebagai analisis, perencanaan,  Comparison
penerapan, dan pengendalian program yang Setelah mengkonsumsi, terdapat
dirancang untuk menciptakan, membangun, adanya harapan prapembelian dan
dan mempertahankan pertukaran yang persepsi kinerja aktual yang pada
menguntungkan dengan pasar sasaran akhirnya konsumen akan
dengan maksud untuk mencapai tujuan- membandingkan keduanya.
tujuan organisasi”.  Confirmation / disconfirmation
Kepuasan Pelanggan Hasil dari perbandingan tersebut akan
Menurut Kotler (2012) yang menghasilkan confirmation of
menyatakan bahwa “kepuasan adalah expectation, yaitu ketika harapan dan
perasaan senang atau kecewa seseorang yang kinerja berada pada level yang sama
muncul setelah membandingkan kinerja atau akan menghasilkan
255 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018
Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

disconfirmation of expectation, yaitu Ghost Shopper tersebut dapat


jika kinerja aktual lebih baik atau mengetahui kualitas pelayanan
kurang dari level yang diharapkan. perusahaan pesaing sehingga dapat
 Discrepancy dijadikan sebagai koreksi terhadap
Jika level kinerja tidak sama, kualitas pelayanan perusahaan itu
discrepancy mengindikasikan sendiri.
bagaimana perbedaan antara level 4. Analisa pelanggan yang hilang
kinerja dengan harapan. Untuk negative Metode ini dilakukan perusahaan
disconfirmations, yaitu ketika kinerja dengan cara menghubungi kembali
aktual berada dibawah level harapan, pelanggannya yang telah lama tidak
kesenjangan yang lebih luas lagi akan berkunjung atau melakukan pembelian
mengakibatkan tingginya level lagi di perusahaan tersebut karena telah
ketidakpuasan. berpindah ke perusahaan pesaing.
Berdasarkan uraian diatas, dapat Selain itu, perusahaan dapat
disimpulkan bahwa terdapat lima elemen menanyakan sebab-sebab kepindahan
kepuasan konsumen, yaitu expectations, pelanggan ke perusahaan pesaing.
performance, comparison, confirmation / Menurut Tjiptono (2011)
disconfirmation dan disr Menurut Kotler “Terciptanya kepuasan pelanggan dapat
(2010) ada empat metode yang bisa memberikan manfaat antara lain hubungan
digunakan untuk mengukur kepuasan antara perusahaan dan pelanggan menjadi
konsumen, yaitu : harmonis, memberikan dasar yang baik bagi
1. Sistem keluhan dan saran pembelian ulang dan terciptanya loyalitas
Perusahaan yang memberikan pelanggan dan membentuk suatu
kesempatan penuh bagi pelanggannya rekomendasi dari mulut ke mulut (word of
untuk menyampaikan pendapat atau mouth) yang menguntungkan bagi
bahkan keluhan merupakan perusahaan”.
perusahaan yang berorientasi pada Dengan mengetahui tingkat
konsumen (costumer oriented). kepuasan konsumen, diharapkan
2. Survei kepuasan pelanggan perusahaan dapat mengetahui langkah apa
Sesekali perusahaan perlu melakukan yang harus ditempuh dalam memasarkan
survei kepuasan pelanggan terhadap produknya atau yang sering disebut sebagai
kualitas jasa atau produk perusahaan umpan balik dan dapat menentukan
tersebut. Survei ini dapat dilakukan beberapa strategi yang dapat dipilih untuk
dengan penyebaran kuesioner oleh mengembangkan usahanya. Oleh karena itu
karyawan perusahaan kepada para pengukuran kepuasan konsumen menjadi
pelanggan. Melalui survei tersebut, hal yang sangat penting dalam proses
perusahaan dapat mengetahui pemasaran.
kekurangan dan kelebihan produk atau Konsep Kualitas
jasa perusahaan tersebut sehingga Banyak ahli yang telah menjelaskan
perusahaan dapat melakukan mengenai kualitas, salah satunya adalah
perbaikan pada hal yang dianggap menurut Goetsch & Davis (2012) yang
kurang oleh pelanggan menjelaskan bahwa “kualitas dapat
3. Ghost Shopping dirumuskan sebagai kondisi dinamis yang
Metode ini dilaksanakan dengan berhubungan dengan produk, jasa, sumber
mempekerjakan beberapa orang daya manusia, proses, dan lingkungan yang
dariperusahaan (Ghost Shopper) untuk memenuhi atau melebihi harapan”.
bersikap sebagai pelanggan di Kualitas yang dikelola dengan tepat
perusahaan pesaing, dengan tujuan para akan berdampak positif bagi terbentuknya

256 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

kepuasan dan loyalitas pelangggan, karena berpenampilan menarik dan rapi.


kualitas dapat memotivasi pelanggan untuk Walaupun penampilan menarik dan
menjalin relasi yang saling menguntungkan rapi tidak berpengaruh terhadap jasa
dengan perusahaan. Hal ini memungkinkan yang diberikan, pelanggan juga dapat
perusahaan untuk berusaha mengetahui bahwa laundry tersebut
meminimumkan atau meniadakan hal-hal pasti akan ditata rapi oleh para
yang tidak menyenangkan bagi pelanggan karyawannya.
dan pelanggan menjadi tidak sensitif akan  Daya tanggap (responsiveness) :
harga, karena sesuai dengan manfaat yang Daya tanggap sangat berpengaruh
didapatkan maka selanjutnya terbentuklah dengan kesediaan dan kemampuan
loyalitas pelanggan. perusahaan untuk membantu dan
Menurut Crosby (2010), mengatakan merespon permintaan para pelanggan,
bahwa “Kualitas dapat mengurangi biaya. seperti cara menjawab atas permintaan
Biaya untuk mewujudkan produk customer juga harus diterapkan oleh
berkualitas lebih kecil dibandingkan biaya perusahaan, misalnya berapa lama
yang ditimbulkan jika perusahaan harus menungu sebelum akhirnya
perusahaan gagal memenuhi standar menjawab telepon. Apakah dilayani
kualitas”. dengan baik atau diombang – ambing
Manfaat kualitas lainnya dikemukakan kesana kemari sebelum akhirnya
oleh Russel (2009) yaitu : dijawab.
 Menciptakan loyalitas pelanggan.  Empati (empathy) :
 Harga jual lebih tinggi. Empati sangat berkaitan dengan
 Produktivitas lebih tinggi. kemampuan perusahaan dalam
 Meningkatkan reputasi perusahaan. memahami masalah para pelanggan dan
 Pertanggung jawaban terhadap desain, bertindak demi kepentingan pelanggan,
proses dan pendistribusian produk atau serta memberikan perhatian secara
jasa. personal.
 Penampilan produk atau jasa yang lebih  Keandalan (reliability) :
baik. Keandalan sangat penting untuk sebuah
Konsep Kualitas Jasa perusahaan yang mempunyai
“Kualitas jasa ditentukan oleh kemampuan dalam menerapkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi pelayanan jasa yang menjanjikan sejak
kebutuhan dan keinginan yang sesuai pertama kali, misalnya seorang
dengan harapan pelanggan secara konsisten” pelanggan sering kali memilih jasa
(Parasuraman et al, 2008). Dimensi kualitas laundry semata-mata hanya
jasa menurut (Parasuraman et al, 2008) berdasarkan ketenaran nama (Brand).
dalam penelitiannya dibagi menjadi : Jika jasa laundry tersebut mampu
 Bukti fisik (tangible) : memberikan apa yang diminta oleh
pelanggan, pelanggan tersebut akan
Bukti fisik ini sangat berpengaruh
puas dan akan kembali lagi. Tapi jika
dengan sutau penampilan fisik fasilitas
jasa laundry tersebut tidak dapat
jasa, peralatan, sumber daya manusia
memenuhi apa yang diharapkan
dan materi komunikasi dalam
pelanggan, maka pelanggan menjadi
perusahaan. Maka perusahaan laundry
yang konsisten pada pelayanan tidak puas dan tidak akan kembali
menggunakan jasa laundry tersebut.
pelanggan tersebut akan berinvestasi
pada dekorasi, pencahayaan laundry  Jaminan (assurance) :
dan mempekerjakan karyawan yang

257 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

Jaminan dalam ini sangat berkaitan suatu ukuran daya tahan atau masa
dengan pengetahuan, kesopanan, dan pakai barang.
kemampuan karyawan dalam  Serviceability, yaitu karakteristik yang
menumbuhkan rasa kepercayaan serta berkaitan dengan kecepatan,
meningkatkan keyakinan pelanggan atas kompetensi, kemudahan, dan akurasi
pelayanan jasa yang diberikan. Semua dalam memberikan suatu pelayanan.
pelanggan jasa laundry tentu akan  Asthetics, merupakan karakteristik yang
memiliki keinginan untuk bersifat subyektif mengenai nilai – nilai
mendapatkan jaminan bahwa estetika yang berkaitan dengan
perusahaan laundry tersebut benar - pertimbangan pribadi.
benar kompeten.  Perceived quality, konsumen tidak
Kualitas Produk selalu mendapatkan informasi yang
Kualitas produk (product quality) lengkap mengenai kualitas produk,
menurut Kotler dan Amstrong (2008) tetapi biasanya konsumen juga memiliki
adalah ” kemampuan suatu produk untuk informasi tentang produk secara tidak
menunjukkan berbagai fungsi termasuk langsung.
ketahanan, keterandalan, ketepatan dan Semakin tinggi tingkat kualitas
kemudahan dalam penggunaan. Kualitas produk dalam memuaskan pelanggan, maka
produk menggambarkan sejauh mana akan menyebabkan kepuasaan pelanggan
kemampuan produk tersebut dalam yang tinggi pula (Kotler dan Amstrong,
memenuhi kebutuhan konsumen”. 2008). Mowen, dkk (2012) berpendapat
Menurut Tjiptono (2010) , untuk kualitas produk mempunyai pengaruh yang
menentukan dimensi kualitas produk, dapat bersifat langsung terhadap kepuasan
melalui delapan dimensi sebagai berikut : pelanggan. Dengan meningkatkan
 Performance, hal ini sangat terikat kemampuan suatu produk maka akan
dengan aspek fungsional dari suatu tercipta keunggulan bersaing sehingga
barang dan merupakan karakteristik pelanggan menjadi semakin puas. Dalam
utama yang dipertimbangkan pelanggan perkembangan suatu perusahaan, persoalan
dalam membeli barang tersebut. kualitas produk akan ikut menentukan pesat
 Features, merupakan aspek tidaknya perkembangan perusahaan
performansi yang berguna untuk tersebut. Apabila dalam situasi pemasaran
menambahkan fungsi dasar dan yang semakin ketat persaingannya, peranan
berkaitan dengan suatu pilihan produk kualitas produk akan semakin besar dalam
serta melakukan pengembangannya. perkembangan perusahaan. Wijayanti
 Reliability, yaitu apa bila suatu barang (2012) mengatakan bahwa
berhasil dilakukan dengan fungsi “kepuasan pelanggan sangat tergantung
semestinya setiap kali digunakan pada pada bagaimana tingkat kualitas produk yang
periode waktu tertentu dan dalam ditawarkan, namun sayangnya pada
kondisi tertentu. penelitian ini mencatat bahwa adanya
 Conformance, hal ini sangat berkaitan kekurangan perhatian antara kualitas
dengan tingkat kesesuaian terhadap produk dengan kepuasan pelanggan dalam
spesifikasi yang telah ditetapkan perusahaan jasa”. Penelitian ini
sebelumnya serta berdasarkan menunjukkan bahwa atribut-atribut produk
keinginan pelanggan. mempengaruhi kepuasan konsumen.
 Durability, yaitu suatu karakteristik
refleksi umur yang berkaitan dengan

258 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

METODE Pada umumnya alasan menggunakan


metode kualitatif karena permasalahan yang
Metode yang digunakan dalam ditemukan bersifat sementara dan akan
penelitian ini adalah metode penelitian berkembang atau berubah setelah penelitian
kualitatif. Menurut sugiono ( 2013: 213 ) berada dilapangan, Selain itu penulis
“Penelitian kualitatif dinamakan sebagai bermaksud untuk menggali lebih banyak
metode baru, karena popularitasnya belum informasi tentang Analisa Kepuasan
lama, penelitian ini yang bermaksud untuk Konsumen Terhadap Produk Catering Di
memahami fenomena tentang apa yang Ibu Djoko Catering Party Service.
dialami oleh subjek penilitian misalnya Metode ini juga membantu dalam
perilaku, persepsi, motivasidan pemberian data yang lebih akurat dan
tindakan.secara holistik, dan dengan cara lengkap karena seperti yang telah dikatakan
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan diatas bahwa segala bahan yang akan dibahas
bahasa, pada suatu konteks khusus yang dalam penulisan telah diteliti dan di uraikan
alamiah dan dengan memanfaatkan secara terperinci sehingga didapatkan hasil
berbagai metode alamiah, disebut juga yang maksimal dalam memperoleh data
sebagai interpretive karena data hasil suatu pokok permasalahan yang sedang
penelitian lebih berkenan dengan dibicarakan.
interprestasi terhadap data yang ditemukan
dilapangan”. Variabel Dan Pengukuran

Tabel 2.
Variabel produk catering
Variable Sub Variable Indikator

1. Makanan a. Variasi menu makanan


b. Rasa makanan
c. Kesesuaian kombinasi makanan
d. Dekorasi penyajian makanan

2. Harga a. Keterjangkauan harga makanan


b. Variasi paket catering
c. Adanya potongan harga
Product d. Ketepatan proses pemesanan
3. Karyawan
a. Kerapihan karyawan saat jaga stand
b. Kerapihan pakaian saat mengantar
c. Kesopanan karyawan
d. Keramahan karyawan
e. Pengetahuan karyawan terhadap menu
4. Kebersihan f. Kesigapan karyawan
a. Kebersihan tempat penyajian
b. Kebersihan makanan

Pengukuran

259 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

Yang menjadi instrumen dalam Metode yang digunakan dalam


penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri menganalisis data kualitatif yaitu dengan
dari 16 butir dengan menggunakan skala menggunakan analisis:
interval yaitu skala Likert. Triangulasi teknik,berarti penelitian
Prosedur Penarikan Sampel mengguakan teknik pengumpulan data yang
Sampel penelitian sebesar 50 orang berbeda – beda untuk mendapatkan data
yang diambil dari konsumen yang dari sumber yang sama,dalam penelitian ini
menghadiri wedding party Vicka dan Fathir. menggunakan observasi partisipatif,
Metode pengambilan sampel menggunakan wawncara mendalam, dan dokumentasi
Purposive Sampling Method. untuk sumber data yang sama secara
Prosedur Pengumpulan Data serempak. Triangulasi sumber berarti untuk
mendapatkan data dari sumber data yang
berbeda – beda dengan teknik yang sama.

Gambar 2.
Triangulasi “ Teknik “ Pengumpulan Data

Observasi

Wawancara Triangulasi
Mendalam
Dokumentasi

Sumber Sugiyono, 2012:242


Skala Likert Penelitian ini menggunakan skala likert.
Berikut ini bobot penilaian pada Skala
Likert.

Tabel 3.
Jawaban Setiap Item Instrumen Skala Likert
SP Sangat puas Diberi skor 5
P Puas Diberi skor 4
CP Cukup puas Diberi skor 3
TP Tidak puas Diberi skor 2
STP Sangat tidak puas Diberi skor 1

Gambar 2. Penilaian Masing – Masing Instrumen

STP TP CP P SP

50 100 150 200 250

260 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

Berikut diagram untuk menjelaskan Dari hasil wawancara penulis dengan


skor dari yang sangat tidak puas ( STP ) Bapak Dhanu Riyadi selaku pemilik, maka
sampai sangat puas ( SP ). Masing – masing penulis dapat di gambarkan sebagai beikut :
instrumen dikali dengan 50 responden Kepuasan bersifat tangiable yang ingin
kuesioner. Contoh nya jumlah skor idea mereka penuhi dalam melakukan transaksi,
untuk sangat puas = 5 x 50 = 250 ( adapun kebutuhan tersebut adalah
seandainya semuanya menjawab sangat pelayanan yang di sediakan oleh Ibu Djoko
puas). Catering Party Service seharusnya lebih
variatif. Pelanggan berharap dapat di
tambahkan pelayanan lainnya, seperti
HASIL menambah dekorasi saat penyajian
makanan dan merubah menu kombinasi
Deskripsi Hasil Wawancara makanan.
Sumber data Kebutuhan yang bisa memepengaruhi
Berdasarkan masalah yang diangkat, kepuasan pelanggan ( intangibel ) di Ibu
sampel sumber data yang diambil dalam Djoko Catering Party Service adalah
penelitian ini bersumber dari narasumber promosi, dimana promosi adalah upaya
owner Ibu djoko catering dan konsumennya untuk memberitahukan atau menawarkan
yaitu : produk atau jasa dengan tujuan menarik
Bapak Dhanu riyadi ( pemilik ) calon konsumen untuk membeli atau
Vicka dan fathir ( konsumen ) mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi
Waktu wawancara diharapkan dapat meningkatkan angka
Wawancara diakukan pada hari jum,at penjualan. Pelanggan mengharapkan adanya
tanggal 6 Juli 2017 jam 10.35 WIB, dalam promosi dari pihak Ibu Djoko Catering
melakukan wawancara penulis memberikan Party Service.
beberpa pertanyaan kepada pemilik dan Harga adalah biaya yang dikeluarkan
konsumen Ibu Djoko Catering. oleh pelanggan untuk mengkonsumsi variasi
Analisia Kepuasan Konsumen menu makanan dan kombinasi
Terhadap Produk Catering di Ibu Djoko makanan.Harga tersebut diharapkan sesuai
Catering Party Service dengan apa yang di dapat.
Timbulnya suatu kepuasan dalam
diri pelanggan tidak datang dengan PEMBAHASAN
sendirinya, tetapi disebabkan dengan adanya
rangsangan atau insentif, baik berupa Analisa Kepuasan Konsumen
tangiable dan intangible, dan sesuai dengan Terhadap Produk Catering Di Ibu Djoko
tujuan penulis dalam melakukan penelitian, Catering Party Service. Dari penelitian
maka hal pertama yang akan penulis bahas wawancara dan konsumen nya :
adalah faktor – faktor yang menimbulkan Wawancara Mendalam, wawancara
kepuasan pelanggan terhadap produk mendalam dilakukan dengan cara
catering di Ibu Djoko Catering Party Service. menyebarkan kuisioner dalam acara
wedding Vicka dan Fathir berikut hasil dari
kuisioner tersebut.

261 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

Kategori responden
No Jenis kelamin Jumlah responden
1 Laki – laki 27 orang
2 Perempuan 23 orang

Karakteristik konsumen Ibu Djoko


catering Party Service dalam wedding Vicka
dan Fathir.

Karakteristik konsumen Ibu Djoko Catering Party Service

KARAKTERISTIK
30
20
10
0 karakteristik

Berdasarkan gambar diatas, sebanyak Strata 1 sebanyak 25 orang konsumen, Strata


13 konsumen berpendidikan SLTA, dan 2 sebanyak 4 orang konsumen, dan Strata 3
Diploma 3 sebanyak 7 orang konsumen, sebanyak 1orang konsumen.

Usia Responden
20
15
10
5 Usia Responden
0
< 20 20 s/d 26 s/d 31 s/d 41 s/d > 50
Tahun 25 30 40 50 Tahun
Tahun Tahun Tahun Tahun

Sebanyak 8 orang konsumen berusia sebanyak 5 orang konsumen, 41 sampai


kurang dari 20 tahun, 20 sampai dengan 25 dengan 50 tahun sebanyak 9 orang
tahun sebanyak 16 orang konsumen, 26 konsumen, dan lebih dari 50 tahun
sampai dengan 30 tahun sebanyak 9 orang sebanyak 3 orang konsumen.
konsumen, 31 sampai dengan 40 tahun

262 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

Profesi Responden
20
15
10
5
0 Profesi Responden

Sebanyak 10 orang konsumen melakukan pemesanan, kesopanan


berprofesi sebagai pegawai swasta, 11 orang karyawan dalam melayani konsumen
konsumen berprofesi sebagai pegawai saat pemesanan, dekorasi yang
negeri, 15 orang konsumen berprofesi diberikan saat penyajian makanan, dan
sebagai wiraswasta, dan 14 orang konsumen kesesuaian kombinasi makanan yang
lain nya rata rata berpropesi sebagai ditawarkan.
mahasiswa dan pelajar SLTA.  Puas
Hasil analisis jasa pemasaran catering Pada umum nya konsumen yang
dengan metode 4P di Ibu Djoko Catering berjenis kelamin laki – laki merasa puas
Party Service adalah sebagai berikut : terhadap variasi menu makanan yang
 Sangat Tidak Puas ditawarkan, rasa makanan, kebersihan
Pada umumnya konsumen yang makanan, kebersihan tempat penyajian
berpendidikan sebagai strata 3 sangat makanan, dan variasi paket katering
tidak puas terhadap ketepatan dalam yang ditawarkan.
proses pemesanan hingga pengantaran  Sangat puas
dan dekorasi yang diberikan saat Pada umumnya konsumen yang berusia
penyajian makanan. 26 sampai dengan 30 tahun merasa
 Tidak Puas sangat puas terhadap rasa makanan,
Pada umumnya konsumen yang berusia kebersihan makanan, variasi menu
31 sampai dengan 40 tahun merasa makanan yang ditawarkan, dan
tidak puas terhadap kesesuaian keramahan karyawan dalam melayani
kombinasi makanan yang ditawarkan konsumen saat pengantaran.
dan adanya potongan harga Beberapa faktor yang mempengaruhi
dikarenakan jasa pemasaran catering di Ibu Djoko
 Cukup Puas Catering Party Service, dari wawancara
Pada umum nya konsumen yang mendalam ( kuisioner ) dari 50 orang
berprofesi sebagai pegawai negeri responden yang konsumen dianggap paling
merasa cukup puas terhadap kesigapan mempengaruhi kepuasan pelanggan
karyawan dalam menanggapi terhadap produk catering dapat
pertanyaan dari konsumen saat digambarkan dalam tabel berikut :

263 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

Tabel 4.
Hasil Kuesioner Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Catering
Di Ibu Djoko Catering Party Service
No Tingkatan bobot faktor STP TP CP P SP Faktor persen
yang dinilai dari setiap (1) (2) (3) (4) (5) x
konsumen bobot
1 Variasi menu makanan 0 0 11 29 10 199 79,6
yang ditawarkan %
2 Rasa makanan 0 0 13 25 12 199 79,6
%
3 Kebersihan makanan 0 0 12 25 12 196 78,4
%
4 Variasi paket catering 0 1 12 27 5 171 68,4
yang ditawarkan %
5 Kesesuaian kombinasi 0 2 23 21 4 177 70,8
makanan yang ditawarkan %
6 Keterjangkauan harga 0 0 19 22 9 190 76 %
makanan
7 Adanya potongan harga 0 2 19 21 8 185 74 %
8 Kerapihan pakaian 0 1 16 24 9 191 76,4
karyawan saat menjaga %
stand
9 Kerapihan pakaian 0 0 20 23 7 187 74,8
karyawan saat mengantar %
makanan
10 Kesigapan karyawan 0 0 24 22 4 180 72 %
dalam menanggapi
pertanyaan dari konsumen
saat melakukan pemesanan
11 Pengetahuan karyawan 0 0 22 24 4 182 72,8
terhadap menu yang %
disajikan
12 Kesopanan karyawan 0 0 23 20 7 184 73,6
dalam melayani konsumen %
saat pemesanan
13 Keramahan karyawan 0 1 18 22 12 204 81,6
dalam melayani konsumen %
saat pengantaran
14 Ketepatan dalam proses 1 1 16 25 7 186 74,4
pemesanan hingga %
pengantaran
15 Kebersihan tempat 0 0 17 26 7 190 76 %
penyajian makanan
16 Dekorasi yang diberikan 1 0 23 22 4 178 71,2
saat penyajian makanan %
Jumlah bobot 2 8 28 37 13 - -
8 8 8
264 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018
Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

Sumber : Data yang diolah dari wedding vicka dan father Tahun 2017

Tingkat Kepuasan Konsumen Yang Berdasarkan Bobot Dan Persentase


No Indikator Bobot Persentase
1 Keramahan karyawan dalam melayani konsumen 204 81,6 %
saat pemesanan
2 Variasi menu makanan 199 79,6 %
3 Rasa makanan 199 79,6 %
4 Kebersihan makanan 196 78,4 %
5 Kerapihan pakaian karyawan saat menjaga stand 191 76,4 %
6 Kebersihan tempat penyajian makanan 190 76 %
7 Keterjangkauan harga makanan 190 76 %
8 Kerapihan pakaian karyawan saat mengantarkan 187 74,8 %
makanan
9 Ketepatan dalam proses pemesanan sampai 186 74,4 %
pengantaran
10 Adanya potongan harga 185 74 %
11 Kesopanan karyawan dalam melayani konsumen 184 73,6 %
saat pemesanan
12 Pengetahuan karyawan terhadap menu yang 182 72,8 %
disajikan
13 Kesigapan karyawan dalam menanggapi pertanyaan 180 72 %
dari konsumen saat melakukan pemesanan

14 Dekorasi yang diberikan saat penyajian makanan 178 71,2 %


15 Kesesuaian kombinasi makanan yang ditawarkan 177 70,8 %
16 Variasi paket catering yang ditawarkan 171 68,4 %

Faktor yang membuat konsumen puas Variasi menu,dan rasa makanan


berdasarkan tabel diatas adalah : mendapat urutan kedua dari 16
 Keramahan karyawan dalam melayani indikator dengan mendapatkan bobot
konsumen saat pemesanan poin 199 dan mempunyai bobot
Menurut hasil kepuasan konsumen, persentase 79,6 % dari 100 %.
keramahan karyawan dalam melayani  Kebersihan makanan
konsumen saat pemesanan mendapat Kebersihan makanan mendapatkan
urutan pertama dari 16 indikator urutan ketiga dari 16 indikator dengan
dengan mendapatkan bobot poin 204 mendapatkan bobot poin 196 dan
dan mempunyai bobot persentase 81,6 mempunyai bobot persentase 78,4 %
% dari 100 %. dari 100 %.
 Variasi menu, dan rasa makanan

265 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

 Kerapihan pakaian karyawan saat Kebersihan tempat penyajian dan


menjaga stand keterjangkauan harga makanan
Kerapihan pakaian karyawan saat Kebersihan tempat penyajian dan
menjaga stand mendapatkan urutan keterjangkauan harga makanan
keempat dari 16 indikator dengan mendapatkan urutan kelima dari 16
mendapatkan bobot poin 191 dan indikator dengan mendapatkan bobot poin
mempunyai bobot persentase 76,4 % 190 dan mempunyai bobot persentase 76 %
dari 100 %. dari 100 %.

Tingkat kepuasan konsumen di Ibu Djoko Catering Party Service


No Tingkatan bobot faktor STP TP CP P SP Faktor persen
yang dinilai dari setiap (1) (2) (3) (4) (5) x
konsumen bobot
1 Variasi menu makanan 0 0 11 29 10 199 79,6
yang ditawarkan %
2 Rasa makanan 0 0 13 25 12 199 79,6
%
3 Kebersihan makanan 0 0 12 25 12 196 78,4
%
4 Variasi paket catering 0 1 12 27 5 171 68,4
yang ditawarkan %
5 Kesesuaian kombinasi 0 2 23 21 4 177 70,8
makanan yang ditawarkan %
6 Keterjangkauan harga 0 0 19 22 9 190 76 %
makanan
7 Adanya potongan harga 0 2 19 21 8 185 74 %
8 Kerapihan pakaian 0 1 16 24 9 191 76,4
karyawan saat menjaga %
stand
9 Kerapihan pakaian 0 0 20 23 7 187 74,8
karyawan saat mengantar %
makanan
10 Kesigapan karyawan 0 0 24 22 4 180 72 %
dalam menanggapi
pertanyaan dari konsumen
saat melakukan
pemesanan
11 Pengetahuan karyawan 0 0 22 24 4 182 72,8
terhadap menu yang %
disajikan
12 Kesopanan karyawan 0 0 23 20 7 184 73,6
dalam melayani konsumen %
saat pemesanan
13 Keramahan karyawan 0 1 18 22 12 204 81,6
dalam melayani konsumen %
saat pengantaran

266 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

14 Ketepatan dalam proses 1 1 16 25 7 186 74,4


pemesanan hingga %
pengantaran
15 Kebersihan tempat 0 0 17 26 7 190 76 %
penyajian makanan
16 Dekorasi yang diberikan 1 0 23 22 4 178 71,2
saat penyajian makanan %
Jumlah bobot 2 8 28 37 13 - -
8 8 8

Tingkat kepuasan konsumen penyajian makanan, merubah menu


berdasarkan tabel diatas jatuh pada kombinasi makanan yang ditawarkan, serta
pernyataan “puas” dengan jumlah bobot memberikan variasi paket catering baru
point sebesar 378 poin. Maka dapat sehingga dapat meningkatkan kepuasan
disimpulkan bahwa konsumen Ibu Djoko konsumen.
Catering Party Service merasa puas dengan Pihak Ibu Djoko Catering Party Service
faktor – faktor yang terdapat pada tabel sebaiknya lebih meningkatkan pengetahuan
diatas. dan kemampuan karyawanya.

KESIMPULAN DAN SARAN


DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Faktor faktor yang membuat konsumen Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi
puas adalah Keramahan karyawan dalam
Penelitian. Penerbit PT. Rineka
melayani konsumen saat pemesanan,
Variasi menu, dan rasa makanan, Cipta. Jakarta.
Kebersihan makanan, Kerapihan pakaian
Alma, Buchari. (2002). Manajemen
karyawan saat menjaga stand, Kebersihan
tempat penyajian dan keterjangkauan harga Pamasaran dan Pemasaran Jasa .
makanan di Ibu Djoko Catering Party
Edisi kedua, Alfabeta. Jakarta.
Service.
Dapat disimpulkan bahwa konsumen Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen
Ibu Djoko Catering Party Service merasa
Pemasaran , edisi 1, Cet 1.Penerbit
“puas” yang diperoleh dari sangat tidak puas
( STP ) sebesar 2 poin, tidak puas ( TP ) PT Raja Grafindo. Jakarta.
sebesar 8 poin, cukup puas ( CP ) sebesar
Engel, James F. Blackwell, Roger D &
288 poin, puas ( P ) sebesar 378 poin, dan
sangat puas ( SP ) sebesar 138 poin, maka Miniard, Paul W. (2002). Prilaku
dari keseluruhan konsumen Ibu Djoko
Konsumen .PT. Prenhallindo.
Catering Party Service merasa puas ( P ).
Saran Jakarta.
Pihak Ibu Djoko Catering Party Service
Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2004).
sebaiknya meningkatkan faktor – faktor yang
penting dalam memengaruhi tingkat Principles of Marketing , Pretice
kepuasan konsumen.
Hall Inc,(10 th ed,) Englewood
Pihak Ibu Djoko Catering Party Service
sebaiknya menambah dekorasi saat Cliffs, New Jeresy.

267 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018


Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Vol.3, No. 2,p.253-268
@STPS 2018, All Rights Reserved

Laksana Fajar. (2008). Manajemen Teguh. Penerbit PT. Prenhallindo.


Pemasaran , edisi pertama, Graha Jakarta.
Ilmu. Yogyakarta.
Mudrajat Kuncoro, Ph.D. (2003). Metode
Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.
Erlangga. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. (2001). Manajemen
Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Meolong, Lexy J. (2014).Metodologi
Penelitian Kualitatif, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya. Offset,
Bandung.
Kotler, Philip. (2002).Manajemen
Pemasaran. Edisi IX (Terjemahan),
Jilid II, Cetakan XV, Erlangga.
Jakarta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Kotler dan Keller. (2009). Manajemen
Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13,
Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip And Gary Amstrong.
(2012).Prinsip – prinsip Pemasaran.
Edisi. 13. Jilid I, Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip. (2004). Manajemen
Pemasaran. Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Kontrol, Edisi
Sebelas. Alih Bahasa, Hendra

268 J-STP Vol.3 No. 2 | Juni 2018

Anda mungkin juga menyukai